Pratinjau Bayern vs Madrid
Bayern Munich Ungguli Real Madrid dari Faktor Psikologis

Carlo Ancelotti, pelatih Bayern saat ini, adalah mantan pelatih Real Madrid. Kemudian Zinedine Zidane, pelatih Madrid saat ini, adalah mantan asisten Ancelotti saat di Madrid dahulu; sehingga pertandingan nanti akan menjadi duel guru melawan muridnya.
"Aku sangat suka dia dan aku sangat senang dengan pekerjaannya sekarang," kata Ancelotti, mengomentari hubungannya dengan Zidane, seperti yang dikutip dari ESPNFC. "Pada saat aku di Real, ia adalah asisten pelatih yang baik yang menolongku dengan karisma dan pengalaman, dan ketika aku mengenalnya aku jadi berubah mengenai beberapa ideku soal sepakbola."
Sementara Zidane juga berbicara hal yang tidak jauh berbeda, "Kami tahu sama lain sangat baik, tapi itu tidak berarti apa-apa, itu bukan keuntungan maupun ketidakuntungan," seperti yang dikutip dari situs resmi Real Madrid. "Itu [akan menjadi pertandingan antara] dua kesebelasan bagus yang bertemu satu sama lain."
Sebelumnya Ancelotti sudah terlebih dahulu berhasil menjuarai Liga Champions UEFA bersama Real Madrid pada 2014 -- setelah sebelum itu melakukannya dua kali dengan AC Milan, sementara Zidane juga kemudian berhasil menorehkan pencapaian serupa di musim lalu.
Kebolongan Lini Pertahanan Berpotensi Menghadirkan Banyak Gol
Baik Bayern dan Madrid sama-sama harus kehilangan beberapa pemain bertahan mereka karena cedera. Mats Hummels menderita cedera ligamen pergelangan kaki pada hari Minggu, sementara Real Madrid juga harus kehilangan Pepe (retak tulang iga) dan Raphaël Varane (hamstring).
Bolongnya lini pertahanan kedua kesebelasan bisa menjadi kunci utama jika pertandingan dinihari nanti akan berujung gol untuk kedua kesebelasan.
Misalnya saja, cederanya Hummels akan membuat Bayern menduetkan Jérôme Boateng dan Javier Martínez di lini belakang. Masalahnya, kehadiran Hummels sudah menjadi penting bagi Bayern karena kemampuannya dalam mengantisipasi bola-bola mati.
Dengan cederanya Hummels ini, Bayern dinilai akan kewalahan jika menghadapi set piece dari Madrid, apalagi Sergio Ramos sudah terkenal bisa diandalkan untuk mencetak gol di menit-menit akhir.
Kemudian cederanya Pepe dan Varane juga akan memaksa Zidane menduetkan Ramos dengan Nacho Fernandez. Nacho sendiri baru bermain satu pertandingan di Liga Champions. Meskipun begitu, bek Spanyol berusia 27 tahun ini berhasil mencatatkan 6 intersep di Liga Champions dan rata-rata 1,8 intersep per pertandingan di La Liga di mana ia sudah bermain pada 22 pertandingan (4 kali sebagai pemain pengganti).
Namun melawan Bayern, banyak hal akan berubah bagi Nacho, apalagi Madrid harus bermain di kandang lawannya tersebut. Hal inilah yang berpotensi akan dimanfaatkan oleh barisan penyerangan Bayern.
Akan tetapi, lagi-lagi Bayern mendapatkan sedikit masalah di lini depan. Mereka bisa saja kehilangan Thomas Müller (pergelangan kaki) dan Robert Lewandowski (bahu). Khusus untuk lini depan ini, Bayern dinilai sangat buruk jika bermain tanpa Lewandowski. Dari 14 pertandingan mereka tanpa Lewandowski sebagai pemain utama, Bayern meraih tujuh hasil imbang dan satu kekalahan.
Ancelotti bisa berharap ia dapat menurunkan penyerang asal Polandia tersebut. "Ia (Lewandowski) sudah berlatih, hanya 20 menit karena ia memiliki masalah dengan bahunya, tapi kami memiliki perasaan yang bagus [jika ia bisa bermain]," kata Ancelotti.
Kunci pada Duel Lini Tengah
Masih berkaitan dengan kemungkinan absennya Lewandowski, Ancelotti menyatakan jika ia akan tetap memainkan taktiknya seperti biasa, "Aku tidak tahu jika ia (Lewandowski) akan merasa baikan [pada Hari Rabu] tapi itu tidak akan mengubah ide kami atau strategi kami, begitu juga kepercayaan diri kami," kata Ancelotti.
"Kami tahu seberapa penting Lewandowski, tapi kami bisa kuat tanpanya," lanjut manajer asal Italia tersebut.
Pernyataannya bahwa ia tidak akan mengubah taktik menunjukkan jika Bayern akan melakukan pendekatan yang sama seperti biasanya, yaitu menguasai lini tengah. Ia bisa melakukannya sejauh ini di Bayern karena memiliki pemain-pemain seperti Thiago Alcântara, Arturo Vidal, dan Xabi Alonso.
Thiago bahkan sudah menjadi pemain kunci bagi Bayern dengan akurasi operan 92% dan 2 operan kunci per pertandingan di Liga Champions. Sementara itu di kubu Madrid, Zidane juga memiliki Toni Kroos, Luka Modrić, dan Casemiro di lini tengahnya. Duel di lini tengah antara Thiago dan Kroos akan sangat dinantikan.
Jika Ancelotti bisa mengatur taktik penguasaan bolanya dengan baik, Bayern berpotensi bisa mencegah Real Madrid sekalipun Madrid bermain disiplin terutama dalam bertahan.
Terakhir kalinya Madrid berkunjung ke Allianz Arena, kandang Bayern, adalah saat mereka berhasil mempermalukan tuan rumah dengan skor 4-0 di Liga Champions 2014. Kekalahan tersebut sekaligus menjadi kekalahan terakhir Bayern di kandang selama mereka bermain di Liga Champions.
Kekalahan itu terjadi karena taktik agresif Bayern yang saat itu dilatih oleh Josep Guardiola, justru membuat mereka kewalahan sendiri. Pendekatan penguasaan bola ala Guardiola berhasil dimanfaatkan oleh Ancelotti dengan bermain disiplin dalam bertahan dan melakukan serangan balik cepat.
Namun, hal berbeda akan terjadi dini hari nanti, karena manajer yang berhasil memanfaatkan agresivitas Bayern tersebut adalah manajer Bayern saat ini.
Prediksi
![]() |
Menghadapi Bayern Munich akan sangat menyulitkan bagi Madrid. Namun jika kita membicarakan kepercayaan diri, Bayern baru saja menang besar atas Borussia Dortmund dengan skor 4-1. Kemudian penampilan mereka di kandang akhir-akhir ini juga sedang menggembirakan, dengan memenangkan tujuh pertandingan terakhir dan hanya kebobolan dua kali.
Untuk Madrid, mereka sebenarnya memiliki rekor yang bagus di kandang lawan dengan memenangkan lima pertandingan tandang terakhir mereka, termasuk menang 3-1 di kandang Napoli dan 2-1 di kandang Athletic Bilbao.
Namun, bolongnya lini pertahanan kedua kesebelasan dan kemungkinan duel sengit di lini tengah ini lah yang membuat pertandingan dini hari nanti berpotensi berjalan sangat ketat.
"Aku tidak takut terhadap Bayern, aku lebih terusik mengenai apa yang kami lakukan," kata Zidane. "Bayern akan memulai pertandingan dengan kuat, mereka selalu melakukannya dan terutama di kandang mereka sendiri."
"Mereka tahu cara mendominasi permainan dan mereka selalu mencoba bermain dengan intensitas lebih besar daripada lawan mereka. Tapi kami juga kuat dan seimbang," tutup Zidane.
Kutipan Zidane tersebut membuat Real Madrid kemungkinan akan mencoba bermain lebih disiplin, melihat celah untuk melakukan serangan balik. Sementara Bayern sebaiknya bermain seperti biasa, yaitu mencoba menguasai pertandingan dari lini tengah.
Saat ini Bayern memang lebih percaya diri, yang merupakan faktor psikologis utama bagi mereka untuk mengalahkan kubu tamu dini hari nanti.
Namun, mereka tetap harus berhati-hati agar tidak kebobolan, terutama dari situasi set piece yang biasa dimanfaatkan oleh Sergio Ramos. Hal ini menjadi penting karena gol tandang (away goal) yang berhasil dicetak oleh Madrid akan bernilai tinggi dan menjadi modal berharga bagi pasukan Zidane bermain di leg kedua nanti.
-----
* Penulis biasa menulis soal sport science untuk situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @dexglenniza
(krs/din)