Gear
PUMA Duality dan Cerahnya yang Menggoda
PUMA
Jakarta - Sejak medio September lalu, PUMA telah menelurkan generasi terbarunya di dua lini sepatu sepakbola mereka: evoSPEED dan evoPOWER. Pabrikan Jerman itu membungkusnya dalam kampanye Duality.
Konsep Duality sendiri bisa dilihat dari pewarnaan sepatu teranyar tersebut. Dalam konsep ini, sepasang sepatu dibuat berbeda warna antara kanan dan kiri. Nah pada generasi sepatu Duality teranyar ini, PUMA memilih menggunakan warna biru dan jingga, yang tampak amat cerah dan menggoda. PUMA menyebut dua warna ini dengan orange clown fish dan electric blue lemonade.
Dalam kampanyenya, PUMA menggandeng sejumlah pemain profil tinggi yang mewakili masing-masing lini sepatu. Cesc Fabregas, Mario Balotelli, dan Olivier Giroud adalah beberapa nama yang menggunakan lini evoPOWER, sementara Sergio Aguero, Marco Reus, dan Antoine Griezmann mewakili evoSPEED.
Para pemain dari kedua lini ini pada prosesnya sempat diuji, yakni lewat performanya di atas lapangan di laga kompetitif menggunakan masing-masing sepatu tersebut. Penilaiannya mulai dari gol, assist, serta persentase umpan. Diketahui kemudian, tim evoSPEED memenangi duel tersebut dengan perolehan poin lebih besar.
Tiap lini ini sendiri punya kekuatan masing-masing di sepatunya. EvoSPEED dibikin sedemikian rupa agar bobotnya amat ringan sehingga bisa berakselerasi dengan optimal. PUMA bahkan menyematkan teknologi SuperLight jika benar-benar menginginkan sepatu dengan bobot yang enteng.
Untuk menunjang ledakan akselerasi dan perubahan arah tiba-tiba, disematkan teknologi SPEEDFRAME pada rangka sepatu. Sementara untuk menjaga kontrol bola tetap oke, lapisan kain di bagian atas dibuat setipis mungkin.
Di lini evoPOWER, PUMA menggunakan teknologi G.S.F yang dikombinasikan di bagian sol sepatu agar kaki bisa bergerak secara natural seperti bertelanjang kaki dan luwes saat menendang bola. Ini makin dimaksimalkan dengan teknologi AdapLite di bagian atas sepatu agar gerak mekanis kaki lebih nyaman.
Teknologi GripTex pada bagian permukaan di atas sepatu menjamin bola terkontrol dengan optimal. Sementara teknologi EVERFIT Cage pada rangka sepatu memastikan kaki juga 'terkunci' dengan baik dan stabil.
Kembali ke konsep Duality, PUMA sendiri mengusungnya sejak Piala Dunia lalu, dengan paduan warna merah muda dan biru langit. Generasi terbaru ini menjadi semacam penegasan bahwa konsep dua warna dalam sepasang sepatu ini menjadi 'daerah kekuasaan' pabrikan asal Herzogenaurach tersebut.
Di Indonesia, sepatu Duality nan cerah ini sudah tersedia secara umum di toko-toko fisik PUMA di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Selain itu sejumlah gerai olahraga di kota-kota besar lainnya seperti Pekanbaru, Samarinda, Pontianak, dan Makassar juga sudah menjualnya secara resmi.
(raw/roz)
Konsep Duality sendiri bisa dilihat dari pewarnaan sepatu teranyar tersebut. Dalam konsep ini, sepasang sepatu dibuat berbeda warna antara kanan dan kiri. Nah pada generasi sepatu Duality teranyar ini, PUMA memilih menggunakan warna biru dan jingga, yang tampak amat cerah dan menggoda. PUMA menyebut dua warna ini dengan orange clown fish dan electric blue lemonade.
Dalam kampanyenya, PUMA menggandeng sejumlah pemain profil tinggi yang mewakili masing-masing lini sepatu. Cesc Fabregas, Mario Balotelli, dan Olivier Giroud adalah beberapa nama yang menggunakan lini evoPOWER, sementara Sergio Aguero, Marco Reus, dan Antoine Griezmann mewakili evoSPEED.
Para pemain dari kedua lini ini pada prosesnya sempat diuji, yakni lewat performanya di atas lapangan di laga kompetitif menggunakan masing-masing sepatu tersebut. Penilaiannya mulai dari gol, assist, serta persentase umpan. Diketahui kemudian, tim evoSPEED memenangi duel tersebut dengan perolehan poin lebih besar.
Tiap lini ini sendiri punya kekuatan masing-masing di sepatunya. EvoSPEED dibikin sedemikian rupa agar bobotnya amat ringan sehingga bisa berakselerasi dengan optimal. PUMA bahkan menyematkan teknologi SuperLight jika benar-benar menginginkan sepatu dengan bobot yang enteng.
Untuk menunjang ledakan akselerasi dan perubahan arah tiba-tiba, disematkan teknologi SPEEDFRAME pada rangka sepatu. Sementara untuk menjaga kontrol bola tetap oke, lapisan kain di bagian atas dibuat setipis mungkin.
Di lini evoPOWER, PUMA menggunakan teknologi G.S.F yang dikombinasikan di bagian sol sepatu agar kaki bisa bergerak secara natural seperti bertelanjang kaki dan luwes saat menendang bola. Ini makin dimaksimalkan dengan teknologi AdapLite di bagian atas sepatu agar gerak mekanis kaki lebih nyaman.
Teknologi GripTex pada bagian permukaan di atas sepatu menjamin bola terkontrol dengan optimal. Sementara teknologi EVERFIT Cage pada rangka sepatu memastikan kaki juga 'terkunci' dengan baik dan stabil.
Kembali ke konsep Duality, PUMA sendiri mengusungnya sejak Piala Dunia lalu, dengan paduan warna merah muda dan biru langit. Generasi terbaru ini menjadi semacam penegasan bahwa konsep dua warna dalam sepasang sepatu ini menjadi 'daerah kekuasaan' pabrikan asal Herzogenaurach tersebut.
Di Indonesia, sepatu Duality nan cerah ini sudah tersedia secara umum di toko-toko fisik PUMA di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Selain itu sejumlah gerai olahraga di kota-kota besar lainnya seperti Pekanbaru, Samarinda, Pontianak, dan Makassar juga sudah menjualnya secara resmi.
(raw/roz)
