Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Manchester United vs Tottenham Hotspur

    Penantian Kita Berakhir di Sabtu Malam...

    Dex Glennıza - detikSport
    (Getty Images/Michael Regan) (Getty Images/Michael Regan)
    Jakarta - Semua orang sudah menunggu-nunggu Liga Primer Inggris. Semua orang sudah menunggu-nunggu Manchester United*. Kemudian ini lah yang akan kita dapatkan di early kick-off (18:45 WIB, paling awal dari semua jadwal pertandingan) Liga Primer Inggris 2015/16: Manchester United melawan Tottenham Hotspur di Old Trafford, Manchester.

    Setelah musim yang penuh bencana bersama David Moyes di peringkat ke-7 di akhir musim 2013/14, United mendapatkan kembali separuh "promised land" mereka dengan menempati peringkat ke empat akhir musim lalu, sekaligus berhak untuk lolos ke play-off Liga Champions melawan Club Brugge KV dari Belgia.

    Louis van Gaal tentunya tidak ingin mengulangi start buruk mereka musim lalu saat Swansea mempermalukan United di Old Trafford pada pekan pembuka Liga Primer. Setelah kekalahan tersebut, United hanya mampu meraih 5 poin dari 5 pertandingan pertama mereka, termasuk kalah 4-0 dari Milton Keynes Dons di Capital One Cup.

    Investasi besar-besaran Van Gaal di awal musim ini tentunya sudah kita semua tunggu-tunggu. Dengan Memphis Depay, Matteo Darmian, Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin, dan Sergio Romero, PR utama Van Gaal adalah menemukan susunan sebelas pemain utamanya.

    Dari hasil pramusim, Van Gaal sudah jelas memberikan kita kisi-kisi starter-nya. Seperti saat melawan FC Barcelona (menang 3-1) dan Paris Saint-Germain (kalah 0-2) di International Champions Cup, Van Gaal berkata bahwa ia membayangkan starter-nya saat itu adalah starter-nya saat melawan Spurs nanti.

    Sedangkan untuk Spurs sendiri, mereka sebenarnya masih memiliki banyak remedial terutama di lini belakang. Pertemuan terakhir mereka dengan Setan Merah adalah ketika mereka kalah 0-3 di Bulan Maret.

    Penambahan tiga pemain bertahan yaitu Kevin Wimmer, Kieran Trippier, dan Toby Alderweireld, bisa jadi jawaban untuk pertahanan pasukan Mauricio Pochettino. Namun, masalah utama Pochettino bukanlah pada pemain-pemainnya, tetapi lebih kepada sistem atau cara bertahan kesebelasannya.

    Dari hasil pra-musim juga The Lillywhites tampak agak mengecewakan dengan kalah 1-2 dari MLS All-Stars, kalah 0-2 dari Real Madrid CF, namun sempat menang 2-0 melawan AC Milan.

    Manchester United Kurang Kreatif

    Musim lalu Manchester United menjadi kesebelasan yang paling banyak memiliki rataan penguasaan bola dengan 61,1%, sementara Spurs berada diperingkat ketiga dengan 56,8%. Sebuah perbedaan peringkat yang dekat, namun dengan angka yang cukup jauh. Van Gaal bisa dibilang sukses dalam hal penguasaan bola ini jika dibandingkan dengan Sir Alex Ferguson dan Moyes.

    Senada dengan penguasaan bola, angka operan sukses United musim lalu juga yang paling tinggi di Liga primer (86%) dan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan era Sir Alex dan Moyes.

    Dua aspek di atas adalah hal yang wajib bagi sebuah kesebelasan untuk bisa dikategorikan "menguasai pertandingan".

    Masalahnya, menguasai pertandingan tidak selalu identik dengan memenangi pertandingan. Soal jumlah tendangan, United jauh berada di peringkat ke-7 dengan 512 tendangan ke gawang sepanjang 38 pertandingan dan "hanya" berhasil mencetak 62 gol.

    Kedatangan Depay dianggap bisa memecahkan masalah ini. Van Gaal pun mengakuinya jika lini depan United kekurangan kreativitas dan menyebut Ashley Young dengan "nothing like Neymar". Maka dari itu, ditambah dengan kepergian Ángel Di María, gosip United ingin mendatangkan Pedro (Barcelona) semakin santer beredar.



    Dalam pramusim, Depay selalu dimainkan di belakang striker dan kapten Wayne Rooney alih-alih bermain sebagai penyerang sayap kiri seperti yang ia perankan di PSV Eindhoven. Di PSV, kemampuan cut inside-nya dari kiri (ia berkaki alami kanan) membuatnya menjadi top skor Eredivisie Belanda dengan 22 gol.

    Untuk bisa menjadi kreatif, Van Gaal harus membolehkan Depay bermain bebas. Dan bermain sebagai posisi No. 10 ini lah di mana Depay akan memiliki kebebasan.
    Satu hal juga yang akan membuat Depay lebih sukses daripada Di María adalah kepercayaan dirinya. Ia sudah meminta jersey nomor 7 untuk ia pakai sepeninggal Di María, pun dengan tattoo 'dream chaser' yang terpampang di dadanya. Depay sepertinya akan menjadi kunci kreativitas Setan Merah pada pertandingan nanti.

    Tottenham Tidak Bisa Terus Bergantung pada Harry Kane

    Harry Kane, pemain hasil akademi Spurs ini sudah sangat banyak dibicarakan oleh media: 21 gol di Liga Primer (31 total gol di seluruh kompetisi) musim lalu, mencetak gol pada debutnya bersama kesebelasan negara Inggris (setelah 80 detik masuk ke dalam lapangan), dan meraih gelar PFA Young Player of the Year.

    Namun, pertanyaannya adalah: Bisakah ia mempertahankan, atau bahkan meningkatkan performanya, di musim yang baru ini?


    Satu hal yang jelas terlihat pada musim lalu adalah: Kane butuh bantuan! Musim lalu Kane berkontribusi dalam 24 poin dari total 64 poin Spurs di klasemen akhir, ini adalah kontribusi terbesar dari seorang pemain (dalam hal poin) untuk kesebelasannya sepanjang musim lalu.

    Pada kenyataannya, kita jadi teringat Spurs era Gareth Bale, yaitu Spurs yang one-man-team. Jika terus-terusan begini, bukan tidak mungkin kita akan melihat Kane pindah ke Real Madrid dengan memecahkan rekor transfer di musim depan.

    Sekarang ini Spurs hanya memiliki Roberto Soldado dan Emmanuel Adebayor sebagai penyerang selain Kane. Ketergantungan Spurs terhadap Kane sepertinya akan terus terjadi, baik Soldado maupun Adebayor selalu dikabarkan hengkang, sementara tidak ada penyerang lain yang sedang digosipkan kuat pindah ke Spurs.

    Jika United ingin aman, mematikan Kane adalah salah satu cara agar Spurs tidak bisa mencetak gol. Ini adalah tugas utama bagi bek tengah Setan Merah.

    Tapi, satu hal yang agak menggembirakan untuk Spurs, sebenarnya jika kita melihat secara seksama, Kane bukanlah satu-satunya pemain muda masa depan Spurs. Di sayap ada Andros Townsend, di belakangnya masih ada duet gelandang Nabil Bentaleb dan Ryan Mason yang hampir selalu bermain reguler, ditambah bek sayap kiri Danny Rose yang semakin bersinar.

    Beberapa pemain muda juga terlihat menjanjikan, mereka antara lain adalah Eric Dier, Bamidele Alli, Thomas Carroll, Alex Pritchard, dan Miloš Veljković (dipinjamkan ke Charlton Athletic sampai akhir musim) yang menjuarai Piala Dunia U20 bersama Serbia.

    Duel Dua Kesebelasan dengan Pertahanan yang Sering Kedodoran

    Hanya ada empat kesebelasan yang kebobolan lebih banyak daripada Spurs (53 kali kebobolan, sama dengan Burnley) di musim lalu, mereka adalah Leicester City (55), Aston Villa (57), Newcastle United (63), dan Queens Park Rangers (73). Spurs ada di posisi yang tertinggi, yaitu peringkat ke lima. Ini sangat mengkhawatirkan.

    Cederanya Hugo Lloris semakin menambah kekhawatiran Spurs, meskipun ia sudah bermain pada pertandingan pramusim melawan Milan.

    Namun, masalah utama Spurs musim lalu adalah selalu berubahnya duet bek tengah mereka dan tidak maksimalnya pelindungan yang diberikan oleh kedua gelandang bertahan mereka di depan empat bek.

    Sepertinya pembelian Alderweireld disiapkan untuk berduet dengan rekan senegaranya, Jan Vertonghen, sebagai bek tengah. Masalahnya, baik Alderweireld dan Vertonghen adalah pemain reguler di posisi bek sayap (Toby di kanan, Jan di kiri) di timnas Belgia. Mungkin ini akan menjadi masalah dan butuh banyak trial and error di Spurs musim ini.

    Masalah lainnya bagi Pochettino juga bukan hanya pemilihan pemain belakangnya, melainkan sistemnya dalam bertahan. Garis pertahanan Spurs dinilai sering terlalu tinggi, padahal tingkat keberhasilan memerangkap offside lawan mereka hanya 2 per pertandingan (peringkat 8 di Liga Primer), sehingga beberapa kali mereka kerepotan ketika menghadapi serangan balik dan kecepatan pemain lawan.

    Selain itu, Spurs juga menjadi kesebelasan yang paling banyak kehilangan penguasaan bola musim lalu, yaitu 14,6 kali per pertandingan. Ini bertolak belakang dengan kemampuan penguasaan bola pasukan Van Gaal.

    Kembali ke soal bertahan, tidak hanya Spurs, United juga memiliki masalah serupa bagi lini belakang mereka. Meskipun hanya kebobolan 37 kali sepanjang musim lalu (peringkat ke-4 paling sedikit kebobolan di Liga Primer), mereka melakukan kesalahan defensif (defensive error) sebanyak 29 kali.

    Dari seluruh uang yang dikeluarkan United, sangat mengherankan bahwa mereka tidak membeli satupun bek tengah baru, tentunya bek tengah yang memiliki level pemain kelas dunia.

    Di pramusim, Van Gaal hampir selalu memasang Daley Blind sebagai bek tengah mendampingi Phil Jones atau Chris Smalling, mengingat Marcos Rojo belum benar-benar pulih setelah Copa America.

    Begitupun dengan posisi penjaga gawang yang masih dalam tanda tanya besar menyusul tidak kunjung berakhirnya saga David de Gea yang ingin pindah ke Real Madrid. Sejujurnya kami sudah malas membicarakan hal ini.

    Van Gaal sendiri menyatakan bahwa ia tidak akan memainkan De Gea ketika melawan Spurs nanti. Mengingat Víctor Valdés yang sudah terusir, ini artinya kemungkinan Romero atau Samuel Johnstone yang akan diturunkan oleh LVG. Tentunya ini akan menjadi sorotan utama di lini belakang United.

    Sorotan lainnya bagi pertahanan United adalah Blind yang (jika dipasang sebagai bek tengah) dinilai akan menjadi titik lemah pertahanan United, terutama ketika menghdapai umpan silang dan bola mati.

    Spurs nyatanya mencetak 15 gol dari situasi bola mati, peringkat ke-4 di Liga Primer sepanjang musim lalu, sementara United berada pada peringkat ke-4 dari bawah dalam urusan unggul duel bola udara (15,8 per pertandingan). Mencetak peluang dari skema ini dianggap bisa melancarkan keran gol bagi Spurs di pertandingan nanti.

    Prediksi

    Kami cenderung percaya dengan Van Gaal, jadi sepertinya Setan Merah akan memainkan 4-2-3-1 yang bisa berubah menjadi 4-3-3 jika diperlukan. Luke Shaw sudah dipuji sebagai pemain yang lebih matang dibanding musim lalu, sehingga ia akan memulai pertandingan sebagai bek kiri.

    Posisi Rojo yang belum benar-benar pulih akan digantikan oleh Blind (bukan Tyler Blackett seperti pada pekan pertama musim lalu) yang lebih mungkin akan didampingi oleh Smaliing daripada Jones, apalagi Jonny Evans. Darmian juga rasanya akan bermain sebagai starter di bek kanan.

    Masalah kebugaran Schweinsteiger sepertinya akan membuatnya melakukan debut dari bangku cadangan. Van Gaal akan memasang Michael Carrick yang lebih bertugas sit back sebagai pelindung pertahanan, yang didampingi oleh Schneiderlin yang terbukti sudah berpengalaman di Liga Primer.

    Di depan, tidak akan ada perubahan berarti dari pra-musim: Young di kiri, Depay di belakang striker, Juan Manuel Mata di kanan, dan Rooney sebagai penyerang.

    Sementara untuk Spurs, seperti yang sudah kami prediksikan sebelumnya, mereka akan menduetkan Alderweireld dan Vertonghen sebagai bek tengah, Rose di kiri, dan Walker yang kemungkinan akan dimainkan di kanan daripada Trippier.

    Duet gelandang bertahan bentaleb dan Mason bisa saja berubah karena Mason dikabarkan diragukan tampil. Jika Mason tidak bermain, posisinya bisa digantikan oleh Dier ataupun Alli.

    Di depan, Kane akan didampingi oleh Christian Eriksen di kiri, Nacer Chadli di kanan, dan Mousa Dembélé di belakangnya.


    Perkiraan formasi Manchester United dan Tottenham Hotspur

    Pertandingan sendiri akan lebih dikuasai oleh United. Spurs beberapa kali akan mengalami kebuntuan namun bisa memecahkannya setiap kali mereka mendapatkan situasi bola mati.

    Setelah memainkan dua pertandingan pra-musim di Audi Cup pekan ini, pasukan Pochettino pastinya akan lebih memiliki masalah kebugaran dibandingkan United yang tidak memainkan pertandingan sejak akhir pekan lalu.

    Dengan mengira-ngira melalui banyak pertimbangan di atas, United akan lebih diunggulkan untuk menang dengan gol yang tercipta untuk kedua kesebelasan. Yang jelas, apapun yang terjadi, penantian kita semua pada Liga Primer Inggris akan berakhir di Sabtu malam...

    ===

    * Semua orang = orang-orang yang penasaran sungguhan dengan United, ditambah orang-orang yang ingin melihat United terpeleset lagi seperti pada matchday 1 EPL musim lalu melawan Swansea City.

    * Akun twitter penulis: @dexglenniza dari @panditfootball
    * Foto-foto: Getty Images

    (nds/nds)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game