Inter vs Lazio: Duel di Kedua Sayap
Sedangkan Inter jemawa di kandang sendiri. Tujuh dari delapan laga kandang mereka tanpa kebobolan. Inter juga meraih enam kemenangan dari tujuh laga terakhir mereka di Serie A 2015/2016 ini. Belum lagi Inter nyaris bisa memainkan seluruh pemain terbaiknya.
Kondisi kebugaran justru menjadi kendala Lazio. Pioli semakin was-was karena cedera lima pemain andalannya. Stefan de Vrij, Ricardo Kishna, Senad Lulic, Federico Marchetti dan Santiago Gentiletti, masih menepi. Bahkan Dusan Basta dikabarkan kurang fit.
Misi Pioli untuk tetap bertahan sebagai Pelatih Lazio cukup berat pada tantangan ini. Jika kalah, namanya pun semakin dipertimbangkan para direksi akan dicopot sebelum Januari 2016 mendatang. Sementara itu, kekalahan Le Aquile akan semakin menguatkan Inter sebagai juara paruh musim ini.
Memaksimalkan Felipe Anderson
Lazio mengandalkan serangan melalui kedua sayapnya. Diharapkan kecenderungannya itu bisa efektif pada laga dini hari nanti. Pasalnya dua full-back Inter yang biasanya diisi Danilo D'Ambrosio dan Yuto Nagatomo atau Alex Telles, cukup aktif membantu serangan kesebelasannya.
Sisi kanan Inter menjadi perhatian khusus. D’Ambrosio sering naik membantu serangan di sisi kanan untuk mengalirkan bola kepada Fredy Guarin di lini tengah, atau Adem Ljajic di sektor penyerang sayap.
Lazio bisa memanfaatkan sisi kanan Inter tersebut. Hal ini juga yang menjadi cara Napoli mengalahkan Inter beberapa waktu lalu. Saat itu, D’Ambrosio dieksploitasi oleh Lorenzo Insigne. Gol pertama Napoli saat itu bermula dari area kanan pertahanan Inter.
Maka, rasanya Pioli mesti menurunkan Felipe Anderson sebagai penyerang sayap kiri sejak babak pertama. Kendati beberapa waktu terakhir ini tampil angin-anginan, tapi tidak ada pilihan lain untuk memainkannya. Kecepatan Anderson untuk mengeksplioitasi sisi kanan pertahanan Inter akan dibutuhkan, mengingat Kishna masih terkapar karena cedera.

Sementara itu, para penyerang sayap Lazio mesti bersabar dalam melancarkan serangan. Serangan balik adalah cara yang bisa dimanfaatkan Lazio. Karena sebenarnya kedua bek kanan dan kiri Inter kerap terlambat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Memainkan pressing sedini mungkin melawan Inter cukup beresiko. Apalagi Lazio tak begitu handal memainkan gaya pressing seperti ini. Perlu menjadi catatan bahwa Inter pun kerap mengandalkan serangan balik, di mana ini juga menjadi salah satu kelemahan Lazio.
Bermain di kandang tak akan membuat Inter bermain lebih terbuka. Mereka tetap menerapkan garis pertahanan rendah. Kekuatan sistem pertahanan Inter tersebut terbukti dengan lima partai kandang terakhir berhasil diselesaikan tanpa kebobolan.
Area tengah mungkin akan menjadi area yang sulit ditembus oleh Lazio. Karenanya skuat asuhan Pioli benar-benar perlu memaksimalkan serangan sayap. Tak hanya sebagai pemberi umpan silang ke kotak penalti, namun untuk melakukan penetrasi dan melepaskan tembakan dalam menciptakan peluang. Karena itulah diperlukan kemampuan Felipe Anderson.
Hindari Area Luar Kotak Penalti, Tapi Eksploitasi Kedua Full-Back Lazio
Kembalinya duet Marco Parolo dan Lucas Biglia memperkuat lini tengah Lazio, terutama di depan kotak penalti pertahanan sendiri. Sebelumnya, Parolo didera cedera. Cederanya Parolo seolah membuat Biglia kehilangan partner di lini tengah ketika diduetkan denan Ogenyi Onazi.
Maka sama seperti Lazio, bagi Inter, menyerang lewat tengah pun bukan menjadi pilihan tepat. Roberto Mancini, Pelatih Inter, tampaknya akan memanfaatkan peran penyerang sayap yang bisa diperankan Adem Ljajic dan Stevan Jovetic atau Ivan Perisic.
Yang perlu menjadi catatan, Lazio tak seperti Inter yang memainkan garis pertahanan rendah, mereka kerap berusaha memainkan garis pertahanan tinggi untuk lebih menguasai jalannya pertandingan.
Hal ini bisa menjadi bahaya ketika Inter melakukan serangan balik. Sektor yang ditempati Dusan Basta di sisi kanan kerap menjadi titik lemah. Ketika Wesley Hoedt dipasang menggantikannya pun kelemahan tersebut tetap ada meksi tak separah ketika dihuni Basta.
Menemukan Cara Untuk Meredam Candreva
Serangan sayap Lazio cenderung bergantung kepada Antonio Candreva di sisi kanan. Untungya, sisi kiri pertahanan Inter lebih disiplin ketika bertahan daripada sisi kanannya. Mancini seperti membagi tugas kepada dua sisi full-back yang ia miliki. Yaitu sisi kanan untuk menyerang, sementara di sisi kiri hanya sesekali.
Maka dari itu Yuto Nagatomo atau Alex Telles jarang terlalu naik ke sepertiga akhir lawan. Hal tersebut yang membuat Jose Callejon, penyerang sayap Napoli, kesulitan menembus pertahanan kiri Nerazzurri. Bahkan Mancini pernah menugaskan bek tengahnya, Juan Jesus, memerankan full-back kiri.
Tentu dengan kedisiplinan bertahan di sisi kiri aka menyulitkan Candreva. Pasalnya kecenderungan menyerang Lazio itu melalui sisi kanan dari kerja sama Candreva dengan Basta. Tapi hal tersebut yang membuat Basta kerap kesulitan melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.

Gerak Candreva juga akan semakin kesulitan karena Lazio tidak memiliki gelandang serang yang menopangnya. Sejauh ini, Sergej Milinkovic masih belum mengemban tugas itu dengan baik. Pemain 20 tahun itu masih belum bisa menggantikan mobilitas sepeninggal Hernanes.
Apalagi Milinkovic akan menghadapi Gary Medel yang kuat sebagai gelandang bertahan. Tentu semestinya Candreva perlu mendapatkan bantuan dari seorang playmaker untuk mempermudah tugasnya menyisir lini sayap.
Lazio sendiri memang agak mengubah permainannya semenjak masuknya Milinkovic. Lazio mencoba memanfaatkan postur badan Milinkovic dengan memberikan umpan-umpan direct. Namun hal ini bisa jadi keunggulan Lazio jika yang dihadapi Milinkovic di tengah adalah Medel yang memiliki postur tubuh lebih kecil.
Maka Mancini perlu menginstrukskikan Geoffrey Kondogbia untuk membantu Medel ketika Lazio mulai mengandalkan umpan-umpan jauh. Sehingga Candreva tidak mendapatkan suplai bola dari pantulan-pantulan Milinkovic.
Kesimpulan
Laga ini diprediksi akan berjalan alot. Kedua kesebelasan memiliki lini tengah yang cukup kuat. Kembalinya Parolo akan membuat Lazio lebih bisa menguasai lini tengah. Bersama Biglia, Parolo akan menjadi kreator bagi lini serang Lazio.
Selain itu, laga ini pun akan menyajikan duel-duel sengit di kedua sayap. Kedua kesebelasan memiliki kelemahan di sektor sayap. Kedua pelatih, Mancini dan Pioli, tentunya tak akan melewatkan kelemahan lawannya tersebut untuk menjadi pintu masuk sebagai upaya untuk mencetak gol.
====
*dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.
(roz/roz)








