Liga Inggris: West Ham 0-2 Manchester United
MU Menang karena Pergantian Pemain yang Jitu (Ditambah Faktor Wasit)
Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
Insiden wasit Mike Dean yang mengusir Sofiane Feghouli pada menit ke-14 adalah momen yang membuat pertandingan berubah banyak bagi West Ham. Setelah The Hammers bermain dengan sepuluh pemain, United bisa mendominasi pertandingan dan pada akhirnya mencatatkan 63,7% angka penguasaan bola.
Sempat mengalami kebuntuan di babak pertama, Juan Manuel Mata dan Zlatan Ibrahimović mampu mencetak gol di babak kedua untuk menenggelamkan West Ham di kandang mereka sendiri.
Foto: Pandit Football Indonesia |
José Mourinho membuat lima perubahan di susunan sebelas pemain utamanya. Ia berniat mempertahankan keseimbangan kecepatan dan pergerakan para pemainnya ketika menyerang, untuk itulah ia memainkan Jesse Lingard menggantikan Anthony Martial.
Sementara itu, Slaven Bilić tidak memainkan penyerang natural semalam. Ia memainkan Michail Antonio sebagai ujung tombak meskipun di bangku pemain pengganti ia memiliki Andrew Carroll dan Ashley Fletcher.
Kartu Merah Fehgouli Mengubah Segalanya dengan Terlalu Cepat
Setelah hanya 14 menit pertandingan berjalan, Dean memberikan kartu merah langsung kepada Feghouli. Bola 50-50 yang terlepas dari kakinya membuatnya dan Phil Jones beradu tekel memperebutkan bola.
Jones memang terlihat kesakitan, tapi sejujurnya langsung memberikan kartu merah kepada Feghouli yang tidak sengaja menyakiti Jones adalah sebuah keputusan yang keliru dari Dean. Momen tersebut menjadi titik balik bagi kedua kesebelasan, tapi itu terjadi terlalu cepat.
Foto: Pandit Football Indonesia |
Setelah bermain dengan sepuluh pemain, West Ham terpaksa memainkan 4-3-2 dengan garis pertahanan rendah untuk membuat United kesulitan membuat peluang.
Hasilnya, Michael Carrick dkk memang tetap mampu mengalirkan bola dengan leluasa. Tapi benar saja, mereka tidak banyak mengancam gawang West Ham. Selama babak pertama, United hanya berhasil mencatatkan tiga tembakan (satu on target serta satu membentur tiang) dan dua peluang saja.
Foto: Pandit Football Indonesia |
Satu celah yang paling terlihat setelah kartu merah itu adalah sayap kanan West Ham. Havard Nordveit yang bermain pada posisi full-back kanan, bukan posisi alaminya, bermain tidak maksimal. Namun Lingard tidak berhasil memanfaatkan celah ini pada babak pertama. Hal ini lah yang membuat Mourinho melakukan perubahan pada babak kedua.
Pergantian Pemain yang Jitu dari Mourinho
Imbang tanpa gol di babak pertama, membuat Mourinho memainkan Mata menggantikan Matteo Darmian di awal babak kedua. Pergantian pemain ini membuat Carrick turun ke posisi bek tengah.
Tidak cukup sampai di situ, Mourinho juga memainkan Marcus Rashford pada menit ke-58 menggantikan Lingard yang tidak efektif. Kombinasi Rashford dan Mata ini yang kemudian mengawali gol pertama United di menit ke-63.
Pada musim ini, Rashford seperti terlihat berbeda dari Rashford musim lalu. Ada banyak faktor mungkin, apakah Piala Eropa yang melelahkan, second season syndrome, ketidakcocokan dengan Mourinho (yang seperti anti pemain muda), atau ia yang sebenarnya tidak bisa bermain sebagai winger kiri.
Tapi semalam Rashford bermain pada posisi sayap kiri, bukan pada posisi ujung tombak. Ia berhasil mengeksploitasi Nordtveit dengan bermain terus melebar, sesuai yang Mourinho instruksikan.
"Aku melakukannya karena mengikuti perintah [Mourinho]," kata Rashford setelah pertandingan. Ketika ia mendapatkan bola, ia langsung bergerak ke depan. Namun bukan kecepatannya yang menghantui pertahanan West Ham, melainkan kecerdasannya.
Foto: Pandit Football Indonesia |
Pemain asli akademi United ini berhasil menciptakan tiga peluang yang salah satunya berbuah asis untuk gol Mata. Ia juga berhasil mencatatkan 96% operan sukses (hanya satu kali gagal). Pada proses gol Mata, ia berhasil melakukan dribel dengan mengerjai Nordtveit dan Pedro Obiang.
"Aku senang dengan pilihanku kepada Juan Mata dan Marcus Rashford. Mereka memberikan apa yang kami butuhkan," kata Mourinho setelah pertandingan. "Rashford sangat profesional dan sangat dewasa. Ia adalah pemain Manchester United dengan DNA Manchester United. Memiliki Ibra musim ini dan musim depan adalah hal yang baik untuk Marcus."
Ibrahimović sendiri berhasil mencetak gol kedua United pada menit ke-78. Ia berhasil mencetak gol dari posisi offside (tepatnya ada tiga pemain United yang berada pada posisi offside).
Faktor Carrick sebagai Penyeimbang United
Perdebatan utama pada pertandingan ini bukan terletak pada gol Ibrahimović yang offside. Keputusan Dean untuk mengusir Feghouli sejujurnya adalah keputusan yang tidak tepat. Tapi di luar kedua hal di atas, Bilić memiliki pekerjaan rumah yang panjang di awal tahun 2017 ini.
Keputusan Bilić untuk tidak memainkan penyerang murni (Carroll atau Fletcher) juga masih menjadi tanda tanya, padahal lawannya "hanya" duet Jones dan Marcos Rojo. Ia baru memainkan Carroll pada menit ke-69, dan itupun ia lakukan, entah kenapa, setelah Mourinho memainkan Smalling menggantikan Henrikh Mkhitaryan pada menit ke-65.
Di kubu United, Mourinho sepertinya sudah memiliki formula mujarabnya dengan trio lini tengah Carrick, Paul Pogba, dan Ander Herrera. Terutama Carrick, ia bisa menyeimbangkan lini tengah United untuk naik dan turun.
Foto: Pandit Football Indonesia |
Jika kita melihat kombinasi operan dari seluruh pemain semalam, menurut rekap FourFourTwo Stats Zone, operan Carrick kepada Pogba (19 operan) menjadi kombinasi operan tersering diikuti dengan operan Carrick kepada Herrera (17).
Gelandang Inggris ini adalah pemain yang membagikan bola kepada kedua rekannya tersebut. Ia juga bisa menyediakan perlindungan bagi keempat bek di belakangnya.
Secara keseluruhan, West Ham hanya berhasil mencatatkan dua tembakan on target dari 8 usaha tembakan mereka. Hal ini berbanding jauh dengan tim tamu yang berhasil mencatatkan 6 shot on target dari 13 usaha tembakan mereka.
Kesimpulan
Dengan sedikit bantuan dari wasit Mike Dean, Manchester United berhasil menjaga momentum kemenangan mereka meskipun harus bertandang ke London Stadium. Sejak menit ke-14, ketika Sofiane Feghouli terkena kartu merah, United begitu mendominasi.
Tapi dominasi mereka tidak berarti apa-apa di babak pertama karena permainan garis rendah dari West Ham United yang terpaksa harus bermain seperti itu karena bermain dengan sepuluh pemain.
Hal lainnya yang bisa kita soroti pada pertandingan semalam adalah pergantian pemain yang jitu yang dilakukan oleh José Mourinho. Marcus Rashford dan Juan Manuel Mata berhasil memberikan angin segar bagi "Setan Merah" di babak kedua. Kombinasi keduanya menghasilkan gol pertama United.
Sementara Zlatan Ibrahimović, meskipun golnya offside, berhasil membungkam para pengkritik dengan berhasil mencetak gol kedua United pada pertandingan itu.
West Ham tidak tinggal diam dan melakukan perubahan dengan memasukkan Andrew Carroll. Tapi usaha Slaven Bilić untuk mengendus peluang di depan gawang David de Gea tidak berdampak pada hasil pertandingan. Christopher Smalling, yang juga baru dimasukkan pada babak kedua oleh Mourinho, mampu meredam Carroll.
Tapi solidnya pertahanan United semalam, selain karena tertolong The Hammers yang kekurangan jumlah pemain, juga banyak dibantu dengan permainan Michael Carrick dari lini tengah. Bahkan setelah babak kedua sampai Smalling masuk di menit ke-65, Carrick sempat turun menjadi bek tengah.
Kita boleh berkomentar apapun di kolom komentar di bawah ini, tapi Mourinho pastinya tidak peduli. Satu hal yang penting baginya adalah kemenangan dan momentum yang tetap terjaga bagi Manchester United di awal tahun 2017 ini.
===
Penulis dari @panditfootball dengan akun twitter @dexglenniza (din/krs)



Foto: Pandit Football Indonesia
Foto: Pandit Football Indonesia
Foto: Pandit Football Indonesia
Foto: Pandit Football Indonesia
Foto: Pandit Football Indonesia





