Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Inggris: Man City 6-1 Newcastle United

    Pergerakan De Bruyne dan Silva yang Memudahkan Aguero

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Getty Images/Dean Mouhtaropoulos Getty Images/Dean Mouhtaropoulos
    Manchester - Manchester City mengakhiri rentetan kekalahannya di Premier League setelah menghancurkan Newcastle United dengan skor 6-1. Sergio Aguero menjadi bintang di pertandingan tersebut dengan torehan lima golnya. Sementara satu gol lain diciptakan Kevin De Bruyne.

    Newcastle sempat memberikan perlawanan di babak pertama dengan menahan imbang City 1-1. Mereka bahkan unggul terlebih dahulu melalui sundulan Aleksandar Mitrovic di menit 18.

    Akan tetapi, menjelang akhir babak pertama, pertahanan Newcastle lengah. Bermula dari strategi jebakan offside yang gagal, Aguero dengan bebasnya menyundul bola di kotak penalti The Magpies tanpa bisa ditahan oleh Tim Krul.

    Di babak kedua, semuanya menjadi berat sebelah. Performa Newcastle di babak pertama tidak terulang sehingga dengan leluasanya City mengurung pertahanan Newcastle dan berhasil memberondong lima gol tambahan ke gawang Krul.

    Dengan hasil ini, City untuk sementara waktu behasil menggeser posisi Manchester United di puncak klasemen. Sedangkan bagi Newcastle United, kekalahan ini menyebabkan mereka turun satu peringkat dan harus rela menjadi juru kunci.

    Problem Pertahanan City dan Kinerja Janmaat

    City bermain tanpa Vincent Kompany dan Yaya Toure. Tempat keduanya digantikan oleh Nicolas Otamendi dan Fernando. City sempat mengalami kesulitan di babak pertama. Mereka bahkan tertinggal oleh gol Mitrovic di menit ke-18 sebelum akhirnya Aguero menyamakan kedudukan tiga menit sebelum babak pertama berakhir.



    Lini belakang masih menjadi persoalan serius City. Duet Otamendi-Eliaquim Mangala masih kerap melakukan kesalahan. Gol dari Mitrovic pun berawal dari buruknya koordinasi keduanya di lini belakang City.

    Kesalahan Otamendi yang bergerak ke sisi kanan menyebabkan dia terlambat menutupi gerak Georginio Wijnaldum. Dan Wijnaldum pun dengan leluasa mengirimkan umpan ke Mitrovic yang berdiri bebas di kotak penalti City dan menuntaskan umpan itu dengan sundulan yang tidak bisa dihentikan oleh Joe Hart.

    Sedikit banyak ini mirip situasi yang terjadi ketika Erik Lamela mencetak gol keempat untuk Tottenham Hotspur ke gawang City di pekan sebelumnya. Otamendi harus bergerak melebar guna menutupi pergerakan Clinton N'Jie sehingga jantung pertahanan City menjadi sangat terbuka. Demichelis, yang saat itu diturunkan, tak kuasa menahan pergerakan Lamela.

    Sulitnya City menembus pertahanan Newcastle dikarenakan mereka menerapkan strategi garis pertahanan rendah. Hal ini mengakibatkan pemain City yang mengandalkan kecepatan, seperti Raheem Sterling maupun De Bruyne, tidak leluasa melakukan penetrasi ke area pertahanan The Magpies. Jarak antarpemain sempat terlihat begitu renggang.

    Belum lagi buruknya penyelesaian akhir dari pemain City yang menyebabkan peluang mereka harus terbuang percuma di babak pertama. Hal ini terlihat dari 12 pecobaan tembakan ke gawang Newcastle, hanya satu yang berbuah menjadi gol.

    Di babak pertama, City lebih sering melancarkan serangan ke sisi kanan pertahanan Newcastle yang dijaga Daryl Janmaat. Hal ini terlihat dari umpan-umpan yang dihasilkan di babak pertama yang lebih sering mengarah ke sisi kanan pertahanan Newcastle.

    Hal ini bukan tanpa sebab. Jika melihat beberapa pertandingan sebelumnya, Newcastle punya kecenderungan lebih gampang dibobol melalui sisi kanan pertahanannya. Rajinnya Janmaat dalam membantu serangan mengakibatkan pos yang ditinggalkannya kerap menjadi amat terbuka.

    Akan tetapi, di pertandingan kali ini, khususnya di babak pertama, Janmaat tidak terlalu bernafsu untuk ikut membantu serangan. Sehingga apa yang diinginkan manajer City, Manuel Pellegrini, untuk terus menekan melalui sisi kiri tidak berjalan sesuai rencana. Janmaat lebih ajeg menjaga pertahanan dibanding aktif membantu penyerangan.



    Kinerja Trisula De Bruyne-Silva-Fernandinho

    Tidak ingin mengecewakan para suporter City, Pellegrini pun melakukan perubahan di babak kedua. Mantan pelatih Villarreal itu memasukkan Jesus Navas untuk menggantikan Sterling.

    Perubahan selanjutnya, De Bruyne bergeser ke sisi sebelah kiri menggantikan pos yang ditinggalkan Sterling. Sementara Navas menggantikan posisi De Bruyne di sisi sebelah kanan.

    Pellegrini punya alasan yang kuat untuk mengganti Sterling. Mantan pemain Livepool tersebut tidak bermain maksimal di pertandingan kali ini. Sepanjang babak pertama, pergerakannya cenderung stagnan di sisi kanan Newcastle. Ini memudahkan Janmaat dan Sissoko untuk menutup gerakan Sterling di area tersebut.

    Sepanjang babak pertama, Sterling hanya mampu melepaskan satu tembakan dan tak sekali pun mampu menciptakan peluang. Ia sangat kesulitan menembus kotak penalti. Hanya sekali sepanjang babak pertama ia bisa mengirimkan umpan ke dalam kotak penalti, itu pun umpan yang tidak sukses.


    Heatmap pergerakan Sterling

    Pergantian pemain dan pertukaran posisi ini ternyata efektif. Posisi yang ditinggalkan oleh Sterling mampu diemban dengan jauh lebih baik oleh De Bruyne. Karena pergerakan De Bruyne sendiri tidak hanya terfokus bermain di sisi kiri saja, akan tetapi dia sering juga menyusup ke dalam kotak penalti Newcastle.



    Saat De Bruyne mencetak gol, posisinya sudah jauh merengsek ke tengah, bahkan mendekati sisi kanan. Berdiri di depan centre back, dia dengan jeli melihat celah di kotak penalti Newcastle dan bergerak menusuk untuk menyambut umpan silang dengan tendangan voli yang indah.

    Cara bergerak De Bruyne yang cair inilah yang memudahkan David Silva. Di babak pertama, Silva sering kesulitan bertukar posisi karena Sterling yang lebih sering ajeg di sisi kiri. Dengan De Bruyne yang rajin bergerak ke tengah, Silva bisa dengan enak membawa bola mencari momentum untuk mengumpan. Lini tengah praktis dikuasai City karena Fernandinho juga mulai berani naik ke depan sehingga memungkinkan City bermain pendek merapat di wilayah Newcastle.



    Pada gol kedua Aguero, segitiga antara De Bruyne-Silva-Fernandinho terlihat jelas. De Bruyne mengumpan kepada Silva, lalu Silva menyodorkan kepada Fernandinho yang lantas mengembalikan bola kepada De Bruyne kembali. Posisi De Bruyne saat itu sudah masuk ke tengah dan memudahkannya mengirim umpan terobosan kepada Aguero.

    Kinerja trio pemain tengah City itu kembali terlihat dalam gol keempat Aguero. De Bruyne memutuskan bergerak ke tengah untuk memberi tekanan kepada Vurnon Anita yang sedang menguasai bola. Tekanan itulah yang membuat umpan Anita jatuh ke kaki Fernandinho yang dengan cepat menyodorkan bola kepada Silva. Pemain Spanyol itu dengan cepat mengirim umpan kepada Aguero yang lantas mengubahnya menjadi gol.

    Aguero jelas menjadi bintang lapangan dengan mencetak lima gol. Namun, kombinasi Silva-De Bruyne (dibantu Fernandinho) yang membuat City begitu mematikan di babak kedua. Lini tengah dan pertahanan Newcastle kesulitan menjaga area karena keduanya rajin bergerak menjelajahi lapangan, saling bertukar posisi.

    Cara bergerak De Bruyne kerap membuat Janmaat harus keluar dari posisinya -- seperti terlihat pada gol kedua, kelima, dan keenam City. Sementara salah satu dari duet centre back Newcastle, Chancel Mbemba dan Fabricio Coloccini, juga kerap terpancing Aguero yang rajin bergerak keluar dari kotak penalti. Lubang-lubang banyak menganga di sepertiga lapangan akhir.

    Kesimpulan

    Kemenangan 6-1 kali ini seakan mengulang capaian City musim lalu. Di tempat yang sama, City berhasil melumat Newcastle dengan skor 5-0. Aguero tentu menjadi bintang di pertandingan ini dengan torehan lima golnya.

    Aguero mustahil tidak mendapatkan predikat man of the match. Ia bermain di level terbaiknya: rajin bergerak untuk mencairkan soliditas pertahanan lawan, dan tajam dalam menuntaskan peluang. Gol-gol Aguero di laga ini sangat tipikal: ia bergerak dari luar kotak penalti, kadang dari posisi gelandang serang, kadang dari posisi di antara fullback dan centre back lawan.

    Cara dan gaya bermain Aguero itu bisa berjalan maksimal karena lini tengah City juga memperagakan cara bermain yang serupa di babak kedua. Penjelajahan area yang dilakukan De Bruyne memudahkan Silva untuk menguasai bola di lini tengah. Pertahanan Newcastle pun menjadi berantakan. Kombinasi Silva-De Bruyne ini melahirkan empat assist (masing-masing dua) dan satu gol (diciptakan oleh De Bruyne).

    Akan tetapi, masih ada catatan bagi City dari pertandingan kali ini. Masih absennya Kompany menyebabkan lini belakang mereka masih begitu rapuh. Jika bukan karena Joe Hart yang bermain cemerlang di bawah mistar, mungkin City akan lebih berkeringat dalam meraih kemenangan di laga ini.

    (mfi/mfi)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game