Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Italia: Inter 1-0 AS Roma

    Lubang di Lini Tengah Roma yang Dimanfaatkan Inter

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    REUTERS/Alessandro Garofalo REUTERS/Alessandro Garofalo
    Jakarta -

    Internazionale Milan berhasil memenangi duelnya melawan AS Roma. Gol yang diciptakan Gary Medel pada menit ke-30 menjadi satu-satunya gol pada laga yang digelar di Stadion Giuseppe Miazza, Milan, itu.

    Pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi hampir sepanjang 90 menit. Kedua kesebelasan begitu bernafsu untuk meraih kemenangan. Namun Roma yang lebih menguasai jalannya pertandingan, bahkan meski harus bermain dengan 10 pemain setelah Miralem Pjanic dikartu merah, gagal menembus pertahanan kokoh Inter.

    Ya, gempuran demi gempuran yang dilancarkan Roma selalu berhasil dimentahkan skema bertahan Inter Milan. Lini pertahanan Inter pun kian sempurna dengan penampilan gemilang sang penjaga gawang, Samir Handanovic, sehingga aman dari kebobolan.



    Celah di Lini Tengah Roma

    I Lupi kembali menurunkan formasi andalannya yaitu 4-3-3. Hanya saja, skuat besutan Rudi Garcia ini tak bisa memainkan dua pemimpin mereka, kapten dan wakil kapten, yaitu Francesco Totti dan Daniele De Rossi, dikarenakan keduanya mengalami cedera.

    Alhasil, sebagai penyerang tengah Edin Dzeko dipilih untuk mengisi pos yang ditinggalkan Totti. Sementara di lini tengah, absennya De Rossi membuat Alessandro Florenzi, yang menjabat sebagai kapten pada laga ini, mengisi satu dari tiga gelandang di tengah bersama Radja Nainggolan dan Pjanic.

    Florenzi sebenarnya bukan pemain yang biasa ditempatkan sebagai gelandang tengah. Ia lebih sering bermain di area sayap, entah itu bek sayap ataupun gelandang sayap. Karenanya kombinasi di lini tengah dengan Florenzi-Nainggolan-Pjanic ini merupakan hal yang sebenarnya jarang terjadi.

    Pada 25 menit pertama semuanya berjalan sesuai harapan Garcia. Inter hanya melepaskan tiga tembakan dengan hanya satu yang mengarah ke gawang, sementara Roma sudah melakukan tujuh kali percobaan tendangan.

    Roma berhasil menahan gempuran di kedua sayap yang menjadi cara Inter untuk masuk ke kotak penalti Roma. Umpan-umpan panjang ke kedua sisi yang dilancarkan Inter untuk melakukan serangan balik cukup berhasil dipatahkan.


    [Aksi defensif Roma pada 25 menit pertama yang berhasil menghadang kedua sayap. Sumber: StatsZone]

    Roma menggunakan garis pertahanan tinggi untuk meredam serangan Inter. Jarak yang tercipta antara garis pertahanan terakhir dengan kiper Wojciech Szczesny, kerap kali dimanfaatkan Inter untuk mengalirkan bola melalui udara ke jantung pertahanan Roma. Namun ketangguhan back four Roma membuat serangan Inter tersebut berakhir sia-sia.

    Pada satu sisi, para pemain Roma akan merapatkan jarak antarpemain. Ini berhasil menutupi celah yang hendak dimasuki oleh Inter. Inter pun pada akhirnya sering melakukan umpan-umpan daerah dengan harapan memenangi duel satu lawan satu melawan pemain bertahan Roma. Namun Digne dan Maicon memiliki kecepatan yang membuat lini serang Inter tak berdaya.


    [Salah satu situasi serangan Inter yang berhasil dikunci Roma]

    Jika pun Inter berhasil menembus sisi sayap, para pemain winger mereka lebih memilih untuk melakukan cut inside atau gerakan memotong ke dalam, bukan mengirimkan umpan silang. Tak heran, Inter hanya melepaskan enam umpan silang pada laga ini.

    Awalnya Roma bisa mengatasi serangan memotong ke dalam Inter ini dengan kordinasi yang baik di lini tengah. Pjanic-Nainggolan-Florenzi selalu berada di tempat dan saat yang tepat saat Inter hendak menembus dari tengah. Hal ini tentunya membuat Inter tak leluasa untuk memberikan operan dari tengah ataupun tembakan jarak jauh.


    [Bentuk pertahanan Roma yang berhasil menahan Inter di tengah]

    Hanya saja, sebuah kesalahan sistem dilakukan oleh lini pertahanan Roma pada menit ke-30. Trio gelandang tengah, terpancing ke sisi sebelah kanan yang menyebabkan adanya celah yang sangat terbuka di depan area kotak penalti, yang membuat Medel melepaskan tembakan dengan bebas.


    [Proses sebelum terjadinya gol Inter]

    Kesalahan terlihat ketika Manolas dan Rudiger tak berkordinasi perihal penjagaan Perisic yang membuat Nainggolan, yang harusnya menempati area tengah, harus bergeser ke kanan untuk menutup jalur operan pada Ljajic (harusnya dijaga oleh Manolas). Pjanic dan Florenzi yang sedari awal selalu membentuk segitiga bersama Nainggolan, ikut bergeser ke sisi sebelah kanan. Sisi sebelah kiri penuh, tapi Jovetic dengan pintar mengalirkan bola ke tengah, di mana kemudian Medel mengisi area kosong tersebut untuk melepaskan tembakan.

    Inter Bertahan Setelah Unggul

    Berhasil mencetak satu gol cukup membuat pelatih Inter, Roberto Mancini, puas dan berupaya mengamankan skor di sisa pertandingan dengan mempraktekkan berbagai bentuk skema bertahan. Perubahan-perubahan taktik bertahan inilah yang gagal ditembus Roma.

    Roma memusatkan serangan di sektor sebelah kanan, tempat di mana Gervinho berada. Bahkan Salah yang idealnya bermain di sayap kiri, sering terlihat mendekati Gervinho di sisi kanan. Namun serangan di sisi kanan ini kerap buntu berkat disiplinnya bek kiri Inter, Yuto Nagatomo.

    Nagatomo meski ikut membantu penyerangan, seringkali berada di posisinya kembali ketika bertahan. Apalagi Inter menggunakan umpan-umpan panjang untuk melakukan serangan. Terkadang hal ini tak perlu membuat bek kiri asal Jepang tersebut membantu Ljajic saat menyerang.


    [Heatmap Nagatomo yang dominan di area pertahanan]

    Adanya Nagatomo pada posisinya menjadi penting mengingat Roma memusatkan serangannya ke sisi sebelah kanan. Kemampuannya membaca permainan dan kecepatannya dalam adu sprint, membuat sisi kiri pertahanan Inter lebih aman.
    Gervinho sendiri merupakan tipikal pemain yang gemar melewati pemain. Sementara Nagatomo menghadapinya dengan tak berupaya merebut bola, hanya membayangi. Lini pertahanan Inter saat mendapatkan serangan memang cenderung bersabar, tak melakukan tekel-tekel agresif.


    [Nagatomo tak melakukan tekel agresif saat menghadapi Gervinho]

    Pada gambar di atas, terlihat bahwa Nagatomo tak memberikan tekanan berlebih pada Gervinho yang menguasai bola. Ia lebih memilih untuk menunggu Gervinho datang sambil menunggu rekan setimnya membentuk pertahanan. Pada situasi di atas, akhirnya Gervinho tak bisa mengeluarkan magisnya di mana kemudian ia memberikan operan pada Pjanic. Serangan ini pun berakhir dengan percobaan umpan silang yang berhasil diblok oleh Nagatomo.

    Inter memang lebih bersabar dalam merebut bola. Mereka tampak menghindari adanya pelanggarang di depan kotak penalti. Hal ini bisa jadi demi meminimalisasi kebobolan dari tendangan bebas di mana Roma memiliki eksekutor handal dalam diri Pjanic.


    [Inter minim melakukan pelanggaran]

    Kesulitan Roma memasuki kotak penalti Inter dengan cut inside ataupun cut back menghasilkan sebuah solusi yaitu umpan-umpan silang. Tercatat pada laga ini Giallorossi mencatatkan 30 kali umpan silang --Inter hanya enam.

    Umpan-umpan silang ini sebenarnya beberapa kali berhasil merepotkan lini pertahanan Inter. Kehebatan Dzeko dalam duel-duel bola atas membuat lini pertahanan Inter cukup kewalahan. Hanya saja Handanovic tampil begitu gemilang pada laga ini.

    Dzeko setidaknya memiliki tiga peluang emas dari skema umpan silang ini. Dua di antaranya berhasil diblok Handanovic. Satu peluang lain diblok bek kanan Inter, Danilo D'Ambrosio. Dzeko pun gagal menambah pundi-pundi golnya pada laga ini.

    Inter semakin memperketat pertahanannya saat Roma harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-73 atas diusirnya Pjanic. Pada menit ke-79, Andrea Ranocchia dimasukkan untuk mengganti D'Ambrosio. Inter mengubah formasinya menjadi 5-4-1 yang membuat terjadinya penumpukan di kotak penalti Inter.

    Roma pun sebenarnya beberapa kali berhasil menembus pertahanan Inter tersebut dengan aksi-aksi individu dari Salah ataupun Maicon. Namun, lagi-lagi Handanovic menjadi tembok tebal yang sulit ditaklukkan. Tercatat kiper asal Slovenia ini melakukan sembilan kali penyelamatan.

    Kesimpulan

    Kemenangan yang diraih Inter pada laga ini merupakan keberhasilan dan keberanian Mancini yang memilih bertahan setelah unggul pada menit ke-30. Roma meski mendominasi pertandingan, dengan melepaskan 19 kali usaha tembakan, gagal membobol gawang Handanovic.

    Satu kesalahan di lini tengah membuat Roma dihukum pada laga ini dengan menderita kekalahan. Mereka pun harus rela singgasana klasemen sementara Serie A diambil alih oleh Inter dengan selisih satu poin.


    ====

    * Dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.

    (rin/a2s)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game