Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Tottenham Hotspur vs Arsenal

    Potensi Duel Skema Tiga Bek di Derby London Utara

    Dex Glenniza - detikSport
    Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images, Shaun Botterill/Getty Images Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images, Shaun Botterill/Getty Images
    Jakarta - Ada total 42 kesebelasan di Kota London, mulai dari Premier League Inggris (kompetisi tingkat teratas) sampai Southern Football League Division One Central (tingkat kedelapan). Namun ada dua kesebelasan yang paling ramai diperbincangkan setiap kali bertanding, kedua kesebelasan tersebut adalah Totenham Hotspur dan Arsenal.

    Derby London Utara pada Minggu malam (30 April 2017 pukul 22:30 WIB) adalah pertandingan derby terakhir di White Hart Lane, kandang Spurs, karena mereka akan bermain di Wembley sepanjang musim depan selagi White Hart Lane direnovasi.

    Kenyataan bahwa pemuncak klasemen sementara Premier League juga berasal dari London, yaitu Chelsea, akan menambah bumbu manis pada North London Derby nanti.

    Spurs, yang saat ini menduduki peringkat kedua, sedang dalam pengejaran intens mereka menuju gelar juara. Mereka tertinggal empat poin dari Chelsea. Sementara Arsenal, yang saat ini menduduki peringkat keenam dengan ketinggalan 14 poin dari Spurs, mencoba untuk menghibur diri mereka sebagai antisipasi terjadinya pergeseran kekuasaan di London Utara.

    Secara matematis, Arsenal memang masih bisa mengejar Spurs dan bahkan menjadi juara. Tidak seperti Spurs dan Chelsea yang menyisakan lima pertandingan, Arsenal masih memiliki enam pertandingan lagi, termasuk North London Derby nanti.

    Namun, kita harus realistis. Salah satu kekhawatiran Spurs dari Arsenal adalah St. Totteringham's day yang sudah sangat terkenal itu. Hari tersebut adalah saat ketika suporter Arsenal merayakan keberhasilan mereka karena pada saat itu Spurs sudah tidak bisa lagi mengejar mereka di klasemen secara matematis.

    Secara dramatis, kejadian tersebut terjadi di hari terakhir Premier League musim lalu. Akan tetapi, jika kita realistis, bisa jadi akhir musim ini adalah untuk pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir.

    [Baca juga: Tentang Peluang Spurs Akhiri St. Totteringham's Day]

    Terakhir kali Tottenham mengalahkan Arsenal di klasemen akhir liga sudah terjadi lebih dari 8.019 hari yang lalu (sampai tulisan ini dibuat). Kamu bisa mengeceknya secara berkala di situs "Time Since Spurs Finished Above Arsenal in the League".

    Pada saat itu, tahun 1995, Spurs berada di peringkat ketujuh, sementara Arsenal di posisi ke-12 (dan Chelsea di posisi ke-11). Waktu itu adalah musim di mana George Graham dipecat sebagai manajer The Gunners. Sejak Graham dipecat, Arsène Wenger kemudian menjabat sebagai manajer Arsenal. Sejak Wenger menjadi manajer, Arsenal belum pernah finis di bawah Spurs. Tapi semuanya bisa berubah pada 21 Mei 2017 nanti.

    Kemungkinan Arsenal Memainkan Skema Tiga Bek Lagi

    Jika kamu sudah meresapi betul sembilan paragraf di atas, maka kamu seharusnya sudah paham sepenting apa pertandingan derby nanti. Ini bukan hanya soal angka-angka di klasemen pastinya.

    Menghindar sebentar dari sentimental di atas, mari kita bahas hal-hal yang benar-benar berkaitan langsung dengan pertandingan, karena inti dari tulisan pratinjau ini adalah pada pertandingan itu sendiri.

    Musim ini bisa dibilang merupakan musim terburuk Wenger selama membesut Arsenal. Lupakan sejenak persaingan pribadi dengan Spurs, The Gunners sangat membutuhkan keajaiban untuk bisa finis di empat besar.

    Tapi Wenger bisa sedikit berlega karena Arsenal memiliki kans untuk membawa pulang sebuah trofi, yaitu Piala FA. Mereka lolos ke final Piala FA setelah berhasil mengalahkan Manchester City di semi-final pada akhir pekan yang lalu.

    Arsenal sendiri saat ini tidak sedang dalam penampilan yang menggembirakan di kandang lawan. Mereka kalah empat kali dari lima pertandingan tandang terakhir mereka.

    Pada derby nanti, Arsenal kemungkina akan bermain tanpa dua bek tengah utama mereka, yaitu Shkodran Mustafi dan Laurent Koscielny. Santiago Cazorla juga masih tidak bisa merumput. Sementara David Ospina dan Lucas Pérez sudah mulai berlatih setelah sembuh dari cedera.

    Pada tiga pertandingan terakhirnya, Wenger mencoba melakukan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya, yaitu bermain dengan skema tiga bek. Dengan skema tiga bek ini, Arsenal berhasil mendapatkan rekor kemenangan 100%: menang 2-1 di kandang Middlesbrough, menang 2-1 melawan Man City di Piala FA, dan menang 1-0 melawan Leicester City di tengah pekan lalu.

    Melawan Spurs nanti, ada kemungkinan besar Wenger akan memainkan skema tiga bek ini lagi, apalagi jika Koscielny sudah bisa dimainkan. Wenger sendiri berkata jika peluang Koscielny untuk bermain adalah "60/40" setelah menderita cedera minor pada lututnya saat menghadapi Leicester.

    Pada pertemuan pertama kedua kesebelasan, Wenger kerepotan pada saat menghadapi sistem tiga bek Spurs. Dengan sudah menerapkan skema tiga bek pada tiga pertandingan terakhir, ia pasti sudah belajar banyak.

    Dengan skema tiga bek ini juga ia bisa memaksimalkan permainan Mesut Özil melalui operan dan hubungan "telepati"-nya dengan Alexis Sánchez. Hal ini bisa menjadi krusial saat menghadapi Spurs yang merupakan kesebelasan dengan pertahanan terbaik di Premier League (baru kebobolan 22 gol).

    Spurs Sedang Solid-solidnya

    Jika Arsenal memainkan skema tiga bek, maka Spurs juga kemungkinan akan melakukan hal yang sama. Mauricio Pochettino, manajer Spurs, adalah yang mempelopori keberhasilan mirroring taktik tiga bek Antonio Conte sat menghadapi Chelsea. Dan ia pasti tidak akan kesulitan karena harus menghadapi skema tiga bek "kemarin sore" milik Wenger.

    Soal cedera pemain, Spurs juga tidak harus kehilangan pemain-pemain yang penting. Tercatat ada Harry Winks, Érik Lamela, Michel Vorm, dan Cameron Carter-Vickers yang harus absen.

    Meskipun begitu, Pochettino masih menunggu kondisi kebugaran gelandangnya, Mousa Dembélé. Jika ia tidak bisa bermain, maka lini tengah mereka akan sedikit kerepotan. Pada konferensi pers terakhir, Pochettino sendiri percaya diri dengan Dembélé yang kemungkinan sudah bisa diturunkan pada derby nanti.

    Kalau ada satu pemain Spurs yang akan menjadi sorotan utama pada derby nanti, ia adalah Harry Kane. Penyerang asal Inggris ini memiliki rekor yang bagus do Derby London Utara, terutama di White Hart Lane. Ia sudah berhasil mencetak empat gol berturut-turut melawan Arsenal di Premier League.

    Sepertinya Kane tidak butuh motivasi lebih untuk mencetak gol lagi. Dengan didukung sistem yang tepat dan para pemain yang tepat, seperti Bamidele Alli yang baru saja mendapatkan gelar PFA Young Player of the Year musim ini, serta Christian Eriksen, maka siap-siap saja angka kebobolan Arsenal yang sudah 40 (terbanyak kedua di antara tujuh kesebelasan teratas di liga) akan bertambah lagi.

    Jika secara penyerangan Spurs sudah boleh percaya diri, hal yang sama juga berlaku di lini belakang mereka. Dengan menjadi kesebelasan yang kebobolan paling sedikit sejauh ini, Spurs menunjukkan bahwa mereka sedang solid-solidnya.

    Potensi Duel Skema Tiga Bek di <I>Derby</I> London Utara

    Bisa dibilang, pertandingan ini akan menjadi North London Derby terbesar sepanjang sejarah Premier League, terutama untuk Spurs. Sementara Arsenal tidak ingin begitu saja dikalahkan oleh Spurs. Karena jika The Gunners kalah, mereka bukan hanya kalah di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan (soal gengsi, sejarah, dan lain sebagainya).

    Pochettino, Kane, Alli, dan para pemain Spurs lainnya pasti akan berusaha keras untuk menghapus kosakata 'Spursy' dari urban dictionary (Spursy: untuk secara konsisten dan secara pasti gagal memenuhi harapan). Untuk pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir, ini adalah kesempatan emas bagi Spurs untuk finis di atas Arsenal.


    ----

    * Penulis biasa menulis soal sport science untuk situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @dexglenniza



    (krs/krs)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game