Gear
Nike Epic React Flyknit yang Memantul nan Tangguh
Nike Epic React Flyknit. (Foto: Yanu Arifin/detikSport)
Jakarta - Sebagai pecinta lari, kira-kira sepatu apa yang Anda butuhkan? Ringan? Empuk? Stabil? atau punya daya tahan bagus? Nike Epic React Flyknit adalah jawabannya.
Sebuah terobosan dilakukan Nike untuk menjawab pertanyaan para pelari di atas. Nike Epic React Flyknit diharapkan bisa menjawabnya.
Sejak 2013, Nike mengembangkan sepatu terbarunya itu. Dalam prosesnya, sepatu dites oleh pelari profesional maupun amatir dengan jarak tempuh tes mencapai 17 ribu mil atau setara dengan 649 lari marathon.
Mengunggulkan foam react, Nike menciptakannya dengan banyak resep rahasia. Mereka mencoba semua bahan terbaik, dengan total 400 resep dicoba, untuk mendapatkan foam terbaik yang disematkan pada Nike Epic React Flyknit.
Foam react yang dihasilkan memberikan sensasi memantul yang lebih baik pada sepatu. Seperti halnya meloncat di matras, Nike mengklaim Nike Epic React Flyknit punya daya memantul (springer) 10% lebih baik.
Untuk bagian midsole dan outsole, Nike menggunakan banyak data algoritma untuk menciptakan desain khusus. Midsole dibuat khusus untuk memberi kestabilan, sementara outsole-nya berdaya tahan tinggi sebab pattern-nya dibentuk dengan menganalisis pijakan kaki pelari.
Dan jangan lupakan teknologi Flyknit yang disematkan di Nike Epic React ini. Meski sudah terdengar familiar, nyatanya Nike menciptakan Flyknit tersendiri, yang diklaim membuat sepatu lebih ringan 5% dari sepatu-sepatu sebelumnya.
"Flyknit-nya khusus, didesain tersendiri. Bisa dibilang menjadi flyknit terbaiknya Nike sejauh ini," Prizka Rahmanisa, Ekin Product Specialist Nike Indonesia mengatakan di peluncuran Nike Epic React beberapa waktu lalu.
Dari segi tampilan, Nike tentu mengutaman desain stylish dan keamanan. Sebagai contoh, bagian ekstenal heel didesain agar pelari tetap bisa terlihat di jalanan pada malam hari untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Keunggulan Nike Epic React Flyknit sendiri sudah diakui sejumlah atlet. Jauhari Johan, atlet triathlon Indonesia, mengaku terkesan dengan tingkat kestabilannya.
"Sangat nyaman. Di luar perkiraan sih, sempat mikir mungkin seperti edisi Lunar kemarin ternyata beda. Enak juga memakainya tidak perlu susah-susah mengikat tali sepatu. Untuk keunggulannya, yang pasti begitu stabil. Mungkin sepatu yang ringan banyak, tapi belum tentu sepatunya stabil. Saya coba kemarin 18 kilo dan tetap stabil. Dari segi pace. Sangat nyaman," Jauhari mengatakan.
Sementara Emilia Nova, andalan lari gawang Indonesia, terkesan dengan daya pantul sepatunya, di samping juga terbantu dengan tingkat kestabilan yang diberikan Nike Epic React Flyknit.
"Ini paling the best. Pas lagi lari jogging atau sprint, sepatunya kaya memberi sensasi mantul gitu. Selain itu merasa stabil. Yang penting sih stabil sebab kalau gak balance bisa bikin atlet cedera," wanita yang akrab disapa Emil ini mengatakan.
Nike Epic React Flyknit seolah menjawab keluhan bagi para pelari, baik yang pro atau amatir. Sensasi durable dan responsive yang ditawarkan membuat pelari yang ingin mencari pace (kecepatan) tidak akan merasa berat saat mengenakannya. Pun begitu buat pelari jarak dekat, foam react membantu mereka tetap stabil dan punya kecepatan.
(yna/din)
Sebuah terobosan dilakukan Nike untuk menjawab pertanyaan para pelari di atas. Nike Epic React Flyknit diharapkan bisa menjawabnya.
 Foto: Yanu Arifin/detikSport |
Sejak 2013, Nike mengembangkan sepatu terbarunya itu. Dalam prosesnya, sepatu dites oleh pelari profesional maupun amatir dengan jarak tempuh tes mencapai 17 ribu mil atau setara dengan 649 lari marathon.
Mengunggulkan foam react, Nike menciptakannya dengan banyak resep rahasia. Mereka mencoba semua bahan terbaik, dengan total 400 resep dicoba, untuk mendapatkan foam terbaik yang disematkan pada Nike Epic React Flyknit.
Foam react yang dihasilkan memberikan sensasi memantul yang lebih baik pada sepatu. Seperti halnya meloncat di matras, Nike mengklaim Nike Epic React Flyknit punya daya memantul (springer) 10% lebih baik.
 Foto: Yanu Arifin/detikSport |
 Foto: Yanu Arifin/detikSport |
Dan jangan lupakan teknologi Flyknit yang disematkan di Nike Epic React ini. Meski sudah terdengar familiar, nyatanya Nike menciptakan Flyknit tersendiri, yang diklaim membuat sepatu lebih ringan 5% dari sepatu-sepatu sebelumnya.
"Flyknit-nya khusus, didesain tersendiri. Bisa dibilang menjadi flyknit terbaiknya Nike sejauh ini," Prizka Rahmanisa, Ekin Product Specialist Nike Indonesia mengatakan di peluncuran Nike Epic React beberapa waktu lalu.
 Prizka Rahmanisa, Jauhari Johan, dan Emilia Nova di peluncuran Nike Epic React Flyknit beberapa waktu lalu. Foto: Yanu Arifin/detikSport |
Dari segi tampilan, Nike tentu mengutaman desain stylish dan keamanan. Sebagai contoh, bagian ekstenal heel didesain agar pelari tetap bisa terlihat di jalanan pada malam hari untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Keunggulan Nike Epic React Flyknit sendiri sudah diakui sejumlah atlet. Jauhari Johan, atlet triathlon Indonesia, mengaku terkesan dengan tingkat kestabilannya.
"Sangat nyaman. Di luar perkiraan sih, sempat mikir mungkin seperti edisi Lunar kemarin ternyata beda. Enak juga memakainya tidak perlu susah-susah mengikat tali sepatu. Untuk keunggulannya, yang pasti begitu stabil. Mungkin sepatu yang ringan banyak, tapi belum tentu sepatunya stabil. Saya coba kemarin 18 kilo dan tetap stabil. Dari segi pace. Sangat nyaman," Jauhari mengatakan.
Sementara Emilia Nova, andalan lari gawang Indonesia, terkesan dengan daya pantul sepatunya, di samping juga terbantu dengan tingkat kestabilan yang diberikan Nike Epic React Flyknit.
"Ini paling the best. Pas lagi lari jogging atau sprint, sepatunya kaya memberi sensasi mantul gitu. Selain itu merasa stabil. Yang penting sih stabil sebab kalau gak balance bisa bikin atlet cedera," wanita yang akrab disapa Emil ini mengatakan.
 Foto: Yanu Arifin/detikSport |
Nike Epic React Flyknit seolah menjawab keluhan bagi para pelari, baik yang pro atau amatir. Sensasi durable dan responsive yang ditawarkan membuat pelari yang ingin mencari pace (kecepatan) tidak akan merasa berat saat mengenakannya. Pun begitu buat pelari jarak dekat, foam react membantu mereka tetap stabil dan punya kecepatan.
 Foto: Yanu Arifin/detikSport |
