Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Champions: Juventus 3-0 Barcelona

    Juventus Manfaatkan Celah di Antara Gelandang dan Bek Barcelona

    Ardy Nurhadi Shufi - detikSport
    Foto: Reuters / Alessandro Bianchi Foto: Reuters / Alessandro Bianchi
    Jakarta - Juventus tampil superior saat menghadapi Barcelona di Juventus Stadium, Rabu (12/4/2017) dinihari WIB. Pada leg pertama perempat final Liga Champions 2016/2017 tersebut, Juventus menang cukup telak atas Barcelona dengan skor 3-0.

    Barcelona pada laga ini memang tampil tanpa kekuatan terbaiknya. Sergio Busquets yang menjadi nyawa di lini tengah absen karena akumulasi kartu. Hal ini menambah penderitaan Barca yang ditinggal Rafinha dan Aleix Vidal hingga akhir musim karena cedera.

    Walaupun begitu, bukan berarti Barcelona tanpa perlawanan pada laga ini. Justru Barcelona lebih banyak menguasai bola dibanding kubu tuan rumah. Hanya saja sebenarnya pertandingan ini dikendalikan Juventus sehingga Barca berhasil dibuat tak berkutik.

    Celah di Antara Gelandang dan Bek Sebabkan Barcelona Kalah dari Juventus

    Mascherano Gagal Mainkan Peran Busquets dengan Baik

    Juventus turun dengan formasi terbaiknya pada laga ini. Hanya Marko Pjaca yang cedera. Skuat berjuluk 'Si Nyonya Tua' ini menggunakan formasi yang menjadi andalan sepanjang 2017, yaitu 4-2-3-1. Mario Mandzukic dan Juan Cuadrado menempati kedua sisi, sementara Gonzalo Higuain menjadi ujung tombak serangan. Paulo Dybala dibebaskan bergerak walau area bermain utamanya di belakang Higuain.

    Sementara itu Barcelona turun dengan formasi 4-1-2-3 di awal pertandingan. Lionel Messi yang biasanya menempati sisi kanan penyerangan (walau bermain free role), bermain di belakang Luis Suarez yang bermain sebagai penyerang tengah bersama Andres Iniesta. Sepanjang permainan Ivan Rakitic justru bermain sebagai wide player.

    Namun secara sistem pertahanan, Barcelona tak bermain baik pada babak pertama. Peluang demi peluang diciptakan Juventus. Sembilan dari total 14 tembakan Juventus pada laga ini pun dilakukan pada babak pertama.

    Titik lemah dari pertahanan Barcelona sendiri terletak pada celah di antara Mascherano dengan empat bek. Peluang-peluang Juventus pada babak pertama, termasuk dua gol Dybala yang tercipta pada babak pertama, mayoritas terjadi melalui proses yang tak jauh berbeda.

    Juventus mengandalkan serangan balik cepat melalui kedua sayap pada laga ini. Bola dari para gelandang seperti Sami Khedira maupun Miralem Pjanic, kerapkali diarahkan pada Cuadrado yang beroperasi di sisi kanan maupun Mandzukic di sisi kiri.

    Celah di Antara Gelandang dan Bek Sebabkan Barcelona Kalah dari JuventusGrafis umpan sepertiga akhir Juventus sepanjang pertandingan yang mengarah ke kedua sayap (via: fourfourtwo.com/statzone)

    Namun kedua full-back Barcelona, Sergi Roberto dan Jeremy Mathieu, tampak kewalahan menghadapi duo sayap Juventus. Mathieu yang bermain selama 45 menit sebelum digantikan Andre Gomes, tidak mencatatkan satu pun tekel atau intersep. Aksi defensif yang ia lakukan hanya dua sapuan dan satu pelanggaran. Sementara itu Sergi tampil sedikit lebih baik dengan satu tekel, satu intersep dan tiga sapuan.

    Kewalahannya full-back Barcelona ini dibarengi dengan kegagalan Mascherano menggantikan peran Busquets sebagai gelandang jangkar di depan empat bek. Gelandang asal Argentina ini kerap terlambat mundur sehingga memunculkan celah bagi Dybala yang beroperasi di depan empat bek. Bahkan kedua gol Dybala tercipta melalui proses yang tak jauh berbeda dan ia bisa melepaskan tembakan tanpa penjagaan ketat.




    Juventus sendiri tidak terlalu mengandalkan umpan silang meski menyerang lewat sayap dan memiliki Gonzalo Higuain di kotak penalti. Ketika bola berada di sayap, para pemain Juventus melakukan cut-back. Selanjutnya, pemain-pemain dari lini kedua seperti Dybala, Pjanic, hingga Khedira menyambut umpan mendatar tersebut. Dari total 14 tembakan yang dilakukan Juventus, Dybala melepaskan tiga tembakan, jumlah yang sama dicatatkan Khedira. Sementara Pjanic hanya satu kali tembakan.

    Mengurung Messi, Membenamkan Barcelona

    Meski kalah 3-0, Barca sebenarnya bukan tanpa perlawanan. Pada laga ini, bahkan sebenarnya mereka berhasil mencatatkan tembakan lebih banyak dari Juventus, yaitu 16 tembakan. Namun penampilan baik Barca baru terjadi pada babak kedua. Pada babak pertama, skuat asuhan Luis Enrique ini bisa dibilang tak berkutik.

    Adalah sistem pertahanan Juventus yang membuat Barca kesulitan menciptakan peluang pada babak pertama. Ketika Barca memulai serangan melalui kiper mereka, Marc-Andre Ter Stegen, para pemain Juventus sudah bersiap melancarkan pressing agresif.

    Melalui Mandzukic, Higuain, Cuadrado, dan Dybala, Juventus terus mengganggu awal serangan Barcelona. Para pemain tersebut memang cukup aktif melakukan tekel, keempatnya total menyumbang 12 tekel dengan Mandzukic sebagai pemain terbanyak melakukan tekel, empat kali. Dari 12 upaya merebut bola tersebut, tujuh di antaranya merupakan tekel berhasil.

    Transisi Juventus saat bertahan pun terbilang rapi pada babak pertama. Jika bola berhasil melewati tengah lapangan atau hendak memasuki sepertiga pertahanan mereka, Juventus langsung bermain dengan pressing yang tidak terlalu agresif. Mereka merapatkan jarak antarpemain di tengah. Ini dilakukan untuk menutup jalur operan serangan Barca pada Lionel Messi.

    Celah di Antara Gelandang dan Bek Sebabkan Barcelona Kalah dari JuventusSalah satu momen Messi terkurung oleh para pemain Juventus (via: @CatenaccioTimes)

    Saat bertahan, seperti yang terlihat pada gambar di atas, Juve mengubah pola 4-2-3-1 menjadi 4-4-2. Mandzukic dan Cuadrado mendekati Khedira dan Pjanic. Sementara Dybala dan Higuain berada di posisi terdepan untuk menjadi tembok pertama pertahanan, memberikan gangguan pada pemain Barca yang sedang menguasai bola.

    Skema ini membuat Barca lebih sering mengumpan antar sayap karena kesulitan mengoper bola pada Messi, bahkan pada Iniesta dan Suarez. Namun Juve punya strategi lain saat Barca memainkan bola ke sayap, yaitu memberikan tugas khusus pada full-back kanan mereka, Daniel Alves, untuk menjaga Neymar.

    Dalam gambar di atas, tak tampak keberadaan Alves. Hal ini dikarenakan di saat yang bersamaan, Neymar tetap berada di sisi kiri untuk mengisi ruang kosong atas rapatnya pertahanan Juventus di area Messi. Namun Alves sudah siap menjegal Neymar yang kerap kali bisa menunjukkan kualitasnya melalui aksi-aksi individu.

    Alves tercatat melakukan empat tekel berhasil dari empat kali percobaan, empat intersep dan satu sapuan. Tugasnya mengawal Neymar ke mana pun mantan pemain Santos itu bergerak memang dilakukannya dengan baik, meski harus berbuah kartu kuning ketika harus menjegal Neymar di tengah lapangan.

    Di sisi kiri pun demikian. Ivan Rakitic yang bermain melebar pada laga ini tak berkutik karena penampilan gemilang Alex Sandro. Bahkan tak hanya Alex Sandro, sisi kiri pertahanan Juventus kerap mendapatkan bantuan dari Mario Mandzukic.

    Celah di Antara Gelandang dan Bek Sebabkan Barcelona Kalah dari JuventusHeatmap atau area pergerakan Rakitic yang bermain melebar pada laga ini (via: whoscored.com)

    Perubahan Strategi Barcelona pada Babak Kedua

    Tertinggal 0-2 di babak pertama tak membuat Luis Enrique tinggal diam. Usai turun minum Enrique memasukkan Andre Gomes untuk menggantikan Mathieu. Masuknya Gomes mengubah formasi dasar Barcelona dari 4-3-3 menjadi 3-4-3.

    Celah di Antara Gelandang dan Bek Sebabkan Barcelona Kalah dari JuventusBarcelona mengubah formasi dasar pada babak kedua

    Perubahan ini cukup memberikan angin segar bagi Barcelona di awal-awal babak. Setidaknya dua peluang berbahaya tercipta usai turun minum. Juventus pun tampak belum siap menghadapi Barca dengan skema barunya pada babak kedua.

    Juventus sendiri kemudian lebih memilih bermain aman pada babak kedua. Walau serangan balik cepat tetap menjadi andalan, namun mereka menjadi lebih bersabar saat tak menguasai bola. Ini yang membuat Barcelona lebih banyak mendapatkan peluang pada babak kedua.

    Kehadiran Andre Gomes juga memberikan kekuatan baru di lini pertahanan. Meski hanya bermain selama 45 menit babak kedua, ia mencatatkan lima tekel berhasil dari enam percobaan, serta satu intersep. Torehan tersebut lebih baik dari Mascherano yang hanya melakukan tiga tekel berhasil dari empat percobaan tanpa satu kali pun melakukan intersep dan sapuan.

    Namun pergantian Mathieu ini berakibat buruk bagi Barca saat menghadapi bola mati. Tak adanya Mathieu membuat Barca harus menentukan penjagaan pemain yang tidak sepadan. Gol Chiellini terjadi karena ia dikawal Mascherano yang notabene berbadan lebih kecil, sementara pada babak pertama Mathieu-lah yang menjaga Chiellini saat bola mati.

    Juventus, meski berhasi mencuri gol tambahan di babak kedua, sebenarnya bermain lebih defensif pada babak kedua. Cuadrado, yang terancam akumulasi kartu untuk leg kedua jika dapat kartu kuning di laga ini, digantikan Mario Lemina pada menit ke-73. Kemudian Tomas Rincon yang berposisi gelandang bertahan dimasukkan menggantikan Dybala pada menit 81. Penambahan kekuatan Juventus di akhir-akhir pertandingan diakhiri dengan memasukkan Andrea Barzagli yang masuk menggantikan Miralem Pjanic.

    Sementara itu, ketika Juve semakin kokoh dalam bertahan, Barcelona tak lagi mengubah strategi mereka. Pada laga ini, Enrique hanya menggunakan satu pemain pengganti saja, yaitu ketika memasukan Andre Gomes usai turun minum

    Kesimpulan

    Kemenangan Juventus atas Barcelona merupakan kecerdikan Allegri dalam mengunci Messi pada babak pertama sehingga Barcelona kesulitan menciptakan peluang. Skema ini dibarengi dengan kualitas serangan Juventus melalui quick counter di kedua sayap yang diakhiri cutback. Dua gol Dybala pada babak pertama tercipta melalui proses yang tak jauh berbeda.

    Perubahan Barcelona pada babak kedua tak cukup untuk membongkar solidnya pertahanan Juventus. Ditambah dengan gemilangnya Buffon yang mencatatkan tiga penyelamatan penting pada laga ini, Juventus pun berhasil mengamankan skor 3-0 pada leg pertama.


    -----

    *penulis adalah editor di situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @ardynshufi.



    (krs/fem)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game