Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Tactics

    Problematika Sayap Barcelona di Bursa Transfer

    Pandit Football Indonesia - detikSport
    Para pemain Barcelona (Foto: Alex Caparros/Getty Images) Para pemain Barcelona (Foto: Alex Caparros/Getty Images)
    Jakarta - Bursa transfer musim panas sudah resmi dibuka. Waktu paling sibuk bagi semua kesebelasan di kompetisi Eropa untuk memburu pemain guna meningkatkan kekuatan jelang musim 2017/2018.

    Pergerakan perpindahan pemain sebenarnya sudah terlihat sejak sebelum jendela transfer resmi dibuka. Sejumlah kesebelasan bahkan telah merampungkan kesepakatan dengan pemain buruannya selang beberapa minggu setelah kompetisi musim 2016/2017 rampung digelar.

    Namun, geliat perpindahan pemain masih akan terus bergerak, setidaknya hingga akhir Agustus mendatang. Kesibukan tentu akan semakin terlihat dalam rentang waktu tersebut. Dari sekian banyaknya kesebelasan di kompetisi Eropa, Barcelona menjadi salah satu kesebelasan yang terlihat cukup sibuk di bursa transfer musim panas ini.

    Beberapa waktu lalu, kesebelasan berjulukan Blaugrana itu santer dikaitkan dengan gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Marco Verratti. Barcelona tampak begitu menggebu untuk mendatangkan gelandang Italia itu untuk membuat lini tengah mereka semakin dinamis mengalirkan bola ke depan pada musim 2017/2018. Meski begitu, kepastian soal transfer tersebut belum menemui titik terang.

    Belum usai rumor soal Verratti, raksasa Catalan itu kini digosipkan tengah mengincar beberapa pemain sayap. Beberapa nama seperti Thomas Lemar (AS Monaco), Ousmane Dembele (Borussia Dortmund), Riyad Mahrez (Leicester City), hingga Gerard Deulofeu (Everton) masuk dalam radar Blaugrana.

    Menakar Nasib Penyerang Sayap Baru Barcelona

    Pada prosesnya Barcelona mengaktifkan klausul buy-back untuk memulangkan kembali Deulofeu. Ia merupakan pemain didikan La Masia (Akademi Barcelona) dan sempat masuk dalam skuat Barca, tapi hengkang pada 2015 lalu untuk berlabuh ke Everton.

    Bersama kesebelasan asal Merseyside itu, Deulofeu mengalami nasib yang kurang beruntung hingga pada pertengahan musim ia dipinjamkan ke AC Milan. Winger berusia 23 tahun itu kini akhirnya kembali ke Nou Camp dengan mahar 12 juta euro.

    Problematika Sayap Barcelona di Bursa TransferDeulofeu dalam salah satu aksinya di AC Milan (Foto: Getty Images/Marco Luzzani)

    Deulofeu mungkin akan tersenyum dengan kepastian nasibnya pada musim depan. Namun masalahnya, apakah senyum dari bibirnya itu akan selalu tersirat sepanjang musim 2017/2018 nanti? Bukan bermaksud untuk melempar wacana negatif, hanya saja terlalu naif bila berharap Deulofeu bisa menembus skuat utama Barcelona pada musim depan.

    Lihat saja nasib yang dialami oleh Arda Turan, Denis Suarez, atau Rafinha yang didatangkan Blaugrana pada musim lalu. Keempat nama tersebut toh lebih banyak duduk di bangku cadangan ketimbang beraksi di lapangan. Paling miris adalah nasib Cristian Tello yang malah terkatung-katung, hingga lebih banyak berkiprah sebagai pemain pinjaman.

    Ironis, padahal di awal kehadirannya Tello sempat digadang-gadang sebagai "the next Messi". Tapi nasibnya justru berakhir tragis. Tello yang tak mendapat tempat di Camp Nou kemudian memutuskan hijrah ke Real Betis sebagai pelabuhan barunya pada musim depan. Begitu juga dengan yang dialami oleh Munir El Haddadi. Bukan tidak mungkin juga kalau nasib Deulofeu berakhir nahas layaknya Tello atau Munir.

    Alasan paling logis soal prediksi tersebut tentunya kedigdayaan trisula Lionel Messi, Luiz Suarez, dan Neymar yang dijuluki trio MSN (yang merupakan akronim dari Messi, Suarez dan Neymar). Dengan formasi baku 4-3-3 yang menjadi pakem Barcelona, trio MSN pastilah menjadi pilihan utama di sektor depan.

    Polanya dengan menempatkan Neymar bermain lebih melebar di sebelah kiri, Messi di kanan, dan Suarez sebagai ujung tombak. Kalau sudah seperti itu, tentu tidak ada lagi tempat kosong di lapangan bagi pemain sayap bertipikal menyerang lainnya, kecuali salah satu dari anggota MSN absen, atau pelatih ingin melakukan eksperimen sebagai upaya rotasi.

    Pada musim lalu pelatih terdahulu mereka, Luis Enrique, mencoba bereksperimen dengan mengubah formasi 4-3-3 menjadi 3-4-3. Dalam penerapan skema tersebut, kalau trio MSN sehat walafiat maka patronase lini depan tetap menjadi milik mereka.

    Sementara pos gelandang sayap dihuni posisi Jordi Alba yang akan sulit tergantikan disektor kiri (berlaku juga dengan skema 4-3-3 yang artinya Alba bermain sebagai bek sayap kiri). Sementara di kanan, Rafinha atau Sergi Roberto kerap menjadi pilihan (yang agak terlalu dipaksakan).

    Namun era Enrique telah berlalu, Barcelona kini dipimpin oleh Ernesto Valverde. Mantan juru taktik Atletic Bilbao itu punya kecenderungan menerapkan skema 4-2-3-1. Sekema tersebut cocok-cocok saja digunakan karena dalam beberapa tahun terakhir ini, Barcelona cenderung menerapkan pola umpan direct untuk membongkar pertahanan lawan, ketimbang tiki-taka.

    Bila skema tersebut diterapkan Valverde, trio MSN masih sekiranya masih memegang peranan penting di sektor depan. Suarez bisa diplot sebagai ujung tombak, sementara Neymar di kiri, dan Messi di kanan untuk merangkap Anders Iniesta sebagai gelandang serang.

    Kalau pun ada perubahan komposisi, kemungkinannya adalah Neymar tetap di kiri, Messi digeser ke tengah untuk bermain di belakang striker, sementara Deulofeu atau Arda Turan di kanan.

    Bek Sayap Jauh Lebih Krusial

    Sebenarnya tidak ada yang salah bila Barcelona ingin menambah kekuatan di sektor sayap, hanya saja agak kurang tepat karena stok pemain di sektor tersebut agaknya lebih banyak. Deulofeo kemungkinan akan kesulitan untuk meraih tempat utama, karena pesaingnya bukan pemain sembarangan. Potensinya bisa terbuang percuma, atau hanya akan terlihat saat sesi latihan saja.

    Melihat kebutuhan paling mendasar, Barca sebenarnya butuh sosok anyar di sektor bek sayap kanan. Bukan lagi rahasia umum kalau kepergian Daniel Alves ke Juventus telah meninggalkan lubang yang menganga di sektor kanan pertahanan mereka.

    Meski berposisi sebagai pemain bertahan, namun Alves punya kemampuan dribel juga kontrol bola yang bagus. Hal tersebut membuat ia bisa diandalkan untuk build-up serangan dari sektor kanan. Keberadaan Alves juga membuat pola permainan Barca lebih seimbang.

    Barcelona memfokuskan serangan mereka melalui sebelah kanan pada Alves dan Messi, dengan bantuan Ivan Rakitic dari tengah. Sementara di kiri, Jordi Alba dan Neymar saling bahu-membahu membangun serangan dengan bantuan Iniesta.

    Tanpa Alves, Barcelona kelimpungan dan Messi jadi seperti kehilangan tandem sektor kanan. Kondisi tersebut memaksanya lebih banyak turun untuk menjemput bola. Situasi yang tak menguntungkan bagi Barcelona karena hal tersebut seoalah membuka ruang bagi lawan untuk menekan sambil menutup jalur operan mereka melalui posisi sayap (khususnya kanan).

    Problematika Sayap Barcelona di Bursa TransferAleix Vidal beraksi untuk Barcelona (Foto: Getty Images/David Ramos)

    Saat Alves pergi, celakanya Barcelona kesulitan untuk mencari pengganti yang sepadan. Aleix Vidal yang digadang-gadang menjadi suksesor Alves pun tampil di luar ekspektasi. Ia lebih banyak bergulat dengan cedera. Dengan segala keterpaksaan, Sergi Roberto yang sebenarnya berposisi sebagai gelandang pun ditarik ke belakang untuk menempati pos full back kanan.

    Peran Sergi cukup baik, dan pernah menuai pujian. Namun biar bagaimanapun dibutuhkan adaptasi untuk menyempurnakan peran barunya itu. Sehingga ia sering terlihat kewalahan bila harus turun-naik selama 90 menit pertandingan. Masih ada Rafinha sebenarnya, tapi pemain asal Brasil itu juga punya posisi alami sebagai gelandang. Selain itu, Rafinha adalah pemain berkaki kidal sehingga rasanya akan lebih cocok bila memainkannya di sektor kiri (disesuaikan dengan kekuatan kakinya).

    ***

    Dengan segala masalah yang terjadi di skuat Barcelona, terlihat jelas kalau lubang yang harus segara ditutupi adalah sektor bek sayap kanan, bukan penyerang sayap yang sebenarnya stoknya jauh lebih melimpah. Jadi bisa dikatakan, pembelian Deulofeu agak kurang efektif kalau berbicara kebutuhan tim. Sebab kemungkinannya adalah, kehadiran Deulofeu lebih dimaknai untuk memperdalam skuat di musim depan.

    Namun, ini hanya sekadar prediksi bila mengacu pada komposisi Barcelona saat ini. Bisa saja cerita berubah, dan pilihan kembali ke Barcelona menjadi sangat tepat bagi Deulofeu. Tapi sekali lagi harus ditegaskan, kebutuhan pokok Barcelona pada musim depan adalah sosok bek sayap kanan pengganti Alves.

    Kabar baik bagi para partisan Blaugrana, karena kesebelasan yang mereka sayangi itu dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Hector Bellerin. Kepastian proses transfer Bellerin dari Arsenal ke Barcelona konon akan segera terwujud dalam waktu dekat ini. Pilihan yang sepertinya tepat, bila menelisik kebutuhan kesebelasan saat ini.


    (krs/mrp)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game