Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Pratinjau Final Piala FA

    Alasan Kenapa Chelsea Lebih Diunggulkan dari Arsenal

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Manajer Chelsea Antonio Conte dan Manajer Arsenal Arsene Wenger (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images) Manajer Chelsea Antonio Conte dan Manajer Arsenal Arsene Wenger (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
    Jakarta - Kompetisi tertua di dunia, Piala FA, sudah memasuki babak final. Laga di Stadion Wembley, Sabtu (27/5/2017) malam nanti, akan mempertemukan Chelsea dengan Arsenal.

    Pertandingan semestinya akan berjalan menarik, pertama karena atmosfer final dan kedua faktor kesebelasan yang bertanding. Seperti yang kita tahu, Chelsea menjalani performa luar biasa musim ini. Mereka berhasil menjadi juara Premier League dan sulit untuk dikalahkan. Sedangkan Arsenal punya tradisi kuat di Piala FA, mereka bersama Man United adalah pemegang gelar terbanyak dengan 12 kali.

    Namun, Arsenal tak bisa bermain dengan kekuatan penuh. Anak asuh Arsene Wenger ini terkendala soal absennya pemain pilar karena hukuman dan cedera. Laurent Koscielny (kartu merah) dan Santi Cazorla (cedera) sudah dipastikan tak akan main. Sementara tiga pilar lain Kierann Gibbs, Ox-Chamberlaon, dan Shkodran Mustafi diragukan kebugarannya.

    Jika melihat daftar di atas, paling dari Arsenal kehilangan adalah pada sektor belakang. Terutama sejak Wenger berkeputusan untuk mengubah formasi ke tiga bek. Sebuah formasi yang membutuhkan sistem kuat di sektor belakang. Apalagi musim ini Koscielny dan Mustafi adalah pilar utama menjaga pertahanan The Gunners. Kehilangan 2 dari 3 bek yang ada jelas mimpi buruk bagi kesebelasan mana saja.

    Memang masih ada nama pengganti yakni Rob Holding yang beberapa laga terakhir menjadi pengganti sepadan Mustafi. Namun bek berusia 21 tahun ini akan menghadapi tekanan yang luar biasa. Sebuah laga final melawan Chelsea yang sedang berada di penampilan puncak.

    Ditambah dengan fakta bahwa The Blues bisa menampilkan seluruh skuat terbaiknya malam nanti. Hanya ada Ruben Loftus-Cheek yang tak bisa tampil karena cedera. Hal tersebut tak akan pengaruh banyak karena ia bukan pemain inti Chelsea.

    Menakar dari Catatan Pertemuan

    Arsenal dan Chelsea sudah bertemu dua kali musim ini di ajang Premier League, keduanya saling mengalahkan. Arsenal berhasil menang 3-0 para pertemuan pertama, lalu Chelsea membalasnya dengan skor 3-1 pada pertemuan kedua.

    Jika melihat datanya kita bisa saja menarik kesimpulan bahwa sebenarnya kedua tim seimbang. Bahkan saat menilik "agregat" Arsenal justru lebih unggul satu gol ketimbang Chelsea. Tapi faktanya tentu tak demikian, karena rentang waktu pertemuan di liga yang terlalu panjang.

    Bahkan sekadar informasi, kekalahan Chelsea atas Arsenal di pertemuan pertama adalah titik kebangkitan mereka musim ini. Pasca laga tersebut Antonio Conte langsung mengubah taktik secara drastis, hasilnya bisa kita lihat di klasemen akhir Premier League 2016-17.

    Sama seperti yang dilakukan Conte di atas, Wenger harus bisa melakukan inovasi agar bisa memenangkan laga ini. Apalagi ada beberapa rumor yang menyebut bahwa final Piala FA ini akan jadi penentu masa depannya. Apakah kontrak yang berakhir musim ini itu akan berlanjut atau tidak.

    Pada laga terakhir, Arsenal sebenarnya sempat bisa mengunci lini tengah Chelsea dengan menekan Nemanja Matic dan N'Golo Kante. Membuat aliran bola The Blues menjadi tersendat, terutama yang mengarah ke kotak penalti. Mereka dipaksa untuk mengalirkan bola hanya ke arah sayap tanpa bisa masuk kotak penalti.

    Tapi sayangnya tak berlangsung lama karena ketika itu dilakukan Hazard menjadi bebas tak terkawal. Melalui kemampuan individunya ia kemudian menjadi pemain kunci paling berbahaya. Ia berperan ganda sebagai penyerang sekaligus pengatur serangan.

    Kesempatan untuk mengulangi taktik di atas dengan baik terbuka bagi Wenger. Apalagi formasi 3-4-3 yang ia gunakan di akhir musim seharusnya semakin matang. Duel-duel di lini tengah di atas kertas juga harusnya bisa lebih berimbang menggunakan formasi tadi.

    Duet lini tengah Aaron Ramsey dan Granit Xhaka akan jadi kuncinya. Apakah mereka berdua bisa menang duel melawan duet gelandang Chelsea tadi, terutama Kante. Xhaka sebenarnya punya potensi untuk itu, hanya saja ia sering terlepas kontrol emosinya sehingga justru merugikan timnya sendiri.

    Pilihan untuk memarkir Giroud dan lebih memilih Welbeck juga bisa dipakai opsi untuk Wenger. Tekanan dari kedua sayap membuat mereka tak bisa dengan leluasa mengirimkan bola-bola udara ke kotak penalti Chelsea. Akan lebih bijak jika justru memanfaatkan akselerasi milik Welbeck untuk serangan balik cepat.

    Mental, Tekanan, dan Momentum

    Ada pemandangan yang sangat kontras di situasi kedua tim asal London ini. Terlepas dari badai cedera yang sudah dijelaskan di atas.

    Perbedaan tersebut adalah soal pencapaian keduanya yang berbeda jauh. Chelsea mengakhiri musim dengan menjadi juara Liga Inggris. Sementara Arsenal harus puas berada di peringkat kelima.

    Benar memang Koscielny dkk masih ada di papan atas, bahkan berada di atas Manchester United. Tapi fakta yang harus diterima adalah Arsenal terlempar dari zona Liga Champions untuk pertama kalinya sejak ditangani Arsene Wenger.

    Menjadi juara Piala FA tidak akan membuat mereka kemudian mendapat jatah tiket Liga Champions. Karena aturannya pemenang turnamen ini "hanya" akan berhak berlaga di Liga Europa. Sehingga sebenarnya laga ini menjadi tak spesial-spesial amat.

    Belum lagi bicara situasi tim yang jika dilihat dari kacamata publik kondisinya sedang panas. Arsene Wenger yang kontraknya akan habis musim ini juga tak kunjung mengumumkan masa depannya.

    Belum lagi isu mengenai bakal hengkangnya beberapa pilar, termasuk sang pemain andalan Alexis Sanchez. Para pemain tersebut dikabarkan merasa tak nyaman bermain di Stadion Emirates karena gagal lolos Liga Champions.

    Kondisi berbeda ada di kubu Chelsea, mereka baru saja berpesta juara. Secara psikologis hal itu membuat mereka semakin haus akan trofi. Otomatis juga menambah kepercayaan diri mereka semakin berlipat.

    Kesimpulan

    Seharusnya pertandingan ini bisa menjadi laga yang berimbang, sebuah sajian oke untuk sebuah partai final. Tetapi sayangnya beberapa fakta tidak berbicara demikian. Arsenal harus dihadapkan dengan beberapa masalah yang bisa mempengaruhi permainan mereka nanti.

    Meski begitu jika kalian penggemar Arsenal, tetap jangan berkecil hati. Faktor pengalaman bermain di Wembley dan partai final FA Cup adalah ranahnya Arsene Wenger.

    Jika berhasil mengangkat trofi Piala FA, ini akan jadi gelar ke-7 bagi manajer asal Prancis tersebut. Ia bakal mengalahkan catatan George Ramsay yang memenangi 6 gelar bersama Aston Villa. Jumlah yang sama dimiliki oleh Liverpool secara keseluruhan.

    Sedangkan bagi Arsenal secara keseluruhan, gelar ini bisa jadi menobatkan mereka menjadi tim terbanyak memenangi Piala FA. Mendahului catatan rival mereka Man United yang juga sudah menggondol 14 kali trofi.

    Meski begitu Chelsea tetap menjadi unggulan dalam partai final ini. Hasil musim ini bisa jadi patokan bagaimana faktor pengalaman tetap bisa dikalahkan dengan cara berinovasi dan kerja keras.

    (krs/mrp)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game