Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Indonesia: Madura United 3-1 Persib Bandung

    Madura United Lebih Taktis dan Efektif daripada Persib

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Amalia Dwi Septi Foto: Amalia Dwi Septi
    Jakarta - Setelah melalui drama yang cukup menarik, Madura United mampu menang 3-1 lawan Persib Bandung dalam pertandingan Pekan 13 Liga 1 2017 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Minggu (9/7/2017).

    Tiga gol dari Madura United masing-masing dicetak oleh Peter Odemwingie pada menit ke-21 dan 66, ditambah dengan satu gol dari Greg Nwokolo pada menit ke-87. Sedangkan satu gol balasan dari Persib dicetak oleh Raphael Maitimo pada menit ke-82.

    Madura United Lebih Taktis dan Efektif daripada Persib

    Seperti yang diujarkan di awal tulisan, drama terjadi dalam pertandingan kali ini. Dua gol Persib, masing-masing dicetak oleh Raphael Maitimo dan Michael Essien, dianulir oleh wasit. Sontak wasit pun menjadi bahan olok suporter, khususnya bobotoh, yang merasa timnya diperlakukan tak adil.

    Ini belum menghitung hukuman penalti yang didapat Persib. Penalti yang juga dianggap aneh oleh sebagai bobotoh. Dalam konferensi pers sesudah pertandingan, Atep pun mengakui hal-hal tersebut memengaruhi mental Persib dalam bermain.

    Terlepas dari itu, wasit bukanlah satu-satunya persoalan dalam pertandingan ini. Lebih jauh, masalah memang ada dalam permainan Persib dalam pertandingan itu sehingga bisa kebobolan tiga gol oleh Madura United.

    Madura United Lebih Efektif

    Dalam pertandingan tersebut, Persib sebenarnya lebih menguasai jalannya pertandingan. Total penguasaan bola sebesar 58% milik Persib, berbanding 42% milik Madura United, menandakan bahwa kendali pertandingan sepenuhnya ada di tangan anak asuh Djadjang Nurjaman ini.

    Namun, penguasaan bola tersebut ternyata tidak dibarengi keefektifan dalam bermain. Walau lebih banyak menguasai bola, Maung Bandung tercatat minim menorehkan peluang. Dari enam tembakan yang mereka lesakkan ke gawang Madura United, hanya satu saja yang mengarah ke gawang. Lima lainnya justru tidak mengarah ke gawang.

    Di sisi lain, Madura United yang lebih sedikit menguasai bola justru menorehkan peluang lebih banyak. Total Laskar Sape Kerrap mencatatkan 14 kali tembakan, dengan lima di antaranya mengarah ke gawang Persib.

    Apa yang bisa menjadikan Madura bermain efektif seperti ini? Karena mereka berhasil memanfaatkan kelemahan yang tampak di lini pertahanan Persib. Ruang kosong di kedua sayap dapat dimanfaatkan betul oleh para pemain Madura United, disokong dengan kecepatan mumpuni dari pemain-pemain macam Bayu Gatra, Greg Nwokolo, serta Slamet Nurcahyo.

    Tiga pemain tersebut menjadi tiga pemain yang cukup sering meneror dari sayap. memanfaatkan ruang kosong yang muncul akibat dari telatnya fullback ataupun gelandang tengah menutup ruang yang ditinggalkan saat tim fokus menyerang. Dengan leluasa, baik itu Bayu, Slamet maupun Greg berlarian di area tersebut, tanpa dapat kawalan berarti dari fullback maupun gelandang bertahan.

    Ancaman terutama kerap muncul dari sisi kanan, sisi yang ditempati Supardi. Supardi yang kerap maju membantu serangan menyisakan lubang yang cukup besar di sisi kanan. Slamet maupun Greg kerap beraksi di sisi ini dan meneror pertahanan Persib.

    Permainan cair dari Slamet, Greg, Odemwingie, dan Bayu Gatra ini gagal diantisipasi pertahanan Persib yang terkesan kurang begitu agresif dan bertahan terlalu dalam. Khususnya setelah Persib mencoba bermain dengan skema 4-2-4 untuk mengejar ketinggalan.

    Ketika seringan Persib gagal, serangan balik Madura yang diinisiasi empat pemainnya seringkali unggul jumlah di lini pertahanan Persib, yang jadi penyebab gol kedua dan ketiga Madura.

    Tak ada Lagi Winger-Winger Persib yang Berani Menendang

    Dalam laga melawan PSM Makassar, winger-winger Persib patut diacungi jempol karena sudah punya keberanian untuk mengeksekusi sendiri peluang yang mereka dapat lewat sebuah tendangan. Namun, dalam laga melawan Madura United, hal ini tidak terlihat kembali.

    Sayap memang masih menjadi opsi utama Persib dalam membongkar lini pertahanan Persib dalam laga melawan Madura United ini. Baik itu Atep, Shohei, bahkan Maitimo sekalipun kerap menggunakan sisi sayap sebagai media untuk menyerang.

    Tapi dalam pertandingan ini, serangan dari sayap Persib justru menjadi sesuatu yang tidak efektif. Pertama, menyisakan ruang di belakang yang bisa dieksploitasi oleh para pemain Madura. Kedua, serangan Persib kembali tidak variatif, karena kebanyakan malah berakhir menjadi umpan silang.

    Rencana Djanur pada awalnya adalah memasang Essien dan Maitimo di depan agar bisa menjadi pemantul bola bagi Shohei maupun Atep, setelah Persib mengalami ketidaan sosok target man di lini depan. Namun, tekanan hebat di tengah yang diberikan oleh para pemain di lini tengah Madura United, dikomandoi oleh Asep Berlian, membuat rencana serangan Persib akhirnya kembali ke sayap lagi. Maitimo malah cukup sering beroperasi di sayap kanan Persib.

    Saat sadar bahwa umpan silang tidak efektif, para winger Persib ini justru malah kehilangan keberanian mereka untuk melakukan cut inside dan menendang langsung ke arah gawang. Ketiadaan Tantan, winger yang acap melakukan cut inside, memberikan pengaruh, tapi pekerjaan rumah juga bagi para winger yang tidak berani untuk menendang ke arah gawang. Apalagi dalam pertandingan ini, tampak Persib begitu sulit mencetak peluang ke gawang Madura United.

    Asep Berlian dan Greg Nwokolo, Sosok Kunci Permainan Madura United

    Ada dua sosok yang menjadi kunci dari permainan Madura United dalam laga semalam. Mereka adalah Greg Nwokolo dan Asep Berlian. Kedua pemain ini berperan cukup baik di sisi penyerangan dan pertahanan dari tim Laskar Sape Kerrap.

    Greg menjadi orang yang terlibat dalam tiga gol yang dicetak oleh Madura United dalam laga semalam. Satu pergerakannya berbuah tendangan penalti, satu asis, serta satu gol memanfaatkan umpan dari Bayu Gatra adalah buah dari penampilan luar biasanya. Giringan bolanya kerap menjadi awal dari serangan balik Madura United. Kecepatannya pun sering merepotkan Wildansyah dalam laga tersebut.

    Pujian juga patut disematkan kepada Asep Berlian. Menghadapi nama-nama besar di lini tengah Persib, termasuk Michael Essien, Asep tidak gentar. Ia menjadi pemberi komando pressing agresif yang dilancarkan oleh para pemain tengah Madura United sehingga membuat lini tengah Persib sulit berkembang.

    ***

    Seusai pertandingan, Pelatih Madura Gomes de Oliviera menyebut bahwa kesalahan tim sendiri adalah hal penting yang harus lebih diperhatikan daripada menyalahkan wasit. Ini adalah hal yang baik karena pada dasarnya memang mental dan permainan tim juga menjadi faktor dari kemenangan dan kekalahan sebuah tim.

    Persib memang bermain baik, tapi Madura United bermain lebih taktis dalam pertandingan tersebut. Mereka mampu memanfaatkan lubang di lini pertahanan Persib, sehingga pada akhirnya mampu mencuri kemenangan. Di sisi lain, tak adanya improvisasi permainan membuat Persib akhirnya kembali menorehkan hasil minor dalam ajang Liga 1 2017 ini.

    Posisi Persib pun harus melorot lagi di papan klasemen, sementara itu Madura United sukses mempertahankan hegemoni mereka di papan atas klasemen sementara.

    (krs/mrp)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game