Pratinjau Juventus vs Inter
Inter Harus Menjaga Filosofi Menyerangnya untuk Tandingi Juventus

Namun, Juventus tidak akan mudah melampiaskan dendamnya pada laga nanti karena Inter sedang berada di tren positif. Inter memenangi tujuh laga terakhirnya di Serie A. Apalagi, Inter bertandang ke Juventus dengan kekuatan penuh. Tidak ada pemain Inter yang berhalangan untuk laga nanti. Alhasil, Stefano Pioli selaku pelatih Inter bisa menempatkan pemainnya sesuka hati pada formasi 4-2-3-1 andalannya.
Sementara Juventus hampir berada di situasi yang sama dengan Inter. Mereka cuma kehilangan Mario Lemina di sektor gelandang bertahan. Tapi, rasanya absennya Lemina tidak akan terlalu berpengaruh kepada fleksibilitas permainan yang diterapkan pelatihnya, Massimiliano Allegri. Skuatnya pun masih memiliki Sami Khedira dan Tomas Rincon, gelandang yang baik ketika bertahan maupun membantu serangan. Namun hal yang menarik pada Juventus saat ini adalah formasi awal Allegri yang menerapkan 4-2-3-1.
![]() |
Juventus Bisa Manfaatkan Agresivitas full-back Inter
Di bawah arahan Pioli, serangan Inter melalui kedua sayapnya semakin agresif. Apalagi Pioli memiliki dua full-back yang menunjang filosofi permainan melalui agresivitas di sisi lapangannya itu. Diperkirakan Pioli tetap mengandalkan Cristian Ansaldi di posisi full-back kiri dan Danilo D'Ambrosio di sebelah kanan.
Kedua full-back itu memang pemain yang bisa diandalkan ketika membantu serangan, terutama D'Ambrosio. Keduanya juga memiliki kemampuan tekel yang baik ketika bertahan. D'Ambrosio bisa melakukan 3 tekel bersih per laga, sementara Ansaldi mampu melakukan 2,2 tekel di setiap pertandingannya.
Rataan itu merupakan yang tertinggi di antara full-back lainnya di Inter. Namun, di balik kontribusi Ansaldi dalam membantu serangan tidak diiringi dengan transisi yang baik. Ia tipikal full-back yang sering kesulitan ketika diajak beradu lari. Masih ingat ketika Ansaldi beberapa kali kesulitan menyamai kecepatan Suso ketika menghadapi AC Milan. Kekosongannya di lini belakang kerap memaksa bek tengah Inter harus bergerak melebar untuk menutupi posisinya. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan Juventus untuk mengalahkan Inter pada laga nanti.
Maka Juan Cuadrado akan menjadi penentu untuk mengeksploitasi area yang menjadi tanggung jawab Ansaldi. Kecepatan Cuadrado untuk mengeksploitasi lawan tidak perlu diragukan lagi. Akan sering terlihat bagaimana Cuadrado memaksa Ansaldi untuk beradu lari dengannya. Apalagi Juventus memiliki pemain-pemain yang menunjang untuk memberikan umpan-umpan panjang kepada Cuadrado, seperti Miralem Pjanic yang akan menjadi poros ganda berduet dengan Khedira.
Duet gelandang ini akan menjadi kunci bagi serangan balik Juventus. Khedira bisa mendapatkan bola di area depan kotak penalti pertahanannya. Kemudian umpan panjang bisa dilepaskan Pjanic kepada Cuadrado di sisi kanan. Sebab umpan panjang bisa mendukung kecepatan Cuadrado untuk beradu lari dengan Ansaldi. Dan Cuadrado pula yang akan menentukan ke mana bola itu akan diberikan. Sebab porsi Cuadrado sebagai inverted winger, ia jarang melepaskan tembakan langsung karena mengandalkan kaki kanan.
Poros Ganda Inter akan Memegang Peranan Penting
Jika ingin menang, tidak ada jalan lain bagi Pioli untuk tetap menjalankan filosofi sepakbola menyerangnya pada laga nanti. Jika Inter bermain lebih berhati-hati daripada biasanya, walau dengan cara seperti itu akan menjaga tempo Ansaldi agar tidak terlalu agresif membantu serangan. Tapi perlu diingat bahwa lawannya nanti adalah Juventus. Terlalu hati-hati justru akan membuat Inter terbawa ke dalam permainan lawan. Dan tujuannya untuk menguasai lini tengah melalui middle block bisa tercapai. Khedira dan Pjanic akan lebih leluasa mencari bola jika pemain Inter terlalu lama menahan penguasaan di wilayahnya sendiri.
Kehilangan bola Inter bisa dikelola dengan baik oleh kreativitas Pjanic. Belum lagi jika Paulo Dybala bisa fleksibel bergerak ke tengah maupun sayap. Agar kreativitas lini tengah Juventus tersendat, Pioli harus tetap menerapkan strategi blok tingginya. Lini depan Inter harus tetap melancarkan pressing terhadap build-up serangan Juventus yang sering dilakukan dari lini belakang. Hal itu agar para pemain Inter bisa naik ke wilayah Juventus, termasuk kedua poros gandanya yang kemungkinan diperankan Marcelo Brozovic dan Roberto Gagliardini.
Dengan blok tinggi, kedua gelandang itu akan bermain lebih naik untuk mendukung serangan. Apalagi Brozovic dan Gagliardini merupakan gelandang kreatif. Terutama Gagliardini merupakan gelandang yang rajin berlari, sehingga ia pun masih berkemungkinan untuk menutupi kekosongan di pertahanan sisi kiri jika ditinggalkan Ansaldi. Hal itu akan mempermudah tugas Joao Miranda yang harus menutup kekosongan Ansaldi. Setidaknya sistem itu akan membuat Ansaldi lebih tenang ketika membantu serangan dan Pioli tetap yakin dengan filosofi sepakbola menyerangnya.
Tetapi Brozovic harus lebih jeli ketika mengalirkan bola ke pertahanan Juventus. Disarankan agar ia menghindari umpan jauh langsung ke dalam kotak penalti jika Juventus bermain dengan garis bertahan rendah. Sebab duet bek tengahnya, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci, memiliki kemahiran dalam duel udara. Lebih baik Brozovic mengalirkan bola kepada pemain sayapnya, seperti filosofi Pioli yang mengandalan serangan melalui sayap. Tapi dengan catatan Brozovic harus jeli dan sigap melihat celah di sisi pertahanan Juventus.
Kesimpulan
Jika Pioli tetap menginstruksikan sepakbola menyerangnya, pertandingan nanti akan berjalan menarik. Akan terlihat bagaimana Inter berusaha keras menemukan celah di pertahanan Juventus dan bagaimana lawannya itu melancarkan serangan balik. Jika hal itu tejadi, akan berdampak menjadi pertarungan sengit antara winger Juventus dan full-back Inter. Dan pada pertadingan inilah akan menjadi pembuktian Pioli bahwa ia bisa memperbaiki kelemahan terbesar di sisi pertahanan Inter yang terjadi sejak beberapa musim ke belakang.
====
*penulis dari situs @panditfootball
(mfi/mfi)