Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau AS Roma vs Barcelona

    Pertarungan Agresivitas Dua Sayap

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto-foto: Getty Images Foto-foto: Getty Images
    Jakarta -

    Jika mengacu pada hasil pertemuan antara AS Roma dan Barcelona di segala ajang, resmi maupun persahabatan, rasa-rasanya kita akan mudah menerka siapa yang akan keluar sebagai pemenang laga pembuka Liga Champions grup E pada kamis (17/9) dinihari nanti.

    Pada pertemuan terakhir mereka beberapa pekan yang lalu, Barca menumbangkan Roma dengan skor telak, 3-0, di Camp Nou, pada laga yang bertajuk Trofeo Joan Gamper. Gol-gol dari Neymar, Lionel Messi serta tendangan jarak jauh Ivan Rakitic mampu memperdaya kiper baru Roma, Wojciech Szczesny.

    Namun, pertandingan tengah malam nanti bukanlah partai eksibisi untuk sekadar menguji taktik serta pemain-pemain yang baru didatangkan di bursa transfer musim panas. Ini adalah Liga Champions, yang tak ada satu tim pun yang bermain untuk kalah, apalagi jika bermain di hadapan puluhan ribu suporternya sendiri. Bagaimanapun, Roma mesti unjuk gigi dan menunjukkan bahwa mereka mampu menyulitkan sang jawara bertahan kompetisi ini.

    Di kancah domestik Roma sedang bagus-bagusnya. Meski tertahan imbang di partai pembuka liga saat menghadapi Verona, namun mereka mampu bangkit dengan menekuk juara Serie A musim lalu, Juventus, dengan skor tipis 2-1. Pekan lalu, Roma menaklukkan tim promosi Frosinone dengan dua gol tanpa balas. Selain itu, beberapa pemain baru seperti Iago Falque, Mohamed Salah dan Edin Dzeko, sudah mulai memperlihatkan kemampuannya yang tak bisa dianggap sepele.

    Sedangkan sang tamu, Barcelona, memang mampu memenangkan seluruh tiga partai pembuka La Liga dengan poin sempurna, meski ditinggal beberapa penggawa intinya. Dani Alves yang cedera, Gerard Pique yang terkena larangan bertanding di kancah domestik, Messi yang sempat dicadangkan pada pertandingan melawan Atletico Madrid pekan lalu menjadi indikasi bahwa Azulgrana masih tetap perkasa walau tanpa andalannya.

    Ini juga menjadi pertarungan spesial bagi entrenador El Barca, Luis Enrique, yang merupakan mantan allenatore Roma untuk musim 2011-12. Meski jabatannya hanya berumur satu musim karena gagal mempersembahkan gelar apapun, Enrique tetap berujar bahwa kembali ke kota Roma adalah hal yang spesial baginya.

    Mengandalkan Salah Sebagai Juru Bongkar Pertahanan Lawan

    Mempunyai pakem formasi yang sama yaitu 4-3-3, baik Roma maupun Barca, keduanya tentu mengandalkan penyerang sayap serta bek sayap mereka untuk membongkar lini bertahan lawan. Tuan rumah yang mungkin akan mengandalkan trio Salah, Dzeko, dan Iago Falque di lini depan akan menggebrak sejak awal pertandingan.

    Khusus untuk Salah, yang kerap kali bergerak dari sisi kanan dengan kecepatannya, kemungkinan besar ia akan berperan untuk memukul Barca lewat serangan-serangan balik, mirip dengan yang ditunjukkan Roma saat gol kedua ke gawang Frosinone akhir pekan lalu. Meski saat itu Iturbe yang mengobrak-abrik pertahanan Frosisnone lewat serangan balik, tapi Salah pun memiliki kapabilitas yang sama, bahkan lebih baik daripada Iturbe.



    Bahkan, jika lebih cerdik lagi, Rudi Garci bisa menginstruksikan Salah (jika dimainkan) untuk melakukan permutasi posisi dari sayap kanan menjadi sayap kiri bersama Falque untuk mengacaukan pertahanan Barca, yang mungkin akan diisi oleh kuartet bek Sergi Roberto, Pique, Javier Mascherano dan Jordi Alba.

    Permutasi ini dari sisi kanan menuju sisi kiri ini didasarkan pada posisi bek kanan Barca yang “hanya” diisi oleh Sergi Roberto yang notabene bukan bek kanan murni, melainkan pemain tengah yang disulap menjadi bek kanan. Dengan kecepatan Salah, bisa saja ia mengeksploitasi sisi kanan Barca yang “terlihat” lemah dan mampu memberikan umpan-umpan matang ke kotak penalti yang dihuni oleh Dzeko maupun oleh Falque.

    Namun, jika Garcia memang tak bermaksud melakukan permutasi posisi Salah dan Falque, mereka bisa mengeksploitasi sisi kosong yang sering ditinggalkan Alba ketika Barca membangun serangan.

    Tipikal Falque yang sering bermain menyisir lapangan, dan Salah yang menusuk ke kotak penalti menjadi keuntungan bagi Roma. Falque, bagaimanapun, sangat handal dalam melakukan umpan-umpan crossing yang siap diterima oleh Dzeko, yang lebih banyak bergerak di area kotak penalti lawan ketimbang turun jauh membangun serangan.

    Serangan lewat sisi sayap ataupun pemanfaatan celah half-space milik Barcelona ini sebenarnya seringkali menjadi celah bocor yang dibiarkan oleh lini belakang Blaugrana. Contoh sahihnya adalah ketika Barcelona diberondong gol balasan Sevilla di partai Piala Super Eropa beberapa pekan yang lalu. Atau yang terbaru, celah half-space Barcelona dibobol oleh umpan terobosan gelandang Atletico Madrid yang akhirnya memaksa Fernando Torres membukukan gol pertamanya di La Liga musim ini.

    Garcia, bagaimanapun, harus mengakali bola-bola serangan yang diinisiasi oleh pemain tengah dan bertahan. Mereka harus bergerak mencapai dua winger untuk mengganggu kompaksi lini bertahan Barcelona. Hal ini memang akan terasa sulit, mengingat Miralem Pjanic kemungkinan akan absen di laga ini. Padahal, Miralem Pjanic adalah salah satu pengalir bola handal yang dimiliki oleh Roma saat ini.

    Jangan Membiarkan Messi Bergerak Sesukanya

    Membiarkan Messi bergerak sesukanya berarti mengundang malapetaka bagi Roma. Hal tersebut tampaknya harus dicamkan betul oleh seluruh penggawa Roma dan Garcia. Mungkin, jika tak percaya juga, biarkan seluruh penggawa Roma melihat cuplikan video 30 menit ketika Messi memporakporandakan Atletico dalam kurun waktu setengah jam saja.



    Memang, sangat dilematis jika pertahanan hanya berfokus kepada Messi seorang. Karena, penyerang lainnya seperti Neymar dan Luis Suarez, juga bisa membuat gol dari manapun dan kapanpun mereka mau. Belum lagi Andres Iniesta dan Rakitic yang juga pandai mengalirkan bola, seandainya Messi terisolasi. Tapi, jika Roma membiarkan Messi menari-nari, maka probabilitas datangnya petaka akan lebih besar lagi.

    Keberadaan Seydou Keita yang notabene adalah mantan pemain Barca, sedikit banyak akan membantu lini tengah Roma meredam kedigdayaan Messi. Belum lagi Daniele De Rossi yang siap diturunkan bersama Radja Nainggolan sebagai inisiator lini tengah sekaligus pemotong serangan lawan.

    Kesimpulan

    Rudi Garcia sudah sepatutnya menilik bagaimana Athletic Bilbao bermain ketika mereka mengatasi perlawanan Barcelona saat partai Piala Super Spanyol. Pressing-pressing vertikal yang sifatnya kontinuitas dan tidak membiarkan Messi berkembang menjadi salah satu kunci Bilbao saat itu.

    Butuh level konsentrasi tinggi serta penerapan taktik yang sifatnya mendetail untuk menghadapi Barceona yang selalu bermain menekan dengan penguasaan bola sepanjang pertandingan. Maka, fisik dan konsentrasi yang sempurna akan membantu mereka memenangkan pertandingan pembuka Liga Champions kali ini.

    Sedangkan untuk Barcelona, mereka hanya harus bermain seperti biasa sembari mengharapkan tuah dari trio MSN yang sepanjang musim lalu bermain apik sebagai trio pencetak gol terbanyak di La Liga Spanyol.

    Dinamo serangan Barca yang berada di sisi kanan (Messi, Rakitic, Sergi) dan sisi kiri (Neymar, Alba, Iniesta) akan menjadi inisiator serangan Blaugrana meski pada praktiknya mereka tidak akan banyak berada di kedua touchline (tepi lapangan) dan hanya banyak bergerak di area half-space dan kotak penalti lawan.

    Bagaimanapun, kemungkinan besar, kedua sisi dari kesebelasan yang bertanding akan lebih sibuk daripada sisi tengah yang lebih banyak akan menjadi jembatan dari kedua sisi tersebut. Jika saja Roma bermain disiplin dan lebih baik, bukan tak mungkin pihak tuan rumah akan mencuri poin perdana dari sang jawara bertahan di liga Champions musim ini.

    Perkiraan Formasi Kedua Kesebelasan:



    ====

    * Dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.

    (a2s/krs)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game