Liga Spanyol: Barcelona 3-0 Sevilla
Barcelona adalah Sevilla Itu Sendiri

Lionel Messi memborong dua gol pada menit 28 dan 33 pada kemenangan Barcelona tersebut. Sebelumnya, Luis Suarez menjadi pemecah kebuntuan Barcelona atas golnya pada menit 25. Gol yang dicetak Suarez merupakan proses dari keberanian Barcelona mencoba melepaskan umpan-umpan panjang ke dalam kotak penalti Sevilla yang padat oleh para pemainnya.
![]() |
Sevilla Menumpuk Pemain di Sepertiga Akhir Pertahanannya
Sejak awal pertandingan, Sevilla sudah terlihat menumpuk pemain di belakang melalui formasi 5-4-1 yang digunakannya. Hanya saja susunan pemain pada formasi tersebut tak menyertakan Adil Rami, Benoit Tremoulinas, Carlos Fernandez, dan Michael Krohn-Delhi karena masih menderita cedera. Sementara Barcelona membalasnya dengan formasi 3-4-3 berlian tanpa adanya Aleix Vidal, Arda Turan, dan Rafinha karena cedera.
Sevilla pun menggunakan formasi 5-4-1 ketika berada di dalam situasi bertahan. Bahkan Steven N'Zonzi, gelandang bertahan, sering turun lebih dalam di depan kotak penalti untuk membantu lima bek Sevilla menjaga pertahanan. Dengan keterlibatan N'Zonzi, tentu saja Sevilla tampak menumpuk para pemainnya di garis pertahanan sendiri. Hal tersebut cukup ampuh meredam penguasaan bola Barcelona membuat peluang.
Sekitar 20 menit awal pertandingan, Barcelona lebih sering memutar-mutarkan bola untuk mencari celah di wilayah dan sepertiga akhir pertahanan Sevilla. Bahkan Barcelona harus melibatkan ketiga bek tengahnya agar lebih naik lagi ke setengah lapangan dengan maksud membantu serangan. Kehadiran ketiga bek itu menjadi alternatif para gelandang untuk mengembalikan bola ke tengah lapangan karena menghindari pressing ketat Sevilla.
Pengembalian bola ke tengah itu dimaksudkan agar Barcelona bisa mencari celah baru atas kepadatan lawan di sepertiga akhir pertahanan Sevilla. Barcelona pun beberapa kali terpaksa harus melepaskan tembakan langsung ke gawang dari luar kotak penalti. Setidaknya jika bola tertahan pun bisa memanfaatkan bola liar dari mentahan kiper maupun tiang gawang agar mengacaukan pertahanan Sevilla dan disambar pemain Barcelona.
Tekanan Sevilla yang Tidak seperti Biasanya
Selain pemain Sevilla yang menumpuk di wilayah pertahanan sendiri, Barcelona juga disulitkan cara pressing yang diterapkan para pemain asuhan Jorge Sampaoli tersebut. Permainan bertahan Sevilla memberikan sedikit perubahan kepada pola tekanannya kepada lawan. Kali ini Sevilla lebih sabar merebut bola. Mereka lebih memilih membayang-bayangi penguasaan Barcelona tanpa langsung merebutnya. Dan setiap pemain Barcelona yang menguasai bola harus dikawal dua pemain Sevilla.
![]() |
Tentu pressing macam ini berbeda dengan yang biasa dilakukan Sevilla di bawah arahan Sampaoli. Biasanya Sevilla selalu agresif untuk merebut bola secepat mungkin dan melancarkan serangan balik dengan cepat melalui sayapnya. Tapi kali ini Sevilla lebih sabar dan membiarkan bola bisa diintersepsi para pemain-pemain lainnya.
Hal itulah yang membuat Barcelona tidak terburu-buru melakukan umpan-umpan pendek ke arah sepertiga akhir pertahanan Sevilla, melainkan mengirim ke belakang untuk melibatkan para beknya di tengah.
Justru Barcelona-lah yang lebih agresif merebut bola dari Sevilla. Ketika Barcelona kehilangan bola, melalui apa pun prosesnya mereka langsung melancarkan pressing agresif walau berada di wilayah Sevilla. Barcelona justru memperlihatkan sesuatu yang biasanya jadi pola permainan Sevilla. Hal itu terbukti efektif karena Barcelona bisa kembali melanjutkan penguasaan bola setelah berhasil merebutnya.
Sevilla sendiri baru mulai menunjukkan permainan aslinya dengan pressing agresif setelah pergantian babak. Setelah memasuki babak kedua itulah Sevilla melancarkan pressing agresif sejak bola berada di pertahanan Barcelona. Sistem itu cukup ampuh mengurung Barcelona di wilayahnya sendiri. Dan terpenting adalah Barcelona tidak mampu menambah gol pada babak kedua karena cenderung memilih bertahan agar tidak kebobolan.
Serangan Balik Barcelona Lebih Efektif
Tekanan agresif yang dilancarkan Barcelona sangat ampuh ketika Sevilla mulai membangun serangan dari belakang. Sebab ketika Sevilla memulai serangan, jarak antara bek mereka mulai melebar dan para gelandang dan penyerang mulai naik ke depan secara cepat -- kecuali N'Zonzi yang turun ke depan kotak penalti. Ketika mulai membangun serangan, Sevilla bertahan dengan tiga bek ditambah N'Zonzi. Formasi Sevilla pun seolah berubah menjadi 3-1-4-2.
Jarak yang melebar dan keterlibatan pemain lain untuk membantu serangan tentu membuat sepertiga akhir pertahanan Sevilla menjadi lebih sepi. Pada saat itu pressing agresif Barcelona lebih agresif dan mampu menciptakan peluang-peluangnya. Sevilla pun terpaksa mengandalkan umpan jauh dari belakang untuk menghindari pressing agresif Barcelona dan menginisiasi serangan balik.
![]() |
Pola serangan balik Sevilla bisa dipatahkan Barcelona melalui pressing agresif di wilayah sendiri. Sebab gelandang Barcelona pun cepat ketika melakukan transisi bertahan, sehingga tepat untuk mengantisipasi serangan balik Sevilla. Maka dari itu kedua sayap Barcelona mampu mengantisipasi serangan balik Sevilla yang mengandalkan sisi lapangan. Ketika bola berhasil dicuri, Barcelona kemudian membalasnya dengan serangan balik yang tidak kalah cepat.
Serangan balik Barcelona itu dilakukan secepat mungkin karena pada saat itu pertahanan Sevilla hanya meninggalkan tiga bek tengah, ditambah N'Zonzi. Melalui serangan balik yang dilakukan Barcelona juga dua gol dari Suarez dan Messi bisa terjadi. N'Zonzi sendiri baru pada babak kedua bisa terlihat naik sampai sepertiga akhir Barcelona. Selain N'Zonzi, kedua full-back Sevilla mulai sering naik membantu serangan setelah tertinggal dua gol.
Cara Lain Barcelona untuk Membuka Celah di Pertahanan Sevilla
Buntunya serangan Barcelona di sepertiga akhir pada 20 menit awal pertandingan membuat pelatihnya, Luis Enrique, terlihat berdiri di pinggir lapangan untuk memberikan instruksi. Rupanya ia memerintahkan perubahan sistem permainan. Penguasaan bola Barcelona dengan mengandalkan umpan-umpan pendek pun sedikit berubah polanya. Barcelona tidak melepaskan umpan-umpan pendek sampai sepertiga akhir pertahanan Sevilla, tapi dilakukan sebelum area tersebut.
![]() |
Setelah melakukan umpan-umpan pendek di area tengah, Barcelona langsung mencoba melepaskan umpan langsung ke dalam kotak penalti begitu melihat celah. Di sanalah pemain Barcelona berada untuk mengejar umpan tersebut dan diiringi barisan Sevilla yang sedikit kacau ketika mengantisipasinya. Hasil proses itu pun langsung terlihat karena Ivan Rakitic membuat tembakan ke gawang pertama Barcelona pada pertandingan tersebut.
Dan Barcelona beruntung memiliki winger berkualitas untuk mengejar umpan-umpan di dalam kotak penalti. Messi yang ketika di lapangan justru lebih sering ditempatkan sebagai winger kanan, memiliki kecepatan untuk mengejar bola umpan panjang tersebut. Skill individunya juga mampu membuat kerepotan antara full-back kiri dan bek tengah Sevilla. Begitu pun dengan keberadaan Neymar di sebelah kiri. Sevilla sampai harus mengganti bek tengahnya, Gabriel Mercado, ketika pergantian babak.
Kesimpulan
Instruksi Enrique memberikan Barcelona memiliki cara lain untuk membongkar padatnya sepertiga akhir pertahanan Sevilla. Perintahnya itu dimaksudkan agar Sevilla terpancing melancarkan serangan balik yang justru bisa diantisipasi oleh transisi bertahan serta pressing agresif yang baik. Pencurian bola hasil tersebut membuat Barcelona justru lebih leluasa melancarkan serangan balik karena terpancingnya para pemain Sevilla untuk membangun serangan.
---
*penulis merupakan bagian dari situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @Randynteng.
(krs/fem)