Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Tactics

    Sensasi Celta Vigo di Bawah Eduardo Berizzo

    Zakky BM - detikSport
    Getty Images/Denis Doyle Getty Images/Denis Doyle
    Jakarta - Sampai pekan ke-11 La Liga, Celta Vigo masih menjadi bagian dari papan atas klasemen. Sensasi Celta musim ini tidak lepas dari racikan pelatih mereka, Eduardo Berizzo.

    Celta memang takluk 1-5 di tangan Valencia, namun mereka sempat tidak terkalahkan selama delapan pekan. Salah satu kemenangan yang mereka dapatkan ketika itu adalah atas Barcelona --di mana kala itu, Celta menang telak 4-1.

    Kini, Celta duduk di posisi keempat klasemen sementara dengan koleksi nilai 21, tertinggal enam poin di belakang pemuncak klasemen saat ini, Barcelona. Lalu, bagaimana Celta bisa menyeruak naik ke papan atas klasemen?

    Memahami Berizzo, Murid Marcelo Bielsa

    Penampilan gemilang Celta tak lepas dari tangan dingin seorang pelatih Argentina bernama Eduardo Berizzo. Sempat menjadi asisten dari Marcelo Bielsa di tim nasional Chile serta menukangi kesebelasan Estudiantes La Plata dan O’Higgins, Berizzo akhirnya pulang ke kesebelasan lamanya yaitu Celta.

    Ketika dirinya masih berkarier sebagai pemain, Berizzo mengenyam 101 pertandingan selama kurun waktu 2001 hingga 2005 lalu dengan torehan 4 gol saat masih membela Celta. Maka tak heran kepulangan Berizzo ke Celta ini dapat sambutan yang positif dari para penggemar.

    Berizzo datang ke Celta yang sedikit banyak fondasinya sudah dibangun oleh Luis Enrique pada musim 2013-14 lalu. Bermain atraktif dan menyerang adalah pemahaman dasar yang ditanamkan oleh Luis Enrique kepada seluruh pemainnya saat itu. Posisi ke sembilan di akhir musim 2013-14 adalah ganjarannya. Padahal, semusim sebelumnya, Celta menghuni posisi 17 di tabel klasemen akhir Liga Spanyol.

    Berizzo bekerja keras. Ia tahu bahwa ia memiliki keterikatan emosi dengan mantan klubnya tersebut. dengan segala ilmu yang ia miliki, ia memulai era baru Celta di bawah asuhannya.

    "Aku sangat menyukai sepakbola menyerang. Untuk memenangi pertandingan, anda harus menyerang dan untuk menyerang dengan baik, anda harus mampu mengkombinasikannya dengan bertahan," ungkap Berizzo pada awal kedatangannya kembali ke Estadio Balaidos sebagai pelatih Celta seperti yang dinukil dari Reuters.

    "Di balik ide-ideku untuk sepakbola menyerang, anda harus membawa diri anda ke depan dan bekerja keras sebagai sebuah tim. Tidak akan ada banyak perubahan dari segi taktik, aku hanya perlu melihat komitmen pemain untuk tim ini," sambung Berizzo.

    Berizzo tak sekadar berucap saja. Ia membuktikan janjinya tersebut pada tahun pertamnya melatih. Ia tak banyak mengubah cara bermain yang diwariskan oleh Enrique pada awal-awal masa kepelatihannya di Celta.

    Ia menambahkan beberapa pemain seperti Sergi Gomez dan Carles Planas dari Barca B, Nemanja Radoja dari Vojvodina, Joaquin Larrivey dari Rayo Vallecano dan membawa salah satu anak asuhnya dari kesebelasan o’Higgins yaitu Pablo Hernandez. Nama-nama tersebut, hingga kini merupakan pilihan-pilihan utama dari Berizzo.

    Ucapan Berizzo juga dibuktikan dari pengakuan dari salah satu pemainnya di awal musim 2014-15 yaitu Charles. Ia mengungkapkan kepada harian El Faro del Vigo: "latihan kami (di bawah Berizzo) agak sedikit berat dan sulit. Berizzo meminta bekerja secara fisik lebih banyak kepada pemain-pemainnya."

    "Berizzo dan Enrique pada dasarnya pelatih yang sama cara bermainnya. Berizzo sangat cocok dengan Celta karena tim ini tak tahu cara bermain dengan umpan-umpan panjang. Kemudian jika kami kehilangan bola, Berizzo maupun Enrique mengistruksikan untuk mnekan lawan untuk mencuri bola dari mereka," sambung Charles.
     
    Kehadiran Berizzo di awal musim lalu langsung berimbas pada penampilan gemilang Celta. Sebelum dihajar Villareal dengan skor 1-3 di peka ketujuh musim lalu, Celta tak terkalahkan. Mereka juga memukul Barcelona dengan skor 1-0 di camp Nou. Celta mendadak menjadi sorotan media massa berkat kegemilangan Berizzo.

    Berizzo bukkannya tak mengalami masa-masa pahit di Celta. Ia sempat menelan enam kali kekalahan beruntun dari pekan ke-12 hingga pekan ke-17 musim lalu. Sempat menahan imbang Valencia di pekan ke 18, namun lagi-lagi kalah di pekan ke 19 dan 20. Tak ayal, keadaan ini membuat ia dikabarkan akan dipecat oleh pihak klub, ia langsung menyanggahnya dengan pernyataan di depan para reporter.

    "Aku tak harus menunggu dipecat jika harus meninggalkan tim ini," ungkap Berizzo. "Ketika aku tak lagi mendapatkan dukungan dari pemainku di ruang ganti, maka aku tak akan ada di sini."

    Pascakrisis tersebut, Celta akhirnya baru meraih tri poin secara penuh saat menaklukkan Cordoba di pekan ke-21. Selanjutnya, Celta mampu finish di posisi ke delapan di tabel klasemen akhir atau lebih baik satu tingkat dari musim lalu (posisi sembilan) dan Berizzo melanjutkan cita-citanya musim ini untuk bermain menyerang bersama Celta.

    Sepakbola Menyerang a la Berizzo

    Seperti laiknya kesebelasan-kesebelasan yang memiliki ball possession yang cukup dominan di setiap pertandingannya, Celta melakukan build-up serangan sedari lini pertahanan yang digalang dua bek tengah mereka yang kini sering dihuni oleh Gustavo Cabral dan Andreu Fontas. Nama terakhir tersebut, merupakan jebolan La Masia dan sempat menembus daftar tim utama meski jarang diturunkan.

    Kedua bek tengah tersebut menjadi titik awal Celta membangun serangan mereka. Gelandang bertahan Celta yang dihuni oleh Augusto Fernandez juga menjadi kunci bagaimana menjadi penyambung antara lini pertahanan Celta dan lini tengah bahkan menuju lini depan.



    [Salah satu peran Augusto Fernandez di lini tengah Celta; ia membuka ruang dan mengalirkan bola sampai akhirnya tercipta peluang bagi Celta]

    Kemampuan mengkombinasikan serangan melalui operan-operan vertikal maupun horizontal dengan cepat dan bervariatif membikin Augusto menjadi salah satu metronom lini tengah terbaik di La Liga, setidaknya hingga saat ini. Catatan statistiknya juga hanya kalah dari gelandang Rayo Vallecano yaitu Roberto Trashorras dengan 81,9 operan per-pertandingan, sedangkan Fernandez memiliki rataan 78,6 operan per-pertandingan. Ini melampaui raihan nama-nama besar seperti Toni Kroos, Javier Mascherano hingga Luka Modric.

    Menjadi penting memiliki pemain belakang yang mampu mengalirkan bola dan gelandang bertahan yang dinamis untuk menunjang skema menyerang a la Berizzo ini. Memposisikan diri untuk memberikan opsi operan kepada dua bek tengah yang sedang menguasai bola adalah salah satu peran Augusto Fernandez di Celta. Setelah itu ia akan mendistribusikannya ke pemain lain yang mencoba membuka ruang. Kehadirannya di lini tengah, sejauh ini, memberikan dampak yang cukup signifikan bagi aliran penguasaan bola Celta yang mencapai 61,2% atau terbanyak kedua di Spanyol setelah Barcelona yang memiliki penguasan bola sebesar 65,3%.

    Celta juga tak canggung untuk menerapkan high defensive line hingga garis tengah lapangan. Kedua bek sayap (Johnny dan Hugo Mallo) yang juga ikut jauh membantu serangan sering kali menawarkan kelebihan yaitu memanfaatkan lebar lapangan ketika kedua penyerang sayap mereka yaitu Nolito dan Fabian Orellana masuk ke kotak penalti. Kedua bek sayap tersebut juga menjadi penghubung sekaligus pemain tambahan ketika Celta melakukan pressing dan overloading untuk merebut kembali bola dari lawan.



    [Salah satu peran dari bek sayap Celta, Jonny, yang melakukan overlap untuk membuka opsi umpan bagi pemain Celta lainnya yang kalah jumlah dalam duel lini tengah 2v3]

    Lini depan Celta juga menjadi sorotan apalagi Nolito, penyerang sayap kiri mereka menjadi penghuni pencetak gol terbanyak dengan tujuh gol terpaut satu gol engan sang pemuncak, Neymar yang telah mengkoleksi delapan gol. Trio Nolito , Aspas dan Orellana mengantongi 16 gol dan tujuh assist serta memiliki rataan 10,1 tendangan per-pertandingan.

    Khusus Nolito, pemain yang besar di bawah asuhan Luis Enrique saat membela Barcelona B ini sebetulnya mempunyai kapabilitas untuk merusak kompaksi pertahanan lawan dengan dribelnya. Pada pertandingan melawan Real Madrid, Sebanyak enam kali Nolito mampu melakukan upaya take-ons dan setengahnya dilakukan di kotak penalti Real Madrid. Area yang dikawal oleh Danilo dan Varane menjadi sasaran empuk mantan pemain Barcelona B tersebut.

    Bahkan dalam beberapa pertandingan terakhir, kecenderungan serangan Celta pun berada di sisi kiri yang dihuni oleh Nolito. Praktis dari lima pertandingan terakhir, Celta selalu dominan di sisi kiri dan hanya sekali mengekspolitasi sisi kanan saat mereka bersua Villareal.

    Eduardo Berizzo juga tak terpaku kepada gaya menyerang dari kaki ke kaki yang sering mereka peragakan. Ketika kondisi lawan yang lebih unggul penguasaan bola seperti Barcelona dan lawan membutuhkan gol penyeimbang, Berizzo kerapkali menerapkan strategi counter attack yang diprakarsai oleh trio lini depannya, Nolito, Aspas dan Orellana.

    Babak pertama (saat melawan Barcelona), Berizzo menerapkan permainan umpan-umpan pendek dan cepat dibarengi dengan pressing ketat. Namun di babak kedua, Berizzo langsung mengistruksikan bermain lebih direct dipadu serangan balik untuk menuntaskan peluang.

    Tentu saja Celta-nya Berizzo bukannya tak memiliki kelemahan. Ketika menghadapai Real Madrid yang menjadi penanda kekalahan perdana mereka musim ini, Los Blancos mampu memaksa Celta melakukan umpan-umpan panjang sedari areanya sendiri sehingga alur serangan Celta yang biasa menyusun lewat umpan-umpan pendek merayap dari lini pertahanan terhambat.

    Selain itu, kegagalan mengantisipasi ruang kosong ketika melakukan overloading saat pressing juga menjadi catatan tersendiri bagi pelatih Celta terutama di sisi kiri pertahanan mereka.

    Namun yang terpenting, persentase mengkonversi peluang yang banyak tercipta mengindikasikan adanya masalah dalam akurasi finishing mereka. Jika Berizzo tak buru-buru memperbaiki itu, maka sepakbola menyerang a la Celta musim ini tak akan ada artinya tanpa gol-gol penyerang mereka yang nantinya bakal menjadi poin untuk tetap menjaga posisi mereka di zona papan atas La Liga Spanyol musim 2015-16 ini.

    ====

    *dianalisis oleh @BMZakky dari @panditfootball, profil lihat di sini.



    (roz/din)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game