Liga Champions: Monaco 0-2 Juventus
Juventus Kendalikan Tempo Lewat Permainan Sempurna Dani Alves

Kedua kesebelasan bermain terbuka, menghasilkan total 24 tembakan pada laga ini. Kubu tuan rumah mencetak peluang lebih banyak dengan 14 tembakan berbanding 10 tembakan. Hanya saja serangan Juventus lebih efektif ketimbang serangan Monaco.
Monaco awalnya mampu memberikan ancaman berbahaya di menit-menit awal pertandingan. Namun lambat laun Juventus mulai memegang kendali permainan. Hingga akhirnya dua gol tercipta, dengan gol-gol tersebut lahir berkat peran Dani Alves. Kemenangan Juventus pada laga ini memang tak lepas dari instruksi khusus Pelatih Juventus Massimilliano Allegri pada Alves.
![]() |
Serangan Sayap Monaco Berhasil Diredam Juventus
Meski kalah, Monaco bukan tanpa perlawanan pada laga ini. Bahkan sebetulnya peluang-peluang berbahaya lebih dulu didapat Monaco. Pada 20 menit pertama, ketika Juventus baru mencetak satu peluang, Monaco sudah menciptakan lima peluang. Dua di antaranya merupakan tembakan on target, yang keduanya didapatkan Kylian Mbappe. Hanya saja eksekusi Mbappe tersebut mampu diamankan kiper Juventus Gianluigi Buffon.
Monaco sendiri memainkan gaya permainan khas mereka, permainan cepat dan langsung ke depan. Para pemain Monaco tak berlama-lama dengan bola. Umpan-umpan panjang segera dilepaskan mengarah ke sepertiga akhir melalui kedua sayap.
Dalam formasi dasar 4-4-2 yang diandalkan sang pelatih, Leonardo Jardim, Monaco mengandalkan Thomas Lemar di sayap kiri dan Bernardo Silva di sayap kanan. Sementara itu kedua full-back Monaco pun turut membantu serangan.
Peran-peran full-back inilah yang cukup bisa memberikan peluang bagi lini depan Monaco, khususnya di sisi kanan. Nabil Dirar, yang dipasang sebagai bek kanan pada laga ini, menjadi pemain yang paling sering mengancam gawang Juventus lewat umpan-umpan silangnya.
Dirar tercatat melepaskan 10 umpan silang pada laga ini dari total 35 umpan silang yang diciptakan Monaco. Dari 10 kesempatan, tiga di antaranya menjadi peluang emas untuk Monaco. Dua peluang Mbappe pada awal-awal laga pun dihasilkan dari umpan silang akurat dari gelandang asal Maroko ini.
Kerepotannya Juventus di sayap kiri disebabkan karena pada awal-awal permainan, mereka menerapkan formasi 4-4-2 saat tak menguasai bola. Alex Sandro tampak kewalahan menghadapi Dirar dan Silva. Namun Allegri kemudian meresponnya dengan perubahan pola 3-4-2-1 baik ketika menyerang maupun bertahan. Perubahan menjadi skema tiga bek ini cukup membantu Alex Sandro di sisi kiri karena Girogio Chiellini mulai sering membantu melebar.
Serangan lewat sisi kiri pertahanan Juventus juga disebabkan oleh bek kiri Monaco, Djibril Sidibe, tampak tak nyaman bermain pada posisinya. Sidibe sendiri sebenarnya berposisi natural sebagai bek kanan. Hanya saja ia dipasang menjadi bek kiri untuk mengisi pos yang ditinggalkan Benjamin Mendy, belum pulih dari cedera.
Jika Dirar melepaskan 10 crossing, Sidibe hanya melepaskan dua umpan silang saja, keduanya pun berhasil diblok pemain Juventus. Selain itu ia juga harus mewaspadai pergerakan Daniel Alves yang tampil superior pada laga ini.
![]() |
Serangan sayap sendiri terus dilancarkan Monaco karena sedari awal mereka berencana mengeksploitasi sayap Juventus. Indikasi ini terlihat dengan penempatan duo gelandang bertahan di lini tengah, Tiemoue Bakayoko dan Fabinho. Tak ada pemain kreatif di tengah membuat Monaco terus mengarahkan serangan ke kedua sayap Juventus.
Pada pertengahan babak kedua, Monaco sendiri sempat memasukkan Joao Moutinho, Valere Germain, dan Almamy Toure untuk meningkatkan daya gedor. Masuknya Moutinho sendiri cukup memberikan dampak signifikan bagi pola serangan Monaco. Dengan Juventus yang berorientasi mengamankan keunggulan, Monaco pun lantas mampu mengejar penguasaan bola yang sempat 37% berbanding 63% keunggulan Juventus menjadi 50%-50% di akhir laga. Moutinho juga beberapa kali mengancam lewat eksekusi tendangan bebasnya, salah satunya yang disambut Germain. Namun lagi-lagi Buffon menjadi tembok kokoh Juventus di mana kiper timnas Italia ini berhasil mencatatkan lima penyelamatan gemilang.
Transisi Sempurna Juventus Lewat Daniel Alves
Serangan sisi kanan Monaco juga tak lepas dari disiplinnya permainan Daniel Alves. Saat bertahan, Alves mampu dengan cepat beradaptasi ketika Juve harus membentuk 5-3-2, 3-4-1-2, hingga 4-4-2. Sementara itu ketika menyerang, ia bisa langsung berada di depan membuat serangan balik Juventus menjadi lebih berbahaya.
Alves sendiri sukses mencatatkan empat kali menghentikan serangan lawan dari lima kali percobaan lawan, satu intersep, sampai tujuh sapuan yang membuat lini pertahanan Juventus aman. Untuk menyerang, Alves mencatatkan dua keberhasilan dribble dari dua kali percobaan, 86% akurasi operan, dua umpan silang akurat dari tiga kali percobaan, sampai tiga umpan kunci yang dua di antaranya menjadi assist untuk kedua gol Higuain.
Alves sangat berperan besar pada transisi Juventus baik itu dari bertahan ke menyerang maupun dari menyerang ke bertahan. Kedua gol Juventus pun menunjukkan bagaimana transisi sempurna Juventus melalui pergerakan Alves.
Pada gol pertama, Juventus awalnya menghadapi tekanan Monaco yang menaikkan garis pertahanan mereka. Namun lewat skema umpan cepat, Alves memanfaatkan umpan back-heel Paulo Dyala dan langsung mengincar ruang kosong Monaco karena naiknya garis pertahanan mereka. Bekerja sama dengan Higuain, Alves lantas bergerak melebar untuk memancing Kamil Glik mengosongkan area depan gawang Monaco yang dikawal Danijel Subasic. Dari situ Higuain muncul dengan memanfaatkan umpan back-heel Alves untuk menempatkan bola ke kanan bawah gawang dengan cukup leluasa.
GOAL HIGUAIN!!! Monaco 0-1 Juventus pic.twitter.com/yjNoOu56Lc
β Serie A News (@TransfersCalcio) May 3, 2017
Sementara itu pada proses gol kedua, terlihat juga bagaimana Alves dengan tepat berhasil menggagalkan serangan Monaco yang hendak dibangun Bakayoko. Alih-alih mundur, mantan bek Barcelona tersebut membantu Dybala untuk memberi tekanan pada Bakayoko yang menguasai bola. Bola berhasil dicuri Alves, yang langsung berkombinasi dengan Dybala. Skema ini diakhiri dengan penyelesaian akhir berkelas dari Higuain yang memanfaatkan umpan silang Alves.
GOAL HIGUAIN!! Monaco 0-2 Juventus pic.twitter.com/GAi8cWj82y
β Serie A News (@TransfersCalcio) May 3, 2017
Permainan Alves pada laga ini memang patut mendapatkan apresiasi khusus. Berkat dirinya pula Monaco kesulitan menyerang area bermain Barzagli, yang notabene cukup lambat menghadapi para pemain cepat Monaco, khususnya Mbappe yang sering bergerak melebar. Tapi berkat kemampuan Alves dalam melakukan transisi, Monaco pun akhirnya kesulitan mencari celah dari sisi kiri dan lebih banyak mengandalkan duet Dirar-Silva di sisi kanan.
![]() |
Kesimpulan
Secara sempurna Juventus mampu memecundangi Monaco di kandangnya. Allegri tampak sudah sangat siap menghadapi laga ini. Hal ini terlihat dengan susunan pemain yang berbeda dari laga melawan Barcelona.
Dengan komposisi pemain yang terbilang mengejutkan, transisi Juventus dari menyerang ke bertahan maupun bertahan ke menyerang berjalan sesuai rencana. Alves memiliki peran penting dalam transisi Juventus ini. Bahkan lebih dari itu, Alves menginisiasi kedua gol Juventus yang dicetak Higuain, melalui proses transisi dan aliran operan yang sangat cair.
Juventus juga mampu mengendalikan tempo permainan pada laga ini. Mereka membuat Monaco tak bisa leluasa memainkan sepakbola direct yang biasa menjadi andalan Jardim dalam mencetak lebih dari 100 gol musim ini. Juve sempat menguasai bola sebanyak 63% dengan umpan-umpan pendek mereka, namun lewat momen yang tepat melalui serangan balik cepat, keduanya melibatkan Alves, Monaco pun berhasil ditaklukkan di kandangnya.
(krs/din)