Pratinjau Juventus 2015/2016
Variasi Taktik, Upaya Allegri Menjaga Kualitas Juventus

Namun untuk musim 2015/2016, ambisi mempertahankan scudetto atau gelar kelima secara beruntun akan lebih sulit diraih Juventus. Karena pada musim ini, Juventus kehilangan tiga pilar penting mereka; Carlos Tevez, Andrea Pirlo, dan Arturo Vidal.
Saking pentiingnya ketiga pemain tersebut, pada pra-musim kali ini pelatih Juventus, Massimilliano Allegri, berusaha menerapkan berbagai strategi. Dan ya, pada musim yang baru ini Allegri akan lebih sering terlihat menerapkan variasi taktik dalam setiap pertandingannya dengan para pemain barunya.
Para Pemain Baru Juventus
Dalam skuat Juve musim depan, Setidaknya terdapat tujuh wajah baru yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas Juventus yang musim lalu nyaris meraih treble winners. Para pemain baru ini, selain tentunya diharapkan meningkatkan kualitas Juventus, dipersiapkan untuk menutupi lubang yang ditinggalkan Tevez, Pirlo, dan Vidal.
Di lini depan, Juventus mendatangkan Paulo Dybala, Simone Zaza, Mario Mandzukic, dan Guido Vadala. Keempat pemain ini diharapkan bisa menggantikan peran Tevez yang dalam dua musim terakhir menjadi andalan Juventus dalam membobol gawang lawan.
Untuk menjaga kualitas lini pertahanan, Daniele Rugani yang musim lalu menjadi salah satu palang pintu andalan Empoli, bisa menjaga kedalaman skuat. Bek berusia 21 tahun ini musim lalu tampil di 38 pertandingan Serie A tanpa sekalipun diganti, dan juga tak sekalipun mendapatkan kartu kuning ataupun merah. Kualitasnya sendiri dianggap bisa menjadi pengganti sepadan bagi trio Barzagli-Bonucci-Chiellini.
Juve pun mendatangkan kiper baru untuk mengisi kekosongan kiper cadangan Juve yang ditinggalkan Marco Storari ke Cagliari. Untuk menjadi pelapis Gianluigi Buffon pada musim depan, Juve akan mempercayakan pada Nurberto Murara atau yang akrab disapa Neto, dibeli dari Fiorentina.
Sementara itu, untuk lini tengah, Juve hanya mendatangkan Sami Khedira dari Real Madrid dengan status bebas transfer. Pengalaman gelandang asal Jerman ini bermain bersama Real Madrid dan timnas Jerman ini disinyalir sebagai langkah percepatan Juventus dalam penggunaan formasi 4-3-3.
Khedira sendiri nantinya akan bersaing dengan Marchisio untuk mengisi pos yang ditinggalkan Pirlo. Meskipun begitu, rentannya Khedira terhadap cedera membuat Marchisio akan begitu diandalkan menggalang area tengah Juventus bersama pemilik nomor 10 baru Juventus, Paul Pogba.
Selain Marchisio dan Pogba, kita pun tampaknya akan lebih sering melihat nama Stefano Sturaro dalam susunan pemain Juventus pada musim depan. Pemain yang bergabung dengan Juve pada Januari 2015 ini akan diplot sebagai pengganti Vidal, seperti yang sudah ia perlihatkan saat Juventus menghadapi Lazio pada Super Coppa Italia.
Area sayap sendiri menjadi area yang tak luput dari perhatian Allegri untuk musim depan. Dengan Kwadwo Asamoah yang mulai sering mengalami cedera dan Patrice Evra yang semakin dimakan usia, Juventus pun berencana mendatangkan bek sayap timnas Brasil, Alex Sandro.
Bek berusia 24 tahun tersebut dalam tiga tahun terakhir menjadi andalan di sisi kiri raksasa Portugal, FC Porto. Dengan kecepatan dan kekuatan yang dimilikinya, sisi kiri Juve tampaknya akan lebih menjanjikan dengan tambahan tenaga dari eks-pemain Santos ini.
Tak hanya sisi kiri, sisi kanan pun akan mendapatkan tambahan pemain atas kembalinya Mauricio Isla yang musim lalu dipinjamkan ke Queens Park Rangers. Juventus sendiri musim lalu cukup kelimpungan ketika Lichtsteiner tak bisa ditampilkan sementara pelapisnya, Martin Caceres, kerap mengalami cedera.
Karenanya, pada musim depan Juventus akan memiliki kedalaman skuat yang lebih menjanjikan dibanding musim lalu. Selain itu, para pemain baru ini pun akan semakin membuat Juventus memiliki banyak variasi taktik, khususnya untuk mengatasi kehilangan Pirlo, Tevez, dan Vidal.
Variasi Taktik Allegri
Pada musim pertamanya bersama Juventus, Allegri seolah telah diberikan fondasi kuat dari skuat yang ditinggalkan Antonio Conte. Pada paruh pertama, ia tak mengubah skema 3-5-2 yang menjadi andalan Conte dalam meraih tiga scudetto. Pada paruh kedua, barulah skema 4-4-2 berlian diperkenalkan.
Namun kehilangan Tevez, Pirlo, dan Vidal membuat Allegri tak bisa terlalu berharap pada formasi 4-4-2 berlian ataupun 3-5-2. Sejumlah pemain anyar pun didatangkan untuk menyempurnakan formasi 4-3-3, yang tampaknya akan mulai sering terlihat pada musim 2015/2016.
Formasi 4-3-3 pun beberapa kali dicoba oleh Allegri pada beberapa pertandingan pra-musim, salah satunya melawan Borussia Dortmund. Di lini depan, terdapat Alvaro Morata yang ditemani dua penyerang anyar; Mario Mandzukic dan Paulo Dybala.

Dalam skema ini, Morata dan Dybala lebih bertugas sebagai deep lying forward. Keduanya rajin turun ke tengah untuk menjemput bola. Namun keduanya jarang bermain melebar karena serangan sayap akan lebih dilancarkan oleh bek sayap seperti Patrice Evra ataupun Stephan Lichtsteiner. Evra dan Lichtsteiner yang melakukan overlap, mengakhiri serangan dengan mengirimkan umpan silang pada Mandzukic yang handal dalam duel-duel bola atas.
Namun eksperimen Allegri ini tak langsung dipahami para pemainnya. Kekalahan pun didera Juventus dari Dortmund dengan skor 0-2. Meskipun begitu, skema ini tampaknya akan tetap sering digunakan saat liga bergulir melihat pemain-pemain skuat yang dimiliki Juve saat ini.
Formasi ini idealnya merupakan formasi yang paling sesuai untuk memaksimalkan para pemain-pemain Juve yang ada saat ini. Apalagi saat ini Juve memiliki tujuh pemain yang memiliki posisi natural sebagai penyerang, bahkan delapan jika Roberto Pereyra dipasang sebagai trequartista.
Selain itu, Juve pun sebenarnya memiliki masalah kedalam skuat di lini tengah pasca hengkangnya Pirlo dan Vidal. Dybala yang beberapa kali dicoba sebagai gelandang serang yang berperan sebagai trequartista pun belum fasih benar memainkan posisi ini. Hal ini bisa membuat formasi 4-4-2 berlian akan lebih jarang digunakan Allegri.

Selagi formasi 4-3-3 dan formasi 4-4-2 berlian, dengan Dybala sebagai gelandang serang, dimatangkan formasi 3-5-2 tampaknya masih akan menjadi formasi yang diandalkan Allegri. Pada formasi ini, Allegri hanya perlu menempatkan tiga gelandang terbaiknya dan bisa memasang tiga pemain belakang yang kualitasnya cukup meningkat dengan kehadiran Daniele Rugani.
Pada awal-awal musim, formasi 3-5-2 ini tampaknya akan digunakan Allegri. Hal ini dikarenakan sejumlah pemain yang menderita cedera untuk beberapa minggu ke depan. Para pemain yang cedera adalah Giorgio Chiellini, Claudio Marchisio, Sami Khedira, dan Alvaro Morata.
Cederanya para pemain di atas (kecuali Marchisio yang baru mengalami cedera beberapa waktu lalu) pun yang membuat Allegri kembali menggunakan formasi 3-5-2 saat menghadapi Lazio pada ajang Supercoppa Italia. Tanpa adanya Khedira, Allegri tak mau ambil resiko dengan menggunakan formasi 4-4-2 berlian, sebagaimana yang dicoba pada laga melawan Marselle, laga di mana Khedira mengalami cedera pangkal paha.

Kesimpulan
Musim 2015/2016 akan memberikan tantangan tersendiri bagi Allegri. Kehilangan tiga pemain utama tentunya bukan perkara yang mudah untuk diatasi. Para pemain baru pun tentunya harus mengalami proses adaptasi terlebih dahulu sebelum benar-benar bisa bermain sesuai harapan.
Meskipun begitu, kualitas-kualitas para pemain barunya ini bisa dibilang tak akan terlalu mengurangi kekuatan Juventus secara menyeluruh. Nama-nama seperti Mandzukic, Khedira, dan Alex Sandro, bisa menjaga kualitas Juventus untuk tetap bersaing di papan atas Serie A maupun di Liga Champions.
Karenanya, tinggal bagaimana Allegri bisa mempercepat para pemain anyarnya ini nyetel dengan skemanya. Ditambah lagi dengan sejumlah pemain cedera pada awal-awal musim. Kemampuan Allegri dalam meramu taktik akan benar-benar diuji pada musim 2015/2016 ini.
===
* Penulis anggota redaksi @PanditFootball dengan akun twitter: @ardynshufi
(din/cas)