Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Liga Inggris: Manchester City vs Chelsea

    Menanti Kejutan dari Guardiola

    Dex Glennıza - detikSport
    Foto: Reuters / Andrew Yates Foto: Reuters / Andrew Yates
    Jakarta - Pep Guardiola bersama Manchester City akan coba menghentikan laju Chelsea-nya Antonio Conte. Apakah ada rencana kejutan dari Pep untuk Conte di laga tersebut?

    City akan menjamu Chelsea pada lanjutan pertandingan Premier League pada Sabtu (3/12) malam ini. Chelsea yang sempat terseok-seok pada awal musim, menunjukkan kualitas mereka sebagai kesebelasan yang patut diperhitungkan dengan memimpin klasemen sementara Liga Inggris dengan 31 poin.

    Sejak Chelsea tertinggal 0-3 dari Arsenal di babak pertama di Emitrates (26/09), Antonio Conte kemudian mengubah formasi Chelsea menjadi tiga bek. Sejak saat itu, mereka baru sekali kebobolan dan memenangkan tujuh pertandingan Liga Primer berturut-turut.

    Sejauh ini, baru Tottenham Hotspur yang bisa merepotkan Chelsea, yaitu pada akhir pekan yang lalu, tapi saat itupun Chelsea berhasil menang dengan skor 2-1. Namun, pertandingan melawan Manchester City yang dipimpin oleh Pep Guardiola akan menjadi ujian berat lainnya untuk Conte.

    Kedua manajer, Guardiola dan Conte, adalah dua manajer yang sangat terobsesi dengan taktik. Saat ini City hanya tertinggal satu poin dari The Blues. City bertengger di peringkat ketiga bersama dengan Liverpool yang memiliki poin yang sama (30 poin) namun The Reds memiliki agregat satu gol yang lebih baik. Kemenangan pada pertandingan nanti tentunya akan membuat City unggul atas Chelsea di papan klasemen.

    Chelsea Bisa Kerepotan Jika Ditekan dan Diserang Menggunakan Kecepatan

    Membandingkan City dan Chelsea saat ini sejujurnya membuat kita cenderung memandang Chelsea sebagai kesebelasan yang memiliki bentuk formasi yang lebih seimbang, lebih percaya diri, dan memiliki momentum yang lebih baik.

    Tapi bukan Guardiola namanya jika ia tidak memiliki rencana kejutan. Meskipun Chelsea akan tetap tampil dengan skuat terbaiknya, bukan berarti The Citizens tidak bisa menyulitkan mereka, apalagi City akan bermain di kandang sendiri.

    Dua pertandingan terburuk Chelsea musim ini adalah saat mereka kalah melawan Liverpool di kandang dan Arsenal di tandang. Liverpool dan Arsenal adalah dua kesebelasan yang menekan Chelsea dari awal dan menyerang menggunakan kecepatan tinggi. Di atas kertas, City bisa melakukan kedua hal tersebut.

    Kita mungkin sekilas teringat pada akhir pekan yang lalu juga Spurs sempat merepotkan Chelsea, yang saat itu sudah menggunakan sistem tiga bek. Spurs melakukannya dengan menekan Chelsea di wilayah yang sangat tinggi di lapangan.

    Dari sini, kita bisa melihat keuntungan City dibandingkan Spurs, yaitu mereka yang bisa memanfaatkan lebar lapangan sekaligus wilayah tengah.

    Pemain-pemain seperti Raheem Sterling (agak diragukan untuk tampil), Leroy Sane, dan Nolito adalah pemain-pemain yang memiliki kecepatan dan agresivitas yang bisa memanfaatkan serangan melalui ruang yang tercipta di belakang kedua wing-back Chelsea, Victor Moses di kanan dan Marcos Alonso di kiri.

    Kedua wing-back Chelsea tersebut sejauh ini sudah bermain baik bagi The Blues, tetapi mereka belum pernah mendapatkan lawan yang merepotkan mereka. Pada saat bertahan, Chelsea tidak segan untuk membuat bentuk kesebelasannya menjadi 5-4-1 (atau lebih tepatnya 5-2-2-1).

    [ Baca juga: Membedah Sistem Tiga Bek Chelsea ala Conte ]

    Ini membuat Chelsea sulit ditembus, tapi sekaligus juga membuat kedua wing-back kesulitan menyambungkan permainan kepada kedua inside-forward mereka di depan, Pedro dan Eden Hazard.

    Sebenarnya City juga mengandalkan dua inside-forward seperti yang Chelsea gunakan pada 3-4-2-1. Kedua inside-forward City inilah yang menegaskan bentuk formasi mereka di lini tengah.

    Sama-sama Mengandalkan Lima Pemain Bertahan

    Soal pemain belakang, Guardiola juga 1112 dengan Conte. Ia memfokuskan bentuk pertahanannya kepada lima pemain yang berada paling belakang (kecuali penjaga gawang).

    Jika Chelsea sejauh ini selalu mengandalkan Cesar Azpilicueta (bek tengah sebelah kanan), David Luiz (bek tengah), Gary Cahill (bek tengah sebelah kiri), serta N'Golo Kante dan Nemanja Matic (kedua gelandang bertahan) untuk menjaga "gembok" bentuk kesebelasan, City juga sama-sama mengandalkan lima pemain.

    Guardiola biasanya memiliki dua skema. Skema pertama adalah empat bek yang didukung dengan satu gelandang bertahan dalam formasi 4-1-4-1. Sedangkan skema yang kedua adalah tiga bek yang didukung oleh dua gelandang bertahan dalam formasi 3-4-2-1. Pada intinya, selalu ada bentuk 3-2 untuk menjaga bentuk kesebelasannya.

    Menantikan Rencana Kejutan GuardiolaFoto: Pandit Football Indonesia

    Gambar 1 – Skema Manchester City untuk mempertahankan lima pemain bertahan jika bermain dengan empat bek

    Saat ini kita mungkin mengenal istilah inverted full-back. Istilah itu sering digunakan oleh Guardiola musim ini dengan menyuruh kedua full-back-nya untuk bergerak naik ke tengah, sementara satu gelandang bertahannya turun ke belakang bersama dengan kedua bek tengah. Ini bisa kita lihat pada gambar di atas.

    Teori dasarnya adalah agar ada satu pemain bertahan yang lebih banyak daripada pemain menyerang lawan. Dengan ini, kedua full-back City akan menekan kedua wing-back Chelsea. Sedangkan satu gelandang bertahan bersama dengan kedua bek tengah akan menekan kedua inside-forward dan satu penyerang Chelsea.

    Hal di atas sebenarnya akan membuat adanya duel 5 vs 5 di pertahanan City. Maka dari itu, ada kemungkinan Guardiola akan memainkan tiga bek di pertandingan ini.

    Bukannya bermaksud ikut-ikutan Conte, tapi lebih kepada agar City bisa unggul secara jumlah pemain. Kita bisa melihatnya pada gambar di atas di bawah ini.

    Menantikan Rencana Kejutan GuardiolaFoto: Pandit Football Indonesia
    Gambar 2 – Skema Manchester City untuk mempertahankan lima pemain bertahan jika bermain dengan tiga bek


    Menjaga Keunggulan Jumlah Pemain

    Sebenarnya Everton pernah melakukan hal di atas, yaitu mengimbangi jumlah pemain Chelsea. Namun mereka gagal dan malah dibantai 0-5. Saat itu, Ronald Koeman juga menerapkan skema tiga bek. Pertandingan itu menunjukkan kepada kita bahwa mengimbangi jumlah pemain Chelsea saja tidak cukup, melainkan harus mengungguli jumlah pemain mereka.

    Pada beberapa pertandingan terakhir, City hampir selalu memakai dua gelandang di depan bek, yaitu Fernandinho dan Ilkay Guendogan, Fernando, atau bahkan Yaya Toure. Dengan memainkan tiga bek di belakang mereka berdua, hal ini akan menguntungkan bagi Guardiola dibandingkan bagi Conte.

    Kenapa Guardiola harus memiliki keunggulan jumlah pemain ini saat melawan Chelsea nanti? Ia membutuhkannya karena berarti akan ada satu pemain ekstra untuk bertindak sebagai pembangun serangan jika City berhasil mendapatkan penguasaan bola.

    Dengan keunggulan ini, City bisa memainkan sepakbola yang Guardiola idam-idamkan, yaitu possession football. Kedua inside-forward City, Kevin de Bruyne dan David Silva, akan seperti Pedro dan Hazard, yaitu mereka yang bisa merepotkan gelandang bertahan The Blues (Matic dan Kante).

    Satu hal yang menjadi keunggulan City di sini adalah karena mereka memiliki taktik dasar possession yang memungkinkan mereka menguasai pertandingan, apalagi jika didukung melalui permainan sayap mereka.

    Menantikan Rencana Kejutan GuardiolaFoto: Pandit Football Indonesia
    Gambar 3 – Prediksi susunan pemain Manchester City dan Chelsea, terutama jika Raheem Sterling dipastikan bisa dimainkan sejak awal

    Satu hal yang jelas berpotensi terjadi, membongkar pertahanan Chelsea dari tengah akan lebih memungkinkan bagi City dengan menggunakan skema di atas, dibandingkan harus memaksanya dari sisi sayap melalui skema Guardiola yang biasanya. Jadi, bukan tidak mungkin Chelsea akan sangat kerepotan pada pertandingan ini.

    Tapi sebenarnya City juga tetap bisa mengungguli jumlah pemain City jika bermain dengan empat bek, yaitu dengan menggunakan Claudio Bravo yang bertindak sebagai sweeper-keeper. Namun, menggunakan peran ini cenderung akan lebih berisiko bagi pertahanan City.

    Prediksi

    Di atas kertas, City memiliki peluang besar, apalagi karena mereka bermain di kandang. Tapi hal itu tidak akan bisa terjadi jika Moses dan Alonso (kedua wing-back Chelsea) bisa bertahan dengan baik, membentuk pertahanan kaku dan sulit ditembus dengan 5-4-1.

    Sejauh ini, setelah Chelsea menerapkan sistem tiga bek, tidak hanya butuh kesabaran untuk membongkar pertahanan kuat Chelsea. Sampai pekan ke-13, hanya Spurs yang berhasil melakukannya, tapi itupun pada akhirnya mereka kalah.

    Chelsea biasanya senang-senang saja untuk bertahan, terutama jika mereka sudah unggul. Ketika bertahan, justru mereka akan lebih berbahaya lagi dengan serangan balik yang menunggu untuk mereka luncurkan.

    Guardiola seharusnya sudah mengetahui hal ini, sehingga ketika menyerang, ia akan mewanti-wanti pasukannya untuk selalu mewaspadai kedua wing-back Chelsea dan kemungkinan Luiz atau Thibaut Courtois untuk melepaskan bola panjang ke depan.

    Masalahnya, kami tidak berpikir jika cara bertahan City mampu menghindarkan mereka dari kebobolan, apalagi jika mereka terkena serangan balik. Dengan situasi seperti ini, kami memprediksi bahwa laga akan berjalan terbuka.

    Meskipun City diunggulkan karena bermain di kandang, namun Chelsea tengah diliputi oleh kepercayaan diri yang tinggi. Kami memprediksi skor akan berakhir imbang, kemungkinan 1-1, tapi jangan kecewa juga jika pada akhirnya malahan tidak akan ada gol.

    ===
    *Penulis adalah salah satu anggota Pandit Football Indonesia dengan akun twitter @dexglenniza




    (mrp/mrp)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game