Liga Inggris: Everton 3-1 Chelsea
Puncak Masalah Permainan Chelsea
Chelsea kembali menelan pil pahit di Premier League setelah dikandaskan Everton 1-3. Tiga gol Steven Naismith menenggelamkan The Blues dalam laga yang dihelat di Goodison Park, Sabtu (12/9/2015) malam WIB.
Manajer Chelsea Jose Mourinho terlihat masih kesulitan mengatasi sejumlah masalah di lini serang Chelsea. Diego Costa masih belum menemukan performa terbaiknya dan absennya Oscar yang memengaruhi alternatif serangan Chelsea.
Absennya Oscar membuat Mou menduetkan Nemanja Matic dan John Obi Mikel sebagai poros ganda. Sementara itu, Cesc Fabregas didorong lebih ke depan sebagai pengganti Oscar. Agresivitas serta kemampuan dribbling yang istimewa membuat Pedro Rodriguez selalu ditempatkan di pos sayap kanan sejak tiga pertandingan terakhir.
Dampak dari perubahan ini tak bisa dibilang positif. Umpan-umpan terobosan yang biasa dilakukan Fabregas tidak begitu terlihat. Aliran bola ke Diego Costa lebih terpusat ke sisi lapangan. Serangan Chelsea mandek. Terlebih Branislav Ivanovic tidak bisa bebas menyerang karena Everton mengandalkan serangan dari sisi kiri.
Bola yang dialirkan ke Fabregas pun kerap terhenti di kaki Gareth Barry dan James McCarthy. Pilihan mengirim bola panjang ke kedua sisi yang dihuni Eden Hazard di kiri dan Pedro di kanan tak terlampau memberi hasil. Duet Mikel-Matic malah menjadi persoalan. Arouna Kone dan Romero Lukakuseringkali berhasil mendapat bola di depan kotak penalti.
Menguasai Lini Tengah
Poros ganda Chelsea biasanya dihuni Matic dan Fabregas dengan pembagian tugas yang berbeda. Matic diplot sebagai pemutus serangan lawan, sedangkan Fabregas sebagai inisiator serangan Chelsea. Pola seperti ini terjadi seperti tanpa cela. Musim lalu, pola ini yang mengantarkan Chelsea menjadi juara.
Dalam pertandingan semalam, Matic ditugaskan untuk menggantikan peran Fabregas sebagai pengatur aliran bola di lini tengah. Hasilnya tidak buruk, karena Chelsea mampu menguasai lini tengah.
Berdasarkan Whoscored, Chelsea unggul penguasaan bola hingga 61%. Jumlah umpan Chelsea pun mencapai 556. Angka ini jauh lebih banyak ketimbang Everton yang hanya melepaskan 351 umpan. Dari jumlah umpan Chelsea tersebut, 33 di antaranya adalah umpan silang.
Sulit Berkembangnya Diego Costa 
[Umpan yang diterima Costa]
Dari grafis di atas terlihat kalau Costa hanya menerima dua umpan di dalam kotak penalti dan dua umpan tepat di depan kotak penalti. Sisanya, ia menerima 13 umpan tepat di sisi lapangan sebelah kiri dan empat lainnya di sisi lapangan sebelah kanan.
Chelsea tidak memiliki alternatif lain setelah kesulitan menembus ketatnya penjagaan di depan area kotak penalti. Costa pun terpaksa meminta bola hingga ke tepi lapangan, yang berarti meminimalisasi peluangnya mencetak gol. Sepanjang pertandingan Costa cuma melepaskan satu tembakan. Itupun tidak mengarah ke gawang.
Longgarnya Mikel-Matic
[Umpan yang diterima. Kiri: Kone; Kanan: Lukaku]
Meski menguasai lini tengah, duet Mikel-Matic tak begitu kokoh saat bertahan. Keduanya bergerak kelewat lebar yang dimanfaatkan Barry maupun McCarthy untuk segera mengirimkan umpan melewati Mikel dan Matic menuju Kone dan Lukaku.
Dari grafis di atas terlihat tidak ada umpan yang bisa dipotong oleh pemain Chelsea yang mengarah ke Kone dan Lukaku. Umpan kepada Lukaku terbilang fantastis karena tiga di antaranya berbuah peluang dan dilakukan di depan kotak penalti.
[Proses gol pertama Everton]
Proses gol pertama Everton tak lepas dari longgarnya Matic dan Mikel. Naismith dibiarkan berdiri bebas, pun dengan Kone dan Lukaku yang bisa saja menerima bola tanpa tekanan. Pada gambar 1, ada ruang yang begitu lebar antara Matic dan Mikel yang dimanfaatkan Naismith untuk bergerak meminta bola. Hal seperti ini sebenarnya terjadi hampir di sepanjang pertandingan.
Saat Naismith menerima bola, Matic dan Mikel sama-sama melakukan tekanan tapi keduanya gagal. Ini terlihat pada gambar 3, di mana Naismith mampu mengelabui keduanya. Sial bagi Chelsea karena tak ada penjagaan yang diberikan pada Galloway (gambar 4) yang diperparah dengan melepaskan pengawalan dan penjagaan terhadap Naismith yang kemudian menanduk bola dan mencetak gol pertama Everton.
Duet Mikel-Matic sejatinya tak begitu bekerja keras. Ross Barkley yang dipasang di belakang kedua striker tak pernah bergerak jauh daru duet gelandang, Barry dan McCarthy. Saat mendapatkan bola, ita dengan segera mengirimkan ke rekan-rekannya. Ini yang membuat Barkley mampu melepaskan empat umpan kunci (key passes) atau yang terbanyak dibandingkan rekan-rekannya yang lain.
Matic memang menjadi pemain paling sibuk dalam pertandingan tersebut. Ia berkontribusi besar dalam pertahanan Chelsea dengan melakukan delapan tekel dan tiga potongan (intercept). Saat menyerang, ia menjadi pemain The Blues terbanyak yang melepaskan tendangan dengan tiga tendangan dan satu yang mengarah ke gawang dan menjadi gol.
Berubahnya Cara Bermain Everton
[Arah serangan. Kiri: Everton; Kanan: Chelsea]
Everton sebenarnya mengandalkan serangan melalui kedua sayap mereka. Barry dan McCarthy sebagai pemberi umpan sedangkan Besic dan Coleman bertugas sebagai pemberi umpan.
Perbedaan beban serangan di kedua sisi ini tak lain untuk mengakomodasi rentannya sisi Brendan Galloway untuk ditembus. Pemain berusia 19 tahun tersebut menanggung beban berat untuk menggantikan peran Leighton Baines yang absen di pos fullback kiri. Terlampau seringnya Galloway naik membuat sisi tersebut rentan dieksploitasi Pedro.
Ini yang membuat Muhamed Besic lebih terlihat seperti pemain sayap ketimbang pemain bertahan. Manajer Everton Roberto Martinez memberikan kesempatan bagi pemain yang memiliki kecepatan dalam menggiring bola ini untuk menyisir sayap.
Di sisi lain, memberikan Coleman ruang untuk menyerang menjadi hal yang wajar. Selain kemampuan umpan silangnya yang baik, Coleman memiliki kelebihan dalam kecepatan transisi dari menyerang ke bertahan. Kalaupun terlambat turun, John Stones fasih untuk mengisi pos fullback kanan menggantikan Coleman. Pos bek tengah diisi oleh Barry yang—melakukan lima tekel, satu potongan, dan satu sapuan—menjadi tembok begitu kuat pertahanan Everton.
Belum genap 10 menit, Besic ditarik keluar dan digantikan Steven Naismith yang sejatinya adalah seorang penyerang dan gelandang serang. Kehadiran Naismith mengubah cara Everton dalam menyerang. Kone lebih sering bergerak ke kanan sedangkan Barkley menempati pos di kiri bergantian dengan Naismith.
Fungsi Barkley dan Naismith menjadi penting terutama sebagai penyelesai umpan andai ada kebuntuan di lini depan Everton. Ini yang terjadi pada gol kedua Everton. Saat Kone dan Lukaku menarik perhatian bek Chelsea bergerak ke sisi, Barkley dan Naismith berdiri dengan bebas di ara tengah depan kotak penalti yang kemudian berhasil mengonversinya menjadi gol.
Rentannya Sisi Ivanovic
Dua dari tiga gol Everton berasal dari sisi yang semestinya dijaga Ivanovic. Kejadian pada menit ketujuh di mana Besic tinggal berhadapan dengan Zouma merupakan kejadian pertama lambatnya Ivanovic menutup ruangnya sendiri.
Pada gol pertama, Ivanovic melepaskan penjagaan terhadap Galloway yang kemudian memberikan assist untuk Naismith. Kejadian berbeda terlihat pada proses gol kedua.
[Proses gol kedua Everton]
Dalam gambar pertama terlihat posisi Ivanovic yang begitu tanggung. Tidak jelas apakah Ivanovic bermaksud melapis posisi bek tengah, ataukah ia akan bermain agresif dengan menghalangi pergerakan Barkley atau Naismith.
Terdapat jarak yang begitu lebar yang diciptakan Zouma dan Ivanovic yang menguntungkan Barkley untuk melepaskan tendangan. Namun, Barkley memilih mengirimkan umpan kepada Naismith. Dengan kondisi para pemain Chelsea yang sudah mulai membantu pertahanan, Ivanovic lebih memilih menutup ruang tembak Naismith ketimbang melakukan tekel.
Lalu, Naismith pun menendang bola. Apa yang dilakukan Ivanovic bisa dilihat pada gambar nomor 2. Ia membalikkan badan seolah menghindari bola. Komentator televisi pun sempat berucap, "Ivanovic, dia tidak melakukan apapun. Hanya berdiri dan membelakangi tendangan."
Hilang Fokus
Tiga gol yang dicetak Naismith tidak bisa dilepaskan dari hilangnya fokus lini pertahanan Chelsea. Gol pertama tak lepas dari Zouma dan Terry yang tak mengacuhkan Naismith. Pun dengan Matic yang menyongsong bola ketimbang menjaga Naismith yang menjadi tanggung jawabnya.
Saat gol kedua terjadi, semestinya ada Pedro yang melapis sisi kanan pertahanan Chelsea. Namun, yang terjadi Barkley dan Naismith langsung berhadapan dengan Zouma dan Ivanovic. Keduanya masih dalam transisi dari lapangan sebelah kiri ke kanan. Ini mengakibatkan adanya ruang tembak yang dimanfaatkan Naismith.
Pada gol ketiga, terlihat bagaimana bek Chelsea lebih fokus pada bola dan membiarkan Naismith dengan bebas menembus pertahanan Chelsea. Pada gambar 1, terlihat Barkley mendapatkan posisi yang bebas setelah memberi umpan satu dua untuk Aaron Lennon. Pada gambar 2, terlihat Naismith yang tak terkawal karena Zouma mengawal ketat Lukaku.
Terry sejatinya sudah bergerak dengan tepat yakni menutup ruang tembak Barkley dan menghalangi Naismith untuk mendapatkan umpan. Namun, Naismith mengelabui Terry dan bergerak ke arah yang berlawanan. Hal tersebut terlihat pada gambar 4 di mana Naismith begitu bebas tanpa kawalan.
Kesimpulan
Menghadapi Everton seperti menjadi puncak dari beragam permasalah di tubuh Chelsea. Mereka kesulitan memberi alternatif serangan dan menyelesaikan peluang. Dari 61% penguasaan bola, Chelsea cuma melepaskan 15 tendangan, hanya lebih banyak satu tendangan ketimbang Everton.
Ada ketidakefektifan dalam pola serangan Chelsea di mana peran Fabregas yang lebih banyak memberikan 10 umpan silang ketimbang umpan terobosan ke lini depan. Menghadapi Everton memang menjadi ujian buat Mou karena The Toffees memiliki pertahanan yang rapat.
Masalah Chelsea pun terlihat di lini belakang saat mereka kehilangan fokus menjaga lawan. Tiga gol Everton terjadi karena hal ini dan dua di antaranya bermula dari sisi kanan pertahanan Chelsea yang dijaga Ivanovic.
Dengan pertahanan seperti ini, sulit bagi Chelsea untuk menahan gempuran tim yang mengandalkan serangan balik. Celah di lini belakang akan kian parah terlebih dengan meninggalkan duet Matic-Fabregas.
====
*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.








