Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Tactics

    Pratinjau 2015/2016

    Musim Pembuktian Wolfsburg

    Taufiq Nurshiddiq - detikSport
    Jakarta -

    Verein fuer Leibesuebungen (VfL) Wolfsburg tidak memiliki sejarah panjang di era Bundesliga. Kesebelasan asal Kota Wolfsburg tersebut baru menjadi bagian dari divisi tertinggi Liga Jerman pada musim 1997/98, setelah meraih promosi sebagai penghuni peringkat kedua di divisi kedua musim sebelumnya. Sejak saat itu, Wolfsburg selalu ambil bagian di divisi pertama.

    Wolfsburg bukan tim besar. Tidak pula mereka kecil. Wolfsburg ada di tengah-tengah; rataan posisi Wolfsburg selama 18 musim berkompetisi di divisi pertama Bundesliga adalah 9,2. Wolfsburg pernah satu kali keluar sebagai juara, pada musim 2008/09 bersama Felix Magath. Di luar itu, Wolfsburg tiga kali mengakhiri musim di peringkat ke-15 (tepat di atas zona degradasi) dan satu kali di peringkat ke-14. Selebihnya, Wolfsburg tidak mengakhiri musim di papan bawah pun tidak di papan atas. Tidak buruk, tidak pula baik. Sedang-sedang saja.

    Papan tengah adalah habitat Wolfsburg. Musim 2009/10 menjadi satu-satunya musim Liga Champions yang pernah mereka jalani karena selain saat menjadi juara liga pada 2009, tak pernah Wolfsburg mengakhiri musim di zona kompetisi tersebut. Seakrab itulah mereka dengan papan tengah.

    Lalu masuklah musim 2014/15 ke dalam catatan sejarah Wolfsburg. Keberhasilan menyudahi musim lalu di peringkat kedua sama mengejutkannya dengan keberhasilan mereka menjadi juara pada 2009. Pasalnya, dalam enam musim terakhir hanya ada satu tim yang berhasil mengganggu dominasi Bayern Munich di Bundesliga: Borussia Dortmund. Sehingga ketika Dortmund mengalami musim yang buruk, orang-orang mulai menerka-nerka siapa yang akan mampu melangkahi atau setidaknya mendekati Bayern. Pikiran banyak orang tertuju kepada Bayer Leverkusen, FC Schalke 04, atau Borussia Moenchengladbach. Nyatanya semua tim tersebut secara peringkat kalah dari Wolfsburg.

    Jangan Banyak Berharap

    Kejutan Wolfsburg musim lalu bisa saja berlanjut musim ini. Banyak pengamat berpendapat demikian dan ini masuk akal karena Wolfsburg tidak kehilangan para pemain kunci mereka. Hanya lima pemain yang keluar dari Wolfsburg di bursa transfer musim panas, dan empat di antaranya sama sekali tidak ambil bagian dalam satu pun pertandingan Wolfsburg di musim lalu. Pemain-pemain yang dimaksud adalah Xizhe Zhang, Patrick Ochs, Patrick Drewes, dan Vaclav Pilar. Satu pemain lain, Stefan Kutschke, hanya bermain selama 961 menit.

    Lima pemain keluar, tiga pemain masuk (lima, jika dua pemain dari Wolfsburg II dihitung). Francisco Rodriguez mengikuti jejak kakaknya, Ricardo dengan bergabung bersama Wolfsburg dari FC Zurich. Selain Ricardo, Wolfsburg juga kedatangan Carlos Ascues dari FBC Melgar dan Max Kruse dari Borussia Moenchengladbach.



    Wolfsburg berada dalam kondisi stabil. Sangat stabil, malah, mengingat Dieter Hecking, sang pelatih kepala, memperpanjang kontraknya hingga 2018. Keputusan Wolfsburg untuk terus bekerja sama dengan Hecking sangat dapat dimengerti karena sejak ditangani pelatih asal Castrop-Rauxel tersebut, Wolfsburg selalu mengalami peningkatan.

    Mulai menangani Wolfsburg pada Desember 2012, Hecking membawa Die Wolfe menyudahi musim di peringkat ke-11. Di musim penuh pertamanya, 2013/14, Hecking membawa Wolfsburg meraih peringkat kelima. Musim berikutnya, ia kembali mempersembahkan hasil kerja yang lebih baik. Wolfsburg dibawanya menjadi runner-up divisi pertama Bundesliga dan juara di ajang DFB-Pokal; trofi DFB-Pokal pertama sepanjang sejarah Dortmund.

    Tugas berat dan ekspektasi tinggi menanti Hecking di musim ini. Tugas yang nyaris mustahil, malah. Melampaui pencapaian musim lalu berarti Wolfsburg harus meraih gelar ganda Bundesliga dan DFB-Pokal. Seolah bersaing dengan Bayern bukan gangguan yang cukup kuat untuk menjauhkan Wolfsburg dari ambisi meraih gelar ganda, usaha mereka dipersulit lagi oleh keikutsertaan di Liga Champions.



    Hecking belum pernah menangani kesebelasan di level Eropa. Ia tidak memiliki pengalaman menangani kesebelasan yang ikut serta di Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions sekaligus. Bisa saja ia merasa terganggu oleh Liga Champions seperti Brendan Rodgers (manajer Liverpool). Lagipula kompetisi ini memang bukan sahabat Wolfsburg. Pengalaman pertama di kejuaraan ini membuat mereka, sang juara Bundesliga 2008/09, hanya mampu mengakhiri musim 2009/10 di peringkat kedelapan.

    Dua Tugas Besar Wolfsburg (dan Hecking)

    Berhasil atau tidaknya Wolfsburg melampaui pencapaian musim lalu bukanlah sesuatu yang dapat kita lihat sekarang. Bukan pula nanti, di bulan Januari. Atau Februari. Atau Maret. Di Bulan April juga kita belum akan mendapat jawaban. Bundesliga baru berakhir pada 14 Mei 2016 (dan perburuan gelar juara mungkin berakhir lebih cepat dari itu) sementara final DFB-Pokal sendiri baru akan diselenggarakan tujuh hari setelah pekan penutup Bundesliga. Hingga kedua hari itu tiba, kita hanya bisa menerka-nerka.

    Walau demikian, Wolfsburg tidak bisa hanya menanti seperti kita. Demi tercapainya (jika memang mereka menginginkan ini) gelar ganda, Wolfsburg harus berusaha sekuat tenaga sejak saat ini juga. Ada dua tugas besar yang menanti mereka; dua tugas yang harus mereka kerjakan sebaik mungkin.

    Pertama: Wolfsburg harus memperkuat kesebelasan yang mereka miliki saat ini.

    Kualitas lini per lini Wolfsburg bukan yang terbaik di Bundesliga. Malah, sebenarnya, mereka biasa saja. Cukup baik, namun tidak luar biasa. Tidak perlu mengganti setiap individu dengan sosok yang lebih baik, namun Wolfsburg tampak membutuhkan tambahan satu pemain kelas satu untuk setiap lini.

    Ini tentunya bukan pekerjaan mudah. Karenanya, jika memang Wolfsburg harus memulai perbaikan dari titik yang paling membutuhkan peningkatan kualitas, mereka bisa memulai dari lini pertahanan. Delapan clean sheet dari tiga puluh empat pertandingan bukan catatan yang cukup baik untuk kesebelasan penghuni peringkat kedua (apa lagi untuk kesebelasan pengincar gelar juara).

    Secara khusus, Wolfsburg membutuhkan perbaikan di jantung pertahanan. Naldo, bek tengah terbaik Wolfsburg, sudah tidak lagi muda. September nanti ia akan berusia 33. Tambahan satu bek tengah kelas satu yang sudah matang rasanya bukan permintaan yang tidak masuk akal.

    Kedua: Hecking harus menemukan taktik baru.

    Musim lalu, seperti inilah Wolfsburg bermain. Dalam formasi 4-2-3-1, empat pemain terdepan (Bas Dost sebagai penyerang tengah, Kevin De Bruyne sebagai penyerang lubang, serta Ivan Perisic, Daniel Caliguri, atau Andre Schuerrle sebagai penyerang sayap) memiliki tanggung jawab utama mencetak gol. Peluang-peluang mereka hadir dari serangan balik cepat yang terorganisir. Dukungan ekstra disediakan oleh kedua bek sayap, Rodriguez dan Vieirinha. Bek tengah berkonsentrasi mengawal pertahanan sementara dua gelandang tengah Wolfsburg menjalankan peran ganda. Jika Rodriguez dan Vieirinha naik jauh meninggalkan pos mereka untuk membantu serangan, keduanya bersiap menambal lubang yang tercipta.



    Musim ini, formasi dan taktik serupa mungkin tak akan bekerja sama baiknya dengan musim lalu. Hecking harus belajar dari kesalahan Juergen Klopp. Satu formasi dan satu taktik saja tidak cukup untuk berjaya di Bundesliga. Klopp yang dipuja sebagai pencipta taktik menghibur bernama Gegenpressing mendapat banyak penilaian negatif sepanjang musim lalu karena ketergantungan yang amat tinggi kepada satu cara meraih kemenangan.

    Rencana B yang sama baiknya dengan Rencana A adalah apa yang harus Hecking temukan dan sempurnakan sebelum kesebelasan-kesebelasan lain menyempurnakan antitaktik dari taktiknya musim lalu. Dengan kehadiran Max Kruse, Hecking bisa saja mencoba taktik penyerang ganda.

    Apa pun yang nantinya akan Hecking dan Wolfsburg sajikan sepanjang musim ini, 2015/16 memiliki satu tema utama: musim pembuktian.


    =====

    * Akun twitter penulis: @nurshiddiq dari @panditfootball
    ** Foto-foto: AFP



    (krs/a2s)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game