Pratinjau Arsenal vs Bayern
Usaha Arsenal Mengejar Sesuatu yang Tampak Tidak Mungkin

Dibantai di Allianz Arena, dengan lubang yang menganga di lini pertahanan Arsenal, membuat angin sekarang berhembus untuk kubu Bayern. Normalnya, asalkan bertahan dengan baik dan tidak kebobolan lebih dari empat gol, Bayern akan melenggang dengan mulus ke babak 16 besar. Mereka akan menambah rekor kemenangan mereka atas Arsenal di babak 16 besar Liga Champions menjadi empat kali.
Sulit sekali untuk Arsenal, bahkan sampai titik tertentu tampak tidak mungkin. Lalu apakah Arsene Wenger, manajer Arsenal, akan membiarkan hal tersebut terjadi? Apakah Wenger berani mengejar "ketidakmungkinan" yang sebenarnya mungkin saja masih bisa didapatkan?
Situasi Negatif di Arsenal yang Tak Kunjung Usai
Situasi negatif tengah mendera Arsenal. Dari tiga pertandingan terakhir, selain satu pertandingan yang harus ditunda (melawan Southampton), Arsenal hanya mencatatkan sekali menang dan sekali kalah. Kemenangan itu pun hanya dicatatkan dalam laga melawan Sutton United di ajang Piala FA.
Melawan Liverpool, Minggu (5/3/2017), Arsenal kalah dengan skor 1-3. Kekalahan yang membuat Arsenal akhirnya harus rela tergusur ke peringkat lima. Kekalahan yang juga memunculkan berbagai masalah lain: minimnya Wenger dalam hal variasi taktik dan hubungannya yang (dispekulasikan media) mulai tidak harmonis dengan Alexis Sanchez.
Minimnya variasi taktik yang dimiliki Wenger ini tergambar dalam laga di Anfield pada akhir pekan. Ketika taktik simpanannya dengan menyimpan Alexis Sanchez dan berusaha untuk menggunakan umpan-umpan yang lebih direct memanfaatkan kemampuan Olivier Giroud dalam memantulkan bola sudah terbaca lawan, manajer asal Prancis itu kelabakan dan tidak memiliki opsi taktik yang lain.
Selain masalah kurangnya variasi taktik dari Wenger, masalah Alexis Sanchez pun menjadi masalah tersendiri bagi Arsenal jelang menjamu Bayern. Tidak dimainkannya Sanchez sejak menit pertama dalam pertandingan melawan Liverpool ternyata berbuntut panjang.
Wenger memaparkan bahwa tidak dimainkannya Sanchez itu adalah karena alasan taktikal. Ternyata, beberapa media Inggris melansir bahwa Sanchez memang sedang bermasalah, baik itu dengan Arsene maupun dengan rekan setimnya yang lain di Arsenal. Masalah inilah yang membuatnya terlempar dari starting XI.
Padahal, tenaga pemain timnas Chile ini benar-benar dibutuhkan. Sanchez-lah yang memberikan dimensi baru penyerangan Arsenal dalam laga melawan Liverpool (meski akhirnya mereka kalah). Ia juga yang mencetak gol dalam leg pertama babak 16 besar lewat situasi scrimmage. Kehadirannya berpengaruh cukup signifikan terhadap penyerangan Arsenal.
Bayern yang Mulai Dominan di Bundesliga
Sempat terseok-seok sampai winter break, perlahan-lahan Bayern mulai bisa melaju jauh meninggalkan para pesaingnya di Bundesliga. Kemenangan demi kemenangan mulai mereka raih, termasuk ketika mengalahkan Hamburg SV dengan skor 8-0.
Total dari empat pertandingan terakhir yang sudah dijalani, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan, dan hanya sekali berakhir imbang yaitu ketika Bayern ditahan imbang oleh Hertha Berlin. Total 12 gol dan hanya kemasukan satu gol saja dari empat pertandingan terakhir yang mereka jalani di Bundesliga.
Pada pertemuan leg pertama lawan Arsenal pun Bayern tampil cukup apik. Mereka berhasil mengeksploitasi kekurangan variasi taktik dari Wenger sehingga dapat mencetak tiga gol cepat dalam rentang waktu 10 menit, walau sempat bisa diimbangi Arsenal pada babak pertama. Selain itu, lini serang mereka juga sudah lebih cair karena para pemain lini serangnya, yang dinilai memiliki masalah individu seperti Douglas Costa dan Thomas Mueller, sudah kembali ke penampilan mereka seharusnya.
Sosok Robert Lewandowski pun akan tetap menjadi ancaman bagi Arsenal. Enam gol sudah ia cetak dari empat laga terakhirnya untuk Die Roten di semua ajang. Pada leg pertama lalu, ia juga turut menyumbangkan satu gol dan satu assist dalam kemenangan 5-1 Bayern atas Arsenal.
Selain Lewandowski, winger-winger Bayern pun masih akan menyajikan sebuah ancaman berarti bagi lini pertahanan Arsenal. Arjen Robben, Douglas Costa, Kingsley Coman, Franck Ribery, bahkan Thomas Mueller siap mencuri kesempatan dari ruang-ruang yang ada di pertahanan Arsenal.
Situasi yang positif inilah yang akan membawa kepercayaan diri lebih bagi para pemain Bayern untuk melakoni laga leg kedua di Stadion Emirates.
Mengejar "Ketidakmungkinan", Mungkinkah?
Bola memang bundar dalam sepakbola, tapi ada waktunya ketika bola tidak begitu bundar dan banyak sesuatu yang pasti yang sudah diramalkan bakal terjadi. Kekalahan Arsenal pada leg pertama, walau mungkin orang tidak menduga skornya akan sebesar itu, sudah banyak diprediksi bakal terjadi (meski kami memprediksinya dengan skor 0-0 dulu).
Keadaan menjadi serba sulit untuk Wenger. Jika ia bermain defensif dan waspada akan serangan-serangan balik Bayern yang begitu cepat, maka akan sulit bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan agregat, karena selisih empat gol amatlah banyak. Bermain ofensif mungkin adalah opsi yang akan diambil oleh Wenger untuk berusaha membalikkan ketertinggalan agregat. Mengejar "ketidakmungkinan" yang mungkin masih bisa dikejar.
Tapi tidak menutup kemungkinan juga Bayern akan menurunkan para pemain cadangannya, karena mereka sekarang berada di dalam posisi yang aman. Begitu juga dengan Arsenal yang bisa jadi menurunkan starting XI yang berbeda, seperti yang dilakukan ketika melawan Liverpool. Jika itu dilakukan, secara tidak langsung Wenger sudah mengakui kekalahannya atas Carlo Ancelotti.
Namun mengingat Wenger yang memang cukup hobi dalam menyerang dan menerapkan garis pertahanan tinggi, bisa jadi Arsenal akan menjadi bulan-bulanan Bayern lagi. Jika mampu bermain defensif dan menerapkan garis pertahanan yang lebih rendah, mungkin saja Arsenal memiliki peluang untuk memperkecil defisit agregat.
Kalau untuk menyamakan, ya, itulah sebuah perjuangan melawan ketidakmungkinan.
Prediksi Line-up ![]() |
(krs/din)