Pratinjau Liga Inggris: Chelsea vs MU
Permainan Sayap yang Bisa Mengeksploitasi

Di satu sisi, Mourinho telah memberikan banyak gelar untuk Chelsea. Tapi di sisi lain, kepindahannya ke kesebelasan rival adalah sebuah tindakan yang, kadang, tak termaafkan.
Pada pertandingan terakhirnya, kedua kesebelasan sama-sama memperoleh kemenangan meyakinkan. Chelsea mengalahkan juara bertahan Liga Primer Inggris, Leicester City, dengan skor 3-0. Sementara itu "Setan Merah" menang atas tamunya, Fenerbahce, di Liga Europa UEFA.
Namun, pertandingan United di Liga Europa dimainkan terlalu berdekatan dengan pertandingan, Minggu (23/10/2016) malam ini, yaitu hanya berselang dua setengah hari saja, sehingga pasukan Mourinho jelas akan lebih lelah.
Itulah kenapa kami akan memprediksi susunan pemain, terutama untuk United, berdasarkan pertandingan di "Liga Malam Jumat" tersebut.
Keunggulan Chelsea, Kelemahan Mourinho
Mourinho sudah beberapa kali menunjukkan kelemahannya dalam menghadapi kesebelasan dengan skema tiga bek. Terakhir kali kesebelasannya menghadapi skema ini adalah ketika dikalahkan oleh Watford dengan skor 3-1 di Vicarage Road.
Kelemahannya ini ditunjukkan dengan ia yang selalu kesal jika pemain sayapnya tidak melakukan track back mengawal wing-back lawan yang sedang naik menyerang. Kita pastinya tidak asing lagi dengan Mourinho yang kesal dengan Eden Hazard, Juan Manuel Mata, dan bahkan Cristiano Ronaldo. Semuanya terjadi karena ketidakbecusan mereka melakukan track back.
Sejalan dengan hal di atas, Mourinho sudah sepatutnya mewanti-wanti pasukannya saat menghadapi Chelsea malam ini. Sejak Antonio Conte memakai tiga bek, Chelsea selalu mencatatkan clean sheet, yaitu saat memenangkan pertandingan melawan Hull City (2-0) dan Leicester akhir pekan yang lalu.
Formasi tiga bek Conte adalah 3-4-3 dengan penyerangnya yang kembali "dipecah" lagi sehingga menjadi 3-4-2-1. Ada dua wide forward yaitu Eden Hazard dan Pedro Rodriguez, serta satu ujung tombak yaitu Diego Costa yang sedang on fire.
Saat bertahan, formasi ini akan berubah jadi 5-4-1, di mana kedua wing-back akan menjaga winger lawan dan kedua wide forward akan membayangi full-back lawan. Hal ini memang akan menciptakan situasi tiga melawan dua di lini tengah, namun kekosongan satu orang ini akan langsung diisi oleh salah satu bek tengah Chelsea, sejauh ini adalah Cesar Azpilicueta pada posisi bek tengah sebelah kanan.
Selanjutnya Victor Moses di kanan dan Marcos Alonso di kiri sangat efisien sebagai wing-back. Mereka bisa naik tanpa harus terlalu khawatir bertahan karena sudah di-cover oleh tiga bek di belakang mereka.
Hal yang berbahaya untuk lawan adalah karena posisi start mereka berasal dari belakang ketika memulai serangan (sesuai namanya: wing-back). Dengan ini, mereka akan cenderung dijaga oleh winger lawan, bukan full-back.
![]() |
Saat winger lawan sibuk menjaga wing-back Chelsea, kemudian full-back lawan akan menjaga Hazard dan Pedro di posisi wide forward (angka 2 pada 3-4-2-1). Hazard dan Pedro biasanya berposisi agak ke tengah (tidak menyayap) untuk meminta bola operan ke kaki, yang membuat full-back lawan bergerak ke tengah untuk menjaga mereka, sehingga area sayap menjadi kosong dan bisa dieksploitasi oleh Moses dan Alonso.
Kita bisa melihat peluang-peluang Chelsea ke gawang Leicester kebanyakan berasal dari skema di atas, di mana tersedianya ruang kosong yang dieksploitasi oleh Alonso dan Moses. Mourinho perlu mewaspadai hal ini.
Cara Mourinho Mengatasi Permainan Sayap Chelsea
Sebelumnya, Anthony Martial bermain sebagai starter di Liga Europa saat United berjumpa Fenerbahce, jadi sepertinya Rashford akan menjadi starter di London malam ini. Sedangkan Mourinho masih butuh kedua winger-nya untuk selalu disiplin melakukan track back, jadi kemungkinan besar Ashley Young akan main menjadi starter lagi malam ini.
![]() |
Tantangan bagi United adalah untuk bermain dengan cepat dan efisien juga, di mana pengambilan waktu adalah segalanya. Kedua wing-back Chelsea sejauh ini selalu tahu timing kapan untuk berlari, mengoper, dan melakukan umpan silang. Inilah kenapa Hazard tidak dimainkan di posisi wing-back ini oleh Conte (ternyata selama ini Mourinho benar).
Selanjutnya, Mourinho akan berusaha menjaga lapangan sesempit mungkin dengan tidak membiarkan full-back-nya bergerak terlalu ke tengah. Pada pertandingan menghadapi Liverpool, Mourinho bisa melakukan hal ini. Ia juga kemungkinan besar akan kembali menggunakan kombinasi Ander Herrera dan Marouane Fellaini di posisi double pivot.
Herrera adalah pemain yang sangat rajin dalam menyerang dan bertahan, sedangkan Fellaini lebih menyediakan permainan fisikal. Keduanya diprediksi bisa meredam cara menyerang Chelsea ini.
Lalu dari pembahasan sebelumnya, sebenarnya formasi tiga bek Conte tidak sesempurna itu juga. Dengan 3-4-2-1, Chelsea membangun serangan pasti dari belakang, dan pasti perlahan. Mereka akan melakukan umpan-umpan pendek di belakang, kemudian naik perlahan, dengan wing-back menjaga timing untuk lari ke depan.
Hal ini bisa diatasi dengan menekan mereka sedini mungkin dari posisi yang tinggi (di wilayah pertahanan Chelsea sendiri). Dengan ditekan, Chelsea biasanya akan melepaskan bola-bola panjang yang bisa menghasilkan dua kemungkinan, yaitu berbahaya atau tidak efektif.
![]() |
Jika Smalling absen, posisinya yang digantikan oleh Daley Blind sangat rentan tereksploitasi. Blind lebih pendek dari Smalling dan lemah dengan bola udara. Selain itu ia juga tidak secepat Smalling atau Eric Bailly.
Kemudian formasi tiga bek Conte juga rentan ditembus dengan kecepatan. Tapi kalau poin ini, Conte sudah sadar. Itulah kenapa garis pertahanan mereka sangat rendah ketika menghadapi Hull dan Leicester. Garis pertahanan yang rendah ini kemungkinan bisa direspon dengan sepakbola possession.
Kalaupun defensive line rendah ini kehilangan kesabarannya untuk kemudian naik, maka United bisa mengandalkan kecepatan winger-nya untuk memanfaatkannya. Dengan dikombinasikan dengan bola panjang (di sini Wayne Rooney bisa berguna), Chelsea bisa saja kerepotan.
Jika Mourinho ingin memecah kebuntuan, ia juga bisa memainkan Juan Mata dikombinasikan dengan Paul Pogba. Mata pandai menentukan ruang untuk mengoper dengan permainannya yang sabar, meskipun ia lambat dan tidak rajin track back.
Prediksi
![]() |
Pertandingan ini menjanjikan secara taktikal. Tapi kita memang harus sadar pengertian "taktikal" di sini termasuk juga taktik dalam bertahan di mana ini adalah keahlian utama Mourinho. Apalagi United akan bertandang ke Stamford Bridge, sehingga ada kemungkinan Mourinho akan bermain lebih bertahan.
Melihat poin-poin yang sudah dibahas sepanjang tulisan ini, kami memprediksi pertandingan akan berjalan agak alot, meskipun begitu tetap akan terjadi gol, namun hasil akhir adalah imbang.
(cas/cas)