Liga Spanyol: Real Madrid 1-1 Atletico Madrid
Pergantian Pemain Tepat Selamatkan Atletico dari Mimpi Buruk Set Piece

Pada pertandingan ini kedua kesebelasan menampilkan starting XI terbaik mereka. Ketidakhadiran Raphael Varane di lini belakang Real Madrid diisi oleh Pepe. Sedangkan posisi Kevin Gamiero digantikan oleh Fernando Torres di kubu Atletico Madrid.
Pertandingan ini sangat dikuasai oleh Real Madrid. Mereka mendominasi jalannya pertandingan. Ini terbukti dengan statistik penguasaan bola yang mereka peroleh yaitu sebesar 61%. Ditambah lagi dengan jumlah tembakan mereka yang mencapai 20 kali. Sementara Atletico Madrid hanya mampu menguasai bola sebanyak 39% dan melepaskan tembakan sebanyak 10 kali.
Real Madrid juga sempat unggul terlebih dahulu melalui gol yang diciptakan oleh Pepe pada menit ke-52. Sebelum akhirnya dibalas oleh Atletico Madrid pada menit ke-85 melalui Antoine Griezmann.
![]() |
Set Piece Masih Menjadi Mimpi Buruk Atletico Madrid
Anak asuh Diego Simeone seperti tidak belajar dari pertemuan-pertemuan sebelumnya mereka dengan sang tetangga, Real Madrid. Kesalahan yang sama kembali terjadi pada pertandingan ini. Kesalahan tersebut adalah kembali gagal mengantisipasi set piece yang dilakukan oleh para pemain Real Madrid.
Ya, gol Pepe pada pertandingan ini berasal dari proses set piece yang memanfaatkan tendangan bebas Toni Kroos. Kegagalan dalam mengantisipasi set piece ini sudah berulang kali terjadi saat mereka melawan Real Madrid.
Bahkan hal tersebut pernah terjadi pada dua pertandingan penting yaitu final Liga Champions 2013/2014 dan 2015/2016. Ketika itu aktornya adalah Sergio Ramos yang mencetak gol melalui sundulan kepalanya memanfaatkan tendangan sudut Luka Modric pada final Liga Champions 2013/2014 serta menjebol jala Jan Oblak dengan kakinya memanfaatkan tendangan bebas Toni Kroos pada final Liga Champions 2015/2016.
Lalu pada pertemuan pertama musim ini juga, Cristiano Ronaldo berhasil merobek gawang Oblak melalui tendangan bebasnya. Dengan kembali kebobolan melalui set piece pada pertandingan ini seharusnya Diego Simeone sudah mulai memikirkan solusi yang tepat untuk permasalahan ini agar tidak terulang lagi.
Tangguhnya Jan Oblak dan Lini Belakang Atletico
Real Madrid berhasil melepaskan 20 tembakan pada pertandingan ini. Namun, hanya mampu mencetak satu gol saja dan itu pun bukan melalui open play. Tentu akan menimbulkan pertanyaan besar apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.
Jawabannya adalah gemilangnya penampilan penjaga gawang Atletico Madrid, Jan Oblak pada pertandingan ini. Serangan-serangan Real Madrid yang dilancarkan melalui trio penyerang mereka, Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo berhasil digagalkannya.
Tercatat ada satu peluang emas Ronaldo dan dua milik Benzema serta satu lagi yang didapatkan oleh Bale berhasil dipatahkan oleh Oblak. Ketangguhan Oblak di bawah gawang Atletico Madrid setidaknya memang bisa membuat para penyerang Real Madrid frustasi, terutama Karim Benzema yang peluangnya seharusnya bisa menjadi gol.
Selain Benzema, Ronaldo juga bisa dikatakan cukup frustasi melihat ketangguhan Oblak dan para pemain belakang Atletico Madrid. Penyebabnya adalah satu peluang emasnya yang sudah melewati Oblak berhasil digagalkan oleh Stefan Savic tepat di garis gawang dengan kepalanya.
Pergantian Pemain yang Tepat dari Diego Simeone
Atletico Madrid tertinggal terlebih dahulu pada pertandingan ini oleh gol Pepe melalui set piece. Suatu kelemahan yang masih belum bisa ditemukan solusinya oleh pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Namun, pelatih asal Argentina tersebut mampu membayar kesalahannya dengan cara melakukan pergantian pemain yang tepat. Setelah Real Madrid unggul, ia memasukkan Angel Correa yang mempunyai naluri menyerang lebih tinggi menggantikan Saul Niguez. Tujuannya tentu agar mereka bisa lebih kuat dalam menyerang.
Akan tetapi, Simeone tidak begitu puas dengan pergantian satu pemain saja. Ia lalu menarik Fernando Torres dan digantikan oleh Thomas Partey. Dengan pergantian ini artinya, Angel Correa akan bermain sebagai penyerang mendampingi Griezmann. Posisi sayap kiri yang ditinggalkan oleh Correa ditempati oleh Koke. Dan posisi Koke di tengah diisi oleh Partey.
Perubahan posisi beberapa pemain ini akhirnya menghasilkan gol balasan dari Atletico Madrid melalui kaki Griezmann. Griezmann membobol gawang Keylor Navas setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Correa.
Setelah terjadinya gol balasan ini, Simeone akhirnya melakukan pergantian terakhir dengan memasukkan seorang bek, Jose Gimenez menggantikan sayap kanan, Yannick Carrasco. Pergantian ini tentu dimaksudkan agar mereka lebih kuat dalam bertahan dan menyulitkan Real Madrid untuk menembus lini pertahanan mereka.
Pada akhirnya, skema pergantian pemain yang dilakukan oleh Simeone mampu menyelamatkan Atletico Madrid dari kekalahan dan membawa pulang satu poin dari Santiago Bernabeu.
Kesimpulan
Set piece masih menjadi permasalahan utama Atletico Madrid ketika bertemu dengan sang rival sekota, Real Madrid. Hingga pertandingan ini, Diego Simeone belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini.
Beruntung lini pertahanan Atletico Madrid terutama sang penjaga gawang, Jan Oblak, tampil cukup gemilang sepanjang pertandingan ini. Sehingga mampu menggagalkan peluang-peluang yang diciptakan oleh Real Madrid dan membuat frustasi para pemain mereka.
Simeone juga menunjukkan kejeliannya dalam melakukan pergantian pemain pada pertandingan ini. Pergantian pemain yang ia lakukan mampu membuat anak asuhnya menciptakan gol balasan yang akhirnya menyelamatkan mereka dari kekalahan dan mendapatkan satu poin berharga.
(krs/fem)