Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Tactics

    Jelang Liga Inggris 2016/2017

    Arsenal Belum Cukup Kuat untuk Menjadi Juara

    Ardy Nurhadi Shufi - detikSport
    Foto: Action Images via Reuters / Andrew Couldridge Foto: Action Images via Reuters / Andrew Couldridge
    Jakarta - Pada musim 2015/2016 Arsenal menempati peringkat kedua Liga Primer Inggris, yang merupakan pencapaian terbaiknya dalam 11 musim terakhir. Namun, semestinya Arsenal mendapatkan prestasi terbaiknya ya di musim lalu.

    Ya, kans Arsenal memenangi Liga Primer musim lalu memang cukup besar. Di saat kesebelasan besar lain tampil inkonsisten, Per Mertesacker dkk. mampu menjadi juara paruh musim. Hanya saja pada akhirnya mereka kembali kelelahan di paruh kedua seperti musim-musim sebelumnya dan melewatkan kesempatan emas tersebut.

    Musim 2016/2017 tantangan bagi Arsenal untuk mendapatkan trofi domestik yang sudah lama tak singgah pun akan semakin berat. Masih bersama sang manajer legendaris, Arsene Wenger, Arsenal kemungkinan akan kesulitan bersaing di papan atas Liga Primer.

    Kedalaman Skuat Akan Menjadi Persoalan

    Sama seperti musim-musim sebelumnya, pada musim 2015/2016 pun Arsenal mendapatkan badai cedera. Para pemain terbaiknya seperti Petr Cech, Laurent Koscielny, Aaron Ramsey, Francis Coquelin, hingga Alexis Sanchez tak luput dari gangguan cedera.

    Badai cedera terparah dialami Arsenal pada November 2015 hingga Januari 2016. Pada periode tersebut, Coquelin yang begitu vital di lini tengah menderita cedera lutut selama dua bulan. Alexis yang menjadi tumpuan di lini serang pun cedera hampir delapan pekan. Selain itu, Mikel Arteta absen kurang lebih lima minggu. Cedera terparah dialami Santiago Cazorla, di mana ia harus menepi dari akhir November 2015 hingga akhir April 2016.

    Meski pada bursa transfer musim dingin Arsenal memboyong Mohamed Elneny, kekuatan Arsenal tentunya berkurang tanpa kehadiran para pemain tersebut. Apalagi jika berbicara kedalaman skuat, mereka tak memiliki pengganti yang sepadan, di mana akhirnya puncak klasemen pun lepas dari genggaman. Akhirnya Arsenal tak mampu memanfaatkan situasi ketika kesebelasan lain pun mengalami masalah.

    Foto: Action Images via Reuters / Adam Holt

    Menghadapi musim yang baru, Arsenal langsung memperkuat lini tengah dengan mendatangkan gelandang timnas Swiss, Granit Xhaka. Bersama Elneny yang lebih dulu bergabung, kehadiran mantan gelandang Borussia Moenchengladbach tersebut menyegarkan kualitas di lini tengah.

    Musim lalu lini tengah Arsenal terlalu rentan dan tua. Jack Wilshere, Mathieu Flamini, dan Theo Walcott terus berjibaku dengan masalah kebugaran. Begitu juga dengan Arteta dan Rosicky yang usianya sudah lewat dari 30 tahun.

    Untuk skuat musim ini, dengan hengkangnya Rosicky, Arteta, dan Flamini, hanya Cazorla gelandang berusia di atas 30 tahun. Di bawah dia langsung adalah Mesut Oezil yang baru berusia 27 tahun. Situasi ini bisa jadi cukup menjanjikan bagi Arsenal.

    Hanya saja kualitas kedalaman skuat di lini tengah tersebut tak dibarengi dengan kedalaman skuat di lini belakang dan depan. Dengan skuat yang ada saat ini, Arsenal tampaknya masih memerlukan tambahan amunisi.

    Di lini belakang, area yang cukup rentan adalah posisi bek tengah. Memang, saat ini The Gunners sudah memiliki Mertesacker, Laurent Koscielny, Gabriel Paulista, Calum Chambers, dan bek baru, Rob Holding. Masalahnya, Mertesacker dan Gabriel mendapatkan cedera pada pra-musim.

    Perlu diketahui juga, Koscielny mengalami cedera sebanyak empat kali pada musim lalu. Total ia absen sebanyak sembilan pertandingan. Sementara berdasarkan ditus statistik Transfermarkt, bek asal Prancis ini telah mengalami 14 cedera jika dihitung sejak 2010.

    Dengan kebugaran Koscielny yang masih belum fit, Arsenal praktis hanya memiliki Chambers dan Holding di pos bek tengah pada awal musim. Sebenarnya masih ada Krystian Bielik. Namun, dengan usianya yang masih 18 tahun dan belum mendapatkan kepercayaan bermain di skuat utama, membuat pos bek tengah Arsenal cukup rentan bahkan tidak hanya di awal musim.

    Sementara itu untuk lini depan, Arsenal kembali akan mengandalkan Olivier Giroud. Secara kualitas kemampuannya bisa diandalkan di mana ia mencetak 16 gol dari 36 penampilan sepanjang musim lalu. Hanya saja penampilannya masih inkonsisten.

    Selain Giroud, pemain yang bisa diplot sebagai penyerang tengah adalah Danny Welbeck dan Yaya Sanogo. Akan tetapi, Welbeck selain masalah masalah kebugaran menghinggapinya pada musim lalu, ia dikabarkan absen hingga awal tahun 2017. Sementara Sanogo kualitasnya belum teruji di Liga Primer.

    Upaya-upaya untuk Memaksimalkan Giroud dan Sanchez


    Giroud dan Sanchez tak bisa dimungkiri akan kembali menjadi pemain yang diandalkan Wenger dalam membombardir pertahanan lawan. Musim lalu keduanya termaksimalkan oleh top form Oezil yang mencatatkan 19 assist di Liga Primer.

    Namun ketika Oezil tak menunjukkan magisnya, lini serang Arsenal menjadi tumpul. Di sinilah kemudian Ramsey bahkan Coquelin kerap muncul menjadi pembeda.

    Hadirnya Xhaka pun bukan untuk menduplikasi pelayan seperti Oezil pada penyerang Arsenal. Pemain keturunan Albania ini bukanlah pencetak assist ulung. Dari total 225 penampilan yang didata Transfermarkt, Xhaka hanya menciptakan 15 assist.

    Hanya saja kehadiran Xhaka bisa menjadi upgrade untuk pemain dengan peran seperti Cazorla. Gelandang berusia 23 tahun ini memiliki kreativitas mendekati Cazorla namun memiliki kelebihan dalam kemampuan bertahan.

    Kemampuan bertahan Xhaka inilah yang bisa meningkatkan kualitas lini tengah Arsenal. Gelandang-gelandang tengah bermobilitas tinggi seperti Ozil dan Ramsey bisa lebih leluasa membantu lini penyerangan.

    Jika ingin lebih defensif, duet double pivot Xhaka-Coquelin atau Xhaka-Elneny cukup menjanjikan. Terlebih formasi 4-2-3-1 masih akan menjadi pilihan utama Wenger untuk memaksimalkan kemampuan Oezil.


    Tapi jika Oezil hendak diistirahatkan, tak bisa bermain, atau mungkin hendak dimainkan melebar, Wenger bisa memainkan formasi dasar 4-3-3 yang lebih kuat dalam bertahan. Skema ini bisa menjadi opsi alternatif bagi Wenger di mana kualitas lini tengah Arsenal saat ini tampak lebih baik dari musim lalu. Terlebih penampilan Ramsey di Piala Eropa 2016 cukup menunjukkan kualitas terbaik yang bisa ia tampilkan.


    Untuk gelandang sayap, Sanchez jelas menjadi pilihan utama. Namun untuk siapa yang akan 'menemaninya' masih menjadi pertanyaan. Musim lalu, Joel Campbell, Ramsey, Oxlade-Chamberlain, Walcott, dan Wilshere bergantian dicoba untuk mengimbangi Sanchez.

    Tapi untuk musim ini, jangan heran jika sering muncul nama Alex Iwobi dalam susunan pemain utama Arsenal. Ia tampil di seluruh pertandingan pramusim dengan catatan 50 hingga 80 menit bermain. Tiga gol yang ditorehkannya bisa memberikan garansi bahwa ia siap bersaing dengan skuat utama.

    Selain Iwobi, Chuba Akpom pun cukup mencuri perhatian. Pemain berusia 20 tahun ini selalu mencetak gol di empat pertandingan pramusim terakhir Arsenal. Meskipun begitu, ia lebih sering masuk sebagai pengganti.

    Namun teka-teki siapa yang akan 'menemani' Sanchez pada posisi winger bisa terjawab jika Arsenal mendapatkan pemain incaran mereka, Alexender Lacazette. Meski di Olympique Lyon ia ditempatkan sebagai penyerang tengah, di mana ia mencetak 21 gol dari 34 penampilan di Ligue 1, ia memiliki kemampuan menyerang melalui sektor sayap. Bersama Sanchez, Lacazette bisa menjadikan Arsenal memiliki lini serang mematikan dari sektor sayap, yang tentunya bisa menjadi solusi ideal andai Giroud tak berkutik.

    Prediksi

    Nasib Arsenal pada musim 2016/2017 bisa jadi bergantung pada pembelian pemain baru di sisa waktu bursa transfer ini. Karena saat ini, skuat Arsenal masih tampak belum sempurna dan membutuhkan penambalan-penambalan di beberapa area.

    Jika skuat yang ada saat ini menjadi skuat final Arsenal untuk musim yang baru, bukan tak mungkin penyakit Arsenal tentang 'kehabisan bensin' akan kembali kambuh pada putaran kedua. Apalagi jika melihat kekuatan kesebelasan-kesebelasan lawan, Arsenal masih kalah menjanjikan.

    Namun jika pemain incaran bisa didatangkan, nasib Arsenal mungkin bisa sedikit lebih baik. Kedatangan Skhodran Mustafi dan/atau Lacazette jelas akan meningkatkan kualitas Arsenal baik di lini pertahanan maupun lini serang. Meski untuk juara, jika dibandingkan dengan kesebelasan lain, tak lebih menjanjikan, setidaknya mereka masih akan mampu bersaing di zona Liga Champions di mana persaingan papan atas Liga Primer saat ini akan semakin ketat dari musim-musim sebelumnya.



    ====

    *penulis adalah editor di situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @ardynshufi

    (a2s/din)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game