Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Final Piala Presiden

    Tajamnya Arema, PBFC Berbahaya Melalui Bola Mati

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Pool Foto: Pool
    Jakarta - Arema FC akan memaksimal lini serangnya di Final Piala Presiden malam ini. Tapi Pusamania Borneo FC juga punya "senjata" yang tak kalah berbahayanya.

    Piala Presiden 2017 telah mencapai puncaknya. Setelah melalui 39 pertandingan, akhirnya turnamen pra-musim yang melibatkan 18 tim Liga 1 dan dua tim Liga 2 ini mencapai laga pamungkas, yang mempertemukan Arema kontra PBFC di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/3/2017).

    PBFC melangkah ke final terlebih dahulu setelah menyisihkan Persib Bandung lewat kemenangan adu penalti setelah agregat 3-3. Sehari berselang, giliran Arema yang secara dramatis melangkah ke babak final setelah mengalahkan Semen Padang dengan agregat 5-3.

    Kedua kesebelasan melangkah ke babak final dengan cara yang tidak mudah. Selain itu, kedua kesebelasan juga mampu menunjukkan motivasi berlebih untuk melangkah ke final. Hal ini akan membuat laga final semakin tak terprediksi.

    Arema Miliki Kemampuan Bongkar Rapatnya Pertahanan PBFC

    PBFC adalah salah satu kesebelasan yang memiliki pertahanan terkuat di Piala Presiden ini. Kekokohan di lini pertahanan merupakan salah satu kunci keberhasilan PBFC bisa melangkah ke babak final. Di fase grup, PBFC tak sekalipun kebobolan dari tiga laga yang dijalaninya.

    Begitu pun saat menghadapi Madura United di babak perempat final. PBFC baru kebobolan di laga semifinal pada dua leg menghadapi Persib Bandung. Kebobolan tiga gol dalam enam pertandingan serta mencatatkan empat cleansheet jelas merupakan catatan yang gemilang.

    Pelatih PBFC, Ricky Nelson, juga memiliki beberapa variasi mengenai taktik bertahan PBFC. Selain bermain dengan skema empat bek, mereka juga fasih bermain dengan tiga bek tengah yang di lapangan bisa berubah membentuk lima bek sejajar dengan kedua wing-back yang turut membantu pertahanan. Skema inilah yang membuat winger-winger lawan mati kutu.

    Selain itu, PBFC juga memiliki duet maut di jantung pertahanan, Dirkir Glay dan Kunihiro Yamashita. Dua legiun asing yang berasal dari Liberia dan Jepang ini bermain disiplin serta lugas, khususnya dalam duel-duel udara. Ketangguhan keduanya membuat penyerang-penyerang seperti Beto Goncalves, Aron Da Silva, I Made Wirahadi, Greg Nwokolo, dan Luiz Carlos Junior tak berkutik.

    Di final, lini pertahanan PBFC ini akan mendapatkan ujian yang lebih besar. Arema FC adalah kesebelasan yang memiliki catatan gol terbanyak kedua di Piala Presiden 2017 ini. Torehan golnya yang mencapai 13 gol hanya kalah dari Semen Padang yang mencetak 16 gol.

    Tajamnya Arema, PBFC Berbahaya Melalui Bola MatiFoto: Pool

    Selain itu, Arema FC memiliki sosok haus gol dalam diri Cristian Gonzales. Penyerang gaek ini merupakan pencetak gol terbanyak sementara dengan delapan gol dan kemungkinan besar menjadi topskorer.

    Lebih dari itu, Gonzales baru saja mencetak lima gol ke gawang Semen Padang. Padahal perlu diketahui, sebelumnya Semen Padang yang gawangnya dikawal M. Ridwan, tak kebobolan sekalipun dari fase grup hingga semifinal leg pertama.

    Gaya permainan Arema FC sendiri sebenarnya tak jauh berbeda dengan gaya bermain Persib, mengandalkan umpan-umpan pendek dengan formasi dasar 4-2-3-1. Hanya saja Arema yang dibesut Aji Santoso memiliki variasi taktik, tidak hanya mengandalkan serangan kedua sayap, tapi juga andal memaksimalkan serangan tengah.

    Kombinasi Gonzales dan wide playmaker Arema, Esteban Vizcarra, bisa membuat lini pertahanan lawan porak poranda karena keduanya bisa mengacaukan penjagaan pemain. Dari sinilah pemain-pemain seperti Felipe Bertoldo, Dendi Santoso hingga Adam Alis memanfaatkan kekosongan ruang yang diciptakan keduanya.

    Meski begitu Vizcarra dikabarkan mengalami cedera hamstring dan sempat absen latihan. Namun diperkirakan ia akan bisa dimainkan di pertandingan final nanti.

    Jika pun Vizcarra tidak main, Arema masih memiliki Adam Alis yang bisa menjadi pemecah kebuntuan dari bola-bola mati. Ia menjadi penentu kemenangan

    Arema saat mengalahkan Sriwijaya dengan skor 1-0 lewat tendangan bebasnya. Mantan gelandang Persija ini pun merupakan eksekutor tendangan sudut Arema, dan sempat menjadi pencetak asis atas gol Dendi Santoso.

    Eksekusi Bola Mati PBFC Bisa Membunuh Arema

    PBFC melangkah ke babak final dengan cara yang cukup unik. Tak seperti Arema yang bisa membobol gawang lawan, seperti ke gawang Semen Padang (5-2) atau ke gawang PS TNI (4-0), PBFC terbilang cukup irit dalam mencetak gol.

    Di fase grup, mereka hanya mencetak satu gol saja. Namun satu-satunya gol tersebut, yang diciptakan Reinaldo Elias, sudah cukup membuat mereka memuncaki klasemen grup 4 atas torehan lima poin dari satu kemenangan (1-0) dan dua hasil imbang (0-0).

    Di babak perempat final, PBFC berhasil menyingkirkan Madura United lewat adu penalti setelah bermain imbang dalam 90 menit. Baru di dua laga melawan Persib, PBFC bisa mencetak tiga gol. Ini artinya, PBFC melangkah ke babak final hanya dengan mencetak empat gol saja; satu gol di fase grup dan tiga gol di fase gugur.

    Tajamnya Arema, PBFC Berbahaya Melalui Bola MatiFoto: Pool


    Dari keempat gol tersebut, hanya satu gol saja yang tercipta melalui open play, yakni ketika PBFC mencetak satu-satunya gol di fase grup melalui sepakan Fandi Achmad menghadapi Sriwijaya FC. Sementara tiga gol lain dicetak melalui skema bola mati.

    Skema bola mati, inilah yang bisa saja membunuh Arema. PBFC memiliki Asri Akbar yang menjadi algojo set piece. Ketiga gol set piece PBFC, satu melalui umpan dari tendangan bebas dan dua melalui umpan dari sepak pojok, kesemuanya dilepaskan oleh kapten PBFC tersebut.

    Saat menghadapi Persib di leg kedua, PBFC menerapkan permainan yang lebih bertahan. Skema ini ini berhasil meminimalisasi peluang-peluang ke gawang PBFC yang dikawal Wawan Hendrawan. Dan dengan ketajaman dari set piece, PBFC mampu mencuri gol.

    Skema ini mungkin saja akan kembali diterapkan oleh PBFC, terlebih jika mampu unggul lebih dulu. Yang jelas, Arema sudah wajib mewaspadai setiap sepak pojok maupun tendangan bebas yang mengancam gawang mereka.

    Foto: Pandit Football Indonesia
    Perkiraan susunan pemain

    Kesimpulan

    PBFC mungkin menelan kekalahan dan bermain defensif pada leg kedua semifinal saat menghadapi Persib Bandung. Namun hal itu dilakukan karena mereka memiliki keunggulan 2-1 pada leg pertama. Sementara di laga final yang berlangsung satu leg, PBFC tampaknya akan bermain lebih menyerang seperti ketika mereka bermain di Stadion Segiri.

    Meskipun begitu, Arema FC memiliki peluang yang lebih besar menjuarai Piala Presiden 2017. Mereka memiliki banyak variasi taktik andai satu skema tidak berjalan. Bola-bola mati mereka pun berbahaya. Mereka hanya perlu menghindari pertandingan berlangsung hingga adu penalti, karena PBFC sudah terbukti dua kali mengalahkan lawannya melalui adu penalti.

    (mrp/mrp)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game