Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Spanyol: Atletico Madrid 0-3 Real Madrid

    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas Atletico

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Reuters / Sergio Perez Foto: Reuters / Sergio Perez
    Jakarta - Real Madrid berhasil memutus rekor buruk mereka setiap kali bersua Atetico Madrid dalam ajang La Liga Spanyol. Pada pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Vicente Calderon, Minggu (20/11/2016) dinihari WIB, Madrid menundukkan Atletico dengan skor 3-0 lewat trigol dari Cristiano Ronaldo pada menit ke-23, 71 (tendangan penalti), dan 77.

    Dalam enam pertemuan terakhir dengan Atletico Madrid, Los Blancos kerap sulit untuk menang dan hanya mampu mencetak hasil empat kali imbang dan dua kali kalah. Namun dalam pertandingan Minggu (20/11/2016) dini hari, Real mampu menunjukkan superioritasnya di hadapan publik Vicente Calderon.

    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas AtleticoFoto: Pandit Football Indonesia

    Solusi Madrid Mengatasi Hilangnya Casemiro

    Casemiro adalah sosok kunci di lini tengah Madrid. Ia mampu menjadi gelandang jangkar sekaligus pelapis empat bek ketika dua fullback Madrid, Dani Carvajal maupun Marcelo, maju ke depan. Maka ketika ia mengalami cedera panjang, El Real sulit untuk menemukan penggantinya dan hal tersebut sempat berpengaruh kepada beberapa hasil pertandingan Madrid (ditahan imbang Villarreal 1-1 dan Borussia Dortmund 2-2).

    Tapi dalam pertandingan kali ini, Zinedine Zidane melakukan percobaan yang cukup unik. Ia menggunakan formasi dasar 4-4-2, sama seperti yang digunakan Atletico, untuk mengatasi kehilangan Casemiro di lini tengah. Luka Modric dan Mateo Kovacic, dua gelandang asal Kroasia, berbagi peran dalam membantu Madrid ketika menyerang maupun bertahan.

    Selain sebagai solusi untuk mengatasi hilangnya Casemiro, dua gelandang yang dipasang oleh Madrid ini juga bertujuan untuk mengatasi pergerakan dari Koke Resurreccion dan Gabi Fernandez, dua gelandang tengah Atleti yang menjadi poros penyerangan sekaligus penekan utama dari Los Colchoneros di lini tengah.

    Hasilnya pun cukup sukses. Koke dan Gabi pun tidak banyak berkutik di sisi penyerangan (Gabi hanya sekali melakukan dribel dan Koke hanya dua kali mencetak umpan kunci), karena adanya Kovacic di lini pertahanan yang mencatatkan empat kali tekel, sekali intersep, sekali clearance, dan dua kali memblok tendangan lawan. Ia membantu kerja dari Nacho dan Varane di pertahanan.

    Jika Kovacic aktif dalam membantu pertahanan, Modric cukup aktif dalam membantu penyerangan. Tercatat Modric mampu mencetak dua shots (satu tembakan mengarah ke gawang), dua umpan kunci, dan dua kali percobaan dribel. Modric mampu merepotkan Gabi dan Koke ketika bertahan.

    Atletico "Dipaksa" Menyerang dari Sayap dan Hal ini Dimanfaatkan Madrid

    Atletico memang biasa menggunakan kedua sayapnya untuk menyerang. Dalam pertandingan ini, Saul Niguez dan Yannick Carrasco pun tetap menjadi tumpuan penyerangan Atletico, terutama Yannick yang begitu dominan dengan catatan enam kali shots dengan empat shots mengarah ke gawang, serta sembilan kali melakukan percobaan menggiring bola.

    Tapi dalam pertandingan ini, aktifnya Atleti menyerang menggunakan sayap (Whoscored mencatat bahwa Atleti menyerang dari sayap kiri dan kanan sama aktifnya, dengan rataan masing-masing sayap 32%) terkesan seperti dipaksa. Mereka dipaksa oleh Madrid untuk menyerang dari sayap karena lini tengah begitu penuh dan banyak pemain berdiam di situ.

    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas AtleticoGambar 1 – Grafis umpan Atleti. Mereka dipaksa mengalihkan bola ke sayap. Sumber: Stats Zone FourFourTwo

    Contoh dari dipaksanya Atletico menyerang ke sayap terlihat pada sebuah kejadian di menit ke-53. Ketika itu pemain Atleti yang sedang menguasai bola (antara Koke atau Gabi) seperti "dipaksa" untuk memberikan umpan kepada Felipe Luis di sisi kiri. Jika dilihat situasinya, memang tidak memungkinkan untuk memberikan umpan ke tengah karena pemain Madrid menumpuk.

    Saat Atleti mencoba menyerang lewat tengah, sekitar dua sampai tiga pemain Madrid bersiap untuk menyergap pemain yang membawa bola tersebut. Inilah yang terjadi pada Antoine Griezmann, yang mencoba menerobos lewat tengah namun pada akhirnya malah membawa dirinya kepada situasi sulit, dikepung oleh dua sampai tiga pemain Madrid.

    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas Atletico
    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas AtleticoGambar 2 – Gabi/Koke tidak memiliki opsi lain selain mengumpan ke samping, karena ada sekitar enam pemain Madrid yang menumpuk di tengah (gambar atas). Griezmann yang dikerubungi dua sampai tiga pemain saat sedang membawa bola (bawah)

    Dengan Atleti "dipaksa" menyerang dari sayap, maka ada dua hal yang terjadi. Pertama, jumlah umpan silang Los Colchoneros dalam pertandingan ini pun menjadi lebih banyak daripada Madrid, yaitu 29 kali berbanding 19 kali. Banyaknya umpan sayap ini membuat serangan Atleti lebih mudah untuk dipatahkan.

    Serangan juga jadi hanya bertumpu kepada Yannick Carrasco (yang sembilan kali mencoba melakukan dribel) dan Antoine Griezmann yang diandalkan sebagai pembuka ruang bagi Fernando Torres. Inilah mengapa serangan Atleti menjadi mudah dipatahkan barisan pertahanan Madrid.

    Kedua, ada ruang di sayap yang bisa dimanfaatkan oleh Real Madrid untuk melakukan serangan balik ketika Juanfran dan Felipe Luis membantu serangan. Serangan balik Madrid memang begitu tajam dalam pertandingan ini. Terlepas dari dua gol yang berasal dari set-piece (satu tendangan penalti dan satu tendangan bebas), gol kedua (tendangan penalti) berawal dari situasi serangan balik sebelum Ronaldo dilanggar.

    Tapi proses gol ketiga-lah yang begitu mencerminkan tajamnya serangan balik Madrid. Berawal dari umpan panjang Isco dari tengah ke sayap kanan, Gareth Bale beradu lari dengan Diego Godin, sebelum akhirnya melepaskan umpan kepada Cristiano Ronaldo dan berujung menjadi gol ketiga, sekaligus hattrick bagi CR7.

    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas AtleticoGambar 3 – Proses sebelum gol terjadinya Ronaldo. Bale dapat berlari dengan bebas di sisi kanan pertahanan Madrid, memanfaatkan ruang kosong di sayap. Ronaldo mampu mengelabui Stefan Savic

    Sungguh serangan balik yang menakutkan dari Madrid, mengingatkan kepada era Ancelotti saat semifinal Liga Champions 2013/2014, ketika serangan balik dari sayap (ketika itu sayap Madrid dikuasai oleh Angel Di Maria) membuat Bayern Munich kalah.

    Kredit Untuk Ronaldo dan Bale

    Pujian lebih juga patut disematkan kepada Bale dan Ronaldo. Dua pemain Real Madrid yang dipasang menjadi penyerang depan ini (sebelum Benzema masuk pada menit ke-77) berhasil membuat pertahanan Atletico, yang dikenal rapat, menjadi kocar-kacir dalam pertandingan tersebut.

    Pergerakan cair mereka di depan mampu memberikan ruang bagi Isco dan Lucas, dua pemain yang diplot sebagai gelandang sayap, untuk masuk ke lini pertahanan Atleti. Beberapa kali pergerakan Bale dan Ronaldo mampu menarik Stefan Savic maupun Godin untuk mengikuti mereka, sehingga Isco dan Lucas leluasa masuk menusuk dari sayap.

    Isco dan Lucas pula-lah yang mengubah patron Madrid ketika menyerang, dari 4-4-2 menjadi 4-3-3, dengan tiga pemain di depan yang saling melakukan interplay (bisa Isco-Ronaldo-Bale atau Ronaldo-Bale-Lucas).

    Padatnya Lini Tengah Akhiri Rekor Buruk Madrid atas AtleticoGambar 4 – Rute umpan Madrid, bagaimana Ronaldo dan Bale, bersama Isco dan Lucas kerap melakukan interplay satu sama lain

    Kesimpulan

    Madrid berhasil mengatasi inferioritas mereka atas Atletico dalam beberapa musim terakhir di La Liga lewat permainan yang justru kerap Atletico peragakan untuk mengalahkan Madrid, yakni serangan balik cepat dengan pergerakan pemain yang cair. Dengan ini Madrid pun sukses mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka dalam ajang La Liga.

    Sementara itu dengan kekalahan ini Atletico akan semakin sulit bersaing dengan tim papan atas La Liga lainnya. Kekalahan ini juga memperlebar selisih sembilan poin Atletico atas Real Madrid di puncak klasemen La Liga Spanyol, apalagi sebelumnya mereka juga kalah oleh Sociedad 2-0. Benar-benar musim yang sulit bagi Atletico.


    (krs/nds)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game