Menurunnya Intensitas Tuan Rumah yang Untungkan Bayern
Foto: PATRIK STOLLARZ / AFP
Dua gol kemenangan Bayern di laga tersebut dicetak oleh Robert Lewandowski pada menit ke-81 dan Joshua Kimmich di menit ke-90+1. Dengan hasil itu, Bayern semakin meneguhkan supremasinya atas Schalke. Pasalnya dalam enam pertemuan terakhir, The Royal Blues selalu gagal mendulang angka penuh dari Bayern.
![]() |
Schalke Menunggu Bayern Munich
Kekalahan di laga perdana melawan Eintracht Frankfurt membuat pelatih Schalke, Markus Weinzierl, membuat perubahan besar pada susunan pemain inti saat menghadapi Bayern. Beberapa nama yang hanya menjadi cadangan dan tidak bermain sama sekali di laga perdana melawan Frankfurt seperti Nabil Bentaleb, Abdul Rahman Baba, Benjamin Stambouli, Yevhen Konoplyanka, dan Matija Nastasic diturunkan sejak menit awal.
Perubahan susunan pemain inti di Schalke mengubah gaya bermain mereka. Terutama di tengah daerah permainan mereka yang diisi oleh Bentaleb dan Stambouli (di posisi gelandang bertahan) dan Nastasic yang bermain sebagai bek tengah.
Daerah tengah yang di laga perdana begitu mudah ditembus oleh pemain Frankfurt dan membuah sebuah gol dari situ, seakan menjadi benteng kokoh di laga ini. Perubahan paling kentara tentu bisa dilihat dari kombinasi dua gelandang bertahan eks Tottenham Hotspur, Nabil Bentaleb dan Benjamin Stambouli, Johannes Geis dan Maximilian Meyer terpaksa harus menjadi cadangan.
Bentaleb disandingkan dengan Stambouli bukan tanpa alasan. Keduanya dimainkan bersama karena alasan fisik dan tentu juga taktikal. Sebab, Weinzierl membutuhkan pemain yang tidak hanya melindungi bola berbekal keunggulan dan kekuatan fisik, tapi juga bisa mengakomodir taktik serangan balik yang bakal ia terapkan di laga genting seperti ini.
Berbekal pilihan pemain tersebut, Schalke otomatis hanya perlu bertahan. Pergerakan tanpa bola yang dimainkan oleh Schalke membuat mereka tidak terlalu cepat untuk merebut bola dari kaki lawan. Bahkan, di babak pertama, hal yang paling dominan yang mereka lakukan hanya menutup ruang untuk berkreasi pemain Bayern.
Tengah dari daerah permainan Schalke pada akhirnya begitu rapat di babak pertama. Kerapatan terus mereka jaga sehingga Bayern memilih untuk menyerang lewat sayap. Pilihan Bayern pada akhirnya sesuai dengan keinginan Weinzierl yang memilih memanfaatkan dua bek sayap Bayern yang kerap membantu serangan dengan menggunakan dua pemain cepat di posisi winger, Konoplyanka dan Eric Maxim Choupo-Moting.
![]() |
Pilihan Bayern Mengganti Taktik Tak Selamanya Buruk
Dengan menumpuknya pemain Schalke di tengah daerah permainannya, sayap menjadi satu-satunya opsi bagi Carlo Ancelotti untuk mencetak gol. Berbekal tiga pemain yang rajin menyisir sayap, Franck Ribery, David Alaba, dan Philipp Lahm, Bayern sempat kesulitan di awal pertandingan. Sementara di tengah, hanya Thiago Alcantara yang mampu membantu tim saat menyerang.
Selain Howedes dan Baba Rahman, yang memang dimainkan sebagai bek sayap, faktor keberadaan Bentaleb dan Stambouli juga membuat Bayern sempat mati kutu di babak pertama dan awal babak kedua. Menurut Squawka, Bayern hanya mampu membuat empat peluang, yang satu di antaranya dihasilkan dari sepak pojok di babak pertama. Hal serupa juga terjadi di 15 menit pertama babak kedua, saat Bayern hanya mampu membuat satu peluang.
Menit ke-60 hingga 75 menjadi momen penting Bayern untuk mengubah taktiknya. Tiga pergantian pemain dilakukan oleh Ancelotti. Masuknya Douglas Costa, Arturo Vidal pada menit ke-60, dan diikuti oleh Joshua Kimmich menit ke-71 yang menggantikan Franck Ribery, Xabi Alonso, dan Renato Sanches mengubah pola permainan Bayern.
Masuknya ketiga pemain tersebut otomatis membuat pemain Bayern tak saklek melepaskan umpan ke sisi lapangan, tapi juga ke ruang kosong yang nantinya bisa diambil oleh Thomas Muller dan Douglas Costa. Efek baik masuknya tiga pemain tersebut semakin bertambah saat pemain Schalke mulai menurunkan intensitasnya dalam menutup ruang di tengah daerah permainan mereka ketika pertandingan memasuki pertengahan babak kedua.
Hal tersebut pada akhirnya berakibat fatal untuk Howedes dkk.. Vidal dengan bebasnya ia mengirim umpan dari dalam kotak penalti kepada Douglas Costa menjadi awal dari terlihatnya kekalahan Schalke yang tinggal menunggu waktu.
Tak lama berselang, giliran David Alaba yang menerima umpan terobosan dari DouglasCosta dan dengan enaknya mengirim umpan ke mulut gawang Ralf Fahrmann. Beruntung Muller telat mendapatkan umpan tersebut dan bola melaju terlalu tinggi saat hendak akan disepak Lewandowski.
Momen untuk mencetak gol Bayern pada akhirnya datang di menit ke-81. Kesalahan Schalke soal intensitas mereka yang menurun saat menutup ruang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Javi Martinez. Eks pemain Athletic Bilbao tersebut melakukan akselerasi sejauh 10 meter sebelum mengirim umpan kepada Lewandowski yang pada akhirnya berhasil dieksekusi dengan baik oleh pemain asal Polandia tersebut.
![]() |
Hilangnya Konsentrasi Hancurkan Semua
Ketinggalan 0-1 dari Bayern membuat Weinzierl menginstruksikan anak asuhnya untuk lebih menyerang. Keberadaan Breel Embolo dan Max Meyer yang masuk di sebelum pertandingan memasuki menit 70 membuat mereka langsung berupaya menyerang pertahanan Bayern lewat umpan jauh dan terobosan ke sayap.
Hasilnya, Squawka mencatat, setelah gol tersebut, ada 17 dari 29 umpan yang dilakukan oleh pemain Schalke yang diarahkan ke sayap, dengan tujuan Meyer, Choupo-Moting, dan Embolo. Namun, sayang dari 17 umpan tersebut, tak ada satu pun yang menghasilkan peluang.
Hal ini sendiri diakibatkan oleh dukungan pemain Bayern yang memang langsung mengepung pemain Schalke yang memegang bola di daerah permainan mereka. Tak tanggung-tanggung, dua atau bahkan tiga pemain langsung menutup pemain Schalke yang membawa bola.
Sementara Bayern, yang sudah unggul, hanya perlu menunggu pemain Schalke keluar dari posisinya. Sebab, setelah terjadinya gol ini, beberapa kali pemain Schalke tidak berada di posisi mereka yang seharusnya mereka tempati.
Apa yang diharapkan Bayern pada akhirnya terjadi jelang pertandingan berakhir. Berawal dari penempatan posisi yang salah dari empat bek Schalke, Bayern pun melancarkan serangan balik yang diawali oleh kerjasama dari Douglas Costa dan Vidal. Dengan berbekal kecepatannya, Douglas Costa pun melakukan akselerasi yang ia akhiri dengan umpan ke Lewandowski dan diteruskan menjadi gol oleh Kimmich.
Perlawanan yang dilakukan oleh Schalke di awal pertandingan terbilang cukup menjanjikan. Namun sayang kerja keras yang mereka lakukan menurun seiring berlalunya waktu. Belum lagi masuknya pemain cadangan Bayern yang skill individunya tak kalah dari pemain yang keluar.
=====
* Dianalisis oleh @panditfootbal, profil lihat di sini. (fem/fem)











