Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Match Analysis

    Liga Inggris: MU 1-1 Arsenal

    Pergantian Pemain Jitu Hindarkan Arsenal dari Kekalahan atas MU

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Foto: Getty Images Sport/Michael Regan Foto: Getty Images Sport/Michael Regan
    Jakarta - Manchester United dan Arsenal harus puas berbagi angka satu poin. Pada laga yang digelar di Stadion Old Trafford, Sabtu (19/11/2016) malam WIB, keduanya bermain imbang 1-1. United unggul terlebih dahulu lewat gol yang dilesakkan Juan Mata, namun Olivier Giroud yang masuk sebagai pemain pengganti menyelamatkan Arsenal dari kekalahan.

    Pada laga ini, kedua kesebelasan tampil tidak dengan kekuatan penuh. Di kubu United, mereka tidak diperkuat Eric Bailly, Chris Smalling, Luke Shaw, Zlatan Ibrahimovic, dan Marouane Fellaini. Sementara kubu tamu tak bisa menurunkan Hector Bellerin dan Santi Cazorla yang biasanya menghuni susunan pemain utama.

    Pergantian Pemain Jitu Hindarkan Arsenal dari Kekalahan atas MUFoto: Pandit Football Indonesia

    Secara keseluruhan, pertandingan memang berjalan berimbang. Kedua kesebelasan sama-sama cukup sulit menciptakan peluang. Pergantian pemain dari kedua kesebelasan kemudian membuat pertandingan menjadi lebih menarik untuk disaksikan, walau hingga akhir pertandingan hanya dua gol saja yang tercipta.

    Arsenal Minim Kreativitas di Lini Tengah

    Pada laga ini, manajer Arsenal Arsene Wenger memberikan kejutan dengan memasang Aaron Ramsey sebagai gelandang sayap kiri. Ia menemani Mesut Oezil dan Theo Walcott untuk menyokong Alexis Sanchez sebagai penyerang tengah. Sementara itu untuk posisi Santi Cazorla, Wenger lebih memilih dua gelandang bertipe petarung, yakni Mohamed Elneny dan Francis Coquelin.

    Meski secara formasi Arsenal tetap menggunakan 4-2-3-1, namun pada praktiknya pergerakan para pemain Arsenal begitu cair. Ramsey sering berada di tengah untuk melancarkan aliran serangan. Hanya saja gelandang asal Wales ini tampaknya tak begitu mampu mengemban tugas ganda ini, yang mana ia juga diharuskan mengisi sisi kiri.

    Pergantian Pemain Jitu Hindarkan Arsenal dari Kekalahan atas MUPergerakan dominan para pemain Arsenal, Ramsey lebih sering mengisi area tengah (Via: Statzone)
    Namun meski Ramsey sering bergerak ke area tengah, Arsenal tetap berusaha menyerang lewat sisi kanan. Antonio Valencia yang baru sembuh dari cedera berusaha dicecar oleh lini serang Arsenal. Karenanya tak heran Nacho Monreal terlihat sangat aktif membantu serangan pada laga ini.

    Pergantian Pemain Jitu Hindarkan Arsenal dari Kekalahan atas MUGrafis umpan sepertiga akhir Arsenal, lebih sering mengarahkan ke sisi kiri (Via: Statzone)
    Namun dengan Ramsey yang sering bergerak ke tengah, serangan dari sisi kiri Arsenal tak begitu efektif, apalagi United menggunakan garis pertahanan rendah, menumpukkan banyak pemain di lini pertahanan. Tak heran bola serangan Arsenal lebih banyak bergulir di area middle third. Total, Arsenal mencatatkan operan di area ini sebanyak 310 kali dari total 557 operan.

    Pemilihan sisi kiri sebagai titik serangan utama Arsenal adalah United begitu membombardir sisi kanan pertahanan Arsenal. Absennya Bellerin yang digantikan Carl Jenkinson coba dimanfaatkan lini serang United. Arsenal tampak ingin menjaga keseimbangan pertahanan dengan Jenkinson yang tidak terlalu banyak membantu serangan, sehingga Walcott kerap kesulitan di sepertiga akhir karena berjuang sendirian.

    Pada babak pertama, Arsenal cukup memberikan perlawanan pada United, dengan mencetak empat tembakan (United enam tembakan). Namun pada babak kedua, skema serangan Arsenal benar-benar buntu karena tampak sudah mampu dibaca oleh lini pertahanan United. Hanya satu tembakan yang berhasil diciptakan Arsenal pada babak kedua.

    Sisi kiri pertahanan kemudian menjadi awal bagaimana United sukses mencuri gol. Berawal dari lemparan ke dalam, para pemain Arsenal terpancing ke sisi kiri tersebut. Ramsey idealnya bisa merebut bola dari kaki Paul Pogba. Namun ia kalah duel dan terjatuh, yang kemudian membuat Pogba membongkar pertahanan United, memancing Laurent Koscielny untuk menjaganya. Ruang yang ditinggalkan Koscielnya tersebut dimanfaatkan Ander Herrera yang merangsek ke kotak penalti. Kekacauan ini diakhiri dengan umpan cutback pada Juan Mata yang tak terkawal di kotak penalti Arsenal.

    Momentum yang Tepat dari Wenger

    Arsenal bisa dibilang menjalani laga ini dengan cukup kesulitan. Meski unggul penguasaan bola, 55% berbanding 45%, namun Arsenal total hanya menciptakan lima tembakan saja pada laga ini. United yang bertindak sebagai tuan rumah memang tampil lebih baik.

    United cukup berbahaya setiap kali menguasai bola. Sisi kanan menjadi area yang paling diincar skuat asuhan Jose Mourinho ini. Hal ini sudah terlihat dengan arah tembakan gawang David de Gea yang terus diarahkan ke sisi kanan pertahanan Arsenal.

    Pergantian Pemain Jitu Hindarkan Arsenal dari Kekalahan atas MUGrafis tembakan gawang De Gea yang terus mengarah ke kanan pertahanan Arsenal (Via: Statzone)
    Saat membangun serangan, United memang cukup sering memberikan umpan panjang dari pertahanan. Umpan-umpan pendek baru dilakukan ketika memasuki sepertiga akhir, dengan memaksimalkan kemampuan Mata, Herrera, dan Pogba.

    Namun tak seperti yang dibayangkan Mourinho, ternyata Jenkinson yang bermain menggantikan Bellerin tampil disiplin pada laga ini. Jenkinson sendiri tidak ditugaskan untuk terlalu agresif dalam merebut bola. Sebagai gantinya, Wenger tampak menginstruksikan Coquelin untuk membantu Jenkinson.

    Adanya bantuan Coquelin inilah yang membuat sisi kanan pertahanan Arsenal tangguh. Gelandang asal Prancis ini mencatatkan tujuh tekel berhasil dari sembilan kali percobaan. Selain itu, ia juga mencatatkan dua intersep dan tiga sapuan.

    Akan tetapi, setelah tertinggal Wenger sadar kalau Arsenal harus segera melancarkan serangan agar terhindar dari kekalahan. Pergantian-pergantian yang ia lakukan pun mayoritas memasukkan pemain yang bertipikal lebih menyerang.

    Pertama pada menit ke-73, memasukkan Olivier Giroud untuk menggantikan Elneny. Ketika Giroud masuk, Ramsey kembali menempati double pivot, yang tentunya sisi kiri kemudian diisi oleh Alexis Sanchez. Wenger ingin memaksimalkan kedua sayap saat menyerang. Namun yang paling krusial adalah pergantian terakhir Arsenal, yaitu ketika memasukkan Alex Oxlade-Chamberlain untuk menggantikan Jenkinson. Pergantian ini tentunya berisiko karena Chamberlain merupakan seorang gelandang sayap, bukan bek sayap.

    Pergantian ini sendiri dilakukan pada menit ke-83, yang artinya waktu normal tersisa tinggal tujuh menit. Namun yang terjadi kemudian justru Chamberlain yang menjadi inisiator gol Giroud. Mantan penggawa Southampton ini memanfaatkan sisi kiri United yang kelelahan karena terus membombardir sisi kanan pertahanan Arsenal dengan aksi individunya yang kemudian mengirimkan umpan silang. Umpan silang inilah yang menjadi santapan Giroud, yang memang dikenal cukup unggul duel udara.

    Uniknya, gol Giroud yang tercipta pada menit ke-89 tersebut merupakan satu-satunya umpan silang yang berhasil dimanfaatkan Arsenal dari 12 kali percobaan. Ini artinya, Wenger sepertinya sadar jika umpan silang bisa menjadi senjata Arsenal dan membutuhkan pemain yang tepat untuk menyampun umpan tersebut, dan Giroud jelas pemain yang tepat.

    Pergantian Pemain Jitu Hindarkan Arsenal dari Kekalahan atas MUGrafis umpan silang Arsenal (Via: Statzone)

    Kesimpulan

    Wenger memang kembali gagal menaklukkan Jose Mourinho. Namun gol yang diciptakan Giroud menjelang laga berakhir jelas sudah cukup menyakitkan bagi United. Apalagi selain bermain di kandang, United tampil cukup baik pada laga ini.

    Wenger menunjukkan pengalamannya pada laga ini. Pergantian yang tepat, dengan momentum yang tepat, berhasil membuat Arsenal terhindar dari kekalahan ketika sepanjang pertandingan sisi kanan Arsenal terus-terusan mendapatkan gempuran.


    (krs/nds)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game