Pratinjau Piala Super Italia
Saat yang Tepat Bagi Lazio untuk Membalas Dendam pada Juventus

Juve yang datang dengan status peraih dua trofi domestik serta berhasil mencapai babak final Liga Champions idealnya lebih di atas angin ketimbang Lazio. Namun melihat peta kekuatan kedua kesebelasan yang akan berlaga pada Sabtu, 8 Agustus 2015 ini, tampaknya Lazio memiliki kans yang cukup besar untuk balas dendam.
Balas dendam? Ya, laga ini akan menjadi laga balas dendam bagi Lazio atas kekalahan di babak final Coppa Italia akhir Mei lalu. Pada laga tersebut, Lazio takluk di tangan ‘Si Nyonya Besar’ setelah skor 1-1 bertahan selama 90 menit, dan Alessandro Matri mencetak gol kemenangan bagi Juventus pada menit ke-97.
Lazio merasa saat itu mereka layak untuk menang. Karenanya, laga Supercoppa ini menjadi momen yang tepat untuk menjawab rasa penasaran mereka untuk mengalahkan Juventus. Dan peluang untuk memenangi laga ini bagi Lazio rasanya cukup besar mengingat situasi yang tak ideal tengah dialami Juventus saat ini.
Juventus Tampil Pincang
Skuat Lazio yang masih dibesut oleh Stefano Pioli boleh tampil percaya diri menyambut laga Supercoppa ke-5 Lazio. Pasalnya, sang lawan akan tampil tanpa sejumlah pemain andalannya karena menderita cedera yang tentunya akan mengurangi kualitas mereka.
Juventus memang dipastikan tak akan tampil dengan tiga pemain andalannya. Dan ketiga pemain menghuni setiap lini Juventus. Dimulai dari Giorgio Chiellini yang menghuni lini belakang, Sami Khedira pada pos gelandang, serta Alvaro Morata yang menempati lini depan.
Chiellini dan Morata merupakan dua pemain yang musim lalu kerap diturunkan sejak menit pertama. Sementara Khedira merupakan pemain baru yang didatangkan untuk menjaga kualitas di lini tengah setelah hengkangnya Andrea Pirlo dan Arturo Vidal.
Chiellini diprediksi baru kembali fit pada akhir Agustus. Sementara Morata harus menepi selama sebulan dan harus beristirahat hingga awal September. Sedangkan Khedira, cedera hamstring-nya kembali kambuh dan akan absen selama dua bulan hingga Oktober.
Kehilangan ketiga pemain ini akan semakin membuat skuat besutan Massimilliano Allegri ini agak pincang. Belum lagi Allegri masih meracik formasi untuk musim depan sepeninggal tiga pemain andalan, Pirlo, Vidal, dan Carlos Tevez.
Kehilangan ketiganya membuat Allegri terus meracik strategi anyar selama latihan pra-musim. Dari tiga laga yang sudah dijalani, dua kekalahan dengan skor 2-0 didapatkan kesebelasan yang bermarkas di Juventus Stadium ini saat menghadapai Borussia Dortmund dan Olympique Marseille. Satu kemenangan dengan skor tipis diraih saat menghadapi kesebelasan asal Polandia, Lechia Gdansk.
Allegri terus mengubah-ubah formasi pada skuatnya. Dimulai dari 4-3-3, 4-3-1-2, hingga kembali menggunakan 3-5-2. Ditambah cedera Chiellini, Khedira, dan Morata, praktis Allegri tak akan leluasa dalam meramu skuatnya.
Lazio Tak Banyak Perubahan
Sama seperti Juve, sebenarnya Lazio pun akan tampil tanpa kekuatan terbaiknya. Selain Filip Djordjevic yang masih memulihkan cedera sehingga diragukan tampil, Senad Lulic dan Marco Parolo dipastikan absen karena hukuman kartu.
Parolo adalah salah satu gelandang yang begitu diandalkan Pioli. Di Serie A, gelandang berusia 30 tahun tersebut menjadi pemain dengan menit terbanyak Lazio (2999 menit). Kontribusinya sendiri mencapai 10 gol, terbanyak kedua di Lazio bersama Antonio Candreva dan Felipe Anderson, ditambah dua assist.
Parolo merupakan tandem yang menyempurnakan lini tengah Lazio bersama Lucas Biglia. Jika Biglia diperankan sebagai perebut bola, maka Parolo menjadi penyeimbang lini tengah Lazio. Selain diharuskan menjadi penghenti serangan lawan, Parolo pun diharuskan menjadi pemain pertama yang mengalirkan serangan ke sisi sayap. Akurasi umpannya sendiri mencapai 79,6%, tertinggi kedua di Lazio.
Lulic pun sebenarnya salah satu pemain andalan Pioli. Namun menanjaknya performa Felipe Anderson mulai membuatnya kehilangan tempat di skuat utama menjelang musim berakhir. Namun bagaimanapun, Lulic merupakan sosok sentar di sisi sebelah kiri Lazio.
Beruntung Lazio tak seperti Juventus yang bisa dibilang tampil dengan wajah baru setelah sejumlah pemain andalan hengkang. Dalam skuat Si Elang, masih akan dihuni oleh pemain-pemain yang mengantarkan Lazio ke peringkat tiga musim lalu.
Anderson dan Candreva masih akan merepotkan sisi sayap pertahanan lawan. Biglia masih menggalang lini tengah. Sementara lini belakang masih dipimpin oleh bek timnas Belanda, Stefan de Vrij. Federico Marchetti yang biasanya tampil lebih bersemangat saat menghadapi Juventus pun masih akan mengawal di bawah mistar gawang Lazio. Dengan begitu, skuat Lazio yang tak jauh berbeda dengan musim lalu pun bisa menjadi keunggulan tersendiri.
Otak-Atik Strategi Allegri dan Pioli
Jika tampil dengan kekuatan penuh, Juventus mungkin akan menurunkan formasi 4-3-3 dengan ketiga pemain yang absen, Chiellini-Khedira-Morata, berada di masing-masing posisi. Namun kehilangan tiga pemain ini, Juve tampaknya akan mengubah formasi menjadi 3-5-2 atai 4-3-1-2.
Formasi 4-3-1-2 sebenarnya sudah dipersiapkan Allegri sejak menghadapi Marselle. Namun kekalahan yang diterima Juve saat itu bisa saja menjadikan Allegri kembali menggunakan formasi 3-5-2 yang sampan menjadi andalan Antonio Conte dalam tiga musim.
Tapi dengan situasi saat ini, formasi 4-3-1-2 tampaknya akan lebih ideal untuk Juventus. Minimnya stok pemain berkualitas pada pos bek tengah pasca cederanya Chiellini membuat Allegri kesulitan mencari tandem yang pas dengan Bonucci.
Masih ada nama Martin Caceres, Andrea Barzagli, dan Daniele Rugani. Tapi Caceres tampil tak terlalu mengesankan saat menghadapi Marseille. Barzagli, baru pulih dari cedera yang bisa mengganggu performanya. Sementara Rugani, merupakan pemuda berusia 20 tahun yang belum teruji kemampuannya bersama Juventus.
Dengan formasi 4-3-1-2, maka hanya aka nada satu pemain yang akan disandingkan dengan Bonucci. Ini lebih baik dibanding Juve menggunakan skema tiga bek. Pada pos gelandang, idealnya Stefano Sturaro dan Roberto Pereyra menemani Paul Pogba dan Claudio Marchisio. Sementara di lini depan, bisa dipercayakan pada Mario Mandzukic dan Paulo Dybala.
Resiko menggunakan formasi 3-5-2 pun akan bisa memudahkan Lazio untuk memasuki area kotak penalti Juventus. Karena pada lagan anti, tampaknya Pioli akan kembali ke skema bermain umpan-umpan through ball ke sisi sayap, setelah gagal menerapkan formasi 3-4-3 pada pra-musim.
Pada laga uji tanding pra-musim, Pioli beberapa kali menggunakan formasi 3-4-3. Namun hasilnya, Lazio harus takluk di tangan Vicenza, Anderlecht, Sigma Olomouc, dan Mainz. Satu kemenangan diraih saat menghadapi kesebelasan lokal, CS Auronzo.
Karenanya, kemungkinan besar Pioli akan kembali memainkan formasi 4-3-3. Candreva dan Anderson akan kembali diandalkan dari sisi sayap. Sementara kehilangan Djordjevic tak terlalu disesali karena penyrang gaek asal Jerman, Miroslav Klose, masih cukup prima untuk bermain sejak menit pertama.
Untuk pos yang ditinggalkan Parolo dan Lulic, Pioli bisa memasang pemain muda Danilo Cataldi dan Ogenyi Onazi. Belum lagi masih ada pemain baru macam Ravel Morrison dan Milankovic-Savic. Para pemain tersebut bisa menjadi pengatur serangan yang ditempatkan di tengah mengapit Biglia.
Jika Juve menggunakan formasi 3-5-2, dengan Barzagli dan Caceres di tempatkan sebagai bek kanan dan kiri, Anderson dan Candreva akan memiliki kans yang cukup besar untuk memenangi duel dengan keduanya. Dan salah satu pemain baru Lazio, Ricardo Kishna, pun merupakan pemain yang handal mengobrak-abrik sisi pertahanan lawan.

Perkiraan susunan pemain Juventus vs Lazio
Oleh karena itu, laga ini tampaknya akan berjalan ketat dan sengit. Kedua pelatih akan saling menerka strategi apa yang digunakan sang lawan. Variasi taktik yang dimiliki kedua pelatih memang menjadi pembeda tersendiri pada pertandingan Supercoppa yang ke-28 ini.
Yang jelas, jika Lazio ingin balas dendam atas kekalahan di Coppa Italia, saat ini adalah saat yang tepat bagi mereka. Dengan skuat baru Juve ditambah beberapa pemain yang absen, Juve tampaknya masih akan mencari-cari bentuk permainan terbaiknya sementara Lazio memiliki skuat yang tak jauh berbeda dengan musim lalu.
===
*Dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.
(nds/nds)