Liga 1: PSM 1-0 Borneo FC
Kemenangan di Lini Tengah Menjadikan PSM Pemuncak Klasemen Liga 1 2017

Jalannya pertandingan dikuasai PSM dengan penguasaan bola sebesar 63%. Kemenangan penguasaan bola PSM diraih karena Borneo tidak mampu mengembangkan permainannya. Borneo sering kehilangan bola atas tekanan-tekanan yang dilancarkan PSM. Salah satu dampaknya adalah Flavio Junior yang menjadi playmaker andalan Borneo tidak mampu bergerak banyak karena PSM memadatkan lini tengahnya.
Kepadatan lini tengah PSM berhasil mematikan pergerakan Flavio, sekaligus menjadi kesan manis bagi debut Nurhidayat Haris di Liga 1 pada laga ini. Bermainnya Nurhidayat juga tidak lepas dari absennya Asnawi Mangkualam di posisi gelandang.
Di kubu Borneo, Wahyudi Hamisi, yang merupakan pemain U-23 juga menjadi partner Ponaryo Astaman yang baik dalam meredam serangan PSM melalui lini tengah. Wahyudi cukup mampu membatasi agresivitas Marc Klok di lini tengah.
![]() |
Garis Pertahanan Tinggi Memenangkan PSM Makassar di Lini Tengah
Kepadatan lini tengah PSM tidak lepas dari berubahnya skema 4-2-1-2-1 menjadi 2-4-3-1 saat menguasai bola. Pada formasi itulah PSM meninggikan garis pertahanannya dengan menaikkan Fatur Rahman ke sisi kiri dan Zulkifli Syukur di sisi kanan lapangan tengah. Kedua pemain itu mengapit dua gelandang yang diisi duet Nurhidayat dengan Muhammad Arfan. Sementara Marc Klok sering bergerak ke depan untuk membantu Willem Jan Pluim dan Romario.
[Baca Juga: Atasi Borneo FC, PSM Geser Madura United dari Puncak Klasemen]
Dua bek sayap yang naik itu memberikan rasa aman dan fokus kepada Nurhidayat dan Arfan untuk menjaga pergerakan Flavio Junior. Sebab keberadaan Zulkifli dan Fatur tidak perlu membuat kedua gelandang tersebut melebar ke sisi lapangan untuk meredam sayap Borneo. Apalagi pressing agresif yang diterapkan PSM membuat Fatur dan Zulkifli bergerak cepat ketika sayap Borneo menguasai bola menyerang.
Baik Fatur dan Zulkifli, masing-masing mampu melakukan dua tekel bersih pada laga ini. Permainan itulah yang mendukung gelandangnya begitu nyaman mendapatkan dan memainkan bola di lini tengah. Nurhidayat mampu melancarkan lima tekel bersih pada laga ini. Sementara Arfan mampu melakukannya dua kali. Jumlah tekel bersih Arfan lebih sedikit daripada Nurhidayat karena tugas Arfan terbagi dengan melepaskan umpan-umpan jauh ke sisi lapangan maupun ke kotak penalti.
Tindakan Arfan itu tidak lepas dari Klok yang agak kesulitan karena Borneo pun menempatkan dua pemainnya di depan kotak penalti, yaitu Wahyudi dan Ponaryo. Tapi setidaknya bala bantuan Arfan kepada Nurhidayat mampu membuat Flavio tidak berkutik. Flavio bisa bergerak agak bebas pada babak kedua setelah Arfan digantikan Ferdinan Sinaga pada menit 62. Tapi terkadang sejak itu juga Flavio masih sedikit kesulitan karena Klok ikut membantu pertahanan PSM di lini tengah.
Dampaknya, Lerby Eliandy tidak mendapatkan suplai bola dari berbagai area. Padahal ia mampu mencetak dua gol ketika melawan Barito Putera pada laga sebelumnya. Pada laga ini justru Lerby hanya mampu melepaskan satu percobaan tembakan, itu pun lewat tendangan bebas. Penyerang 25 tahun itu lebih sering terlihat berlari-lari di lini depan menunggu asupan bola dari lini tengah. Total, Borneo cuma melepaskan enam percobaan pada pertandingan ini tanpa ada satu pun yang mengarah ke gawang.
Kecenderungan Serangan Sisi Kiri PSM Makassar Membuahkan Hasil
Gol semata wayang PSM memang dicetak Reinaldo melalui titik putih, namun tidak akan terjadi tanpa adanya penetrasi yang terus dilakukan di sisi kiri serangan. Sisi kiri menjadi kecenderungan serangan PSM pada laga ini sejak dimainkannya Romario Roberto sedari awal. Kecenderungan serangan melalui sisi kiri ini tidak lepas dari melebarnya Klok karena Wahyudi dan Ponaryo selalu mengantisipasi di depan kotak penalti.
Kendati demikian, Klok masih bisa beberapa kali mendapatkan bola. Kesempatan itu didapatkan jika Pluim sedang menguasai bola di depan kotak penalti. Kemampuannya dalam menahan dan menggiring bola sering memancing dua sampai tiga pemain PSM, tidak terkecuali Wahyudi dan Ponaryo. Pada saat itulah Pluim memberikan ruang dan bola kepada Klok. Tapi Kunihiro Yamashita sebagai bek tengah Borneo selalu sigap mengadang Klok yang mencoba masuk ke dalam kotak penalti.
![]() |
Adangan Yamashita cukup memberikan waktu bagi Wahyudi kembali ke posnya untuk menjegal Klok. Tapi pergerakan Yamashita itu juga yang sering menciptakan celah bagi Romario untuk masuk ke dalam kotak penalti. Tapi Romario terlalu percaya diri kepada kemampuan individualnya sehingga lebih banyak menggiring bola di sisi kiri sepertiga akhir lawan.
Tidak ada umpan silang yang dilepaskan pemain U-23 PSM itu. Hanya satu percobaan tembakan melenceng yang dilakukannya. Di sisi lain, memang pergerakan Romario terbatas karena selalu dikawal Ricky Ohorella sebagai bek kanan Borneo. Ricky memang ditugaskan bermain bertahan pada laga ini. Total, lima tekel bersih berhasil dilakukannya. Ohorella mulai berani naik membantu serangan sejak Romario digantikan Muhammad Rahmat.
Walau Romario diganti, PSM tetap mengandalkan sisi kiri sebagai kecenderungan serangannya. Upaya itu pun berhasil setelah Rahmat-lah yang menjadi ancaman karena terjatuh di kotak penalti akibat dijegal Muhammad Ridho. Kemudian pelanggaran itu menjadi penalti sekaligus keunggulan bagi PSM setelah berhasil dieksekusi Reinaldo. Kecenderungan serangan dari sisi kiri yang akhirnya berhasil itu berbeda situasinya dengan sisi kanan.
Buruknya Kordinasi di Sisi Kiri Borneo FC
Borneo tampil dengan mengandalkan serangan balik pada laga ini. Hal itu tidak lepas dari agresifnya tekanan yang dilancarkan PSM. Ketika kehilangan bola, para pemain PSM di lini tengah langsung bergerak mencurinya kembali. Kemudian bola kembali dikuasai lagi dan mencoba memberikan ancaman kepada pertahanan Borneo. Pertahanan Borneo pun sebetulnya cukup baik mengingat hampir seluruh pemainnya berada di wilayahnya sendiri.
Borneo hanya menyisakan Lerby di lini depan untuk menyambut serangan balik. Tapi umpan-umpan panjang dan sapuan bersih Borneo sering tidak terarah dengan baik. Di sisi lain, sebetulnya Borneo bisa saja melancarkan serangan baliknya dengan sedikit kemudahan, jika mereka mampu membaca pola serangan PSM di sisi kiri pertahanan. Sebab di area itulah PSM tidak terlalu agrsif melancarkan serangan seperti yang terjadi di sisi kanan pertahanan Borneo.
Pergerakan sisi kanan PSM tidak terlalu banyak membahayakan kecuali jika Pluim bergerak ke arah tersebut. Tapi Pluim justru lebih sering berada di depan area kotak penalti dan masuk ke dalam kotak penalti. Pluim nampak enggan bergerak ke kanan karena tidak menemukan partner di sana. Tidak seperti di sisi kiri di mana Romario mendapatkan sokongan dari Klok.
Pluim lebih bergerak ke tengah pun karena pergerakan Klok lebih terjangkau ke depan kotak penalti selain menjadi penghubung di sisi kiri. Seharusnya yang membantu efisiensi Pluim di sisi kanan adalah Zulkifli. Tapi walau bermain dengan garis tinggi, Zulkifli jarang melakukan overlap ke sepertiga akhir lawan. Seharusnya, kurangnya agresivitas Zulkifli dalam menyerang di sisi lapangan itu membuat Abdul lebih berani menaikan determinasi ke depan.
Tapi pergerakan Abdul pun harus didukung oleh Riswan Yuswan yang menjadi sayap kiri Borneo pada laga ini. Tapi keduanya seperti atk memiliki sinergi di sisi kiri lapangan Borneo sehingga Zulkifli lebih mudah memotong arus bola di wilayah tersebut. Kurangnya kordinasi di sisi kiri Borneo itu membuat potensinya menjadi kunci permainan serangan balik jadi tidak berfungsi.
Riswan tidak bermain baik pada laga kali ini karena kurang berani untuk melakukan gerakan yang memberikan ruang bagi Abdul. Sementara Abdul justru seperti diinstruksikan bertahan agar menjaga areanya jika sewaktu-waktu Pluim melebar ke kanan. Padahal, Pluim sendiri baru mulai agresif bergerak ke kanan itu ketika Ferdinand Sinaga masuk pada babak kedua. Pada saat itulah Pluim mendapatkan tandem di sisi kanan serangannya.
Kesimpulan
Borneo seolah kaku pada pertandingan kali ini. Mereka ketakutan atas kecenderungan serangan PSM sehingga melupakan sisi lain yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Mungkin Borneo terlalu silau dengan catatan 17 gol PSM sebelum pertandingan ini berlangsung.
Kewaspadaan pertahanan Borneo ditambah dengan keberadaan Reinaldo yang menjadi tembok di lini depan PSM, bahkan terkadang melepaskan tembakan langsung.
Reinaldo hanya mampu melepaskan empat percobaan tembakan pada laga ini. Terbatasnya pergerakan Reinaldo pun tidak lepas dari padatnya pemain di pertahanan Borneo dan ia selalu dijaga ketat oleh Matheus Henrique.
Pelatih Borneo, Dragan Djukanovic, harus lebih jeli lagi melihat pergerakan lawannya. Agar tidak melakukan kesalahan lagi saat menginstruksikan tugas beberapa pemainnya. Pertahanan yang bagus digalang Borneo, hanya saja mereka kurang insiatif dan tak punya cukup keberanian untuk memberikan perlawanan kepada PSM.
=========
Penulsi adalah Randy Aprialdi S dari Pandit Football Indonesia. Bisa ditemui di media sosial melalui akun (@Randynteng)
(din/din)