Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    AC Milan vs Juventus: Serangan Sayap vs Serangan Balik

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Paolo Bruno/Getty Images Foto: Paolo Bruno/Getty Images
    Jakarta - AC Milan akan menjamu lawan tangguh di San Siro, Minggu (23/10/2016), dinihari WIB. Yang datang berkunjung adalah pemuncak klasemen sementara Serie A 2016/2017, Juventus.

    Juventus saat ini berada di pucuk klasemen Serie A dengan raihan 21 poin dari tujuh kemenangan dan satu kekalahan. Sementara itu, AC Milan berada di peringkat ketiga dengan mengoleksi 16 poin hasil dari lima kemenangan, satu seri dan dua kekalahan.

    Meski Juventus diunggulkan, AC Milan sendiri tengah dalam performa menanjak dalam beberapa pertandingan terakhir. Di lima laga terakhir, skuat asuhan Vincenzo Montella ini tak terkalahkan dengan rincian empat kemenangan dan satu hasil imbang. Hal ini akan membuat laga ini menyajikan pertarungan yang cukup sengit.

    Kedua Kesebelasan Dirundung Badai Cedera

    AC Milan dan Juventus sebenarnya tidak akan tampil dengan kekuatan penuh pada laga kali ini. Kedua kesebelasan dirundung badai cedera, bahkan sejumlah pemain utama dipastikan tak akan tampil pada laga ini.

    Di kubu Milan, lini tengah menjadi lini yang paling banyak terdapat pemain yang cedera. Dari empat pemain cedera, tiga di antaranya merupakan gelandang. Bahkan ketiga pemain yang cedera sendiri merupakan nama-nama penting seperti Andrea Bertolacci, Riccardo Montolivo dan Matias Fernandez.

    Satu lagi pemain Milan yang cedera adalah Luca Antonelli. Namun absennya pemain yang mengisi posisi full-back kiri ini tak terlalu menjadi persoalan karena Milan masih memiliki Mattia De Sciglio, Davide Calabria pun sempat dicoba bermain pada posisi tersebut.

    Karenanya Montella akan lebih memutar otaknya untuk mencari komposisi ideal di lini tengah dalam skema dasar favoritnya 4-3-3. Hal ini dikarenakan Montolivo merupakan sosok penting di lini tengah Milan di mana ia tampil tujuh kali dari delapan pertandingan. Montella harus mencari pemain yang bisa menemani Juraj Kucka dan Giacomo Bonaventura.

    Namun dari nama yang tersedia, tampaknya gelandang berusia 18 tahun, Manuel Locatelli, akan kembali menyisihkan gelandang lain seperti Jose Sosa, Mario Pasalic, Andrea Poli, hingga Keisuke Honda. Locatelli sendiri telah dipercaya sejak menit pertama (dan bermain penuh) ketika Milan menjungkalkan Chievo Verona dengan skor 1-3.

    Sementara itu tidak akan ada perubahan dari barisan pertahanan, dengan masih mengandalkan kuartet Ignazio Abate, Gabriel Paletta, Alessio Romagnoli, dan De Sciglio. Untuk lini depan, penampilan kurang menjanjikan Gianluca Lapadula saat diberikan kesempatan pada laga melawan Chievo akan membuat Carlos Bacca kembali mengisi lini depan bersama M'Baye Niang dan Suso.

    Situasi yang dialami AC Milan ini dialami juga oleh kubu tamu, Juventus. Ya, kesebelasan berjuluk 'Si Nyonya Tua' ini pun memiliki sejumlah pemain yang cedera. Mereka adalah Kwadwo Asamoah, Giorgio Chiellini, Marko Pjaca dan Mario Mandzukic.

    Absennya Mandzukic membuat sang pelatih, Massimilliano Allegri, akan kembali menduetkan Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala di lini depan. Penyerang muda berusia 16 tahun, Moise Kean, juga memungkinkan bermain pada babak kedua. Sementara untuk lini tengah dan depan, tampaknya akan ada otak-atik yang dilakukan Allegri.

    Cederanya Chiellini dan masih belum bugarnya Daniele Rugani tampaknya akan membuat Juventus mempertimbangkan penggunaan skema empat bek. Apalagi di pertandingan Liga Champions melawan Olympique Lyon, Allegri sempat mencoba Patrice Evra untuk menemani Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci.

    Hanya saja, mengingat Milan memiliki dua pemain sayap yang bisa memberikan ancaman, Suso-Niang, Juventus bisa jadi akan menempatkan Barzagli di sisi kanan. Untuk bek tengah, Juve sendiri masih memiliki Medhi Benatia yang bisa bertandem dengan Bonucci. Benatia memang belum terlalu fasih bermain dengan skema tiga bek Juventus, di mana ia terlihat canggung saat menghadapi Inter (masuk menggantikan Barzagli yang cedera di babak pertama).
    Skema empat bek sendiri bukan hal yang baru bagi Allegri. Saat Juventus menjungkalkan Udinese, Juventus kala itu menggunakan formasi dasar 4-4-2. Hanya saat itu posisi full-back kanan ditempati oleh Stephan Lichtsteiner. Sementara untuk menghadapi Milan, Allegri mengatakan bahwa Juan Cuadrado, yang sebelumnya diplot sebagai gelandang sayap kanan di laga melawan Udinese, akan diturunkan dari bangku cadangan.

    "Ketika kami berubah menggunakan empat bek, Juan Cuadrado akan didorong lebih ke depan. Maka normalnya, Cuadrado akan bermain sejak menit pertama. Akan tetapi saya membutuhkannya, pemain dengan skill individu mumpuni, untuk memberikan pengaruh dari bangku cadangan, terlebih setelah cederanya Marko Pjaca," tutur Allegri seperti yang dilansir laman resmi Juventus.

    AC Milan vs Juventus: Serangan Sayap vs Serangan BalikFoto: Pandit Football Indonesia


    Juventus Fokus Mengantisipasi Serangan Sayap AC Milan

    Melihat kemungkinan Juventus akan kembali menggunakan formasi dasar 4-4-2, tampaknya menangkal serangan sayap AC Milan akan menjadi tugas utama para pemain Juventus. Juventus tampaknya akan lebih sering menunggu bola dan melancarkan serangan balik.

    AC Milan memang akan lebih agresif kala bermain di kandang. Perlu diketahui, mereka berada di urutan keenam perihal rataan penguasaan bola dengan 53,3% per laga.

    Hal ini juga berkaitan dengan pendekatan strategi Juventus kala menjalani laga tandang. Serangan balik menjadi senjata utama Juventus kala melawat ke kandang lawan. Hal ini juga dibuktikan dengan penguasaan bola Juventus yang rataannya hanya 52% di tandang (tertinggi ke-9), padahal ketika di kandang mereka memiliki rataan penguasaan bola 57% (tertinggi ke-2).

    Bermain di kandang, Milan asuhan Montella begitu memfokuskan serangan. Terbukti Sassuolo berhasil mencuri tiga gol di San Siro. Begitu juga Torino yang mampu mencetak dua gol. Udinese pun berhasil menjungkalkan Milan di kandang.

    Serangan sayap menjadi skema andalan Milan. Memiliki full-back ofensif seperti Abate dan De Sciglio memang meningkatkan kemungkinan mereka menyerang lewat sayap. Terlebih Bacca cukup handal dalam memanfaatkan umpan silang.

    Namun Juventus pun perlu mewaspadai area depan kotak penalti mereka. Milan memiliki pemain-pemain yang mahir melepaskan tembakan jarak jauh akurat. Tiga dari tujuh gol Milan dalam dua laga terakhir diciptakan dari tendangan jarak jauh depan kotak penalti, bukan tak mungkin hal ini akan kembali menjadi ancaman bagi kiper Juventus, Gianluigi Buffon.

    Pada laga melawan Sassuolo, Bonaventura dan Locatelli berhasil mencetak gol melalui tendangan jarak jauh. Begitu juga Juraj Kucka pada laga melawan Chievo Verona. Juventus tentunya perlu memberikan perhatian lebih di area depan kotak penalti untuk tidak membebaskan para pemain Milan melepaskan tendangan jarak jauh.

    Sementara itu untuk Milan, mereka perlu mewaspadai serangan balik Juventus pada laga ini. Miralem Pjanic dan Leonardo Bonucci kerap melepaskan umpan-umpan langsung ke jantung pertahanan lawan. Belum lagi kecepatan yang dimiliki Alex Sandro, Stephan Lichtsteiner, Paulo Dybala, dan Juan Cuadrado yang bisa merepotkan lini pertahanan Milan.

    Serangan balik ini juga bisa menciptakan peluang dari bola mati karena lawan kerap terpaksa menghentikan pemain Juventus dengan pelanggaran. Sementara itu Dybala dan Pjanic telah menunjukkan kemampuannya dalam mengeksekusi bola mati baik itu melalu tendangan langsung maupun umpan akurat.

    Kesimpulan

    Milan mungkin akan menguasai jalannya pertandingan pada laga ini. Hal ini dikarenakan Milan sedang berada dalam performa menjanjikan di lima laga terakhir, ditambah pendekatan strategi Juventus saat menjalani laga tandang yang cenderung mengandalkan serangan balik.

    Meskipun begitu, Juventus tetap diunggulkan pada laga ini karena performa mereka cukup stabil sejak awal musim di mana mereka baru kalah sekali sejauh ini. Belum lagi Juventus tengah menorehkan enam kemenangan beruntun di segala ajang.

    Selain itu, Juventus sendiri memiliki kiper yang sedang dalam performa puncak, Gianluigi Buffon. Dari 11 laga yang sudah dijalani kiper berusia 38 tahun tersebut, hanya lima gol yang bersarang ke gawang Juventus. Lyon pun merasakan betap sulitnya membobol gawang Buffon pada tengah pekan lalu.

    Hanya saja, Milan memiliki kemampuan mencetak gol melalui tendangan jarak jauh dan eksekusi bola mati khususnya sepak pojok yang justru menjadi kelemahan Juventus. Hal ini yang memungkinkan Milan bisa memberikan kejutan untuk Juventus. (din/din)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game