Pratinjau: PSG vs Barcelona
Duel di Lini Tengah Akan Tentukan Pemenang PSG vs Barcelona

PSG sendiri merupakan runner-up grup A yang mengumpulkan 12 poin dari hasil tiga kali menang dan tiga kali imbang. Sementara itu Barcelona bermodalkan status juara grup C yang mampu meraup 15 poin dari hasil lima kemenangan dan satu kali kalah.
Sebelum laga ini, kedua kesebelasan sendiri berhasil meraih kemenangan meyakinkan di liganya masing-masing. PSG berhasil menundukkan tuan rumah Bordeaux dengan skor 3-0, sementara itu Barca menghancurkan Deportivo Alaves dengan skor 6-0 meski bertindak sebagai tamu.
Tak hanya itu, kedua kesebelasan pun tengah berada dalam rentetan hasil positif meski tidak sedang menjadi pemuncak klasemen. PSG sedang tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir mereka di segala ajang, sementara itu Barca tak terkalahkan pada 11 pertandingan.
Penampilan kedua kesebelasan yang sedang on fire memang memungkinkan laga ini berjalan menarik. Lantas siapa yang akan mampu mendapatkan hasil maksimal pada leg pertama ini?
Barca Pincang di Lini Pertahanan, PSG Goyah di Lini Tengah
Barca memiliki lini pertahanan yang solid. Terbaru, Barcelona saja menang enam gol tanpa balas. Selain itu, dari 12 pertandingan sepanjang 2017 ini, mereka meraih delapan kemenangan dengan hanya kebobolan sembilan gol saja. Belum lagi di fase grup Blaugrana hanya kebobolan empat gol saja.
Di Liga Champions, bukti kokohnya lini pertahanan Barca tidak hanya terlihat dari hanya jumlah gol yang mengoyak jala Marc Andre Ter Stegen saja. Karena jumlah ancaman ke gawang Barca dalam enam pertandingan di babak grup merupakan yang terendah dengan 6,5 tembakan per pertandingan, lebih tinggi dari FC Porto (7,3 tembakan per laga) dan Juventus (6,8 tembakan per laga).
Namun menghadapi PSG, Barca patut khawatir akan kekuatan di lini pertahanan. Hal ini dikarenakan akan absennya dua pemain andalan Barca di belakang yakni Javier Mascherano dan Aleix Vidal. Keduanya mengalami cedera, bahkan Vidal akan menepi hingga akhir musim nanti.
Vidal belakangan menjadi andalan di sisi kanan pertahanan Barcelona. Saat membenamkan Alaves, ia menyumbang satu assist. Hanya saja di laga itu pula ia mengalami cedera parah. Sementara itu Mascherano tak bisa dimungkiri lagi merupakan nyawa di lini pertahanan Barcelona. Menjadi tandem Gerard Pique, kecepatan dan ketangguhannya dalam merebut bola membuat lawan.
Meskipun begitu, posisi yang ditinggalkan Vidal dan Mascherano sudah siap diisi oleh pemain lain yang kualitasnya tak kalah kelas. Di pos bek kanan ada Sergi Roberto, sementara di bek tengah ada Samuel Umtiti. Kedua pemain ini sebenarnya merupakan andalan pelatih Barca, Luis Enrique, di Liga Champions dengan masing-masing mencatatkan empat kali bermain tanpa diganti.
Untuk tuan rumah sendiri, lini pertahanan mereka memiliki gangguan pada posisi penjaga gawang. Alphonse Areola, yang bermain di seluruh laga Liga Champions PSG di fase grup, sebenarnya tak mengalami cedera ataupun hukuman kartu. Namun insiden saat PSG menghadapi Lille memunculkan isu bahwa Areola akan diparkir untuk sementara waktu. Pada laga tersebut, kiper asal Prancis keturunan Filipina tersebut melakukan blunder walau rekan-rekan setimnya membela dengan menilai bahwa ia dilanggar terlebih dahulu sebelum melakukan kesalahan yang nyaris membuat PSG gagal membawa poin penuh.
Akan tetapi, jika pun Areola tak akan ditampilkan, PSG masih memiliki kiper jempolan lainnya, Kevin Trapp. Kiper asal Jerman ini sudah terbukti kualitasnya sejak bergabung dengan kesebelasan asal Paris tersebut dan berhasil menggeser Salvatore Sirigu. Apalagi dalam enam laga yang ia jalani sepanjang 2016, Trapp hanya kebobolan dua gol saja dan mencatatkan empat clean sheet.
Selain itu, sehari jelang pertandingan, lini pertahanan PSG bertambah rapuh karena kapten mereka, Thiago Silva, mengalami cedera dan dipastikan absen. Kemungkinan besar bek berusia 21 tahun, Presnel Kimpembe, akan menjalani debutnya di Liga Champions pada laga ini. Di liga, ia sudah bermain 11 pertandingan.
Masalah bagi PSG tak berhenti sampai di situ, bahkan masalah yang jauh lebih kompleks. Thiago Motta dipastikan absen karena hukuman kartu. Padahal ia merupakan tulang punggung lini tengah PSG pada musim ini. Gelandang asal Italia ini merupakan pemain PSG dengan jumlah operan terbanyak, 2189 operan. Jumlah tersebut bahkan merupakan yang tertinggi di Eropa, mengalahkan Jordan Henderson (2.059 operan) dan Marek Hamsik (1.941 operan).
Sial bagi PSG, dua gelandang milik PSG lain pun diragukan tampil pada laga ini. Javier Pastore dan Grzegorz Krychowiak baru saja sembuh dari cedera dan tengah berburu waktu agar bisa kembali bugar dan bisa dimainkan melawan PSG. Kemungkinan besar keduanya tidak akan diturunkan sejak menit pertama karena PSG masih memiliki Marco Verratti, Blaise Matuidi, dan Adrien Rabiot.
Jika PSG ingin menyerang, Julian Draxler yang baru didatangkan pada Januari lalu bisa menjadi opsi di lini tengah. Hal ini berkaitan dengan trio lini serang, Lucas Moura-Edinson Cavani-Angel Di Maria, yang merupakan trisula andalan pelatih PSG, Unai Emery. Untuk dipasang di lini depan, Draxler mungkin harus menyisihkan Moura, dan itu cukup sulit mengingat winger asal Brasil tersebut telah mencetak sembilan gol dan empat asis (terproduktif kedua setelah Cavani).
![]() |
Duel di Lini Tengah Akan Begitu Krusial
Pertemuan antara PSG dan Barca merupakan salah satu big match karena kedua kesebelasan dihuni oleh banyak pemain bintang. Kedua kesebelasan pun bermain sangat dominan. PSG maupun Barca mengusung permainan possession football.
Barcelona memiliki rerata penguasaan bola per pertandingan terbanyak kedua di Eropa dengan 60,8%, di bawah Bayern Munich dengan 66,7% per laga. PSG sendiri berada di posisi ke-4 dengan rataan 58,5% per laga, di bawah Tottenham Hotspur (59,1% per laga).
Karenanya kedua kesebelasan diprediksi akan saling berusaha menguasai dan mengontrol jalannya pertandingan pada laga yang digelar di Stadion Parc des Princes ini. Yang menarik adalah, kedua kesebelasan kehilangan roh permainan mereka dalam melancarkan umpan-umpan pendek untuk menguasai bola.
PSG akan bermain tanpa Motta, yang begitu dominan di lini tengah PSG seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sementara itu Barca kehilangan Mascherano. Pemain asal Argentina ini memang menjadi pemain dengan jumlah operan terbanyak di Barcelona (rerata 75,1 operan per laga). Jumlah tersebut lebih tinggi dari Sergio Busquets yang memiliki 64,2 operan per laga.
Menarik dinantikan cara kedua pelatih mengakali skema serangan masing-masing tanpa pemain andalan mereka. Tanpa skema dasar yang berjalan sejak dari lini pertahan, trisulan andalan masing-masing tim tentu akan kesulitan dalam menciptakan peluang. Efektivitas trio masing-masing tim pun akan benar-benar diuji pada laga ini.
Barcelona memang memiliki trio MSN (Messi, Neymar, dan Suarez) yang ketiganya bisa menyumbang gol. Namun jangan remehkan pula PSG yang tampak bergantung pada ketajaman Edinson Cavani semata. Ketangguhannya dalam duel-duel udara bisa menjadi keunggulan PSG karena Barca merupakan kesebelasan yang cukup rapuh dalam duel-duel bola atas.
PSG sendiri sudah barang tentu akan habis-habisan pada leg pertama ini. Mereka akan berupaya mengamankan keunggulan untuk memudahkan leg kedua yang berlangsung di kandang Barcelona, Camp Nou. Kami memprediksi akan PSG bisa mengimbangi Barcelona. Absennya Mascherano akan berpengaruh besar pada permainan Barca. Bukan tak mungkin juga Barca bisa dikalahkan, seperti ketika Man City menaklukkan Barca di fase grup.
====
*penulis adalah editor situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @ardynshufi.
(krs/raw)