Borussia Dortmund, Bergerak Maju Sekaligus Berinvestasi Untuk Masa Depan

Dalam beberapa musim belakangan, Dortmund acap kali menjadi klub yang memberikan waktu-waktu sulit bagi penguasa Bundesliga saat ini, Bayern Munich. Bahkan, pada dua musim berturut-turut, mereka sempat menjadi kampiun Bundesliga dan menepikan Bayern Munich untuk sementara waktu dari singgasana teratas.
Nama-nama seperti Mario Goetze, Shinji Kagawa, Nuri Shahin, Lucas Barrios, Robert Lewandowski, Mats Hummels, dan sang pelatih, Juergen Klopp, membumbung tinggi ke angkasa berkat kemampuan mereka menggulingkan Die Roten yang begitu dominan. Namun, seiring berjalannya waktu, Dortmund yang sempat dikenal dengan gaya permainan gegenpressing-nya ini pun perlahan memudar.
Sempat mencicipi final Liga Champions Eropa 2013, prestasi Die Borussen menurun. Hal ini pun berimbas kepada mundurnya Klopp sebagai pelatih, digantikan oleh Thomas Tuchel. Di tangan Tuchel, yang diproyeksikan sebagai pengganti Klopp, Dortmund kembali menunjukkan prestasi yang cukup mengkilap pada musim 2015/2016 dengan menjadi runner-up Bundesliga.
Raihan 78 poin dan total mencetak 82 gol, plus mampu mencapai babak delapan besar Liga Europa sebelum dikalahkan oleh Liverpool, merupakan raihan yang cukup baik pasca hengkangnya Klopp yang sekarang memilih untuk melatih Liverpool di Inggris. Petaka bagi Dortmund, memasuki 2016, para pemain kunci musim lalu perlahan mulai pergi meninggalkan Dortmund.
Henrikh Mkhitaryan, Ilkay Guendogan, sampai Mats Hummels pindah dari Dortmund dan menyeberang ke klub-klub lain. Dengan perginya pemain-pemain kunci ini, tampaknya Dortmund akan cukup kesulitan bersaing dalam ajang Bundesliga musim depan, pada awalnya.
Namun, melihat persiapan yang dilakukan oleh Tuchel, terlihat bahwa Dortmund sudah bergerak maju, sekaligus berinvestasi untuk masa depan.
Mendatangkan Pemain-Pemain Muda dan Berpotensi
Kebijakan transfer dari Borussia Dortmund ini cukup unik. Saat klub yang lain memilih untuk membeli pemain-pemain yang sudah matang, Dortmund mendatangkan nama-nama segar dan kebanyakan masih berusia muda, atau memiliki prospek yang cukup baik ke depannya.
Nama-nama seperti Raphael Guerrero, Ousmane Dembele, Emre Mor, Marc Bartra, Sebastian Rode, Andre Schuerrle, dan Mario Goetze (terkhusus untuk dua nama terakhir yang sudah cukup senior), adalah nama-nama yang penuh dengan potensi. Usia mereka yang masih muda, namun sudah mengenyam banyak pengalaman, adalah sebuah jaminan investasi bagi Dortmund di masa depan.
![]() |
Kedatangan mereka menambah deretan pemain-pemain muda yang ada dalam tubuh Dortmund seperti Julian Weigl dan Christian Pulisic. Bukan hanya sebagai investasi yang cukup menjanjikan, pemain-pemain muda ini juga bisa diasah sedemikian rupa agar kemudian dapat menjadi pemain andalan Dortmund selanjutnya atau, dari sisi ekonomi, bisa dijual ke klub lain dengan harga yang lebih mahal.
Dengan banyaknya pemain muda dalam skuat, Dortmund pun mempertahankan riwayat dari Bundesliga yang cukup ramah kepada para pemain muda. Di bawah bimbingan nama-nama tenar seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Shinji Kagawa, Marcel Schmelzer, dan Marco Reus, nama-nama muda ini berpeluang untuk menjadi pemain kenamaan di masa yang akan datang.
Kehilangan Pemain Kunci, Skema Apakah yang akan Tuchel Terapkan?
Borussia Dortmund kehilangan para pemain kuncinya, dan semua pemain itu adalah pemain kunci pada posisi masing-masing, Mkhitaryan adalah sosok penting dalam skema penyerangan Dortmund musim 2015/2016. 11 gol dan 15 asis yang ia cetak pada musim lalu adalah sebuah cerminan bagaimana pentingnya sosok Micki dalam sektor penyerangan Die Borussen.
Sementara itu, siapa yang dapat menyangsikan peran dari Ilkay Guendogan di lini tengah Dortmund? Ia menjadi stabilisator penyerangan dan pertahanan, memiliki visi yang baik di tengah, sekaligus mampu menjadi penyeimbang di lini tengah. Namun, perannya dalam musim lalu ini tidak ia emban seluruhnya, karena ada nama Julian Weigl yang mulai berkembang di posisi yang sama.
Satu sosok penting lagi adalah Mats Hummels. Di jantung pertahanan Dortmund, selama tujuh tahun ia adalah sosok penting yang tak tergantikan perannya. Diduetkan dengan siapa saja, baik itu Neven Subotic ataupun Sokratis Papastathopolous, ia selalu menunjukkan penampilan yang prima.
Maka, dengan kehilangan tiga pemain kunci tersebut, Tuchel pastinya akan menerapkan susunan pemain yang baru berikut dengan formasi dasar yang baru pula. Kira-kira, beginilah bayangan skuat Dortmund untuk musim 2016/2017 ini.
![]() |
Dilihat dari susunan skuat Borussia Dortmund di atas, nama-nama muda selain Guerrero dan Weigl, tampaknya masih akan masuk dari bangku cadangan terlebih dahulu. Tapi, bukan tidak mungkin Dembele, Pulisic, ataupun Mor dapat kembali masuk ke jajaran starting line-up, semua tergantung keputusan pelatih Tuchel.
Untuk skema permainan sendiri, Tuchel tampaknya tidak akan mengubah terlalu banyak, karena musim lalu, dengan gaya permainan gegenpressing peninggalan Juergen Klopp, yang sedikit dikembangkan oleh Tuchel, Dortmund sudah mampu berprestasi lebih baik.
Mungkin, Tuchel akan sedikit mengubah gaya permainannya ketika bertemu dengan tim yang bertipe seperti Liverpool. Pada musim lalu, mereka kerepotan oleh kombinasi-kombinasi serangan yang dilakukan oleh para gelandang dan juga penyerang Liverpool sehingga harus merelakan tiket semifinal Liga Europa jatuh ke tangan The Reds.
Tuchel juga patut waspada dan perlu menemukan formula baru usai kekalahan mereka atas Bayern dalam Piala Super Jerman. Bayern yang ketika itu bermain lebih rapat dan direct berhasil mencuri dua gol melalui serangan balik dan set-piece. Setidaknya, Tuchel masih bisa mengutak-atik komposisi pemain yang cukup lengkap ini, sekaligus mencari formula baru dalam menghadapi dua tim yang berkarakter seperti Liverpool ataupun Bayern dalam Piala Super Jerman.
![]() |
Di Peringkat Berapakah Kira-Kira Mereka akan Finis?
Berbicara tentang kemungkinan juara Bundesliga, nama Bayern Munich masih akan menjadi nama terdepan. Apalagi musim depan mereka berada di bawah asuhan pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti, yang dikenal cerdas dalam hal taktikal dan, sebagaimana pelatih asal Italia lainnya, memiliki segudang strategi dan formula untuk menaklukkan lawan.
Peringkat kedua adalah peringkat yang setidaknya realistis bagi Dortmund, seperti halnya musim 2015/2016. Tapi, jika tidak waspada dengan pergerakan tim-tim lain seperti Wolfsburg, Schalke 04, Hertha Berlin, Mainz, ataupun Borussia Moenchengladbach, bukan tidak mungkin Dortmund akan tergusur ke peringkat ketiga.
Tuchel mesti juga menjaga fokus. Jangan sampai mereka tergelincir melawan tim-tim di atas, sesuatu yang kerap terjadi pada musim lalu. Fokus di Bundesliga dan Liga Champions Eropa akan tetap menjadi yang utama, meski ajang DFB Pokal pun terlalu manis untuk dilewatkan. Dengan skuat yang dimiliki saat ini, juga masa persiapan yang lebih lama, Die Borussen masih akan menjadi salah satu kekuatan di Bundesliga untuk musim 2016/2017.
===
*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.
(roz/roz)