Pratinjau Lazio vs AC Milan
Sayap Kanan Lazio akan Menjadi Hantu Bagi AC Milan

Sebelum itu, Milan tak meraih kemenangan dari empat laga Serie A. Sementara Lazio dikalahkan Inter dan Chievo.
Namun kebangkitan kedua kesebelasan tersebut langsung menemui ujian sulit. Pasalnya, Milan dan Lazio akan berupaya saling mengalahkan di Stadion Olimpico dini hari nanti waktu Indonesia, Selasa (14/2). Terutama kesulitan itu bisa didapatkan Milan karena banyaknya pemain yang absen.
Selain masih tidak bisa diperkuat Giacomo Bonaventura dan Riccardo Montolivo karena cedera, nasib itu juga menerpa Alessio Romagnoli, Luca Antonelli dan Mattia De Sciglio. Penderitaan Milan juga diperparah dengan hukuman kartu yang dijalani Gabriel Paletta dan Juraj Kucka.
Absennya Antonelli dan Mattia De Sciglio membuat Milan akan menderita di pertahanan sisi kiri. Leonel Vangioni berpeluang lagi dimainkan pada posisi tersebut, walau peran aslinya adalah bek tengah. Alternatif lainnya adalah memainkan Davide Calabria yang pernah tiga kali berperan sebagai full-back kiri, walau ia sebenarnya pemain full-back kanan.
Kepincangan Milan berbeda dengan Lazio yang bisa tampil dengan kekuatan penuh. Hanya Cristiano Lombardi yang tidak bisa dimainkan karena cedera. Namun absennya Lombardi tidak terlalu terasa karena ia bukanlah pemain inti Lazio musim ini. Daya gedor Lazio di lini depan masih bisa dimainkan Ciro Immobille yang ditopang kedua wingernya, Balde Keita dan Felipe Anderson. Skuat Lazio nanti pun kemungkinan masih sama ketika mereka membantai Pescara. Maka Milan perlu waspada dengan situasi mereka pada laga dini hari nanti.
![]() |
Kemungkinan Lazio Mengeksploitasi Sayap Milan
Simone Inzaghi merupakan belatih bertipikal mengandalkan serangan melalui sayap, terutama di sisi kanan. Di sanalah ia mengandalkan duet Dusan Basta dengan Anderson dalam membangun serangan. Dari arah serangan itulah kedua pemain tersebut akan berhadapan dengan sisi kiri pertahanan Milan yang sedang pincang.
Sebetulnya area tersebut tidak terlalu pincang karena Vangioni pun bermain baik sebagai defensive full-back pada pertandingan sebelumnya. Ia mampu melakukan dua tekel bersih dan satu intersepsi untuk meredam serangan sayap Bologna. Tapi kali ini lawannya adalah Lazio yang serangan sayapnya lebih agresif seperti yang dipaparkan sebelumnya.
Pilihan untuk memasang Vangioni memang akan cukup bijak untuk menghadapi agresivitas sayap kanan Lazio. Ya, cukup bijak jika Milan pun bermain bertahan kemudian melancarkan serangan balik pada laga nanti. Namun memang itulah gaya permainan Milan di bawah intruksi Vincenzo Montella sejauh ini. Namun Vangioni tidak terlalu cakap untuk membantu Milan melalui serangan balik.
Pada pertandingan sebelumnya pun Milan cenderung melakukan serangan balik melalui sisi kanan yang diawali Ignazio Abate sebagai full-back di area tersebut. Vangioni pun akan sulit menguasai bola karena sayap Lazio intens melancarkan pressing di sepertiga akhir.
Tapi dalam situasi Milan yang pincang saat ini memang cukup bijak bermain bertahan. Gaya permainan Milan sebelumnya ketika mengalahkan Bologna bisa diadopsi. Hanya saja pada laga ini harus lebih berhati-hati karena serangan sayap Lazio lebih agresif ketimbang Bologna. Maka Vangioni tidak bisa dibiarkan bertahan sendiri. Perlu adanya perlindungan dari Andrea Bertolacci yang bermain melebar dan turunnya Gerard Deulofeu untuk bertahan. Jika Montella gatal ingin menyerang dan kebobolan terlebih dahulu, maka Vangioni sudah mulai harus dicopot dan digantikan Davide Calabria.
AC Milan Harus Efektif Memanfaatkan Celah Besar di Sepertiga Akhir
Milan bisa saja menang pada laga ini asal efektif memanfaatkan ruang-ruang di sepertiga akhir Lazio. Ada cukup banyak celah-celah yang sering diciptakan Lazio, yakni di sisi pertahanan dan luar kotak penalti.
Sisi pertahanan Lazio kerap membuka celah cukup besar karena agresivitas kedua bek sayapnya. Apalagi diperkirakan jika dua full-back Lazio akan agresif membantu serangan ketika bermain di kandang sendiri. Sementara celah di depan kotak penalti pun karena faktor yang sama.
Lucas Biglia sering bahu membahu bersama Marco Parolo membentuk poros ganda untuk membantu serangan di wilayah lawan dengan formasi 4-2-3-1.
Namun Biglia sendiri kurang baik ketika melakukan transisi bertahan. Hal itu yang membuat dua bek tengah Lazio sering terburu-buru merebut bola karena kekosongan di depan kotak penalti. Tidak hanya Biglia, Basta dan Senad Lulic pun sama di sisi pertahanan Lazio.
Kekosongan-kekosongan itulah yang membuat dua bek Lazio sering membuat jarak cukup lebar. Maka kekosongan itu bisa dimanfaatkan Milan melalui serangan-serangan balik melalui umpan jauh seperti biasanya. Tiga gelandang Milan akan berperan penting dalam melancarkan serangan balik.
Tugas bertahan memang diserahkan kepada empat bek mereka. Namun pada gelandang tidak bisa membiarkan para bek bekerja keras sendirian, terutama di sisi kiri. Bertolacci dan Mario Pasalic wajib bertenaga ekstra untuk membantu kedua bek sayapnya mencuri bola dari lawan. Kemudian bola yang berhasil direbut bisa diserahkan kepada Manuel Locatelli untuk melepaskan umpan jauh ke sayap. Suso pun sudah menjadi kecenderungan serangan balik Milan melalui sisi kanan. Dan Deulofeu sudah teruji ketika melancarkan serangan balik melalui sisi kiri pada laga sebelumnya.
Kesimpulan
Milan kemungkinan besar akan bermain bertahan pada laga nanti. Mereka perlu lebih berhati-hati lagi melawan Lazio ketimbang pertandingan sebelumnya. Lazio sendiri akan terus menekan Milan melalui pressing di sepertiga akhir.
Duel di lini sayap akan terjadi pada laga kali ini. Salah satu antisipasinya adalah Milan menumpuk pemain di pertahanan sisi kiri. Kendati demikian, mereka perlu waspada bahwa Lazio bisa saja mengadalkan Lulic dan Keita untuk memanfaatkan kesempatan ketika Ignazio Abate terlambat melakukan transisi bertahan.
(din/raw)