Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Manchester United vs Liverpool

    Duel Panas Antara Dua Tim yang Harus Berbenah

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Getty Images/Alex Livesey Getty Images/Alex Livesey
    Jakarta - Liga Inggris pekan kelima akan menggelar big match antara Manchester United melawan Liverpool. Baik Liverpool maupun Manchester United, sama-sama mengumpulkan tujuh poin dari dua kali kemenangan, satu kali imbang, dan satu kali kalah. MU pun kini menempati posisi kelima, sedangkan Liverpool dua strip di bawahnya karena kalah selisih gol.

    Liverpool harus datang ke Old Trafford dengan beberapa masalah dalam skuatnya. Gelandang serang andalan Liverpool asal Brasil, Phillipe Coutinho, dipastikan absen karena menerima hukuman kartu merah. Coutinho menerima kartu merah pada pertandingan melawan West Ham di pekan sebelumnya.

    Liverpool juga masih harus menunggu kabar terakhir dari Jordan Henderson dan Adam Lallana. Kedua pemain ini baru menyelesaikan perawatan pascacedera dan kemungkinan tetap masih belum bisa dimainkan. Ditambah lagi, Liverpool juga dipastikan tidak bisa memainkan gelandang lainnya, Joe Allen. Allen masih mengalami cedera dan dipastikan tidak bisa bermain melawan MU.

    Hanya Daniel Sturridge yang menjadi kabar baik bagi Liverpool. Penyerang tim nasional Inggris ini telah kembali berlatih pascacedera. Meski begitu, sepertinya manajer klub Brendan Rodgers tidak mau mengambil risiko terlalu besar dan hanya akan memasukan Sturridge ke dalam susunan pemain cadangan.

    Di sisi lain, MU justru sedang dalam kondisi yang sangat kondusif. Michael Carrick yang sempat mengalami cedera ringan dipastikan telah sembuh dan siap bermain. Ditambah lagi, MU juga kini kembali bisa memainkan kiper andalan mereka, David de Gea, yang tidak jadi pindah ke Real Madrid

    Sama-sama Harus Berbenah

    Kedua tim sama-sama mengalami kekalahan pada pekan sebelumnya. MU harus mengalami kekalahan 1-2 saat bertandang ke Liberty Stadium, kandang Swansea City, lewat gol-gol yang dicetak oleh Andre Ayew dan Befatimbi Gomis. Sementara Liverpool harus takluk atas West Ham United dengan skor yang cukup telak, 0-3.

    Dari kedua kekalahan tersebut, kedua tim sama-sama harus berbenah jika ingin meraih kemenangan pada pertandingan kali ini. Dari kubu Manchester United, satu hal yang harus segera mereka perbaiki adalah kelemahan mereka dalam menerima serangan balik dari lawan. Kelemahanan ini tercipta akibat cara bermain mereka yang banyak melakukan ball possession sehingga membuat kedua full-back-nya harus aktif menyerang.

    Aktifnya kedua full-back menyerang seringkali menciptakan lubang di area Manchester United saat mengalami serangan balik. Hal ini terlihat saat terciptanya dua gol Swansea. Saat gol pertama, Gylfi Sigurdsson dalam kondisi bebas di sisi kanan dan dengan mudah melepaskan umpan silang. Sedangkan pada gol kedua, Ayew yang bebas di posisi yang sama mampu melepaskan umpan terobosan cantik kepada Gomis di tengah.

    Keduanya terjadi akibat full-back kiri MU terlambat turun akibat membantu serangan. Hal ini tentu saja bisa dimanfaatkan Liverpool yang memiliki Nathaniel Clyne, Jordon Ibe, Roberto Firmino, dan James Milner yang aktif menyerang melalui sisi kanan. Dengan serangan balik Liverpool juga mampu mengulang mimpi buruk MU saat melawan Swansea.

    Manajer MU Louis van Gaal kemungkinan akan sedikit mengubah gaya permainannya. Saat ini MU tercatat sebagai tim dengan penguasaan bola paling tinggi kedua di Liga Primer Inggris. Namun dalam hal melakukan tembakan ke arah gawang, MU hanya melakukan 3,8 kali per pertandingannya. Jika dibandingkan dengan klub lain, MU hanya menempati peringkat 11, di bawah West Ham, dalam hal tembakan ke gawang.

    Hal ini menunjukan bahwa ball possession MU tidak cukup efektif untuk menciptakan peluang. Mereka hanya menguasai bola di area sendiri dan gagal masuk ke area pertahanan lawan. Oleh karena itu mungkin Van Gaal akan sedikit mengubah gaya bermain mengurangi permainan ball possession dan lebih berani melepaskan bola cepat. Sesekali, mereka bisa langsung melepaskan bola-bola yang langsung menuju jantung pertahanan Liverpool. Hal ini selain menambah variasi serangan, MU juga bisa menutupi kelemahan di area pertahanan. Kedua fullback tidak perlu terlalu sering maju meninggalkan areanya sehingga MU tidak akan rentan terhadap serangan balik lawan.

    Sementara itu, kubu Liverpool masih mengalami masalah dalam hal serangan. Hingga kini Liverpool baru mencetak dua gol dan bersama Newcastle United, menjadi tim dengan jumlah gol paling sedikit di liga. Hal ini menunjukan bahwa ada masalah dari pola serangan yang mereka lakukan.

    Christian Benteke, yang sangat subur di Aston Villa baru bisa mencetak satu gol dalam empat pertandingan yang sudah dijalani. Masalahnya adalah, di Liverpool Benteke harus menjalani peran yang berbeda dengan saat di klub lamanya. Di Villa, Benteke benar-benar hanya ditugaskan untuk mencetak gol. Ia akan selalu berada di kotak penalti lawan dan berduel dengan bek-bek lawan. Sedangkan di Liverpool, seringkali Benteke harus turun untuk menjemput bola demi membangun serangan bersama pemain lainnya.

    Padahal keahlian benteke yang paling utama adalah duel udara dan kemampuan menyelesaikan peluangnya. Ia tidak memiliki kemampuan cukup baik dalam mengoper bola kepada kawan. Namun di Liverpool, kemampuan duel udara Benteke sejauh ini hanya dimanfaatkan untuk membuka peluang bagi pemain Liverpool lain masuk ke area pertahanan lawan. Ditambah lagi, dengan absennya Coutinho, Liverpool juga harus mencari pemain yang mampu menggantikan pemain bernomor punggung 10 ini. Pasalnya, dalam empat pertandingan sebelumnya, Coutinho menjadi pusat serangan Liverpool. Bola akan banyak dialirkan kepada Coutinho untuk kemudian menembus area pertahanan lawan.

    Terdapat beberapa pilihan untuk menggantikan Coutinho. Mereka masih memiliki Danny Ings, Ibe, atau Divock Origi. Jika memainkan Ibe, pemain muda ini akan ditempatkan di sayap kanan dan difungsikan untuk mendobrak pertahanan musuh dari area tersebut. Firmino kemudian mengambil alih peran yang ditinggalkan Coutinho dan menjadi pengatur serangan Liverpool.

    Namun jika yang dipilih adalah Ings atau Origi, kedua pemain ini adalah penyerang tengah. Artinya, akan ada perubahan yang dilakukan oleh Rodgers dalam sistem pertamainan Liverpool. Sudah lama sejak Liverpool tidak lagi menurunkan dua penyerang tengah dalam starting line-upnya. Rodgers memang sempat sering menggunakan formasi 4-3-1-2 saat masih memiliki duet Luis Suarez dan Sturridge, dan ketika itu pola ini memang cukup efektif untuk membuat serangan Liverpool menjadi sangat ditakuti pertahanan lawan.

    Maka dari itu bukan tidak mungkin Rodgers akan mencoba pola yang menggunakan dua penyerang tersebut pada pertandingan kali ini. Seperti yang kita ketahui pada musim lalu, saat melawan MU di Old Trafford, Rodgers berani membuat kejutan dengan memainkan pola tiga bek dan memainkan Raheem Sterling sebagai penyerang tengah. Maka bukan tidak mungkin pada pertandingan ini Rodgers juga akan membuat kejutan dalam pola permainan Liverpool.

    ====

    *dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.



    (rin/roz)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game