Tactics
Menuju Barcelona yang Lebih Sempurna
Foto: Getty Images Sport/Alex Caparros
Jakarta - Target Barcelona setiap tahunnya selalu jelas, memenangkan sebanyak mungkin trofi di semua kompetisi yang diikuti. Musim ini dengan penambahan skuat yang ada, seharusnya ada peningkatan dibandingkan musim lalu.
Pada musim 2015-16, Barcelona berhasil meraih 4 gelar juara dari 6 kompetisi yang diikuti. Gelar-gelar tersebut didapat dari ajang La Liga, UEFA Super Cup, Copa del Rey, dan FIFA Club World Cup. Dua gelar yang gagal mereka raih adalah Piala Super Spanyol dan Liga Champions.
Jika melihat jumlah trofi di atas, musim Barcelona sebenarnya tak buruk-buruk amat. Hanya saja kekalahan dari Atletico Madrid pada perempat-final Liga Champions telah menjadi sebuah pukulan tersendiri yang harus dievaluasi. Karena sekali lagi, bagi Barcelona wajib hukumnya untuk sapu bersih gelar setiap tahunnya.
Menyempurnakan Lini Depan
Salah satu yang terlihat diperbaiki oleh Barca adalah soal kedalaman skuat. Hal ini penting dilakukan karena Enrique harus semakin cermat dalam melakukan rotasi pemain. Pada musim lalu ketergantungan pada trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar (MSN) sangat terasa. Akibatnya mereka seolah kehabisan bahan bakar menjelang akhir kompetisi.
Suarez bahkan sampai tak bisa membantu negaranya, Uruguay, di Copa America akibat mengalami cedera. Begitu juga dengan Messi yang meski masih bisa memperkuat Argentina namun sempat absen di awal turnamen tersebut. Nasib Neymar lebih beruntung dibanding dua rekannya tadi, ia mendapat jatah libur pasca kompetisi karena lebih memilih memperkuat Brasil di ajang Olimpiade dan merelakan Copa America.
Jika melihat pencapaian trio MSN, sulit memang untuk tidak memeras keringat ketiganya sepanjang musim 2015-2016. Suarez menghasilkan 59 gol dan 22 assist, sedangkan Messi total mencetak 41 gol dan 23 assist, Neymar juga tak kalah hebat dengan menciptakan 31 gol dan 20 assist. Jika ditotal ketiganya memproduksi 131 gol dan 65 asis di semua kompetisi.
Kehebatan ketiganya jelas tak bisa diragukan, namun memeras keringat mereka terus menerus bisa membuatnya menjadi ampas. Jika musim lalu tenaga mereka habis di akhir musim, bukan tak mungkin pada musim ini bisa tersandung lebih awal. Jika itu terjadi, bahkan Andres Iniesta dkk bisa saja kehilangan lebih banyak gelar.
Itu sebabnya kabar transfer Barcelona mendatangkan tukang gedor di depan semakin kencang akhir-akhir ini. Salah satunya adalah penyerang Valencia, Paco Alcacer. Sayangnya langkah mendatangkan pemain berusia 22 tahun tersebut bakal sulit terlaksana. Valencia melalui Direktur Olahraga, Garcia Pitarch, mengaku tak akan menjual sang pemain.
Barca memang membutuhkan sosok penyerang yang fokus di dalam kotak penalti. Di sektor tersebut mereka hanya punya Suarez. Bahkan rekan lainnya yakni Neymar dan Messi dirasa belum mampu menjadi ujung tombak jika harus menjalani partai penting melawan kesebelasan tangguh.
Di daftar cadangan sebenarnya masih ada Munir El Haddadi yang tampil baik saat melawan Sevilla di Piala Super Spanyol. Pada leg pertama ia bahkan mampu mencetak gol meski bermain sebagai pengganti. Di leg kedua ia kemudian dipercaya tampil penuh selama 90 menit. Meski kemudian tak mencetak gol, Munir mampu terlibat dengan baik dalam permainan, khususnya sektor penyerangan. Tetapi sebagai seorang striker utama di tengah, kemampuan Munir masih jauh dibandingkan dengan Suarez.
Pada formasi 4-3-3 yang menjadi andalan Luis Enrique, sektor penyerang sayap memang sudah lebih dari cukup. Apalagi transformasi Arda Turan yang diberi kepercayaan menggantikan posisi Neymar dengan mendorongnya lebih ke depan sudah terbukti berhasil. Pemain asal Turki tersebut sudah menghasilkan dua gol dan satu assist pada dua laga melawan Sevilla.
Posisi tersebut di atas juga masih bisa diisi oleh Denis Suarez dan Iniesta jika dalam keadaan mendesak. Sehingga lini depan Barcelona akan menjadi sempurna jika mereka berhasil mendatangkan penyerang murni di bursa transfer ini. Suarez kemudian bisa diistirahatkan di partai-partai yang lawannya berada pada level di bawah Barca. Bayangkan saja, sepanjang musim lalu penyerang berusia 29 tahun tersebut total bermain 55 dari 57 laga Barcelona di semua kompetisi.
Memanfaatkan Pemain Serba Bisa
"Di atas kertas, ini adalah skuat terbaik yang saya miliki dalam tiga tahun saya di Barca," kata Enrique dalam konferensi pers jelang lawan Sampdoria di Juan Gamper Trophy. "Kami memiliki skuat yang telah diperkuat dengan cemerlang. Para pemain telah tiba (untuk musim baru) pada tingkat fisik yang sangat tinggi. Pada tahap awal ini sudah sangat positif," tambahnya.
Pernyataan di atas awalnya sempat jadi bahan lelucon. Karena dilontarkan selang beberapa hari dari kekalahan telak 0-4 dari Liverpool. Kebobolan empat gol menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan mereka kala itu. Messi dan Suarez di lini depan juga tak mampu berbuat banyak karena gagal menembus pertahanan Liverpool.
Walaupun statusnya merupakan persahabatan namun hal tersebut setidaknya mampu menjadi tolok ukur sejauh mana kesiapan Barca di musim ini. Tetapi ucapan Enrique tersebut ternyata bukan cuma isapan jempol, setelahnya mereka mampu bangkit.
Sampdoria mampu ditaklukkan dengan skor tipis 3-2, belum sempurna tapi ada beberapa perbaikan. Utamanya pada saat membangun serangan, lini tengah berhasil dikontrol dengan lebih baik. Beberapa pemain yang pindah posisi juga menunjukkan performa yang patut diapresiasi.
Puncaknya tentu ada pada saat mengalahkan Sevilla di ajang Piala Super Spanyol. Juara bertahan Europa League tersebut dikalahkan dengan agregat 5-0 dari dua leg yang dipertandingkan. Kemenangan yang tak cuma bisa membangkitkan mental bertanding jelang kompetisi, tetapi juga sebuah pembuktian bahwa skuat Barcelona sekarang memang cukup tangguh. Persis seperti yang keluar dari mulut Enrique sebelumnya.
Para pemain-pemain yang baru didatangkan musim ini juga berhasil menunjukkan permainan yang gemilang. Jordi Alba telah menemukan pelapis yang bahkan sudah nyaris menjadi pesaing sepadan dalam sosok Lucas Digne. Lini belakang, Samuel Umtiti sudah padu di lini belakang dan siap jadi pengganti jika Gerard Pique atau Javier Mascherano berhalangan tampil atau demi kebutuhan rotasi.
Begitu juga dengan Denis Suarez dan Andre Gomes yang bahkan sudah diberi kepercayaan tampil sejak awal di partai terakhir melawan Sevilla. Khusus nama terakhir, ia bahkan bisa bermain di berbagai posisi. Gelandang asal Portugal tersebut dapat ditempatkan sebagai gelandang tengah, gelandang serang, hingga penyerang sayap kanan maupun kiri.
Pemain-pemain serba bisa atau versatile seperti itu yang membuat skuat Barcelona musim ini dirasa cukup tangguh. Ketika Dani Alves hengkang ke Juventus, Aleix Vidal yang memang menjadi pelapisnya musim lalu harusnya naik kelas. Namun Enrique justru menempatkan Segio Roberto di pos tersebut, bahkan mungkin jadi pilihan utama hingga akhir musim karena bermain baik.
Arda Turan yang pada kedatangannya musim lalu diplot menggantikan peran Xavi Hernandez, sempat meredup. Namun di dua laga terakhir ia yang ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri mampu menggantikan peran Neymar yang masih berlaga di Olimpiade.
**
Barcelona musim ini adalah Barcelona yang walaupun tak menonjol di bursa transfer namun memiliki skuat yang siap bersaing di semua kompetisi. Perubahan-perubahan posisi beberapa pemain di atas juga membuat proses adaptasi di awal musim berlangsung lebih cepat.
Pekerjaan rumah mereka hanya tinggal mencari kiper yang sepadan dengan Claudio Bravo jika memang sulit mempertahan dia untuk tak hengkang ke Manchester City. Selain itu penyerang tengah tangguh yang cocok dengan skema taktik Enrique juga masih diperlukan, paling lambat hingga bursa transfer Januari.
Butuh merogoh kocek yang dalam memang, tapi itu adalah jalan terbaik Barca untuk menjadi sempurna.
===
*penulis juga menulis dan menjadi bagian dari situs @Pandifootball, beredar di dunia maya dengan akun @milandaru
(rin/rin)
Pada musim 2015-16, Barcelona berhasil meraih 4 gelar juara dari 6 kompetisi yang diikuti. Gelar-gelar tersebut didapat dari ajang La Liga, UEFA Super Cup, Copa del Rey, dan FIFA Club World Cup. Dua gelar yang gagal mereka raih adalah Piala Super Spanyol dan Liga Champions.
Jika melihat jumlah trofi di atas, musim Barcelona sebenarnya tak buruk-buruk amat. Hanya saja kekalahan dari Atletico Madrid pada perempat-final Liga Champions telah menjadi sebuah pukulan tersendiri yang harus dievaluasi. Karena sekali lagi, bagi Barcelona wajib hukumnya untuk sapu bersih gelar setiap tahunnya.
Menyempurnakan Lini Depan
Salah satu yang terlihat diperbaiki oleh Barca adalah soal kedalaman skuat. Hal ini penting dilakukan karena Enrique harus semakin cermat dalam melakukan rotasi pemain. Pada musim lalu ketergantungan pada trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar (MSN) sangat terasa. Akibatnya mereka seolah kehabisan bahan bakar menjelang akhir kompetisi.
Suarez bahkan sampai tak bisa membantu negaranya, Uruguay, di Copa America akibat mengalami cedera. Begitu juga dengan Messi yang meski masih bisa memperkuat Argentina namun sempat absen di awal turnamen tersebut. Nasib Neymar lebih beruntung dibanding dua rekannya tadi, ia mendapat jatah libur pasca kompetisi karena lebih memilih memperkuat Brasil di ajang Olimpiade dan merelakan Copa America.
Jika melihat pencapaian trio MSN, sulit memang untuk tidak memeras keringat ketiganya sepanjang musim 2015-2016. Suarez menghasilkan 59 gol dan 22 assist, sedangkan Messi total mencetak 41 gol dan 23 assist, Neymar juga tak kalah hebat dengan menciptakan 31 gol dan 20 assist. Jika ditotal ketiganya memproduksi 131 gol dan 65 asis di semua kompetisi.
Kehebatan ketiganya jelas tak bisa diragukan, namun memeras keringat mereka terus menerus bisa membuatnya menjadi ampas. Jika musim lalu tenaga mereka habis di akhir musim, bukan tak mungkin pada musim ini bisa tersandung lebih awal. Jika itu terjadi, bahkan Andres Iniesta dkk bisa saja kehilangan lebih banyak gelar.
Itu sebabnya kabar transfer Barcelona mendatangkan tukang gedor di depan semakin kencang akhir-akhir ini. Salah satunya adalah penyerang Valencia, Paco Alcacer. Sayangnya langkah mendatangkan pemain berusia 22 tahun tersebut bakal sulit terlaksana. Valencia melalui Direktur Olahraga, Garcia Pitarch, mengaku tak akan menjual sang pemain.
Barca memang membutuhkan sosok penyerang yang fokus di dalam kotak penalti. Di sektor tersebut mereka hanya punya Suarez. Bahkan rekan lainnya yakni Neymar dan Messi dirasa belum mampu menjadi ujung tombak jika harus menjalani partai penting melawan kesebelasan tangguh.
Di daftar cadangan sebenarnya masih ada Munir El Haddadi yang tampil baik saat melawan Sevilla di Piala Super Spanyol. Pada leg pertama ia bahkan mampu mencetak gol meski bermain sebagai pengganti. Di leg kedua ia kemudian dipercaya tampil penuh selama 90 menit. Meski kemudian tak mencetak gol, Munir mampu terlibat dengan baik dalam permainan, khususnya sektor penyerangan. Tetapi sebagai seorang striker utama di tengah, kemampuan Munir masih jauh dibandingkan dengan Suarez.
Pada formasi 4-3-3 yang menjadi andalan Luis Enrique, sektor penyerang sayap memang sudah lebih dari cukup. Apalagi transformasi Arda Turan yang diberi kepercayaan menggantikan posisi Neymar dengan mendorongnya lebih ke depan sudah terbukti berhasil. Pemain asal Turki tersebut sudah menghasilkan dua gol dan satu assist pada dua laga melawan Sevilla.
Posisi tersebut di atas juga masih bisa diisi oleh Denis Suarez dan Iniesta jika dalam keadaan mendesak. Sehingga lini depan Barcelona akan menjadi sempurna jika mereka berhasil mendatangkan penyerang murni di bursa transfer ini. Suarez kemudian bisa diistirahatkan di partai-partai yang lawannya berada pada level di bawah Barca. Bayangkan saja, sepanjang musim lalu penyerang berusia 29 tahun tersebut total bermain 55 dari 57 laga Barcelona di semua kompetisi.
Memanfaatkan Pemain Serba Bisa
"Di atas kertas, ini adalah skuat terbaik yang saya miliki dalam tiga tahun saya di Barca," kata Enrique dalam konferensi pers jelang lawan Sampdoria di Juan Gamper Trophy. "Kami memiliki skuat yang telah diperkuat dengan cemerlang. Para pemain telah tiba (untuk musim baru) pada tingkat fisik yang sangat tinggi. Pada tahap awal ini sudah sangat positif," tambahnya.
Pernyataan di atas awalnya sempat jadi bahan lelucon. Karena dilontarkan selang beberapa hari dari kekalahan telak 0-4 dari Liverpool. Kebobolan empat gol menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan mereka kala itu. Messi dan Suarez di lini depan juga tak mampu berbuat banyak karena gagal menembus pertahanan Liverpool.
Walaupun statusnya merupakan persahabatan namun hal tersebut setidaknya mampu menjadi tolok ukur sejauh mana kesiapan Barca di musim ini. Tetapi ucapan Enrique tersebut ternyata bukan cuma isapan jempol, setelahnya mereka mampu bangkit.
Sampdoria mampu ditaklukkan dengan skor tipis 3-2, belum sempurna tapi ada beberapa perbaikan. Utamanya pada saat membangun serangan, lini tengah berhasil dikontrol dengan lebih baik. Beberapa pemain yang pindah posisi juga menunjukkan performa yang patut diapresiasi.
Puncaknya tentu ada pada saat mengalahkan Sevilla di ajang Piala Super Spanyol. Juara bertahan Europa League tersebut dikalahkan dengan agregat 5-0 dari dua leg yang dipertandingkan. Kemenangan yang tak cuma bisa membangkitkan mental bertanding jelang kompetisi, tetapi juga sebuah pembuktian bahwa skuat Barcelona sekarang memang cukup tangguh. Persis seperti yang keluar dari mulut Enrique sebelumnya.
Para pemain-pemain yang baru didatangkan musim ini juga berhasil menunjukkan permainan yang gemilang. Jordi Alba telah menemukan pelapis yang bahkan sudah nyaris menjadi pesaing sepadan dalam sosok Lucas Digne. Lini belakang, Samuel Umtiti sudah padu di lini belakang dan siap jadi pengganti jika Gerard Pique atau Javier Mascherano berhalangan tampil atau demi kebutuhan rotasi.
Begitu juga dengan Denis Suarez dan Andre Gomes yang bahkan sudah diberi kepercayaan tampil sejak awal di partai terakhir melawan Sevilla. Khusus nama terakhir, ia bahkan bisa bermain di berbagai posisi. Gelandang asal Portugal tersebut dapat ditempatkan sebagai gelandang tengah, gelandang serang, hingga penyerang sayap kanan maupun kiri.
Pemain-pemain serba bisa atau versatile seperti itu yang membuat skuat Barcelona musim ini dirasa cukup tangguh. Ketika Dani Alves hengkang ke Juventus, Aleix Vidal yang memang menjadi pelapisnya musim lalu harusnya naik kelas. Namun Enrique justru menempatkan Segio Roberto di pos tersebut, bahkan mungkin jadi pilihan utama hingga akhir musim karena bermain baik.
Arda Turan yang pada kedatangannya musim lalu diplot menggantikan peran Xavi Hernandez, sempat meredup. Namun di dua laga terakhir ia yang ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri mampu menggantikan peran Neymar yang masih berlaga di Olimpiade.
**
Barcelona musim ini adalah Barcelona yang walaupun tak menonjol di bursa transfer namun memiliki skuat yang siap bersaing di semua kompetisi. Perubahan-perubahan posisi beberapa pemain di atas juga membuat proses adaptasi di awal musim berlangsung lebih cepat.
Pekerjaan rumah mereka hanya tinggal mencari kiper yang sepadan dengan Claudio Bravo jika memang sulit mempertahan dia untuk tak hengkang ke Manchester City. Selain itu penyerang tengah tangguh yang cocok dengan skema taktik Enrique juga masih diperlukan, paling lambat hingga bursa transfer Januari.
Butuh merogoh kocek yang dalam memang, tapi itu adalah jalan terbaik Barca untuk menjadi sempurna.
===
*penulis juga menulis dan menjadi bagian dari situs @Pandifootball, beredar di dunia maya dengan akun @milandaru
(rin/rin)
