Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Italia: Juventus 2-1 AC Milan

    Kemampuan Individu Pemain Juventus Kacaukan Skema Bertahan Milan

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Getty Images Sport/Valerio Pennicino Foto: Getty Images Sport/Valerio Pennicino
    Jakarta - AC Milan harus kecewa di Stadion Juventus karena gagal mencuri poin penuh, Sabtu (11/3) dinihari WIB. Milan awalnya percaya diri bisa mendapatkan satu poin karena skor 1-1 bertahan sampai menit-menit akhir. Namun pada menit-menit akhir, Juventus mendapatkan hadiah penalti yang berhasil dieksekusi Paulo Dybala sehingga pertandingan berakhir untuk kemenangan tuan rumah dengan skor 2-1.

    Penalti yang didapatkan Dybala itu memacu protes walau ketika pertandingan telah selesai. Protes itu merupakan akumulasi setelah Jose Sosa mendapatkan kartu merah pada menit 90+2'. Juventus sendiri beruntung mendapatkan penalti pada yang memenangkan mereka. Sebab permainan bertahan Milan membuat Juventus kesulitan masuk ke dalam sepertiga akhir. Apalagi Milan bermain sangat bertahan sebelum gawangnya dibobol Benatia. Setelah kebobolan itu, Milan baru mulai berani melancarkan serangan balik cepat dan menyamakan kedudukan.

    Perubahan Susunan Pemain yang Mempengaruhi Pertandingan

    Banyak perubahan terjadi pada susunan pemain kedua kesebelasan tersebut walau formasi dasar masing-masing masih sama seperti laga biasanya. Juventus mengandalkan formasi 4-2-3-1, namun terjadi pergeseran posisi Andrea Barzagli dan Dani Alves. Pada laga ini Barzagli dimainkan sebagai full-back kanan yang biasa dilakoni Alves. Sementara Alves diperintahkan naik ke depan menjadi winger kanan. Awalnya, Barzagli ditugaskan sebagai defensive full-back, namun ia malah aktif membantu serangan seiring dengan permainan bertahan Milan dengan garis rendah.

    Perubahan susunan pemain juga terjadi di tubuh Milan. Formasi awal menunjukkan 4-3-3. Pergeseran posisi terjadi kepada Cristian Zapata menjadi full-back kanan, padahal posisi aslinya adalah bek tengah. Nasib Zapata sama seperti Barzagli. Namun Zapata benar-benar diperintahkan untuk bertahan agar menjaga agresivitas Marko Pjaca yang menjadi winger kiri Juventus. Namun formasi 4-3-3 Milan berubah menjadi 3-4-3 saat melakukan serangan. Mattia De Sciglio yang awalnya menjadi full-back kiri naik menjadi sejajar dengan tiga gelandang lainnya.

    Kemampuan Individu Pemain Juventus Kacaukan Skema Bertahan Milan

    De Sciglio akan turun kembali dengan tiga bek lainnya ketika diserang dan membentuk pola empat pemain bertahan. Ketika bertahan, pola bertahan Milan berubah seluruhnya menjadi 4-5-1 atau 4-4-2. Pada intinya, dua winger Milan yang ditempati Gerard Deulofeu dan Lucas Ocampos turun ke tengah membantu bertahan dan hanya menyisakan Bacca di garis tengah lapangan. Juventus pun terus mencari celah dan memutar-mutarkan bolanya di wilayahnya sendiri. Hal itulah salah satu yang membuat Juventus unggul penguasaan bola sebanyak 59 persen pada laga ini.

    Kemampuan Individu Pemain Juventus Kacaukan Skema Bertahan MilanAC Milan membangun kepadatan di wilayahnya sendiri dengan formasi 4-5-1.

    Juventus Sulit Menemukan Celah atas Padatnya Pemain Milan di Wilayahnya

    Juventus harus menunggu sekitar 29 menit untuk mencetak gol. Sebelumnya, Juventus kesulitan untuk menembus padatnya pertahanan Milan, baik di tengah maupun belakang karena perubahan formasi ketika bertahan. Pjaca yang diharapkan bisa menjadi penyanyat sisi kiri lapangan Juventus harus kesulitan diredam Zapata dan Mario Pasalic.
    Begitu pun sisi kanan agak kesulitan menaklukan pertahanan yang dibangun antara Andrea Bertolacci dan De Sciglio. Penyeimbang lapangan tengah yang dilakoni poros ganda Miralem Pjanic dan Sami Khedira pun tidak lepas dari tekanan yang diberikan Deulofeu dan Ocampos.

    Tekanan itu diberikan Milan ketika Juventus mulai memasuki wilayahnya. Sementara Milan tidak melancarkan pressing di sepertiga akhir lawan karena memilih bermain dengan garis rendah.
    Juventus yang memiliki kebebasan menguasai bola di wilayahnya sendiri, namun justru menemui kesulitan ketika menguasai bola di area lawan karena padat dan agresifnya pressing Milan di sana. Sementara Juventus sendiri melakukan pressing agresif ketika Milan menguasai bola di daerah pertahanannya. Hal itu membuat Milan sendiri kesulitan melepaskan umpan jauh langsung ke depan.

    Kemampuan Individu Pemain Juventus Kacaukan Skema Bertahan MilanAC Milan tidak melancarkan pressing di wilayah Juventus karena memilih mundur untuk bertahan garis rendah

    Juventus yang buntu mengembangkan kolektivitasnya di wilayah Milan pun mengakalinya dengan cara lain. Kolektivitas yang biasa dibangun di wilayah tengah lawan pun berganti dengan usaha-usaha individual. Kwadwo Asamoah yang awalnya membantu Pjaca menyisir sayap menjadi sering bergerak ke tangah ketika masuk ke wilayah Milan. Asamoah mencoba membuka ruang agar kepadatan lini tengah Milan menghasilkan celah. Pada strategi itu juga membuat Dybala semakin penting atas mobilitasnya membawa bola. Ia lebih sering memilih membawa bola dengan skill individunya agar memancing celah di pertahanan Milan. Kemudian tendangan jarak jauh lebih dipilih sebagai solusi Dybala, begitu pun pemain lainnya.

    Juventus Pecahkan Kebuntuan dengan Melupakan Kolektivitas

    Kegemilangan Gianluigi Donnarumma dalam menjaga gawangnya pada laga itu membuat sepakan-sepakan jarak jauh Juventus percuma. Sebanyak empat penyelamatan dilakukannya sebelum gol Benatia terjadi. Dan atas gol yang dicetak Benatia-lah yang bisa menunjukan anti-tesis sulitnya menembus pertahanan Milan karena kalah jumlah pemain, sehingga tidak hanya bisa dipresentasikan atas pergerakan Asamoah dan Barzagli saja yang rajin membantu serangan. Pada akhirnya skema serangan Juventus melibatkan Benatia setelah ia berhasil mencuri bola dari Bacca.

    Kemudian bola dioper Benatia kepada rekannya, sementara ia sendiri perlahan naik ke dalam kotak penalti tanpa disadari bek Milan yang fokus memperhatikan gerak-gerik pemain depan Juventus. Sampai pada akhirnya keberadaan Benatia di dalam kotak penalti Milan mampu menyambut umpan dari Alves dan berbuah keunggulan untuk Juventus.




    Barulah setelah kebobolan ini, skema permainan Milan sedikit berubah. Mereka masih bermain dengan pertahanan garis rendah, namun determinasi serangan lebih berani dilakukan melalui umpan-umpan pendek cepat dari sayap kiri. Sementara sisi kanan masih fokus untuk bertahan atas peran yang dijalankan Zapata. Tugas Zapata pun semakin ringan karena Asamoah lebih sering bergerak ke tengah sehingga Pjaca kurang mendapatkan suplai untuk menyisir sayap.

    Kolektivitas Juventus untuk memainkan operan-operan pendek di wilayah Milan baru terjadi sejak babak kedua. Sebab setelah itu permainan Milan semakin terbuka karena empat pemain tengah Milan dalam mode menyerang sering naik ke sepertiga akhir pertahanan Juventus. Dan Juventus mulai menyisir sisi lapangan setelah hanya berkutat menguasai lini tengah saja untuk memanfaatkan naiknya De Sciglio membantu serangan.

    Area sisi kiri pertahanan Milan yang melahirkan celah itu menjadi kesempatan bagi Juventus untuk melepaskan umpan-umpan silang dari Alves. Namun tidak berbuah menjadi gol karena pertahanan Milan mampu menghalau umpan-umpan silang Alves.

    Kemampuan Individu Pemain Juventus Kacaukan Skema Bertahan MilanGrafis operan Juventus selama 90 menit menunjukan kesulitan Juventus menembus kotak penalti AC Milan dan terjadi kekosongan serangan di sisi kiri.

    Carlos Bacca Keluar di Situasi yang Tidak Tepat

    Ketika kebobolan, Milan mulai berancang-ancang mengambalikan pola serangannya seperti pertandingan biasanya. Deulofeu yang awalnya menjadi winger kanan dikembalikan ke sisi kiri bertukar dengan Ocampos. Kembalinya Deulofeu ke area tersebut membuat mobilitasnya semakin mudah. Ia dibantu dengan mampunya Bertolacci atau De Sciglio yang naik membantu serangan. Pergerakan mereka membuat Barzagli kembali kepada tugasnya menjadi defensive full-back untuk menanggulangi serangan Milan dari sayap kiri. Dan yang jelas, perubahan taktik itu semakin memuluskan strategi Milan yang mengandalkan serangan balik.

    Kecepatan Deulofeu dalam melancarkan serangan balik pun berbuah hasil menjadi penyama kedudukan yang dicetak Bacca. Keleluasaan Deulofeu pun semakin menjadi sejak babak kedua. Sebab setelah itu tidak cuma salah satu dari Bertolacci atau De Sciglio yang membantunya, melainkan kedua pemain itu aktif membantu serangan dan menciptakan ruang. Tapi Deulofeu harus menjalani tugas ganda sejak digantinya Bacca oleh Juraj "Kuco" Kucka pada menit 55. Dikabarkan bahwa Bacca mengalami masalah pada kakinya sehingga harus diganti. Pergantian Bacca oleh Kuco pun dimaksudkan Vincenzo Montella, Pelatih Milan, agar menjaga keseimbangan di lini tengah.

    Pergantian itu membuat Deulofeu mendapatkan tugas lebih banyak. Selain menyisir sisi kiri lapangan, Deulofeu harus bergerak ke tengah membantu sirkulasi bola di sepertiga akhir pertahanan Juventus. Namun keseimbangan di tengah tetap terjaga dengan keberadaan Kuco. Kehadirannya pun membuat Sosa lebih leluasa untuk membantu serangan Milan dan cukup mampu beberapa kali mengeksploitasi di depan kotak penalti Juventus. Namun upaya Sosa itu masih sulit karena Khedira selalu hadir di sana untuk menjaga area di depan kotak penalti. Khedira pun harus mendapatkan kartu kuning pada menit 87 karena menjegal Sosa.

    Kesimpulan

    Milan yang menumpuk pemain di areanya sendiri memaksa Juventus mengubah pola serangannya. Hal itu bisa dilihat dari keterlibatan Asamoah yang sering masuk ke lini tengah, bukan melakukan overlap untuk membantu ruang bagi Pjaca. Begitu pun Barzagli yang naik ke sepertiga akhir Milan dan harus berjuang kembali ke posisinya ketika menerima serangan balik.

    Kolektivitas yang berganti menjadi skill individual Juventus ini memang memberikan lebih banyak kesempatan menembak bola ke arah gawang. Namun penampilan gemilang Donnarumma harus membuat Juventus gigit jari. Di sisi lain, Donnarumma harus menangis di akhir pertandingan karena kebobolan lewat penalti jelang peluit panjang dibunyikan.



    (krs/mfi)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game