Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Derby Milan

    Tekanan Tinggi ala Stefano Pioli agar Inter Menyulitkan Milan

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Getty Images/Marco Luzzani Foto: Getty Images/Marco Luzzani
    Jakarta - Derby Milan kali ini akan menjadi tantangan bagi Internazionale Milan. Sebab derby yang akan menempatkan AC Milan sebagai tuan rumah di Stadion San Siro, Senin (21/11/2016) dinihari WIB, itu merupakan ujian bagi Inter yang baru menunjuk pelatih baru.

    Stefano Pioli ditunjuk Inter untuk menggantikan Frank de Boer yang gagal membawa Inter ke papan atas Serie-A 2015/2016. Dan tugas pertama Pioli ini terbilang berat karena langsung dipertemukan dengan Derby della Madonnina.

    Cerita Pioli ini serupa dengan kembalinya Roberto Mancini menukangi Inter. Mancini pun langsung menjalankan debutnya menghadapi Milan. Tapi bedanya Milan saat ini lebih baik ketimbang dua musim lalu. Kesebelasan berjuluk I Rossoneri itu dinilai sudah bangkit. Mereka cuma kalah satu kali dari lima pertandingan terakhir Serie-A 2016/2017. Hasil itu membantu Milan menempati peringkat tiga klasemen sementara.

    Inter saat ini berada di peringkat sembilan. Memang pada pertandingan sebelumnya berhasil meraih tiga poin saat dilatih Stevano Vecchi selaku pelatih sementara. Dan kali ini, situasi ruang ganti Inter harus kembali berubah seiring dengan datangnya Pioli.

    Tapi ia datang dengan skuat yang lebih mewah daripada Lazio yang dilatih sebelumnya. Pioli pun cuma tidak bisa memainkan Andrea Ranocchia karena hukuman akumulasi. Tapi kekosongannya bisa kembali menghidupkan duet Joao Miranda dengan Jeison Murillo--duet yang diandalkan Inter selama musim lalu sebelum kembalinya Ranocchia.

    Inter juga tidak pasti diperkuat Cristian Ansaldi karena faktor kebugaran. Kendati demikian, posisinya sebagai full-back kanan bisa digantikan Danilo D'Ambrosio. Sementara kurang bugarnya Rodrigo Palacio tidak perlu dikhawatirkan karena banyaknya stok lini depan.

    Milan pun sebenarnya memiliki masalah serupa, namun tak menjadi masalah besar karena banyak stok mumpuni untuk penggantinya. Andrea Bertolacci dan Riccardo Montolivo masih berkutat dengan cedera. Tapi tugas Bertolacci sudah bisa diemban Giacomo Bonaventura dengan baik. Begitu pun Manuel Locateli telah berhasil menjadi penyeimbang lini tengah Milan sejauh ini. Alessio Romagnoli pun diragukan kebugarannya. Tapi Vincenzo Montella, Pelatih Milan, bisa mempercayakan duet Gabriel Paletta dan Gustavo Gomez. Dan keduanya diperkirakan bakal memasang formasi 4-3-3.

    Foto: Pandit Football Indonesia

    Permainan Blok Tinggi Stefano Pioli akan Sulitkan AC Milan

    Salah satu strategi Pioli yang akan menyulitkan Milan adalah taktik pressing dengan blok tinggi, seperti yang Pioli gunakan ketika masih menukangi Lazio. Ia memiliki cukup amunisi di skuat Inter untuk melakukan itu. Di lini depan saja ada trio Antonio Candreva, Ivan Perisic dan Mauro Icardi yang bersedia melancarkan tekanan kepada penguasaan bola di lini belakang lawan. Apalagi Candreva sudah memahami sistem Pioli ketika masih memperkuat Lazio.

    Begitu pula di stok cadangannya. Citadin Eder dan Gabriel Barbosa merupakan pemain yang siap melakukan pressing blok tinggi di area pertahanan lawan. Begitu pun jika Jonathan Biabiany dimasukan untuk menjadi seorang winger. Andaikan Palacio bugar, lengkap sudah penyokong-penyokong yang dibutuhkan Piolo di lini depan.

    Dengan taktik pressing blok tinggi itu akan menyulitkan Milan untuk membangun serangan. Mengingat Montella merupakan tipikal pelatih yang mengutamakan kreativitas di lini tengahnya untuk membantu serangan. Locatelli akan diplot menjadi keseimbangan permainan Milan itu. Dan Inter perlu memberikan tekanan kepadanya.

    Pioli bisa mengandalkan Ever Banega untuk melakukan tekanan tersebut. Banega akan membantu tiga pemain depannya untuk melancarkan pressing. Tapi ketika melancarkan tekanan itu harus mewaspadai Juraj "Kuco" Kucka yang berada di dekat Locatelli untuk melindunginya. Kuco bersiap untuk kembali mengambil bola yang lepas dari Locatelli.

    Soal hal itu, Banega tidak bisa sendirian. Ia perlu rekan yang bisa menjadi tandemnya. Marcelo Brozovic mungkin menjadi pemain yang tepat. Tapi Brozovic agak kesulitan duel menghadapi gelandang bertenaga besar. Mungkin Pioli bisa kembali mempercayai Joao Mario, gelandang yang terbiasa melakukan pressing bersama Portugal. Atau mencoba memainkan kembali Geoffrey Kondogbia yang disingkirkan De Boer.

    AC Milan Harus Jeli Manfaatkan Ruang Kosong di Sisi Pertahanan Inter Milan

    Salah satu agresivitas permainan Pioli adalah serangan melalui sisi lapangan. Ketika kedua winger melakukan pressing atas blok tinggi yang dilakukan, atau melakukan cutting-inside ketika menguasai bola, maka di sanalah kedua full-back maju sampai sepertiga akhir. Pioli selalu menginstruksikan kedua full-back untuk agresif membantu serangan. Membuka ruang dan melepaskan-melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti.

    Tapi pola serangan seperti itu yang sering menjadi bumerang bagi Pioli. Ketika di Lazio, ia sering kebobolan melalui serangan balik memanfaatkan terbukanya ruang di sisi pertahanannya. Dalam hal ini, serangan balik juga menjadi salah satu kekuatan Milan pada musim ini. Mattia De Sciglio dan Ignazio Abate mungkin bakal cenderung lebih bertahan mengantisipasi agresivitas serangan sayap Inter.

    Di sisi lain, catatan bertahan yang baik dari mereka jugalah yang bisa mengawali serangan balik Milan. Dalam catatan keduanya memang cukup mahir dalam umpan-umpan jauh. Ketika tidak memiliki ruang pun, Locatelli bisa menjadi penyeimbang dan menerima umpan dari Sciglio atau Abate. Kemudian Locatelli mengirimkan umpan-umpan panjang ke depan.

    Masalahnya, Pioli saat ini bukanlah menangani skuat Lazio yang seadanya. Inter memiliki full-back lebih cepat dan bertransisi bertahan cukup baik. Sekarang Pioli memiliki Danilo D'Ambrosio dan Yuto Nagatomo yang memiliki kecepatan. Pioli juga memiliki Joao Miranda yang siap melakukan duel udara ketika Milan melancarkan serangan balik memakai umpan jauh.

    Stefano Pioli Saat Ini Lebih Kaya Taktik tapi Perlu Adaptasi

    Skuat yang dimiliki Pioli saat ini adalah "bola muntah" dari De Boer dan Roberto Mancini. Bursa musim panas lalu, Mancini merancang skuatnya agar lebih mendukung permainan catenaccio racikannya. Ketika skuatnya mulai terbentuk, ia digantikan De Boer yang menerapkan permainan kolektif. De Boer mengisyaratkan pemain-pemainnya agar lebih pintar membuka ruang di sepertiga akhir lawan ketimbang memberikan bola langsung ke dalam kotak penalti hasil dari serangan balik ala Mancini.

    Tekanan Tinggi ala Stefano Pioli agar Menyulitkan AC MilanFoto: Getty Images/Dino Panato

    Dan filosofi permainan Pioli tentu saja berbeda dengan dua pelatih sebelumnya. Ia adalah tipikal pelatih yang menerapkan permainan terbuka dan agresif. Kendati bekas pemain bertahan, tapi ia selalu menginstruksikan permainan menyerang. Sebetulnya, skuatnya saat ini cukup mumpuni untuk menjalankan intruksinya. Namun perlu waktu adaptasi bagi skuat Inter dengan permainan yang diinginkan Pioli.

    Para pemain Inter seolah kebingungan ketika masih di bawah arahan De Boer. Mereka seperti masih kental dengan permainan yang biasa diarahkan Mancini. Permainan Inter justru membaik ketika dilatih Vecchi yang menjadi pelatih sementara. Permainan yang diterapkan Vecchi sedikit mirip dengan Mancini; mengandalkan bertahan dan serangan balik. Perbedaannya hanya soal awalan serangan saja.

    Vecchi lebih mengandalkan serangan awal kepada gelandangnya. Sementara Mancini mengawali serangan melalui sisi lapangan. Sementara Pioli lebih sering mengawali serangan melalui sayapnya. Tapi permainannya lebih agresif menyerang. Dan ia mengandalkan kekuatan dan kreativitas para gelandangnya untuk menyeimbangkan permainan. Inter pasti membutuhkan adaptasi dengan Pioli, tapi tidak akan lama. Pada pertandingan dinihari nanti, kemungkinan permainan Inter masih canggung. Tapi tidak akan terlalu buruk.

    Prediksi: AC Milan Menang

    Sebetulnya filosofi-filosofi yang dimiliki Pioli cukup untuk mengalahkan Milan. Tapi perlu diingat bahwa perlu adanya adaptasi para pemain dengan filosofi yang dimiliki Pioli. Kemungkinan besar Pioli tidak akan terlalu memaksakan pola permainannya kepada para pemain Inter.

    Untuk bermain bertahan pun tidak akan menjadi masalah bagi Pioli. Hal itu bisa menjadi langkah aman Pioli pada debutnya. Tapi yang jelas skuat Milan terlihat lebih siap pada derby della Madonnina nanti. Mengingat skuat yang sudah dibentuk Vincenzo Montella sejak musim panas lalu dan sudah teruji.


    (krs/nds)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game