Menanggalkan Philips dari PSV Eindhoven

Eindhoven pada Selasa (5/4/2016) kemarin waktu setempat mengumumkan jersey khusus yang akan mereka pakai di dua pertandingan pamungkas Eridivisie musim ini. Seragam tersebut menyerupai desain jersey yang mereka pakai pada musim 1982, sementara logo klub yang terpampang di sisi kiri dada adalah logo yang digunakan pada 1917 dan 1937.
Tak bergaris merah putih - sebagaimana warna jersey utama PSV saat ini - seragam tersebut berwarna merah terang. Seragam tersebut disiapkan secara spesial oleh Umbro sebagai perpisahan PSV dengan Philips.
Koninklijke Philips N.V. (kita mengenalnya dengan nama Philip sebagai produsen lampu dan peralatan elektronik) memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya sebagai sponsor utama di jersey PSV, yang habis di penghujung musim ini. Sebuah keputusan yang janggal mengingat perusahaan tersebut adalah sering dianggap sebagai satu kesatuan. Tidak terpisahkan.
Philips adalah ibu yang melahirkan anak bernama PSV Eindhoven.
Faktanya memang demikian, PSV pertama dibentuk sebagai klub olahraga untuk karyawan Philip. Sebuah sejarah yang dimulai lebih dari 100 tahun lalu.
Alleen maat S is nog online verkrijgbaar. Overige maten worden morgen aangevuld: https://t.co/zIveck9YNj #proudofyou pic.twitter.com/NTCFXkD82O
β PSV (@PSV) April 5, 2016
Pada akhir 1800-an Eindhoven dikenal sebagai kota penghasil serta pengelola tembakau dan tekstil. Perjalanan kota tersebut berubah saat Gerard Philips, seorang mahasiswa teknik di Delft University mengembangkan minatnya pada peralatan eletronik. Kebetulan ayah Philips, Frederik, yang ketika itu bekerja sebagai pegawai bank punya impian membangun pabrik lampu bohlam. Perusahaan Philips pun terbentuk tahun 1891.
Sempat terancam kebangkrutan, perusahaan yang dibangun Philip akhirnya mampu bertahan dan mengembangkan bisnisnya setelah mendapatkan kontrak-kontrak besar. Di tahun 1905 perusahaan milik Philip berhasil meningkatkan produksi lampunya dari 400.000 menjadi empat juta buat per tahun. Produksi lampu Philip terus meningkat dalam beberapa tahun setelahnya hingga mencapai 20.000 buah per hari.
Perkembangan luar biasa Philips kemudian memberi pengaruh juga pada pertumbuhan Eindhoven sebagai sebuah kota, yang lantas dijuluki City of Lights. Perusahaan tersebut membangun sekolah, juga perpusatakaan, pasar, hingga berbagai sarana hiburan untuk karyawan dan warga sekitar. Salah satunya adalah mendirikan Philips Elftal (elftal dalam bahasa Indonesia berarti tim). Inilah embrio PSV Eindhoven.
Di tahun 1911 Philips Elftal melakoni pertandingan pertamanya dan meraih kemenangan 4-0. Mereka kemudian juga mengalahkan EVV Eindhoven untuk memenangi laga derby perdananya.
Tapi di tahun 1912 Philip Elftal dibubarkan. Setahun kemudian penggantinya muncul dalam nama Philips Sports Vereniging, yang juga didirikan dengan tujuan memberi sarana hiburan untuk karyawan Philip. Pada tanggal 31 Agustus 1913, PSV sebagai sebuah tim sepakbola resmi didirkan. Sampai sekarang nama tersebut belum berubah: PSV Eindhoven.
Setahun setelahnya PSV resmi masuk Liga Belanda. Mereka kemudian merangkak naik ke level teratas kompetisi (yang ketika itu belum dikelola secara profesional) pada 1921. Dalam beberapa tahun setelahnya PSV sempat terdegradasi, namun mereka mampu naik lagi di tahun 1926 dan bertahan lama di sana untuk kemudian menjadi salah satu klub terbesar dan tersukses di Belanda. Kejayaan PSV bisa terus dijaga bahkan setelah Eredivisie (liga profesional Belanda) dimulai tahun 1956.
Kini, dengan 22 gelar Liga Belanda, satu titel Liga Champions, dan 9 trofi Piala KNVB, PSV adalah salah satu dari De Grote Drie (Big Three) di Liga Belanda - selain Ajax Amsterdam dan Feyenoord.
Sepanjang perjalanannya PSV tidak bisa dilepaskan dari Philips. Meski sudah sejak 1933 PSV dan Philips terpisah dalam pengelolaan finansial dan klub tersebut beroperasi secara mandiri, PSV secara simbolis tetap berada di bawah payung Philips.
Kembali soal jersey, Philips sudah terpampang di seragam PSV sejak hal tersebut pertama diperbolehkan pada tahun 1982 silam. Kebersamaan tersebut akan tuntas di akhir musim 2015/2016 ini. Namun begitu Philips dipastikan masih akan mendukung PSV sebagai sponsor meski dalam lingkup dan cara yang berbeda.
"Kami bangga PSV akan memakai seragam Philips khusus. Itu akan menjadi kali terakhir nama Philips akan muncul di seragam sebelum kami melanjutkan kerjasama sponsorship dengan cara baru, secara inovasi. Kami akan selalu menjadi pendiri dan tetap berkomitmen untuk menjadi rekan dari klub kami sendiri," ucap Presiden Eksekutif Philips, Hans de Jong.
![]() |
Kepergian Philips sebagai sponsor utama jersey PSV merupakan langkah lanjutan dari perubahan yang terjadi di perusahaan tersebut. Pada September tahun lalu Philips memutuskan untuk membelah perusahaannya menjadi dua perusahaan independen, satu perusahaan masih fokus pada produksi peralatan penerangan sementara perusahaan lain bergerak dalam produksi alat-alat kesehatan dan kebutuhan konsumer lainnya. Pembelahan ini prosesnya masih terus berjalan sampai sekarang.
PSV juga dipastikan masih akan bermarkas di Philips Stadion. Stadion terbesar ketiga di Belanda itu pertama dibangun pada tahun 1910 dengan nama Philips Sportpark, yang berfungsi sebagai arena olahraga karyawan Philips.
(din/raw)