Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    LIGA INGGRIS: CITY 4-0 PALACE

    Berkat Silva dan Aguero

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Shaun Botterill Foto: Shaun Botterill
    Jakarta - Manchester City meraih kemenangan telak empat gol tanpa balas ketika menjamu Crystal Palace pada gameweek 22. Di laga di Etihad Stadium, Sabtu (17/1), City mencetak masing-masing dua gol pada setiap babak.

    Taktik pertahanan zona marking yang diterapkan Palace sempat membuat City kesulitan menciptakan peluang. Bahkan Sergio Aguero yang diandalkan City sebagai penyerang tengah pada pertandingan ini pun harus berkompromi untuk dapat bermain maksimal. Sepanjang babak pertama City hanya melepas dua tembakan tepat sasaran. Namun dua tembakan tersebut cukup untuk mencetak dua gol. Keduanya lewat tendangan jarak jauh.

    Palace yang kesulitan menciptakan peluang emas di babak pertama tetap kesulitan di babak kedua. Dalam usaha mereka untuk mencetak gol ke gawang City, Palace malah kebobolan dua gol lagi. Kedua gol City di babak kedua adalah tap-in sederhana yang tercipta karena serangan balik setelah bola lepas dari penguasaan Palace.

    Susunan Pemain

    Tidak ada Yaya Toure dan Raheem Sterling dalam susunan pemain City. Sebagai gantinya Manuel Pellegrini memainkan pasukannya dalam formasi 4-3-1-2. David Silva yang bermain di belakang kedua penyerang memainkan peran penting dalam kedua gol City di babak pertama.

    Masuknya Yaya Toure menggantikan Kelechi Iheanacho di babak kedua menggeser Silva ke sisi kiri serangan City dalam formasi 4-2-3-1. Bagi Silva ini hanya soal pindah posisi. Bermain sebagai penyerang sayap, pemain berkebangsaan Spanyol ini tetap terlibat sama banyaknya seperti ketika bermain di belakang dua penyerang di babak pertama.



    Jason Puncheon dan Wilfried Zaha, dalam susunan pemain yang didaftarkan, bermain sejajar dengan Connor Wickham dan tidak terlalu melebar. Pada praktiknya kedua pemain ini bermain lebih dekat ke garis tepi ketimbang kedua bek sayap yang Alan Pardew mainkan, Joel Ward dan Pape Souare.

    Beda Babak, Beda Cara Mencetak Gol

    Gagal mencetak gol ke gawang Manchester City berarti Crystal Palace tidak mencetak satu gol pun ke gawang lawan dalam lima pertandingan Premier League terakhir. Sebelum gagal mencetak gol ke gawang City, Palace tak berhasil membobol gawang Aston Villa, Chelsea, Swansea, dan Bournemouth.

    Tapi pada laga ini, Palace gagal mencetak gol ke gawang City karena tidak mampu bermain di bagian tengah lini tengah dan sepertiga akhir. Keberadaan Fabian Delph, dan Fernando di lini tengah City membuat Palace menyerang lewat sayap.

    Pilihan yang masuk akal namun tidak serta merta berhasil karena menyerang lewat sayap tidak berarti berhadapan dengan Pablo Zabaleta dan Aleksandar Kolarov saja. City bertahan dalam formasi 4-4-1-1, dengan David Silva sebagai sayap kiri dan Kevin De Bruyne sebagai sayap kanannya yang melakukan track back. Kedua pemain ini tidak banyak merebut bola namun menjadi lapisan pertahanan pertama yang harus Palace hadapi ketika menyerang lewat sayap.

    Silva dan De Bruyne menutup jalan umpan dan mengarahkan lawan ke luar lapangan. Cara ini membuat tugas Kolarov dan Zabaleta untuk merebut penguasaan bola menjadi lebih mudah. Cara ini pula yang membuat Palace berkali-kali melepas umpan silang dari kedalaman.
    Tidak selalu demikian, memang. Palace juga tetap bisa menemukan jalan untuk melepas umpan silang dari area sepertiga akhir. Namun dari mana pun mereka melepas umpan silang hasilnya sama, karena Martin Demichelis, Nicolas Otamendi, dan Joe Hart sigap mengamankan kotak penalti.



    Sementara itu, City juga sempat kesulitan mencetak gol karena Palace menerapkan pendekatan pertahanan yang sama; hanya saja dalam formasi 4-5-1. Para pemain Palace tidak merebut bola dari kaki para pemain City. Palace menutup jalan umpan dan mengarahkan bola ke area yang tidak membahayakan pertahanan mereka. Karena ini pula Aguero tidak bisa berbuat banyak di dalam kotak penalti Palace.

    Ruang gerak Silva yang tak terbatas ketika City menguasai bola, pada akhirnya membuka jalan terciptanya kedua gol City di babak pertama. Dari sisi kiri pertahanan Palace, Silva melepas umpan pendek kepada Delph, yang kemudian melepas sebuah tendangan jarak jauh yang tak mampu diantisipasi Wayne Hennessey. Dalam proses gol kedua, Silva berlari masuk ke dalam kotak penalti Palace ketika Iheanacho menggiring bola di sisi kanan pertahanan Palace. Pergerakan Silva membuat fokus para pemain Palace tertuju kepadanya sehingga ketika Aguero menerima umpan cut-back Iheanacho, ia berada di posisi yang cukup bebas untuk melepas tendangan jarak jauh.

    Yaya Toure masuk menggantikan Iheanacho di menit ke-57 sehingga Silva, yang sepanjang babak pertama bermain di belakang kedua penyerang, bergerser ke sisi kiri serangan City. Berpindah posisi, Silva tetap memainkan peran kunci.



    Dalam proses gol ketiga City, Silva merebut bola dari penguasaan Joel Ward di area sekitar garis imajiner yang memisahkan lini pertahanan dan lini tengah. Dari keberhasilan itu Silva memulai serangan balik cepat lewat pertukaran umpan pendek yang melibatkan Aguero, Toure, dan De Bruyne. Aguero yang mencetak gol, dengan De Bruyne sebagai pencetak assist-nya. Pada proses gol keempat City, giliran Silva yang menjadi pencetak gol.

    Palace mengirim banyak pemain ke area pertahanan City dalam sebuah situasi bola mati. De Bruyne merebut penguasaan bola dan Aguero meneruskannya. Dengan satu dorongan Aguero mengelabui Ward, lalu mengalahkan sang lawan dalam adu cepat. Hennessey meninggalkan gawang untuk menutup ruang Aguero, namun pemain berkebangsaan Argentina tersebut mendapat bantuan dari Silva. Aguero melepas umpan kepada Silva, dan sisanya adalah pekerjaan mudah saja.

    Kesimpulan

    Palace membuat City kesulitan dengan memainkan pertahanan yang disiplin. Walau demikian City tetap menemukan cara untuk mencetak gol. Buruknya perhitungan Wayne Hennessey dalam mengantisipasi dua tendangan jarak jauh City di babak pertama menempatkan Palace di posisi sulit. Di babak kedua, persoalan Palace adalah kegagalan kolektif. Palace tidak cukup baik untuk melawan City tanpa pertahanan terorganisir. Karenanya City berhasil mencetak gol lewat dua serangan balik cepat.

    (cas/cas)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game