Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Chelsea 2-1 Tottenham Hotspur

    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs
    Jakarta - Chelsea sukses meraih kemenangan atas Tottenham Hotspur dalam lanjutan pekan ke-13 Liga Primer. Dalam laga yang digelar di Stamford Bridge tersebut, The Blues mencatatkan skor 2-1 lewat torehan gol dari Pedro ('45) dan Victor Moses ('51), meski sebenarnya Spurs sempat unggul terlebih dahulu lewat Christian Eriksen pada menit ke-11.

    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs

    Dalam pertandingan tersebut, Spurs tampak banyak menguasai bola dengan rataan penguasaan 54% berbanding 46% milik Chelsea. Tapi ada beberapa faktor yang membuat Chelsea mampu meraih kemenangan atas Spurs.

    Perbedaan Kemampuan Kedua Penyerang

    Kedua tim, meski memakai skema jumlah bek yang berbeda, memainkan gaya bertahan yang sama. Ketika menyerang, dan bola terebut oleh lawan lalu lawan memasuki area permainan, akan ada enam pemain yang menumpuk di area sepertiga lapangan akhir untuk menghalangi lawan memasuki area kotak penalti secara leluasa.

    Ini terlihat dari tempat di mana tembakan dilancarkan. Dari kubu Chelsea, total empat tembakan dilancarkan dari luar kotak penalti dari sembilan tembakan yang dilancarkan sepanjang pertandingan. Sedangkan dari kubu Spurs, total tujuh tembakan yang dilesakkan dari luar kotak penalti dari 12 tembakan.

    Hal ini mencerminkan betapa rapatnya pertahanan kedua tim. Meski banyak mencatatkan tembakan, dengan cukup banyaknya tembakan yang dilepaskan dari luar kotak penalti, menggambarkan betapa sulitnya para pemain Spurs dan Chelsea untuk masuk ke dalam kotak penalti lawan mereka masing-masing.

    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs
    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs
    Pertahanan Chelsea (atas) dan pertahanan Spurs (bawah). Rapat dan penuh

    Dua gol yang tercipta dari luar kotak penalti pun, itu lebih karena para gelandang telat untuk memberikan cover dan menutup ruang pemain yang melakukan tembakan. Matic dan Kante telat untuk menutup ruang tembak dari Eriksen. Sementara itu Dembele dan Wanyama pun telat menutup ruang untuk Pedro.

    Lalu apa yang membuat Chelsea dapat meraih kemenangan? Jawabannya ada pada kemampuan penyerang mereka untuk menarik defender lawan.

    Dalam pertandingan ini, baik The Blues maupun The Lilywhites turun dengan satu penyerang tunggal. Ada nama Diego Costa di Chelsea dan Harry Kane di Spurs. Keduanya memang tidak mencetak gol, tapi peran keduanya menjadi penting untuk membongkar pertahanan rapat kedua tim.

    Menilik skema penyerangan kedua tim, sekaligus menyambungkan dengan sistem pertahanan kedua tim, arah serangan lebih condong ke sayap, dan tusukan-tusukan pun cukup banyak dilakukan dari sayap oleh kedua tim. Ini dilakukan untuk membongkar pertahanan rapat kedua tim, sekaligus membuka ruang agar para pemain dapat masuk ke dalam kotak penalti.

    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs
    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs
    Arah serangan Chelsea (gambar atas) dan arah serangan Spurs (gambar bawah). Sumber: Stats Zone FourFourTwo

    Dua fullback Spurs, Kyle Walker dan Kevin Wimmer, menjadi aktor di balik dominannya serangan dan tusukan dari sayap, berkolaborasi dengan Son Heung-min dan Christian Eriksen. Sementara itu dua wingback Chelsea, Victor Moses dan Marcos Alonso, menjadi aktor di balik serangan sayap Chelsea, berkolaborasi dengan Eden Hazard dan Pedro Rodriguez.

    Namun yang menjadi kunci dalam serangan, sekaligus gol akhir yang dicetak, adalah peran penyerang. Penyerang tunggal kedua tim, Diego Costa dan Harry Kane, selain dipasang sebagai target man, juga dipasang sebagai pengalih perhatian atau pemecah konsentrasi defender untuk membuka ruang di dalam kotak penalti.

    Pada pertandingan ini, keunggulan itu murni dimiliki oleh Diego Costa. Bukan semata karena ia adalah penyerang mahal yang dibeli The Blues dari Atletico Madrid, tapi karena ia mampu menjadi pengacau pertahanan yang baik. Ini terlihat dari catatan yang ia torehkan dalam pertandingan ini.

    Dalam laga ini, Costa mencatatkan satu umpan kunci dan satu asis, sedangkan Kane hanya mencatatkan dua umpan kunci saja. Pergerakan Costa yang lebih liar, dibandingkan pergerakan Kane yang berfokus di area sepertiga lapangan akhir saja membuat ia lebih sukar dihentikan oleh para defender dan gelandang bertahan lawan.

    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs
    Heatmap Costa dan Kane. Sumber: Whoscored

    Dari jumlah sentuhan dengan bola saja, Costa lebih unggul daripada Kane (44 berbanding 39). Ini juga bisa menjadi catatan betapa Costa cukup banyak terlibat dalam serangan Chelsea, meski ia tidak mencetak gol ke gawang Spurs.

    Selain itu peran Costa cukup terlihat dalam gol yang dicetak oleh Moses. Ia mampu menarik perhatian bek-bek Spurs, sehingga memberikan Moses ruang kosong di dalam kotak penalti untuk mengeksekusi bola hasil umpan darinya menjadi gol kedua sekaligus gol kemenangan Chelsea dalam pertandingan ini.

    Chelsea Lebih Pandai Membongkar Pertahanan Daripada Spurs
    Costa berhasil menarik perhatian para bek Spurs (lingkaran hitam), melupakan Moses yang bebas (lingkaran biru)

    Namun dalam kasus ini ada kemungkinan lain selain Costa yang mampu menarik perhatian para defender Spurs. Bebasnya Moses bergerak masuk ke dalam kotak penalti ini juga menandakan kurangnya cover yang diberikan oleh pemain lain untuk Moses, semisal fullback kanan ataupun gelandang bertahan. Ini juga mencerminkan ketidakcermatan pemain Spurs melihat posisi pemain lawan ketika sedang tidak membawa bola.

    Tapi dalam pertandingan ini, perbedaan kualitas kedua penyerang lah yang membuat pertandingan akhirnya mampu dimenangkan oleh Chelsea dengan Diego Costa-nya.

    Dembele Biang Keladi Dua Gol Chelsea

    Ada juga hal menarik lain yang dapat dilihat dalam pertandingan kali ini. Dua gol yang terjadi ke gawang Spurs semuanya berawal dari ketidakmampuan Dembele dalam melanjutkan serangan The Lilywhites. Pemain timnas Belgia ini dimainkan oleh Mauricio Pochettino sebagai gelandang box-to-box yang mendukung serangan dan pertahanan Tottenham.

    Meski tampil cukup dalam bertahan (empat tekel, satu intersep, dan satu clearance) serta menyerang (satu kali tembakan, satu umpan kunci, dan empat kali dribel), dua momen saat ia kehilangan bola pada akhir babak pertama dan awal babak kedua membuat serangan Spurs terhenti, dan pada akhirnya kesempatan itu dapat dimanfaatkan oleh Chelsea untuk mencetak gol.

    Kesimpulan

    Meski menerapkan permainan yang sama, pada akhirnya kemampuan dari penyerang-lah yang menentukan hasil akhir pertandingan Chelsea dan Tottenham Hotspur. Costa menunjukkan bahwa ia masih sedikit unggul di atas Harry Kane yang notabene adalah penyerang timnas Inggris.

    Dengan kekalahan ini, Spurs memperpanjang rekor tak pernah menang di Stamford Bridge sejak 26 tahun silam, sekaligus mendapatkan kekalahan perdananya di musim ini setelah 12 pertandingan tak terkalahkan.

    (nds/cas)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game