Efektivitas Skuat Atletico Madrid Masih Harus Disempurnakan

Perbedaan poin Atleti dengan Barcelona di puncak klasemen hanya tiga angka. Begitu juga di Liga Champions, Los Rojibalncos harus puas menjadi runner-up karena dikalahkan Madrid di final melalui adu penalti.
Sebetulnya tidak ada yang salah dengan gaya kepelatihan Diego Simeone. Atletico tetap menunjukan karakter permainan penuh tekanan yang selalu merepotkan lawan-lawannya. Hanya saja kedalaman skuat Atletico pada musim lalu tidak terlalu mendukung. Beberapa pemain penting tidak memiliki pengganti yang sepadan. Contohnya saja pemain-pemain untuk melapisi Juanfran dan Filipe Luis di posisi full-back. Kedua pemain itu harus bermain lebih dari empat ribu menit sepanjang musim lalu.
Selain itu Atletico masih terlalu bergantung kepada Fernando Torres sebagai ujung tombak. Jackson Martinez yang didatangkan dari Porto, justru hanya mencicipi setengah musim di Atletico karena tidak lebih baik dari Torres. Martinez telah gagal beradaptasi dengan Atletico, seperti Luciano Vietto yang kewalahan menjalani porsi latihan dengan fisik keras dari Simeone.
Selain itu, banyak juga pemain yang performanya tidak semeyakinkan musim-musim sebelumnya. Ambil contoh Guilherme Siquera dan Raul Garcia. Tuntutan fisik Simeone pun semakin sulit diikuti oleh pemain yang berumur, oleh Tiago Mendes misalnya. Maka dari itu pada bursa transfer musim panas ini Simeone lebih mendaratkan pemain lebih segar dan berpengalaman.
Efektivitas Transfer yang Tetap Dijaga Atletico Madrid
Atletico kembali menjaga tradisi soal transfernya yang begitu bijak. Mereka melakukan perbelanjaan pemain yang sedikit, namun efektif sesuai dengan keperluannya.
Dimulai dengan membeli Nicolas Gaitan yang sebelumnya terus dikaitkan dengan klub-klub Liga Inggris. Kedatangan Gaitan tidak akan membuat Simeone terus memforsir Koke atau Antoine Griezmann sebagai winger kiri. Koke bisa kembali menikmati peran aslinya sebagai gelandang sentral dan Griezmann tidak akan terganggu menjadi second striker. Atas kedatangan Gaitan, Atletico telah menemukan solusi kekosongan sejak ditinggal Arda Turan pada dua musim lalu.
Lalu kedatangan Sime Vrasljko dan Kevin Gameiro adalah rekrutan paling penting Atletico pada transfer saat ini. Vrsaljko akan menjadi pelapis yang sepadan bagi Juanfran maupun Filipe Luis. Sebab Vrsaljko mampu bermain sebagai full-back kanan maupun kiri. Namun ada peran berbeda ketika ia memainkan masing-masing posisi tersebut.
Vrsaljko akan bermain natural sebagai full-back ketika ditempatkan di sisi kanan. Sebab permainan bertahan maupun serangannya sama-sama baik. Kecepatannya mampu menjalani transisi menyerang maupun bertahan. Visi pergerakannya pun selalu berhasil membuat celah di pertahanan lawan, baik untuk diekploitasi olehnya sendiri maupun rekan-rekannya di lapangan. Kemampuannya itulah yang membuatnya dengan Domenico Berardi menjadi serangkaian serangan berbahaya dari sisi kanan.
Pergerakannya itu dilengkapi dengan kemampuannya melepaskan umpan silang. Kemampuannya itu akan berguna bagi rekan-rekannya di kotak penalti untuk mencetak gol. Musim lalu pun ia berhasil menyumbangkan empat asis dari 35 penampilannya bersama Sassuolo. Sementara ketika menjadi full-back kiri, Vrsaljko cenderung diplot sebagai defensive full-back.
Pada posisi itu sudah teruji ketika memperkuat Kroasia dalam ajang Piala Eropa 2016. Pada saat melakoni posisi tersebutlah ia berhasil meredam agresivitas Juanfran (full-back kanan Spanyol waktu itu) hingga tidak berkutik. Atribut lain yang melengkapi Vrsaljko adalah keunggulannya soal duel udara.
Sementara Gameiro bisa menjadi jawaban kekecewaan Atletico kepada Martinez yang dilego ke Liga China pada bursa transfer Januari 2016. Torres terpaksa diforsir untuk menggantikan Martinez sebagai penyerang utama. Sementara Vietto masih kurang matang dan gagal beradaptasi dengan arahan Simeone selama musim lalu. Alhasil, Atletico pun terus memforsir Griezmann atau Yannick Carrasco sebagai pencetak gol utama selain Torres.
Maka dari itu ketajaman Gameiro bersama Sevilla selama musim lalu diharapkan bisa menjawab penyempurnaan lini depan Atletico. Torehan 29 gol dan lima assist dijadikan tolok ukur Atletico sebagai pengganti sepadan Martinez. Apalagi Atletico ingin menjaga tradisinya sebagai kesebelasan yang memiliki penyerang haus gol sejak era Torres muda, Sergio Aguero, Diego Forlan dan Diego Costa.
Selain itu Atletico merekrut dua pemain muda untuk jangka panjang, yaitu Diego Jota berposisi winger kiri dan Axel Werner pada posisi penjaga gawang. Kegiatan transfer Atletico sejauh ini semakin menunjukan bahwa Atletico selalu bijak dalam pembelian pemain. Dan yang terpenting adalah perpaduan antara pemain muda dan tua di dalam skuat Atletico tetap terjaga.
Pemain Serbabisa Tetap Menjadi Prioritas Diego Simeone
Pada dasarnya Simeone adalah pelatih yang menuntut para pemainnya bisa bermain di berbagai posisi, terutama di lini tengah dan depan pada formasi 4-4-2 andalannya. Hal itulah yang membuat Koke, Saul Niguez, Gabi, Tiago Mendes, Yannick Carrasco, Griezmann dan pemain musim-musim sebelumnya tidak bermain dalam satu posisi saja. Dilihat dari bursa transfer musim panas ini, eksperimen Simeone untuk pemain versatile tampak akan terjadi lagi.
Pemain yang sudah pasti menjalani peran tersebut adalah Vrsaljko.Vrsaljko belum pasti mendapatkan porsi skuat utama di La Liga 2016/2017. Namun musim ini akan dijalaninya sebagai adaptasi bagi pemain 24 tahun tersebut. Sebab rasanya sulit jika ia langsung menyingkirkan Juanfran atau Filipe Luis dari skuat utama.
Bagaimanapun, yang jelas di antara dua pemain itu tidak akan terus-terusan dimainkan Simeone seperi musim lalu. Setidaknya ada waktu istirahat dari jadwal pertandingan Atletico secara keseluruhan di musim ini.
Vrsaljko bisa menjadi pengganti di antara kedua pemain itu. Dalam artian, ia pun mendapatkan porsi yang sama, namun tidak menjadi peran utama seperti Juanfran atau Filipe Luis. Tapi yang jelas dengan catatan itu akan semakin mematangkannya bersama Atletico pada musim berikutnya.
Para full-back Atletico itu akan mengapit dua bek tengah yang masih mengandalkan duet Diego Godin dengan Stefan Savic. Empat bek Atletico itu masih layak untuk meringankan tugas Jan Oblak sebagai kiper utama.
Namun pada satu musim ke belakang, Godin sering dilanda cedera. Kendati demikian Atletico memiliki penggantinya yang masih muda dan berjangka panjang, yaitu Jose Gimenez atau Lucas Hernandez.
Maka, proyeksi jangka panjang Atletico di lini belakang mendekati sempurna. Lini belakang mereka akan lebih sempurna lagi jika merekrut satu full-back baru yang berkualitas, terutama untuk ditempatkan di sisi kiri.
Situasi berbeda dengan lini tengah Atletico yang diperkirakan bakal banyak perubahan di lini tengah mereka. Hal itu tidak lepas dari rekrutan baru.
Di luar kedatangan Gaitan dan mengembalikan posisi Koke, maka peran Gabi di skuat harus rela berkurang. Kendati demikian sosoknya di skuat utama tetap diperlukan karena ia adalah kapten kesebelasan tersebut.
Sementara di sisi kanan masih bisa ditempati Saul Niguez, kendati itu bukanlah posisi aslinya. Lagi pula sistem permainan sayap Atletico tidak harus selalu melebar. Pemain sayap mereka diberi keleluasaan untuk lebih beroperasi di tengah untuk mendistribusikan bola. Sementara lebarnya lapangan bisa diserahkan kepada full-back. Maka dari itulah full-back menjadi sangat penting bagi Atletico.
Rasanya Simeone pun masih harus memberikan kesempatan kepada Alessio Cerci untuk sebagai sayap kiri Atletico. Ia bisa dijadikan alternatif selain Niguez, atau ketika perkembangan Oliver Torres menemui hambatan. Siapapun lini sayapnya, mereka harus bisa membantu distribusi bola dari gelandang sentral yang diperankan Gabi dan Koke.
Selain itu, musim ini akan menjadi kesempatan bagi para gelandang-gelandang lain unjuk gigi, seiring menuanya Gabi dan Tiago. Augusto Fernandez harus lebih baik ketimbang musim lalu. Begitu juga dengan gelandang lain yang jauh lebih muda seperti Thomas Partey, Oliver Torres dan Niguez yang harus lebih melejit lagi.
Pilihan Simeone lebih mudah di lini depan atas keberadaan Gameiro. Pemain yang didatangkan dari Sevilla itu akan langsung diuji menjadi ujung tombak dan menggeser Torres. Peran Gameiro akan didukung Griezmann sebagai second striker, atau Angel Correa yang berkembang dengan baik. Dengan komposisi pemain sejauh ini, Simeone pun bisa melakukan variasi dengan formasi 4-3-3.
Pada intinya, formasi dan komposisi apapun yang digunakan Simeone, tidak akan terlalu menjadi masalah karena ia memiliki banyak pemain versatile. Pemain yang dimilikinya rata-rata bisa memainkan lebih dari satu posisi (kecuali kiper) dan jika pun tidak, akan dibuatnya menjadi seorang versatile. Contohnya saja Carrasco bisa menjadi winger kiri maupun kanan dan second striker.
Masih Perlu Kedalaman untuk Menggapai Gelar Lebih Bergengsi
Kekuatan utama Atletico adalah lini pertahanannya. Gabi dkk cuma menjadi kesebelasan paling sedikit kebobolan musim lalu setelah hanya 18 bola yang bersarang di gawang Oblak.
Selain karena Oblak menjadi kiper terbaik La Liga 2015/2016, gawangnya terbantu atas jaminan keamanan empat bek mereka yaitu kuartet Juanfran, Godin, Savic dan Filipe Luis. Ditambah dengan kontribusi pemain penggantinya seperti Gimenez.
Tapi kelugasan pertahanan mereka bisa goyah jika cuma mengandalkan Vrsaljko sebagai pengganti Juanfran atau Filipe Luis. Kecuali Atletico mendatangkan satu full-back baru, atau memaksimalkan Javier Manquillo yang kembali dari pinjaman Olympique Marseille. Toh selama musim lalu, Manquillo menjadi full-back kanan andalan Marseille dan tidak tergantikan. Total ia memainkan 31 laga sebagai pemain utama Marseille.
Jika salah satu opsi itu berhasil dijalankan dengan baik oleh Simeone, pertahanan mereka tetap menjadi kekuatan yang paling diandalkan. Apalagi Atletico bermain di tiga kompetisi sekaligus, yaitu La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions. Setidaknya Atletico bisa mengakhiri La Liga 2016/2017 di peringkat dua.
Sementara untuk Liga Champions masih sulit ditebak karena persaingan dengan klub-klub lain yang tidak kalah berkembang. Tapi yang jelas dari skuat saat ini, bukan tidak mungkin minimal satu gelar bisa didapatkan Atletico. Minimal mereka berpeluang meraih juara Copa del Rey. Sebab komposisi masuk keluarnya pemain Atletico sedikit lebih efektif namun kurang dalam jika ingin meraih gelar yang lebih bergengsi.
Tai hal yang jelas adalah improvisasi Simeone dalam meracik skuatnya akan tetap menjaga stabilitas Atletico sebagai salah satu kesebelasan hebat di Spanyol maupun Eropa.
===
*penulis juga menulis dan menjadi bagian dari situs @Pandifootball, beredar di dunia maya dengan akun @Randynteng (rin/rin)