Memahami Klopp, Memahami Gegenpressing

Dalam diri Juergen Klopp, Liverpool memiliki juru taktik hebat. Dengan semua prestasi yang sudah ia raih, Klopp tidak bisa dipandang biasa saja. Namun bagi Liverpool, Klopp mungkin bukan manajer yang tepat.
Klopp bukan manajer yang tepat jika harapan Liverpool adalah menjadi juara dalam waktu dekat. Di Borussia Dortmund saja, Klopp membutuhkan waktu tiga musim sebelum berhasil menjuarai Bundesliga.
Tidak ada prestasi yang datang dalam semalam. Namun bukan itu saja: para pemain Liverpool membutuhkan waktu untuk benar-benar mampu menerjemahkan instruksi Klopp. Klopp butuh waktu. Begitu juga para pemain Liverpool.
"Saya bukan jenis orang yang muncul di publik dan berteriak: 'kita akan menguasai dunia!' atau sejenisnya," ujar Klopp dalam sebuah konferensi pers. "Namun kami akan menguasai bola pada setiap kesempatan. Kami akan mengejar bola, kami akan berlari lebih banyak, bertarung lebih sengit. Kami akan bekerja sama dengan lebih baik. Kami akan memiliki organisasi pertahanan yang lebih baik dari kesebelasan-kesebelasan lain."
Organisasi pertahanan. Itulah yang harus dikuasai dengan baik oleh para pemain Liverpool. Dan mereka harus menguasainya bersama-sama. Sekilas Gegenpressing tampak seperti taktik bertahan agresif yang mengandalkan pemain per pemain. Setiap pemain bertanggung jawab terhadap satu pemain lawan dan area tertentu.
Pada nyatanya, para pemain Klopp bertahan sebagai sebuah kesatuan. Ketika seorang pemain menekan lawan yang memiliki bola atau menutup jalan umpannya, para pemain lain mengawasi lawan mereka masing-masing dan bersiap untuk segala kemungkinan, termasuk memotong umpan yang masuk ke area mereka.
Tentu Gegenpressing bukan satu-satunya cara bertahan sebagai sebuah kesatuan. Bertahan di kedalaman, membentuk dua lapis pertahanan di lini belakang juga jenis pertahanan kolektif.
Namun, itu relatif lebih mudah dikuasai ketimbang bertahan sebagai sebuah kesatuan sambil menekan. Gegenpressing membuat pertahanan kesebelasan Klopp tidak rapat. Setiap kesalahan dalam Gegenpressing adalah sebuah kemudahan bagi lawan.
Karenanya, jika Liverpool banyak kebobolan dalam beberapa pertandingan pertama Klopp, Liverpool harus dapat menerima setiap bola yang bersarang di gawang mereka sebagai bagian dari adaptasi para pemain terhadap taktik baru kesebelasan. Menjadi juara dalam waktu dekat adalah tugas yang terlampau berat, baik bagi Klopp maupun bagi para pemain.
"Orang-orang sebaiknya tidak menganggap saya seperti Yesus," ujar Klopp. "Saya tidak bisa berjalan di atas air. Saya paham ada harapan besar menyelimuti kesebelasan ini, dan harapan itu penting dalam kehidupan, bukan hanya sepakbola, namun saya harap tidak ada yang benar-benar berpikir saya memiliki mukjizat. Tentu saya tidak bisa. Sejujurnya saya tidak benar-benar menikmati semua perhatian ini. Saya tidak menginginkannya dan saya berharap setelah kehebohan besar ini kita semua dapat sedikit lebih tenang dan mulai bekerja.
"Saya senang semua orang tampak bahagia karena saya di sini, namun beberapa orang merasa demikian karena merasa bahwa karena Jurgen ada di sini semuanya akan berubah. Saya tidak dapat menjanjikan itu. Beberapa hal akan berubah, tentu saja, dan saya mungkin berbeda dengan manajer-manajer lain dalam beberapa hal, namun kita tidak dapat mengubah dunia dalam satu hari. Saya percaya para pendukung Liverpool cukup cerdas untuk mengerti bahwa kami membutuhkan waktu. Jika ada yang perlu diubah saya ingin mengubahnya secepat mungkin, namun kesabaran itu penting."
Bersabar menunggu hasil nyata dari kerja keras Klopp adalah sebuah keharusan. Jika Liverpool sabar menunggu, bukan tidak mungkin mereka akan menuai buah manis pada akhirnya, walau entah kapan.
Berhasil menjadi juara bukan sebuah kepastian. Gegenpressing bukan barang baru di sepakbola. Selalu ada kemungkinan Klopp berhadapan dengan manajer yang tahu bagaimana cara menjinakkan agresivitas para pemainnya dan memenangi pertandingan melawan Klopp.
Klopp harus terus belajar dan memperkaya kamus taktiknya jika ia ingin membawa Liverpool menjadi juara. Bukan tidak mungkin ia harus melakukan sedikit penyesuaian terhadap sepakbola heavy metal-nya. Klopp harus sedikit berkompromi dengan idealismenya.
Jika ia bisa meningkatkan kemungkinan menang dengan lebih banyak memainkan bola menyusur tanah, Klopp harus melakukan pendekatan itu. Jika bertahan di kedalaman dan mencetak gol lewat serangan balik adalah pendekatan paling tepat, Klopp harus memainkan taktik itu. Tidak bisa ia bergantung kepada satu taktik saja.
Adaptasi adalah kunci. Terlebih lagi karena Klopp sekarang berkarir di Premier League. Tidak seperti Bundesliga, tidak ada jeda musim dingin di Premier League. Akhir tahun malah menjadi masa paling sibuk. Jika ia tidak bisa menyesuaikan taktik dengan kepadatan jadwal, atau tidak mampu memaksimalkan rotasi pemain, para pemain Liverpool akan menderita kelelahan menjelang tahun baru.
Memahami Klopp dan Gegenpressing
Tidak sulit menjadi pemain utama di kesebelasan Klopp. Hanya ada dua kriteria utama: memiliki respons cepat dan mau bekerja keras ketika kesebelasan tidak memiliki bola. Tanpa kedua kriteria ini, pemain mana pun akan secara otomatis tidak masuk daftar pilihan Klopp. Pemain sayap lincah yang dapat dengan mudah melewati lawan di setiap kesempatan tidak akan mendapat tempat di kesebelasan Klopp jika ia tidak bekerja keras dan bermain untuk kesebelasan.
"Satu-satunya hal yang saya butuhkan adalah pemain yang mau membantu kesebelasan," ujar Klopp. "Mereka harus mendengarkan instruksi saya. Itu sangat penting karena saya percaya memiliki 11 pemain yang melakukan hal yang sama lebih baik daripada 11 pemain yang bermain sesuai kemauan mereka masing-masing. Kita harus bekerja dengan satu cara dan itulah cara saya."
Cara yang dimaksud, tidak lain dan tidak bukan, adalah memainkan taktik Gegenpressing. Taktik andalan Klopp ini tidak mengharuskan setiap pemain menekan sepanjang pertandingan.
Klopp bukan Marcelo Bielsa. Dalam Gegenpressing, pemain hanya menekan ketika mereka kehilangan bola; bukan setiap lawan menguasai bola. "Menekan balik," jika diterjemahkan secara sembarang ke dalam bahasa Indonesia.
Situasinya seperti ini: pemain Klopp menguasai bola, lalu kehilangan bola, lalu berusaha secepat mungkin untuk kembali menguasai bola. Caranya dengan menekan lawan secara bersama-sama.
Gegenpressing adalah sebuah bentuk respon cepat. Karenanya Klopp membutuhkan pemain yang cepat bereaksi. Ketahanan fisik sangat dibutuhkan; bukan untuk terus berlari sepanjang pertandingan dengan kecepatan yang stabil, namun untuk melakukan akselerasi dan deselerasi sebanyak puluhan hingga ratusan kali dalam pertandingan. Di setiap posisi, dari belakang sampai depan, Klopp membutuhkan pemain dengan karakteristik yang sama: yang memiliki respons cepat dan mau bekerja keras. Kemampuan lain hanya bonus.
Para pemain diharuskan bergerak dalam usaha merebut bola sebagai sebuah kesatuan. Tidak boleh tidak. Ketika menyerang, sementara itu, kreativitas sepenuhnya diserahkan kepada para pemain. Klopp menyebut hal-hal yang harus dilakukan para pemainnya ketika tidak menguasai bola "hukum". Ketentuan-ketentuan cara mencetak gol, sementara itu, tidak lebih dari sekedar pedoman.
Sangat disarankan para pemain menyerang cepat dan lansung ke tujuan, namun jika itu tidak memungkinkan, mereka boleh menggunakan cara lain yang dirasa lebih tepat. Urusan mencetak gol menyerahkan segalanya kepada kreativitas dan keputusan para pemain.
Itu masuk akal karena serangan kesebelasan Klopp biasanya berawal dari keberhasilan merebut bola. Dalam kesebelasan Klopp, serangan adalah sebuah respons cepat terhadap kesalahan lawan, bukan sebuah aktivitas terstruktur yang memiliki aturan. Karena itulah kreativitas pemain memainkan peran penting di sini.
Prediksi Susunan Pemain Utama
Michael Cox, dalam prediksinya mengenai kemungkinan susunan pemain utama Liverpool di bawah Klopp, mengingatkan kita bahwa Dejan Lovren adalah pemain yang dapat diandalkan oleh juru taktik yang memainkan garis pertahanan tinggi. Lovren belum berhasil memikat hati para pendukung Liverpool sejauh ini. Permainannya di Liverpool belum sebaik ketika ia membela Southampton. Di tangan Klopp, ia mungkin terlahir kembali. Namun hingga ia mampu membuktikan diri, Mamadou Sakho dan Martin Skrtel tetap pilihan favorit untuk posisi bek tengah.
Di posisi bek sayap, Nathaniel Clyne dan Alberto Moreno mengungguli pemain-pemain lain. Alasannya: mereka cocok dengan kemauan Klopp. Bek sayap Klopp tidak harus memiliki kecepatan dan ketahanan untuk terus berlari dalam garis lurus yang panjang. Kemampuan berpindah dengan cepat dari satu titik ke titik lain yang cukup dekat (lima hingga sepuluh meter) lebih diutamakan.
Pada peran poros ganda, Klopp tidak membutuhkan gelandang petarung. Klopp lebih suka lini tengahnya diisi oleh gelandang penjelajah, box-to-box midfielder. Poros ganda Klopp juga harus memiliki kemampuan mendistribusikan bola dengan cepat. Karena alasan inilah James Milner akan kehilangan tempat di lini tengah. Lucas Leiva, sementara itu, akan kesulitan bersaing karena kecepatan larinya lebih lambat dari saingan-saingannya.
Tidak mendapat tempat di lini tengah tidak berarti Milner akan terlempar dari kesebelasan utama. Tempatnya dalam taktik Klopp adalah di posisi penyerang sayap kanan. Pemain sayap Klopp tidak harus lincah. Selama sang pemain memiliki defensive-work rate yang baik, ia akan mendapat tempat. Milner dapat diandalkan dalam hal ini.
Posisi penyerang sayap kiri, sementara itu, akan menjadi milik Philippe Coutinho. Peran gelandang serang kemungkinan besar akan menjadi milik Roberto Firmino. Dalam taktik Klopp, gelandang serang memiliki tugas tambahan menjadi penyerang lubang. Firmino lebih mahir menyusup ke kotak penalti lawan ketimbang Coutinho sehingga ia akan lebih berguna di belakang penyerang utama. Keberadaan Coutinho dan Firmino di satu pertandingan yang sama, bagaimanapun, penting agar kreativitas serangan Liverpool tetap tinggi. Keduanya dapat bertukar posisi dalam serangan yang cair.
Di posisi penyerang tengah, Klopp memiliki Christian Benteke dan Daniel Sturridge. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing: Benteke kuat dan unggul dalam duel udara, sementara Sturridge cepat dan lincah. Keduanya sama-sama memiliki kemampuan mencetak gol yang dapat diandalkan, sehingga keduanya mungkin akan bermain bergantian sesuai dengan kebutuhan. Walau demikian, Benteke dan Sturridge dapat mengungguli satu sama lain dalam mencuri perhatian Klopp dengan satu hal: kerja nyata dalam Gegenpressing.
Tinggi benar memang rasa hormat Klopp terhadap pemain-pemain yang mampu menerjemahkan taktik bertahannya dengan baik. Sehingga untuk pemain yang tugasnya mencetak gol pun, sumbangan yang diberikan ketika kesebelasan tidak menguasai bola tetap menjadi kriteria utama.
====
*dianalisis oleh @nurshiddiq dari @panditfootball.