Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Detik Insider

    Fans Liverpool Sudah Siap Nirgelar Musim Ini

    Redzi Arya Pratama - detikSport
    Foto: Julian Finney/Getty Images Foto: Julian Finney/Getty Images
    Jakarta - Dunia kadang tidak adil. Ada yang berjuang tapi tak mendapat apa-apa. Ada yang terlihat tak melakukan apapun, tapi malah meraih priviledge bahkan penghargaan besar.

    Pada akhirnya penghargaan sekadar menjadi buah tangan atas prestasi tertinggi. Tapi tak semua yang berakhir di peringkat satu, sukses menjadi sesuatu.

    Coba hitung berapa banyak juara Indonesian Idol yang sukses sampai sekarang? Bandingkan dengan mereka yang tak menjadi juara tapi mencapai konsistensi performa di dunia nyata.

    Judika Sihotang, Kunto Aji Wibowo, Gisella Anastasia, sampai Citra Scholastika tak ada yang menjadi juara. Tapi mereka sukses memberikan karya yang konsisten di belantika musik Indonesia.



    Sayangnya hal seperti ini tak bisa terjadi di dunia sepakbola. Pada dunia si kulit bundar, trofi adalah segalanya. Kekuatan, dominasi, superiornya sebuah tim akan dilihat dari apa yang mereka menangi.

    Jika gagal, dampak panjang akan terjadi setelahnya. Mulai dari sindiran, hinaan, cacian. Sampai pemasukan yang berkurang, bursa transfer yang sepi karena tak ada pemain yang mau bergabung, dan sebagainya.

    Berbicara soal tim besar minim trofi di era milenium, Liverpool patut ada di urutan pertama. Hanya mampu mengangkat satu trofi besar yakni Liga Champions sejak 1990 bukan sesuatu yang hebat untuk tim yang katanya terbaik di tanah Britania.

    Fans Liverpool pun sudah biasa dengan PHP (pemberi harapan palsu) yang dilakukan tim kesayangan. Yang paling dekat ketika Luis Suarez nyaris membawa Si Merah juara musim 2013/2014, tapi tiba-tiba sang ikon (Steven Gerrard) kepleset pada momen krusial melawan Chelsea.

    Fans Liverpool Sudah Siap Nirgelar Musim IniFoto: Michael Regan/Getty Images


    Tak berhenti di sana, Liverpool nyaris menjadi kampiun Liga Europa pada musim 2015/2016. Sempat membuat comeback dramatis perempatfinal melawan Borussia Dortmund, The Reds malah kalah 1-3 dari Sevilla di laga puncak.

    Musim lalu, Liverpool kembali mengangkat asa fansnya. Bisa melaju ke pertandingan puncak Liga Champions menjadi bukti kualitas. Tapi, mereka lagi-lagi mengecewakan. Loris Karius menjadi bahan tertawaan dengan dua blunder ketika The Reds kalah 1-3 dari Real Madrid.

    Musim ini semua mimpi dan harapan terkumpul kembali. Jelang musim berakhir, Liverpool masih berpotensi mengangkat trofi Liga Inggris dan Liga Champions.

    Si Merah berhasil membuat comeback dramatis ketika mencukur Barcelona di Anfield 4-0, Rabu (8/5/2019) dinihari WIB, setelah sempat kalah 0-3 di leg pertama.

    Mereka punya bek yang dinobatkan sebagai yang terbaik di Liga Inggris yakni Virgil van Dijk. Itu belum termasuk menilai performa super para pemain lain seperti Alisson Becker, sampai trisula Firmansah.

    Banyak yang memuji Liverpool. Salah satunya Jose Mourinho yang menganggap ini waktunya The Reds mengangkat trofi, karena Klopp berhasil membentuk tim yang sesuai jiwanya sejak bergabung.

    Musim lalu Liverpool jadi finalis Liga ChampionsMusim lalu Liverpool jadi finalis Liga Champions Foto: David Ramos/Getty Images


    Pada lain sisi Juergen Klopp dan Van Dijk mengambil jalan 'aman' dengan mengatakan Liverpool sudah sukses walau gagal mengangkat trofi sekalipun. Tapi apakah fans setuju dengan pernyataan tersebut?

    Apakah Kopites mau kembali melewati musim tanpa gelar? Apakah mereka mau disindir 'buat apa main bagus, sampai final tapi akhirnya kegagalan jua yang datang'? Well, mereka batu. Setidaknya itu yang saya tahu sebagai bagian dari mereka.

    Nirgelar tak akan membuat fans Liverpool jatuh terlalu dalam. Mereka sadar Liverpool sudah menjalani salah satu musim terbaik, setidaknya sejak saya lahir yakni tahun 1990.

    180 menit tersisa bagi mereka. 90 menit di Anfield ketika menjamu Wolverhampton Wanderers dan 90 menit saat tampil di Wanda Metropolitano (plus perpanjangan waktu dan adu penalti jika dibutuhkan).

    Sebagai seorang fans yang terkenal pesimistis kepada tim, saya harus bilang bahwa perolehan 97 poin adalah prestasi gemilang bagi Liverpool.

    Itu menjadi raihan terbaik mereka sepanjang sejarah. Bahkan hanya sekali kalah di Liga Inggris, ketimbang calon juara Manchester City yang sudah empat kali kalah, Liverpool pantas dianggap tim terbaik di tanah Britania. Semua pencinta sepakbola akan satu suara, kecuali fans Manchester United.

    Sayangnya, trofi memang begitu penting bagi siapapun di dunia sepakbola. Mungkin ada fans yang berlapang dada dan bangga dengan apa yang diperlihatkan Liverpool musim ini. Tapi ada sebagian lain yang masih depends on trophy dan itu sama sekali tidak salah.

    Fans Liverpool Sudah Siap Nirgelar Musim IniFoto: Phil Noble/Reuters


    Beruntung Liverpool bisa melaju ke final Liga Champions. Jadi setelah 12 Mei nanti, setidaknya masih ada sesuatu yang diharapkan para pendukung Si Merah (karena 97 persen City akan juara). Walau tak ada jaminan juga Liverpool mampu mengalahkan Tottenham Hotspur.

    Believe. Optimistic. You'll Never Walk Alone. Teranyar kata Mohamed Salah 'Never Give Up'. Kata-kata penyemangat sudah siap di benak fans Liverpool. Keajaiban mereka tunggu demi mimpi yang tak kunjung datang. Apapun hasilnya, mereka sudah siap. Toh kalau gagal, dunia tak akan berakhir.

    Klopp tak akan dipecat. Liverpool juga sudah menjadi tim Inggris dengan pemasukan tertinggi dari Liga Champions, bersama Spurs, yakni nyaris 100 juta pound sterling menurut Swiss Ramble.

    So, saya yakin benar fans Liverpool lebih siap melihat timnya tak meraih gelar apapun dibanding fans rival yang tak siap melihat The Reds juara.



    ======

    Artikel di atas adalah murni pendapat dan opini penulis. Tak ada maksud untuk menyinggung siapapun.

    Penulis: Redzi Arya Pratama, Bisa ditemui di akun Twitter dan Instagram @Redziap (din/din)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game