Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Detik Insider

    Juergen Klopp yang Begitu Keras Kepala

    Mohammad Resha Pratama - detikSport
    Juergen Klopp yang Frustrasi melihat Liverpool kebobolan (Carl Recine/Reuters) Juergen Klopp yang Frustrasi melihat Liverpool kebobolan (Carl Recine/Reuters)
    Jakarta - Orang keras kepala itu sering menyebalkan. Kepala mereka seperti benar terbuat dari batu, sebagaimana kiasan yang kerap digunakan. Dan Juergen Klopp adalah contoh yang tepat untuk itu.

    Bebal, tidak mau diatur, tidak mendengarkan nasihat orang lain, terkesan semaunya sendiri, dan selalu menganggap dirinya benar. Menyebalkan, Bukan? Namun, terkadang jadi orang yang keras kepala itu ada baiknya.

    Mencapai sebuah kesuksesan terkadang butuh sikap keras tersebut, karena Anda akan lebih fokus dan tidak mudah terpengaruh suara-suara lain yang kerap terdengar sumbang. Tujuan hidup sudah mereka pegang dan itulah yang harus dicapai bagaimanapun caranya.

    Juergen Klopp yang Begitu Keras KepalaFoto: kai

    Pada Juergen Klopp hal tersebut bisa kita lihat. Klopp yang selalu mengagung-agungkan gaya gegenpressing andalannya.

    Sepakbola gegenpressing inilah yang membut nama Klopp begitu harum di seantero Kota Dortmund. Karena dialah, Borussia Dortmund yang sempat terpuruk kemudian bangkit lagi dan menjadi salah satu kekuatan di Eropa saat ini. Dua gelar Bundesliga dan finalis Liga Champions saat itu jadi bukti betapa dahsyatnya Klopp di sana.

    Tapi karena gaya gegenpressing itu pula Klopp kerap termakan ulahnya sendiri. Setiap menemui kebuntuan, tim yang dilatih Klopp, khususnya Liverpool saat ini, tak pernah punya rencana cadangan. Dia bersikukuh bahwa gegenpressing miliknya mampu menyelesaikan masalah. Semua masalah.

    Soal keras kepalanya Klopp, mungkin kita bisa lihat dari komentar pelatih kebugaran ternama asal Belanda, Raymond Verheijen, yang kerap mengkritik keras metode kepelatihan Klopp. Metode latihan Klopp ini dianggap sudah membunuh pemainnya sendiri karena porsi latihan yang begitu berat.

    Bukan sembarangan jika Verheijen mengkritik Klopp mengingat dia punya banyak pengalaman di level klub maupun timnas. Dia pernah jadi konsultan klub-klub top seperti kebugaran untuk Barcelona, Zenit, Chelsea, dan Manchester City serta jadi anggota staf kepelatihan Guus Hiddink di timnas Belanda, Korea Selatan, dan Rusia.

    "Orang-orang punya pendapat mereka sendiri. Tapi menurunnya Liverpool di paruh kedua musim sudah bisa diprediksi jauh hari sejak Agustus. Banyak orang yang menertawakan saya Agustus lalu ketika saya bilang ini karena Liverpool tengah bagus-bagusnya. Tapi apakah mereka kini bisa tertawa?," ujar Verheijen terkait performa Liverpool yang menurun di paruh kedua musim lalu.

    "Juergen Klopp meminta para pemainnya habis-habisan di sesi latihan pramusim. Konsekuensinya adalah para pemain tidak bisa tampil bagus sepanjang musim. Klopp itu pelatih hebat dan punya gaya main luar biasa. Tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik," sambungnya.

    Klopp lantas dikritik lagi oleh Verheijen di awal musim ini ketika sesi pramusim yang berat dan melelahkan memakan korban pemain andalannya, Adam Lallana, yang mengalami cedera hamstring dan harus absen tiga bulan karena menjalani operasi.

    Juergen Klopp yang Begitu Keras KepalaFoto: Craig Brough/Action Images via Reuters

    Bahkan tak hanya Lallana, Nathaniel Clyne yang mengalami cedera punggung misterius sampai saat ini belum ketahuan kapan akan main lagi dan membuatnya harus dicoret dari daftar skuat Liga Champions. Yang menarik adalah adanya fakta para pemain Liverpool menderita cedera hamstring sebanyak 20 kali dalam rentang 10 bulan di tahun 2016.

    Juergen Klopp yang Begitu Keras KepalaFoto: Alex Livesey/Getty Images

    "Kami memainkan dua laga hanya dalam tempo 48 jam (Natal kemarin), lalu banyak pemain cedera dan kemudian orang Belanda di Twitter itu berkomentar macam-macam," papar Klopp menyerang balik Verheijen yang tidak memasang foto di akun twitter-nya sehingga hanya menampakkan telur.

    'Untung' saja Liverpool berhasil finis empat besar musim lalu, setelah sempat menukik tajam. Padahal mereka sempat berlari kencang di paruh pertama musim. Tapi sikap keras kepala Klopp saat ini berpotensi mengancam perjalanan The Reds di musim ini

    ***
    Bagi Anda pendukung Liverpool, tentu tahu bagaimana bursa transfer musim panas lalu dilewati The Reds. Bagaimana Klopp begitu ngotot mendatangkan Virgil van Dijk untuk memperkuat lini belakang mereka.

    Namun blunder manajemen di musim panas membuat keinginan Klopp itu tak terwujud dan jadilah Liverpool berharap pada kuartet bek tengah Joel Matip, Dejan Lovren, Joe Gomez, dan Ragnar Klavan, yang tidak cukup untuk bersaing di papan atas.

    Memang Van Dijk bagus dan dinilai cocok dengan skema main Klopp. Tapi apa cuma Van Dijk, satu-satunya bek top di bursa transfer? Masih ada banyak pemain lain bukan? Uang 75 juta pound sterling sebenarnya bisa saja membuat Mats Hummels, Raphael Varane, atau bahkan Leonardo Bonucci datang ke Liverpool. Tapi Klopp bersikeras ini mengejar Van Dijk.

    Juergen Klopp yang Begitu Keras KepalaFoto: Getty Images/Stephen Pond

    "Kami sudah 500 juta kali melihat mereka, tapi bagaimana kalau pemain baru itu tidak nyetel dan ia membuat kesalahan yang persis sama"," tutur Klopp beberapa waktu lalu ketika ditanya mengapa dia tidak mencari alternatif Van Dijk

    "Bukannya kami cuek. Saya sudah bilang jika ada solusi di luar sana, kami tentu akan membelinya. Saya harus membuat sebuah keputusan dan keputusan itu adalah para pemain kami tidaklah lebih jelek daripada mereka," lanjut Klopp.

    Keras kepala itu Klopp itu lantas membuat musim Liverpool sudah amburadul sebelum paruh musim terlewati. Sepanjang September lalu, Liverpool hanya menang sekali yakni saat mengalahkan Leicester City 3-2 . Sisanya dari enam pertandingan berlalu, Liverpool kalah dua kali dan meraih tiga hasil imbang.

    Juergen Klopp yang Begitu Keras KepalaFoto: Action Images via Reuters / Andrew Couldridge

    Dua hasil imbang itu di antaranya didapat di Liga Champions yang notabene harusnya bisa dikalahkan Liverpool, yakni Sevilla dan Spartak Moskow. Sementara di Premier League, Liverpool sempat limbung kala dihancurkan 0-5 oleh Manchester City plus diimbangi Burnley 1-1 di Anfield.

    Masalah di lini belakang sepertinya belum terselesaikan ketika ketika tak ada clean sheet yang dibuat oleh tiga kiper Liverpool yakni Simon Mignolet, Loris Karius, dan Danny Ward yang total kebobolan 13 gol. Total 13 gol itu terjadi dari sekitar 30 shot on target yang dihadap atau nyaris setengah peluang emas tim lawan langsung menjebol jala Liverpool.

    Jika ditotal sedari awal musim, Liverpool baru mencatat dua kali clean sheet dari 11 laga di seluruh kompetisi dan kebobolan 19 gol! Angka ini seperti menunjukkan bahwa Liverpool memang tidak siap untuk jadi juara. Seperti kata Sir Alex Ferguson:

    "Attack wins you games. Defence wins you title."

    ****

    Namun, masalah Klopp tak hanya di lini belakang. Lini serang pun kini punya tantangan. Kuartet Sadio Mane, Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Philippe Coutinho baru memberi Liverpool 22 gol dari 11 pertandingan, termasuk hasil seri 1-1 kontra Newcastle United.

    Kuartet ini sejatinya berhasil mengrasikan banyak peluang, lihat saja 126 shots yang sudah dihasilkan. Tapi dari jumlah tersebut hanya 34 yang mengarah tepat ke sasaran. Itu artinya, jika dirata-rata Liverpool baru bisa bikin gol setelah 23 shots. Sangat buruk bagi tim yang katanya menargetkan tinggi musim ini.

    Juergen Klopp yang Begitu Keras KepalaFoto: Grigory Duko/Reuters

    "Kami memang bukan tim paling beruntung di dunia sepakbola tapi kami sudah melakukan yang maksimal saat membuat peluang menghadapi tim yang bermain bertahan," ujar Klopp usai laga kontra Spartak Moskow yang berakhir 1-1 seperti dikutip Sky Sports.

    Tersendatnya Liverpool di awal musim harusnya jadi alarm peringatan untuk Klopp. Dia harusnya sudah tahu kalau November hingga Tahun Baru jadwal yang lebih padat akan dihadapi. Jika Liverpool bisa melaluinya, maka mereka boleh berbicara banyak soal finis empat besar atau bahkan gelar juara.

    Tapi menilik apa yang sudah terjadi sejak musim lalu, rasa-rasanya agak mustahil Klopp mau berubah. Kecuali kalau memang Klopp mau mengalahkan egonya dan tidak bersikap keras kepala lagi.

    "Apakah Liverpool merupakan kandidat kuat juara musim ini? Tidak. Bursa transfer tak berjalan bagus untuk mereka. Mereka tak melakukan perbaikan yang dibutuhkan pada masalah mereka di musim panas ini," ucap Jamie Carragher.

    Ketika pemain selevel Carragher saja sudah meragukan niat serius Klopp dan Liverpool untuk juara, lalu apa lagi yang harus diperbuat?

    Cuma Klopp dan Liverpool yang tahu. Semoga saja tidak ada fans yang meminta Liverpool untuk dibubarkan karena terlalu sering mengecewakan.

    =======
    Penulis adalah editor di @detikSport. beredar di dunia maya melalui akun @reshadeco


    (mrp/din)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game