Liga Spanyol: Barcelona 3-0 Athletic Bilbao
Barca Sukses Membaca Kekuatan dan Kelemahan Athletic Bilbao
Foto: Getty Images/Alex Caparros
Kemenangan ini membuat Barcelona tetap mempertahankan asa mereka untuk meraih gelar juara La Liga musim ini. Sementara itu bagi Bilbao, hasil ini menjadi kekalahan ketiga mereka dalam empat pertemuan dengan Barcelona di semua kompetisi. Kekalahan ini bisa membuat kesempatan Bilbao untuk masuk ke zona Eropa akan menjadin sedikit berat, apalagi jika kesebelasan-kesebelasan di atas mereka meraih kemenangan.
Pada pertandingan ini, kedua pelatih baik Luis Enrique di kubu Barcelona maupun Ernesto Valverde di pihak Bilbao membuat sedikit perubahan pada sususnan pemain. Penyerang andalan pada masing-masing kesebelasan diistirahatkan yaitu Luis Suarez bagi Barcelona dan Aritz Aduriz di kubu Bilbao.
Foto: Panditfootball |
Serangan Sisi Kanan yang Jadi Bumerang bagi Bilbao
Selama musim 2016/2017 berlangsung, Bilbao mengandalkan sisi kanan mereka sebagai kekuatan untuk menyerang lini pertahanan lawan. Ini terbukti dari statistik yang mereka bukukan. Menurut data whoscored, sebanyak 43% serangan Bilbao berasal dari sisi kanan.
Hal inilah yang kembali coba mereka lakukan pada laga ini. Dari statistik yang mereka catatkan pada pertandingan ini sebanyak 43% serangan berasal dari sisi kanan. Namun, kebiasaan anak asuh Ernesto Valverde dalam menyerang melalui sisi kanan sepertinya sudah diperkirakan oleh Enrique.
![]() Grafis serangan Athletic Bilbao. Sumber: Whoscored |
Ini dapat dilihat dari susunan pemain yang ia turunkan. Pada posisi bek kiri, ia lebih memilih Jeremy Mathieu dibandingkan Jordi Alba. Alasannya tentu karena Mathieu mempunyai kemampuan bertahan yang lebih baik dibandingkan dengan Alba.
Hasilnya pun terlihat dengan stabilnya penampilan yang ditunjukkan oleh bek asal Prancis tesebut. Ia sangat disiplin menjaga sisi kiri Barcelona dari serangan para pemain Bilbao. Akhirnya Bilbao pun tidak bisa berbuat banyak di sisi tersebut.
Grafis heatmap Jeremy Mathieu. Sumber: Whoscored |
Celakanya, Bilbao pun masih tetap memaksakan untuk menyerang dari sisi kanan. Padahal serangan mereka sering mengalami kegagalan. Tidak ada keinginan untuk mengubah pola penyerangan ini menjadi bumerang bagi Bilbao. Serangan mereka jadi monoton dan gampang dibaca oleh para pemain Barcelona.
Padahal, jika diperhatikan, ketika Bilbao sempat mencoba menyerang melalui sisi kiri, terdapat beberapa peluang bagus yang tercipta dibandingkan dengan serangan dari sisi kanan yang selama ini menjadi andalan.
![]() Grafis Peluang Athletic Bilbao. Sumber: Stats Zone FourFourTwo |
Keputusan Valverde untuk memainkan Inigo Lekue sebagai gelandang sayap kanan dan menempatkan Inaki Williams pada posisi penyerang tengah menjadi salah satu alasan mandeknya serangan dari sisi kanan Bilbao.
Lekue tidak bermain baik pada laga ini. Pergerakan-pergerakannya terlalu mudah dihentikan oleh Mathieu. Sementara Williams yang biasanya bermain sebagai gelandang sayap kanan juga bermain tidak terlalu efektif sebagai penyerang tengah. Ia malah lebih sering terlihat bergerak di sisi kanan lapangan, dibandingkan berada di kotak penalti.
Valverde memang mencoba untuk mengubah hal tersebut pada babak kedua dengan memasukkan Aduriz menggantikan Lekue. Ini artinya Williams kembali ke posisi gelandang sayap kanan. Namun, perubahan tersebut tidak berarti banyak, walaupun memang sempat ada ancaman melalui pergerakan Williams di sisi kanan.
Para pemain Barcelona yang sudah unggul 2-0 ketika Aduriz masuk sudah terlihat begitu tenang dan santai serta cukup menikmati pertandingan. Hal ini membuat mereka dengan mudah membaca setiap serangan yang coba dibangun oleh Bilbao.
Tidak efektifnya serangan dari sisi kanan Bilbao ini juga semakin diperparah dengan buruknya permainan bek kanan mereka, Oscar De Marcos. Posisinya terlalu mudah untuk ditembus oleh Neymar. Bahkan jika Neymar lebih sigap dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ia miliki, mungkin Bilbao akan kalah dengan skor yang lebih besar.
Barcelona Kuasai Lini Tengah
Jika Bilbao menyerang mengandalkan sisi kanan, hal yang berbeda dilakukan oleh Barcelona. Pasukan Luis Enrique ini lebih memilih untuk membangun serangan dari tengah lapangan. Faktor kuatnya Bilbao di sisi sayap lapangan namun lemah di tengah mungkin menjadi alasannya.
Secara keseluruhan sepanjang musim ini, Bilbao memang tidak mengandalkan area tengah mereka untuk membangun serangan. Berdasarkan data whoscored, mereka hanya melakukan serangan dari tengah sebesar 24% saja. Ini merupakan persentase terkecil dibandingkan dengan sisi kanan dan kiri mereka.
Hal ini pun terbukti pada laga ini, Bilbao memang benar-benar tidak mengandalkan tengah lapangan untuk membangun serangan. Dari data whoscored, dapat diketahui hanya 20% saja serangan mereka berasal dari tengah. Kelemahan Bilbao ini benar-benar dimanfaatkan oleh Barcelona.
Andre Gomes, Arda Turan, dan Rafinha bermain cukup lugas di lini tengah Blaugrana. Mereka benar-benar tampil dominan pada pertandingan ini. Hal ini membuat para pemain tengah Bilbao seperti Mikel San Jose, Ander Iturraspe dan Raul Garcia tidak bisa berbuat banyak.
![]() Grafis umpan Barcelona. Sumber: Stats Zone FourFourTwo |
Hasilnya pun terlihat pada peluang-peluang yang berhasil mereka ciptakan. Kebanyakan peluang tersebut berawal dari tengah lapangan. Bahkan dua dari tiga gol yang mereka ciptakan pada laga ini berawal dari tengah, yaitu gol pertama dan gol ketiga.
Pada proses terjadinya gol pertama Aleix Vidal yang bergerak melalui sisi tengah memberikan umpan kepada Neymar yang akhirnya memberikan assist untuk gol Paco Alcacer. Sedangkan pada proses gol ketiga, Ivan Rakitic yang masuk menggantikan Rafinha pada babak kedua mampu memberikan umpan matang yang juga berasal dari sisi tengah lapangan kepada Aleix Vidal untuk diteruskan menjadi sebuah gol oleh bek kanan tersebut.
Kesimpulan
Enrique mampu membaca dengan baik kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Bilbao. Ia mampu membuat kekuatan serangan Bilbao di sisi kanan menjadi tak efektif pada pertandingan ini. Penempatan Mathieu pada posisi bek kiri menjadi salah satu penyebabnya. Pemain berusia 33 tahun ini bermain cukup disiplin.
Selain itu, ia juga mampu mengeksploitasi kelemahan Bilbao di tengah lapangan. Anak asuhnya mampu tampil dominan di lini tengah dan membuat para pemain Bilbao tidak berkutik. Hasilnya banyak peluang yang tercipta dan dua dari tiga gol Barcelona bahkan berawal dari umpan melalui tengah lapangan.
(mfi/mfi)



Foto: Panditfootball
Grafis heatmap Jeremy Mathieu. Sumber: Whoscored






