Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Inggris: Tottenham 2-0 Chelsea

    Pressing Membuat Formasi Tiga Bek Tottenham Lebih Fantastis

    Randy Aprialdi - detikSport
    Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic
    Jakarta - Rentetan kemenangan Chelsea dalam 13 pertandingan Liga Primer Inggris terakhir harus berhenti ketika melawan Tottenham Hotspur di Stadion White Hart Lane, Kamis (5/1). Chelsea dikalahkan Tottenham dengan skor 2-0 atas gol yang diborong Bamidele Alli pada menit 45 dan 54.

    Tottenham sendiri bermain berbeda pada laga kali ini. Perbedaan mulai dari formasi yang diturunkan Mauricio Pochettino selaku manajer Tottenham. Kali ini Pochettino menggunakan formasi 3-4-2-1 untuk menghadapi Chelsea.

    Formasi tiga bek sudah pernah digunakan Pochettino ketika pertandingan sebelumnya melawan Watford (3-3-2-2), Hull City (3-4-3), dan Arsenal (3-4-2-1). Pochettino nampak sengaja menempa skuatnya dengan formasi tiga bek karena tahu akan menghadapi Chelsea.

    Sementara Chelsea masih mengandalkan formasi 3-4-3 ketika bertandang ke markas Tottenham tersebut. Kendati sama-sama menggunakan formasi tiga bek, gaya permainan kedua kesebelasan tersebut berbeda selama pertandingan. Chelsea bermain lebih santai dan berhat-hati menghadapi Tottenham. Berbeda dengan Tottenham yang bermain terus menekan selama pertandingan tersebut.

    Sementara kedua kesebelasan bisa menampilkan para pemain terbaiknya karena tidak ada yang mendapatkan cedera berat dan hukuman kartu.

    <i>Pressing</i> Membuat Formasi Tiga Bek Tottenham Hotspur Lebih FantastisFoto: Pandit Football Indonesia

    Gambar 1 – Susunan sebelas pemain Tottenham Hotspur dan Chelsea


    Pressing Tottenham Mengurung Chelsea di Wilayahnya Sendiri

    Tottenham menjaga Stadion White Hart Lane tetap menakutkan bagi lawan-lawannya. Tidak terkecuali kepada Chelsea yang memiliki catatan tandang yang baik. Gawang Thibaut Courtois cuma kebobolan tujuh kali dari seluruh pertandingan tandang musim ini. Tapi kali ini Courtois dipaksa memungut bola dua kali dari dalam gawangnya tanpa ada gol balasan dari kesebelasannya.

    Cara Tottenham menjaga tradisinya adalah tetap bermain terbuka di kandangnya sendiri. Biasanya, permainan terbuka Tottenham sering meninggalkan celah di kedua sisi pertahanannya. Tapi pada formasi tiga bek yang diterapkan Pochettino semalam, Tottenham seolah tidak membiarkan adanya celah yang muncul di area-area tersebut.

    [Baca Juga: Live Report Tottenham Hotspur vs Chelsea]

    Salah satu caranya adalah pressing dengan garis tinggi yang diterapkan Tottenham selama pertandingan. Tugas tiga bek Tottenham dipermudah dengan kinerja para gelandangnya, termasuk Danny Rose dan Kyle Walker yang menjadi pemain sayap.

    Empat gelandang Tottenham tersebut menjadi filter bagi penguasaan bola Chelsea di lini tengah. Mereka tidak pernah berhenti bergerak mencari bola, Alli dan Christian Eriksen yang menjadi gelandang serang pada laga itu pun rajin turun ke bawah untuk membantu gelandanngya melancarkan pressing.

    <i>Pressing</i> Membuat Formasi Tiga Bek Tottenham Hotspur Lebih FantastisFoto: Pandit Football Indonesia

    Gambar 2 – Heat map Chelsea selama seluruh pertandingan – Sumber: Squawka


    Mereka tidak pernah membiarkan pemain Chelsea berlama-lama menguasai bola. Apalagi para pemain Chelsea lebih sering melakukan aksi individual karena jarak antar rekannya cukup jauh. Hal itu juga tidak lepas dari penjagaan-penjagaan para pemain Tottenham yang membuat gelandang dan penyerang Chelsea terus bergerak mencari ruang.

    Tapi pergerakan itu terlihat membuat kebingungan pemain yang akan memberi umpan, sehingga Chelsea lebih sering membawa bola sendiri dan diterjang oleh pressing dari Tottenham. Bisa tiga sampai empat pemain Tottenham berusaha untuk merebut bola yang dikuasai pemain Chelsea. Selain untuk mencurinya, para pemain Tottenham itu berusah menutup celah operan Chelsea.

    N'Golo Kante dan Nemanja Matic yang mengawali serangan Chelsea pun sering kelihatan kebingungan ketika menguasai bola. Tekanan yang dilancarkan Tottenham juga membuat para pemain Chelsea sering melakukan kesalahan individu.

    Selain kehilangan bola karena direbut lawan, para pemain Chelsea juga sering salah melepaskan operan untuk rekannya. Operan-operan Chelsea nampak begitu mudah diintersep oleh Tottenham. Begitu pun kehilangan bola ketika berusaha menggiringnya.
    Kesalahan inilah yang melahirkan gol pertama Tottenham pada akhir babak pertama karena tekanan didapatkan oleh Pedro Rodriguez.

    <i>Pressing</i> Membuat Formasi Tiga Bek Tottenham Hotspur Lebih FantastisFoto: Pandit Football Indonesia

    Gambar 3 – N'Golo Kante sulit lepas dari tekanan Tottenham Hotspur yang menumpuk pemain di lini tengahnya


    Membuat Sayap Chelsea Tidak Berkutik

    Musim ini Chelsea sangat mengandalkan kedua sayapnya sebagai motor serangan balik kepada lawan. Wing-back mereka wajib menjadi fleksibel untuk menerima operan dari bek atau gelandang tengah. Pada laga kali ini, pressing dan pertahanan garis tinggi berhasil menutup aliran-aliran bola kepada kedua wing-back Chelsea. Yaitu dengan cara menutup upaya Kante dan Matic untuk memberikan suplai bola ke sayap.

    Sementara Harry Kane menjadi pengganggu tiga bek Chelsea yang mencoba membangun serangan dari belakang. Atas peran Kane itulah yang membuatnya tidak melakukan satu pun percobaan tendangan ke gawang Chelsea. Hal itu juga yang membuat Dele seolah menjadi penyerang bayangan Tottenham dan membukukan dua gol.

    Tapi yang jelas, keinginan Pochettino untuk mengunci suplai bola Chelsea dari belakang dan tengah telah berhasil, membuat lini depan Chelsea sudah kekurangan suplai sejak area sayap yang dilakoni Marcos Alonso dan Victor Moses.

    Tekanan dari Tottenham yang paling kentara adalah pressing kepada Alonso. Pochettino tahu betul bahwa kecenderungan serangan sayap Chelsea berada di sisi kiri, yaitu area bagian Alonso. Mantan pemain Fiorentina itu tidak pernah lepas dari tekanan, terutama penjagaan dari Walker. Setelah suplai kepadanya menurun, penjagaan dan tekanan itu membuat Alonso semakin tidak berkutik. Ia pun harus diganti Willian pada menit ke-65. Sesuatu yang tidak biasanya dialami mantan pemain Fiorentina tersebut.

    <i>Pressing</i> Membuat Formasi Tiga Bek Tottenham Hotspur Lebih FantastisFoto: Pandit Football Indonesia

    Gambar 4 – Grafis operan Marcos Alonso selama pertandingan – Sumber; Squawka.


    Kedua wing-back Chelsea juga dipaksa agar terus berkutat di sisi pertahanannya. Antonio Conte, manajer Chelsea, menginstruksikan kesebelasannya bertahan dengan garis yang rendah.

    Tekanan yang dilancarkan Tottenham pun beberapa kali membuat lini tengah Chelsea harus mengembalikan bola ke lini belakang. Maka dari itu kedua wing-back Chelsea kerap turun ke belakang untuk mendapatkan bola dari tiga bek tengahnya.

    Tapi lagi-lagi tekanan tidak bisa membuat mereka bebas naik dan turun lapangan seperti biasanya. Pola serangan Tottenham pun terbangun dengan baik dengan mengandalkan keahlian individunya.

    Tottenham Lebih Unggul Secara Kolektif

    Tidak bisa dipungkiri jika Dele adalah pahlawan pada pertandingan ini atas dua gol yang disumbangkannya. Dua gol itu dicetak dari dua kali percobaannya ke gawang lawan. Sungguh efektif bagi Tottenham yang secara total melepaskan sembilan percobaan tendangan. Berbeda dengan Chelsea yang melepaskan 11 percobaan tendangan yang tidak menghasilkan satu pun gol.

    Kinerja Dele tidak hanya soal efektivitasnya. Sebagai penyerang bayangan pada pertandingan tersebut, dua percobaannya tergolong sedikit untuk ukurannya. Namun efektivitasnya itu diimbangi dengan kontribusi lainnya di lapangan, yaitu membantu melancarkan pressing kesebelasannya. Dele memiliki tugas ganda ketika melakukan pressing yang harus membuatnya naik dan turun di lapangan.

    Dele harus membantu pressing ke depan yang diarahkan kepada penguasaan bola bek Chelsea. Ia juga turun ke bawah untuk membantu para gelandangnya melakukan pressing. Total, Dele berhasil melakukan dua kali tekel bersih pada laga ini.

    Kemenangan Tottenham pun tidak hanya faktor kerja keras dan efektivitas Dele saja. Mousa Dembele pun berperan penting dalam permainan Tottenham. Bahkan ia adalah pemain Tottenham yang paling menonjol sejak pertandingan dimulai. Dembele merupakan pembeda dalam permainan Tottenham pada laga kali ini. Ketika Pochettino selalu menuntut kerja keras wing-back-nya untuk membantu serangan, kali ini mereka lebih dituntut untuk meredam agresivitas sayap Chelsea.

    Maka pembangunan serangan Tottenham dimotori oleh Dembele pada laga tersebut. Pochettino mengandalkan Dembele yang memiliki kemampuan individual sangat mumpuni. Ia menjadi pembangun serangan awal kesebelasannya melalui dribel-dribel yang dilakukannya. Total, Dembele melakukan empat kali dribel sukses selama pertandingan ini. Dari kerja kerasnya jugalah Dembele berhasil melepaskan satu umpan kunci untuk kesebelasannya. Selain mereka berdua, pujian juga perlu diutarakan kepada Eriksen dan Victor Wanyama pada pertandingan ini.

    Kesimpulan

    Permainan sempurna yang ditunjukan dalam 13 pertandingan ke belakang tidak muncul pada laga dini hari tadi. Pola serangan balik Chelsea yang mematikan tidak mampu berkembang atas pressing dan pertahanan garis tinggi yang diterapkan Tottenham.

    Pola tiga bek seperti sudah dipersiapkan Tottenham sejak jauh-jauh hari. Justru tiga bek Tottenham-lah yang mencerminkan permainan Chelsea seperti biasanya, namun dengan sedikit perbedaan gaya permainannya.

    [Baca juga mengenai Pochettino yang malakukan mirroring taktik Conte ini: Kunci Keseimbangan Menghadapi Sistem Tiga Bek - Conte(k)]

    Tottenham benar-benar bermain berbeda dari biasanya pada pertandingan ini. Salah satu contohnya Tottenham lebih sering melepaskan umpan silang lambung ke kotak penalti. Dan proses itu menghasilan dua gol untuk Dele.

    Sebelumnya, Tottenham belum pernah mencetak gol melalui sundulan di sejauh Liga Primer Inggris musim ini. Permainan dan hasil pertandingan yang diperlihatkan Tottenham pada laga ini menunjukan Pochettino begitu fantastis dalam meramu strateginya.



    ======

    *penulis juga menulis dan menjadi bagian dari situs @Pandifootball, beredar di dunia maya dengan akun @Randynteng. (din/rin)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game