Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Kesalahan di Sisi Kanan Bilbao yang Menangkan Barcelona

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: REUTERS/Vincent West Foto: REUTERS/Vincent West
    Jakarta - Barcelona sukses menaklukan tuan rumah Athletic Bilbao 0-1 di Stadion San Mames, Senin (29/8) dinihari WIB. Gol tunggal dicetak Ivan Rakitic pada menit 21 setelah menerima umpan dari Arda Turan.

    Keberhasilan Barcelona mengeksploitasi area yang menghasilkan satu-satunya gol itu tidak lepas dari permainan Bilbao yang agresif di sektor sayapnya. Mereka tampil menyerang sejak menit awal. Sementara formasi yang digunakan untuk menghadapi Barcelona adalah 4-2-3-1. Gelandang yang biasa diandalkan Bilbao, Raul Garcia, dicadangkan dan baru diturunkan pada babak kedua. Padahal Garcia berada di dalam kondisi yang bugar. Berbeda dengan Mikel Rico, Kike Sola, Elustondo dan San Jose tidak bisa dimainkan karena cedera.

    Barcelona pun tidak bisa menampilkan pemain-pemain andalannya karena berbagai hal. Andres Iniesta, Neymar dan Jeremy Mathieu tidak bisa diturunkan karena cedera. Kekosongan Iniesta dan Neymar di skuat utama, diisi Denis Suarez dan Arda pada formasi 4-3-3 andalan Luis Enrique. Javier Mascherano yang baru sembuh dari cedera pun tidak langsung dimainkan. Posisinya di bek tengah digantikan Samuel Umtiti.

    Line Up Athletic Bilbao melawan Barcelona. Sumber: Fourfourtwo.

    Cara Barcelona Eksploitasi Sisi Kanan Bilbao

    Sebetulnya serangan Barcelona sering diarahkan melalui sisi kanan, mengandalkan keberadaan Lionel Messi yang menjadi penyerang sayap kanan. Sadar akan kecenderungan serangan Barcelona, pertahanan Bilbao diarahkan untuk lebih ketat menjaga area tersebut.

    Tapi Bilbao tidak sadar akan risikonya itu. Sebab, counter pressing yang mereka peragakan hanya meninggalkan tiga pemain di sepertiga pertahanannya, yaitu duet bek tengah Aymeric Laporte dan Eneko Bovera. Mereka berdua dibantu Ander Iturraspe yang turun sejajar dengan Laporte dan Bovera.

    Tiga pemain itu bergerak ke sisi kiri karena Barcelona terus di alirkan ke sana. Sementara pergerakan ini membuat sisi kanan pertahanan mereka sering menciptakan ruang yang besar untuk dieksploitasi Arda. Kekosongan sisi kanan Bilbao itu karena De Marcos, full-back kanan Bilbao, terlalu agresif membantu serangan. Ia sering terlambat turun membantu pertahanan karena terlena sisi pertahanannya tidak terlalu dieksploitasi Jordi Alba, full-back kiri Barcelona, yang cenderung memilih membantu pertahanan.

    Pasifnya Alba membantu serangan membuat De Marcos kian agresif untuk menekannya. De Marcos berusaha membuat Inaki Williams mendapatkan ruang di kotak penalti. Inaki diharapkan mendapatkan ruang tembak dari bola pantulan Aritz Aduriz yang dikirim umpan silang dari De Marcos maupun Balenziaga, full-back kiri Bilbao. Peran Inaki itu juga dilakukan oleh Markel Susaeta, winger kiri Bilbao. Hanya saja Balenziaga tidak seagresif De Marco ketika membantu serangan.

    Tapi De Marcos tidak menyadari kemampuan Barcelona untuk mengeksploitasi areanya dengan cara lain. Rupanya, terpancingnya pertahanan Bilbao oleh Messi, adalah caranya untuk melepaskan umpan panjang ke area kosong di sisi kanan pertahanan Bilbao. Umpan yang dikirimkan Messi menjadi bahan bagi Arda untuk mengeksploitasinya. Dan pergerakan Denis Suarez yang melebar saat itu menjadi terkoneksi dengan pasifnya Alba dalam membantu serangan Barcelona pada laga tersebut.

    Grafis operan Barcelona lebih efektikf ke sisi kiri sebelum terjadinya gol Ivan Rakitic. Sumber: Fourfourtwo.

    Perubahan Pola Permainan Bilbao

    Setelah kebobolan, pola pertahanan Bilbao sedikit berubah. Agresivitas De Marco untuk menyerang sedikit dikurangi. Ia hanya naik sampai setengah lapangan dan berperan sebagai pemantul bola dari gelandang dan sayap Bilbao.

    Tapi De Marco beberapa kali masuk ke sepertiga akhir pertahanan Barcelona jika ada kesempatan. Sebagai antisipasi penurunan agresivitas De Marco yaitu penumpukan pemain di lini tengah Bilbao.

    Grafis heat map De Marcos sepanjang 90 menit. Sumber: Squawka.

    Iturraspe yang semula membentuk tiga bek bersama Laporte dan Boveda, bermain lebih naik ke depan. Pergeseran itu ditujukan agar Itturaspe membantu Benat memberikan tekanan kepada lini tengah Barcelona.

    Perubahan taktik itu membuat Barcelona kesulitan mengalirkan bola di lini tengah. Apalagi Denis Suarez masih belum jauh dari sempurna sebagai tandem Rakitic. Denis Suarez sering melakukan kesalahan individual. Ia sering kehilangan bola karena salah mengoper atau direbut lawan. Tapi hal itu tidak lepas dari tanggung jawab Denis Suarez sangat besar pada laga ini.

    Ia harus menjadi tandem Rakitic di lini tengah. Padahal Denis Suarez harus bergerak melebar untuk membantu Arda karena Alba cenderung bermain bertahan. Beruntung, pergerakan Suarez itu sering ditutupi Sergio yang sering naik ke depan menjadi penghubung Rakitic. Tapi risiko itu terlalu riskan untuk membangun kesempurnaan serangan Barcelona. Begitu juga dengan agresivitas tekanan Bilbao di lini tengah berhasil mengurangi kreativitas Messi. Alhasil Messi sering mengoper bola ke belakang.

    Sebelumnya, tekanan yang dilakukan hanya ditujukan untuk bek dan gelandang bertahan Barcelona. Tekanan itu dilakukan penyerang, gelandang serang, winger dan full-back Bilbao. Pada tekanan yang dilakukan lini depan itu paling sering dilakukan Eraso, gelandang serang Bilbao. Hal itu membuat Barcelona yang sedang menguasai bola di daerahnya, sering diberikan kepada kipernya, Marc Andre-Stegen.

    Ia bergerak untuk memberikan teror ketika bek atau gelandang Barcelona sedang menguasai bola. Upaya Eraso dibantu Inaki dari sisi kanan dan Susaeta dari sisi kiri. Dan pressing yang dilakukan setiap pemain Bilbao tidak berbasis dengan posisinya masing-masing. Bilbao melakukan penjagaan kepada pemain Barcelona yang paling dekat. Hal itu membuat kehematan energi dari pemain Bilbao sendiri karena tidak perlu jauh-jauh berlari. Semua saling menutupi sejak kebobolan dari Barcelona. Hal itulah yang membuat Barcelona kesulitan menggandakan keunggulannya pada laga ini.

    Barcelona Paksa Aduriz Kehilangan Perannya

    Pada laga ini full-back kanan dan kiri Barcelona tidak bermain seperti biasanya. Barca cukup memperhitungkan agresivitas permainan Bilbao melalui counter pressing untuk menguasai sisi lapangan. Hal ini dilakukan karena full-back kanan dan kiri Bilbao rajin membantu serangan untuk mendukung kedua winger-nya. Terutama bagaimana De Marco berjuang untuk membantu Williams mendapatkan keleluasaan.

    Berkat agresivitas De Marco jugalah Inaki sering mendapatkan ruang. Akselerasi De Marco membuat Alba terpancing mengejarnya sehingga Inaki sering mendapatkan ruang untuk masuk pertahanan Barcelona. Begitu juga dengan yang dilakukan Balenziaga dan Susaeta di sisi kiri. Kendati demikian, Alba dan Sergi Roberto, full-back kanan Barcelona, yang ditugaskan agar lebih bertahan, cukup mampu meredam agresivitas serangan sayap Bilbao.

    Secara statistik, Alba pun berhasil empat kali mencegat bola di area pertahannya tersebut. Risiko tugas Alba tersebut berpengaruh kepada kinerja Denis Suarez di lini tengah. Denis harus bermain melebar sebagai alternatif pasifnya Alba dalam menyerang. Padahal Denis juga harus menjadi tandem yang baik bagi Ivan Rakitic di lini tengah. Tapi pola tersebutlah yang membuat Rakitic lebih memilih naik ke dalam kotak penalti untuk menyambut umpan dari Arda yang berhasil mengeksploitasi areanya.

    Peran penting lainnya dalam rapatnya pertahanan Barcelona adalah transisi menyerang ke bertahan yang baik telah diperagakan para gelandang dan penyerangnya. Barcelona hanya menyisakan Luis Suarez di setengah lapangan sepakbola saat itu. Sementara pemain yang paling penting melakukan transisi tersebut adalah Sergio Busquets. Ia adalah pemain yang berpengaruh ketika bertahan membantu empat bek Barcelona, kemudian menjadi pemain pertama yang mengalirkan bola di lini tengah.

    Bisa dibilang Sergio adalah pemain Barcelona yang paling bekerja keras pada laga ini. Setelah membantu pertahanan dan bola berhasil dikuasai kesebelasannya kembali, Sergio harus berlari ke lini tengah untuk menutupi kekosongan Denis Suarez yang bergerak melebar. Sistem pertahanan Barcelona dan pola serangan awal Barcelona ini membantu duet bek, Gerard Pique dan Umtiti, meredam agresivitas serangan Bilbao.

    Pique dan Umtiti pun bermain cukup baik pada laga ini. Selain bertahan, kedua pemain ini berkontribusi membangun serangan Barcelona melalui umpan-umpan panjang dari belakang. Terkadang keduanya naik sampai setengah lapangan untuk membangun serangan. Pola pertahanan tersebut memaksa Bilbao terus melepaskan percobaan tendangan dari luar kotak penalti. Atas bertahannya Alba dan Sergi Roberto, membuat Bilbao tidak leluasa melepaskan umpan kepada Aduriz. Apalagi Aduriz tidak lepas dari penjagaan Gerard Pique. Sampai pada perubahan pola pertahanan dan serangan Bilbao, untuk seterusnya Aduriz telah kehilangan perannya.

    Rapatnya pertahanan Barcelona memaksa Athletic Bilbao terus melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Sumber: Squawka.

    Kesimpulan

    Agresivitas Bilbao saat melakukan serangan dinodai oleh kesalahan kecil yang terlambat disadari oleh pertahannya sendiri. Boveda terpancing oleh pergerakan Messi dan tidak menyadari kekosongan yang tidak mampu ditutup De Marco. Seyogyanya permainan Bilbao baru terbentuk ketika mengubah pola permainannya setelah kebobolan terlebih dahulu.

    Permainan Bilbao lebih terbentuk lagi ketika Garcia baru masuk menggantikan Eraso pada menit 61. Masuknya Garcia membuat Bilbao lebih kreatif. Ia menjadi jembatan yang baik antara Benat dengan Inaki atau Susaeta. Walau Susaeta dan Inaki sering kehilangan bola pada laga ini karena kedisiplinan pertahanan Barcelona. Kedisiplinan pertahanan Barcelona itu juga membuat Aduriz kehilangan peran pada laga tersebut.

    Di sisi lain, Barcelona yang kerepotan atas perubahan taktik Bilbao tersebut. Mereka tidak bisa mengandalkan Rakitic seorang atau memaksa Sergio bergerak terlalu jauh karena menutupi kelemahan rekan lainnya.

    ====

    * Dianalisis oleh @panditfootbal, profil lihat di sini.

    (a2s/roz)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game